Bab 12 pertemuan

"ya ampun itu anak buat masalah aja. Untung si papi udah masuk ke kamar kalau ga pasti bakalan tambah marah tuh" gumam rini yang berjalan menuju kamarnya.

Rini membuka pintu dan melihat suaminya tapi tidak ada di dalam kamar.

"kemana papi, pasti di ruang kerja ah sudah lah aku udah ngantuk banget" ucap rini berbicara sendiri ia langsung ke kamar mandi cuci muka dan langsung tidur

****

Pagi harinya zada yang sudah mendengar suara adzan subuh pun bangun dan terkejut tenyata dia tertidur sebelum merapikan peralatan merajutnya.

"Ya ampun ternyata aku tertidur tadi malam. sampai ga sadar kalau peralatannya belum di rapikan." gimana zada sambil melihat barang yang masih berantakan.

zada kemudian merapikan peralatannya dan menggantung gaun yang sudah selesai di perbaikinya.

"Alhamdulillah gaunnya udah selesai dan sudah kelihatan indah lagi." gumam zada setelah menggantung gaun itu.

Setelah tempat tidur nya rapi ia lanjut keluar kamar untuk mandi selesai mandi baru lah dia shalat subuh dan lanjut mengerjakan kerjaan rumah nya. Ia mencuci pakaian, dan menjemur pakaian untung nya hari ini pembantu di rumah itu masuk jadi ia tidak banyak kerjaan yang harus di kerjakan.

saat ini zada tengah bersiap untuk berangkat sekolah. selesai bersiap zada keluar kamar dengan membawa tas sekolahnya dan gaun yang sudah di perbaiki. Ia berjalan menuju ruang makan, ketika sampai di ruang makan ia melihat mami nya sudah ada di sana sedang menyiapkan sarapan di bantu dengan bi tati. Zada pun memanggil mami nya untuk menunjukkan gaun yang sudah selesai di perbaiki nya.

"mi ini gaun lili yang susah aku perbaiki. Coba lihat dulu mi gaunnya tetap indah kok mi walau sudah di perbaiki." ucap zada pada mami nya sambil meletakkan tasnya di kursi

"Apa saya bilang kan beli gaun yang sama bukan perbaiki. Kenapa kamu perbaiki dan pake di tunjukan segala sama saya. Kamu ga paham ya apa yang saya jelasin tadi malam" ucap rini yang terkejut melihat gaun itu yang ternyata di perbaiki zada. Tapi mami nya tetap dengan pekerjaannya tanpa mengambil gaun yang diulurkan zada ke mami nya

"Tapi mi aku ga ada uang sebanyak itu buat beli gaun seperti ini mi. Makanya gaun nya aku perbaiki mi" ucap zada

" saya ga mau tau kamu dapat uang dari mana buat beli gaun seperti itu udah sini gaunnya" ucap rini dan mengambil gaun itu dari zada kemudian berjalan ke tong sampah dan memasukkan baju itu ke dalam tong sampah. tanpa melihat rajutan yang di buat zada di gaun itu

"ya ampun kenapa gaunnya di buang mi. sayang mi kan gaunnya udah di perbaiki mi" ucap zada sambil mengambil gaun itu dari tong sampah

"Kalau memang kamu mau gaun itu sana bawa ke kamar jangan di letak di sini" ucap rini

" zada bukannya mau gaun ini mi tapi gaun ini sudah dengan susah payah aku perbaiki mi masa iya mami mau membuangnya. Setidaknya mami lihat dulu baru kalau mami tidak suka pun mami kembalikan aja pada ku tidak perlu di buang mi." Ucap zada

"Udah sana kamu simpan gaun itu jangan nampakkan lagi di hadapan ku. Dan ya gaun yang baru harus secepatnya sudah ada" ucap rini

"Akan aku usahain mi" balas zada kemudian pergi menuju kamar nya untuk menyimpan gaun itu

"Ya ampun kenapa sih mami ga pernah mau lihat apa yang sudah aku kerjakan. Kenapa selalu pilih kasih apa bedanya aku sama lili apa aku hanya anak pungut di keluarga ini. Aku udah cape perbaiki gaun tapi malah di buang ke tong sampah. Untuk melihat saja tak mau" gumam zada sambil berjalan me kamar nya ia berbicara sambil menahan air matanya agar tidak turun.

