Teman Arvino

Ariani yang sudah sampai di rumahnya pun langsung membuka pintu, dia melihat ke ruang tamu melihat meja berantakan banyak nya cemilan dan minuman yang bereserakan pun langsung memangil pembantu nya

"Buk… Buk Sri"

"Iya ada apa nona" tanya bu Sri

"Kenapa berantakan banget sih bii, ruang tamunya" keluh Ariani

"Maaf non, sebenarnya tadi udah bibi bersihin tapi ada teman den Arvino yang datang jadi berantakan lagi" ucap buk Sri dengan menunduk

"Ya sudah bi kalo begitu, tolong bikinin jus mangga ya, saya mau ke kamar dulu"

"Baik non"

Ariani berjalan menuju tangga untuk masuk ke kamar karena merasa lelah Ariani berbaring sejenak

"Huff capek banget" keluh Ariani

Tok tok tok

suara ketukan pintu membuat Ariani bangun dan membuka pintu di depan nya sudah ada buk Sri

"Ini non jusnya, sama cemilan" ucap bu Sir lalu meletakan nampan di meja

"Makasih bi"

"iya non"

Ariani langsung menutup pintu kamar nya, ia berjalan membuka jendela kamar yang dekat dengan jendela kamar Arvino kakaknya.

Tanpa Ariani sadari, dari arah kamar Arvino ada seseorang yang memandang Ariani dengan raut kaget

Gilang ,yang baru saja membuka jendela kamar Arvino melihat kalo dikamar samping ada seorang gadis, Gilang melihat lebih jelas lagi betapa kagetnya dia sekarang melihat gadis yang tadi baru ia jahili sekarang ada di atap yang sama apa lagi di adik dari Arvino.

Melihat Gilang yang dari tadi diam memandang ke arah kamar adiknya Arvino langsung mendekat kearah Gilang

"Ngapain lo liatin kamar adik gue" tanya Arvino yang sedikit curiga

"Hah… Apaan siapa yang liatin kamar adik lo" Gilang menjawab sambil berjalan menuju sofa

"Lo ngga kenal adik gue ya" Vino memandang Gilang yang masih melamun

Arvino yang melihat temannya melamun, pun menjadi heran perasaan tadi baik-baik aja masa setelah liat kamar Ariani dia jadi diem terus kaya abis liat hantu aja, pikir Vino

"Lang! Gilang!!! " teriak Vino dengan kerasnya

"Hah, Vin lo bisa ngga sih jangan bikin gue kaget mulu" ucap Gilang mengusap wajahnya dengan kasar

"Udah-udah mending mandi sana" Vino menyuruh Gilang untuk mandi karenan sudah jam 6

"Oke gue pakai baju lo"

Belum juga dapet izin Gilang sudah mengambil pakaian Arvino, lalu berlari menuju kamar mandi

"mumpung Gilang masih mandi, mending gue ke kamar adek gue dulu" gumun Arvino

Arvino menuju kamar adeknya, pas udah di depan kamar tanpa ketuk pintu Arvino langsung menobros masuk

"Lain kali kalo mau masuk ketuk pintu dulu" ucap Arani dengan nada sinis

Arvino yang melihat sang adek terlihat sinis langsung tersenyum." Ya lain kali ketuk pintu"

"Lo udah mandi cil"

"Udah kenapa? Emang lo ngga liat gue udah cantik kaya gini?"

"Idih kaya gitu cantik… Ihh pengen muntah gue rasanya" ejek Vino

"Lo mah rabun jadi ga bisa bedaain, mana yang cantik"

"Terus temen lo yang kesini tadi siapa?" tanya Ariani dengan penasaran

"Kepo, entar juga tau, ya udah gue mau balik ke kamar"

"he em"

Jam sudah menunjuk angka 7 jadi sudah waktu nya makan malam, Ariani yang sudah sangat lapar langsung bergegas turun

Di meja makan sudah berkumpul Papa, Mama, Arvino dan ke dua temannya, ia langsung mendekat ke meja makan

"selamat malam Pa , Ma" Ariani memberikan sedikit kecupan di pipi ke dua orang tuanya

"Malam sayang" ucap Papa, Mama dengan serempak

Arani yang sudah mendapatkan ucapan selamat malam dari orang tuanya langsung menarik kursi yang masih kosong, tanpa menoleh Ariani langsung duduk

Ariani melihat ada ayam geprek, yang masih tersisa satu ingin segera mengambil, saat tangan Ariani menyentuh ayam nya dari samping ada tangan yang memegang ayam gepreknya juga, lantas Ariani menoleh ke samping nya betapa terkejutnya Ariani saat ini, Ariani langsung berdiri mendorong kursinya dengan keras dan membuat semua orang menoleh ke arah Ariani

"Hah ngapain lo disini!!" bentak Ariani dengan suara mengelegar

Semua orang yang disana semakin terkejut dengan tingkah sang tuan rumah

"Sayang ngga sopan sama tamu" ucap Mama Mita dengan pelan

"Ma dia udah bikin aku kesal disekolah tadi" ucap Ariani

"Dia tadi udah kemepesin ban mobil Ma, Pa terus juga tadi dia coret-coret mobil kesayangan Riani Pa" ucap Ariani dengan nada sedih yang di buat-buat

Papa sama mama yang masih bingung hanya diam saja, melihat sang putri terlihat sedih Mita menghampirnya dan langsung memeluk anak gadisnya

"Kalian lanjut makan malamnya ya maaf saya tinggal dulu" ucap Mama

"Baik tante…"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!