Tersiram Kuah Bakso

Setelah pemilihan ketua kelas selesai ,para siswa berhamburan ke kantin, untuk mengisi perut yang sudah memberontak, minta disi makanan.

"Kalian, mau pesen makan apa? Tanya Ariani ke dua temannya.

Ya setelah pemilihan ketua kelas tadi Vita dan Vanes berkenalan, tidak butuh waktu lama mereka menjadi akrab.

"Gue bakso deh sama es teh, kaya sama lo"Jawab Vita

Vita sampai hafal kesukaan temannya dari dulu, yang paling penting makan harus pedas, karena lidah Ariani sudah terbiasa memakan, makanan yang pedas.

"samain aja deh punya gue" timpal Vanes

"Oke bentar dulu ya"

Ariani mendekat ke arah bakso untuk memesan tiga mangkok. Ya sebenarnya dikantin banyak menu tapi Ariani memilih bakso, emang dari dulu bakso makanan paling enak. Disamping bakso ada penjual nasi goreng, sampingnya lagi masih banyak menu makanan. Emang beda ya kantin biasa sama kantin elite, udah kaya mau prasmanan aja.

"Bang bakso tiga ya, sama es teh tiga."

"Iya neng tunggu bentar ya"

"Huh, banyak juga yang antri bakso" gumam Ariani

"Ini neng udah jadi baksonya"

"Berapa nih bang semuanya?" tanya Ariani

"lima puluh aja neng"

"Ini bang, pas ya"

Ariani langsung mengambil nampan berisi mangkok bakso tersebut, tanpa Ariani sadar di belangkangnya ada seseorang berdiri sambil melihat-lihat menu, Ariani langsung memutar badannya tanpa melihat dulu.

Brukk

"Awww aduh panas banget" Ariani melihat bakso yang dibawa, udah jatuh berserakan belum juga dimakan.

"Heh, Lo gila ya numpahin kuah bakso ke baju gue!" amuk Gilang

Ariani tidak sengaja menabrak gilang Aji Dirgantara, Anak orang terkaya nomer satu dikota ini dan yang paling penting sekolah elite ini milik orang tua Gilang.

Kantin yang tadinya adem ayem, langsung riuh melihat adegan tabrakan Gilang dan Ariani si murid pindahan, para siswa memandang ke duanya.

Vanes dan Vita mendengar keributan, langsung berlari untuk melihat apa yang terjadi, belum sampai di tempat mereka melihat Ariani duduk dengan mangkok berserakan langsung mendekat untuk membantu berdiri.

"Ya ampun, Ariani lo ngga papa kan" tanya Vanes dengan wajah khawatirnya

"Ngga papa kok, makasih ya udah dibantuin" jawab Ariani dengan tersenyum, karena tidak ingin membuat ke dua temannya khawatir.

Gilang dan tiga sekawannya masih melihat drama antara Ariani dan ke dua temannya yang sangat mengkhawatirkan keadaan Ariani, karena tangan Ariani juga tersiram kuah panas.

"Heh, cowok sok ganteng, jangan seenak udel ya, enak aja lo marah-marah gue juga kena kuah nya panas tau ngga!" Ariani memandang dan mendorong tubuh nya dengan penuh emosi ke arah gilang.

"Makanya jalan tu pake mata!" jawab Gang dengan penuh penekanan

"Jalan tu pake kaki ,kalo pake mata ya ga bisa lah gitu aja ga tau, makanya kalo liat makanan yang bener dong jangan pas dibelakang gue" Ariani benar-benar tidak bisa mengontrol emosinya

"Bersihin baju gue sekarang!!" bentak Gilang

"Emang, lo pikir gue babu lo? Sorry ya gue ngga mau mentang-mentang lo anak orang kaya, terus seenak lo sendiri!! Bentak Ariani balik

Karena udah males menanggapi orang sok ganteng Ariani memilih pergi, dia malas di lihat banyak orang hanya karena ngga sengaja menabrak padahal kalo dipikir-pikir Gilang juga salah, tanpa meminta maaf Ariani berlalu begitu saja.

Vanes dan Vita yang masih bengong melihat percek-cokkan mereka, jadi vanes masih diam ditempat, sampai mereka tidak menyadari, kalo Ariani sudah pergi dari tadi.

"Heh, ngapain lo berdua masih bengong disini!" sentak Gilang

"Hahh…" Vita dan vivi langsung kaget mendengar suara Gilang. Dan baru mereka sadari, Ariani sudah pergi dari kantin.

"Vit, aduh gimana sih ini sampai ngga tau kalo, Ariani udah pergi dari tadi" crocos vanes dengan kebingungan

"Udah yuk ikut gue, pasti Ariani di sana" jawab Vita

Karena yang Vita tau, dari dulu Ariani kalo ada masalah, suka mencari tempat yang sepi dan tenang.

Sambil berlari, Vita menuju rooftop karena vita sudah paham kalo temannya yang satu ini, kalo ada masalah pasti menju ke rooftop.

Seperti dugaan Vita kalo orang yang di cari pasti disitu, dengan enaknya serasa tidak memilik beban, Ariani duduk dengan santai sambil menikmati es krim di rooftop

"Huuff… Ariani dasar ya gue tu nyariin lo dari tadi, malah yang dicari enak- enakan disini" crocos vanes, karena dari tadi vanes bingung mencari Ariani, untung aja vita tau tempat-tempat yang sering di kunjungi Ariani

"Lagian gue juga males kali dikantin, seenak udel aja tuh cowok" cibir Ariani

Hanya karena anak orang kaya di seenaknya aja, dasar manusia kalo punya harta lupa segalanya kadang-kadang juga semaunya. Ariani memandang langit sambil berucap," Gue tu juga anak orang kaya, tapi ngga sampai kaya gitu, kok ada ya ora kek gitu udah sok ganteng banget lagi, iyuuh"

Ariani terus mencibir Gilang karena kejadian tadi.

"Udah deh, dari pada mikirin kejadian tadi mending nanti malam bikin acara yuk" ucap vanes dengan semangat empat lima.

Vanes mempunyai ide agar sahabatnya tidak memikirkan kejadian dikantin tadi, jadi vanes mengusulkan buat acara biar seru-seruan.

"Boleh juga tuh, mumpung malem minggu" Vita langsung menyahut

"Ya udah terserah deh ,tapi mau kemana kalo pergi jauh- jauh gue pasti ga di bolehin" Ucap Ariani

"Gimana kalo dirumah lo aja?" jawab vanes dengan cepat.

Vanes pasti memikirkan agar bertemu kak Vino dasar teman gila, Pikir Ariani. "Eh vanes gue tau ya pasti ada udang dibalik tepung ya kan?"

"Ya elah sekali- kali napa?" jawab Vanes dengan kedua alis yang diangkat.

Dasar teman menyebalkan..

"Ya udah ntar malem ya jam 7 kerumah gue" Ariani langsung memtuskan dengan cepat

"Okee, deh besti" jawaban vanes dan vita serempak sambil tertawa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!