Sampai di kamar zada menggantung pakaian itu dan memasukkan nya ke dalam lemari. Setelah itu ia kembali ke meja makan. Tapi karena selera makan nya sudah hilang ia jadinya langsung pergi.

" Mi aku pergi" ucap zada ketika melihat mami nya masih di dapur. Untung saja papi nya belum turun sehingga ia tak perlu bersusah payah harus menjelaskan lagi atau harus ikut sarapan dengan mereka.

Karena rini cuek dengan zada, yang memang zada benar-benar anak kandung nya. Ia bahkan tak menanyakan sudah sarapan belum, membalas ucapan zada saja tak dilakukan mami nya.

Zada yang melihat jam ternyata masih ada waktu 45 menit lagi sebelum waktu masuk sekolah. Jadi ia memutuskan untuk pergi sekolah dengan jalan kaki. Supaya ia juga dapat menghemat uang jajannya. Memang di rumah itu kemaren ada sepeda tapi mami nya tidak mengizin kan zada untuk membawanya ke sekolah. Mami nya takut jika ia akan keluyuran dan bukannya sekolah.

Zada terus berjalan menuju ke sekolah nya. Sambil memikirkan uang dari mana buat beli gaun lili.

"Uang dari mana buat beli gaun begitu, minta papi nanti ketahuan mami lagi. Atau aku kerja ya tapi kerja apa siapa yang mau ngasih aku pekerjaan dengan gaji di awal." Pikir zada sambil berjalan terus menuju sekolahnya. Zada yang terus melamun sampai-sampai ia tidak sadar jika ia sudah keluar dari pembatas jalan. Bahkan ketika ada mobil yang melaju dari belakangnya ia tidak tahu padahal mobil itu sudah meng klakson zada berkali-kali.

Shiitttttt........

Suara mobil itu yang di rem mendadak dan hampir saja menabrak zada jika jika si pengendara mobil terlambat me ngeremnya.

Zada yang merasa terkejut karena dirinya hampir tertabrak mobil pun hanya diam dan menunduk saja.

Buukkk..Suara pintu mobil tertutup yang artinya pengendara mobil yang hampir menabrak zada keluar.

Seorang pria memakai jas yang licin sepatu mengkilap berjalan mendekati zada.

"Hai nona apa mata mu rusak, sehingga kau tak tau jika sudah berjalan melewati pembatas jalan." Ucap pria itu begitu sampai di depan zada

"Maaf tuan saya tidak fokus ketika jalan tuan" balas zada sambil melihat wajah pria itu

"Apa kau bilang maaf jika saja tadi kau tertabrak maka aku jadi harus mengeluarkan uang untuk mu" balas pria itu dengan emosi

"Kenapa tuan harus mengeluarkan uang untuk ku kan aku yang sakit jika tertabrak bukan tuan. Jadi ya aku akan menggunakan uang ku sendiri jika aku sakit" ucap zada

"Sebagai rasa kemanusian. Masa iya aku dengan teganya meninggal kan orang yang sudah ku tabrak. Setidak nya ku bawa dia ke rumah sakit dan membayar biaya pengobatannya baru aku pergi" balas pria itu

"Sebagai rasa kemanusian ya tuannnn." Ucap zada yang sambil berpikir jika pria di depannya ini sangat baik dan pasti bisa menolong nya.

"Iya" balas pria itu

"Tuan kalau rasa kemanusiaan anda besar tolong aku ya tuan. Aku sangat- sangat membutuhkan pekerjaan tuan" ucap zada sambil mengatup kan kedua tangannya dan sangat berharap pria ini mau menolongnya

"APAA, Tapi kamu kan masih sekolah bagaimana bisa kamu bekerja" balas pria itu yang terkejut mendengar zada minta tolong untuk di beri pekerjaan

"Ya saya akan tetap sekolah tuan dan saya akan bekerja sepulang sekolah tuan. Saya mohon beri saya pekerjaan." Balas zada sambil memohon

tbc

...****************...

Wah bakal di beri pekerjaan atau tidak ya zada?

yukk ikuti terus ceritanya biar tau kelanjutannya

maaf jika ada kata yang tidak tepat🙏😊

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!