Kutu Kupret

Setelah menentukan acara tadi, Ariani langsung bergegas untuk pulang, Ariani menuju ke tempat parkiran khusus mobil, belum sampai dekat dengan mobil, Ariani sudah melihat ban mobil nya kempes dan bagian samping mobil dicoret-coret menggunakan pilok.

" Omo… Siapa yang berani coret- coret mobil gue!!" pekik Ariani dengan suara kencang.

Dari arah belakang terdengar suara orang tertawa dengan keras, siapa lagi kalo buka Gilang dan kawan- kawan ,mereka semua yang melakukannya ,Gilang tidak terima tadi dipermalukan di depan umum, Gilang membalas Ariani dengan mencoret-coret mobil nya dan satu lagi ban mobil di kempesin.

Ariani langsung menoleh ke arah sumber suara, dengan muka memerah dan tangan mengepal, Ariani langsung bertriak." Heh… Kalian semua, ngga punya otak ya!! "

Ariani, benar-benar tidak bisa mengontrol emosinya lagi, kejadian dikantin aja masih membuat dia emosi apalagi ditambah ini.

Masih terdengar gelak tawa Gilang dan teman-temannya karena sudah berhasil menjahili Ariani, Gilang yang masih tertawa terbahak-bahak tidak menyadari kalo, Ariani mengepalkan tangan buat menonjok Gilang.

Belum sempat berhenti tertawa, Ariani dengan sekuat tenaga langsung berlari menuju ke arah Gilang ,Dann.

Buggg

suara tonjokan yang di berikan Riani langsung menghentikan tawa mereka.

"Aww…"

Gilang langsung berhenti tertawa saat pipinya terasa perih, meskipun tonjokan Ariani tidak seberapa tetap aja terasa sakit dan perih.

"Maksud lo apa hah!!"

"Enak ngga tonjokan gue." jawab Ariani dengan sinis.

Ariani sudah kesal dengan Gilang, bukannya sadar dengan kesalahannya malah ngbentak seenak jidat.

"Urusan kita, belum selesai ya kutu kupret, awas aja lo kalo masih cari gara-gara sama gue" Ancam Ariani dengan muka sewot.

Gilang masih diam ditempat, dia tidak percaya sekarang, ada yang berani melawannya siapa lagi kalo bukan adik kelas yang menyebalkan ini. huff benar-benar mau cari gara gara.

"Itu belum seberapa ya gadis jelek" Ejek Gilang

"mentang-mentang lo anak orang kaya, jadi jangan seenaknya, dan jangan berharap gue bakal takut sama lo, dasar cowok aneh"

Setelah mengeluarkan kata demi kata Ariani langsung pergi begitu saja, dia benar- benar membenci pria seperti Gilang.

Ariani memilih keluar, menuju gerbang sekolahnya sambil ngdumel terus menerus, sumpah serapah, cacian hinaan keluar semua dari mulut Ariani.

"Awas aja, besok gue bales" gumun Ariani.

Ariani melirik jam dipergelangan tangan, udah jam empat tapi Ariani belum juga pulang, Ariani bingung mau nebeng siapa. Kakak nya pasti belum pulang.

"Huff… Kenapa harus dikempes sih" Keluh Ariani

Ariani, lupa kalo dia sendiri anak orang kaya padahal tinggal pesen gojek, taxi, tinggal pesan udah beres, ngga perlu berdiam diri di depan gerbang sambil melamun.

Tin tin tin

Ariani tersadar ketika ada suara klakson mobil, Ariani menolah ke belakang ternyata ada Vanes.

Vanes yang melihat Ariani melamun didepan gerbang langsung membunyikan klaksonnya setalah melihat Ariani sadar, langsung membuka pintu mobil untuk keluar dan mendekati temannya.

"Ya elah, dari kemarin masih aja nunggu di gerbang, lo ngapain sih disini?" tanya vanes dengan penasaran ,karena yang vanes tau tadi pagi Ariani membawa mobilnya yang mahal itu, tapi sekarang bukannya pulang Ariani masih mematung di depan gerbang.

"Gimana mau pulang coba, mobil gue aja bannya kempes" Ariani menjawab dengan muka cemberutnya

"Kok bisa, emang lo lewat jalan berpaku apa?" tanya Vanes dengan penasaran.

"Enak aja ,gue bawa mobil tu lewat jalan aspal ya, emang ada jalan berpaku? yang ada mah ban mobil gue kempes semua"

"Terus lo ngapain berdiri di sini dari tadi ,kenapa ngga pulang? Ngga ada yang jemput? Lo kan anak orang kaya masa iya ga kuat bayar gojek atau taxi gitu?" Vanes membrondong pertanyaan demi pertanyaan, karena Vanes tau Ariani anak orang kaya nomer dua dikota ,masa ga bisa pulang malah diem aja

Ariani baru sadar, setelah Vanes bicara panjang lebar, kenapa dari tadi ngga kepikiran.

"Iya gue lupa, kenapa ngga pesan taxi dari tadi aduh gimana sih"

Ariani langsung mengambil ponselnya di dalam tas untuk memesan taxi ,belum sempat ariani memesan taxi Vanes udah ngajak pulang bareng. " Bareng gue aja, dari pada kelaman nunggu"

"Ngga ngrepotin nih?"

"Ngga lah ,udah buruan masuk" Vanes membuka pintu untuk masuk, melihat Ariani sudah masuk Vanes langsung menjalankan mobilnya.

" Oh iya, terus tadi mobil lo kok bisa kempes, kenapa?" Vanes tadi hampir lupa menayakan kenapa ban mobil Ariani bisa kempes.

Ariani langsung, menjelaskan apa yang sudan terjadi tadi di parkiran mobil semua dijelaskan tanpa ada yang tertinggal satu pun.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!