Bab 9 Arisan Keluarga

"zadaaaa...."teriak mami zada

zada yang sudah selesai mengerjakan semua pekerjaan rumah dan sekarang sedang bersiap memakai pakaian menjadi terkejut mendengar teriakan mami nya. untung saja zada sudah memakai pakaian nya, dia langsung berlari untuk menjumpai mami nya. karena zada takut kalau mami nya sampai berteriak lagi.

"iya mi, ada apa?"tanya zada ketika sudah mulai dekat dengan mami nya

"ya ampun kenapa kamu belum selesai zada? kita semua udah siap dan mau pergi sekarang" ucap mami zada yang terkejut melihat zada ternyata belum selesai

"udah kok mi tinggal pakai hijab aja bentar ya mi. zada pakai hijab dulu" ucap zada sambil melihat sekitar nya sepertinya karena ia hanya melihat mami nya saja.

"ya udah sana lima menit. kalau lebih kami pergi duluan" ucap mami zada

"iya mi" balas zada yang langsung berjalan ke kamarnya untuk segera bersiap

ya ampun untung saja aku tinggal pakai hijab kalau belum pasti di tinggal nih. harus cepat sebelum mami manggil lagi. gumam zada sambil memakai jilbab segi empat nya.

sementara di luar

" ayok mi aku udah siap" ucap lili

"tunggu bentar sayang"balas mami zada

"nunggu siapa lagi mi? kan papi ga ikut mi" tanya lili

"nunggu kakak kamu" balas mami zada

"ya ampun lama kali sih mi" balas lili

yang kemudian zada langsung muncul dan mereka pun pergi bersama.

"mi papi kenapa tidak ikut?" tanya zada yang duduk di depan di samping supir

"papi kamu kerja"balas mami zada yang masih tetap sibuk dengan handhonenya

"Ini kan hari minggu mi?emangnya papi ada masalah di kantor sampai hati minggu pun tetap harus ke kantor?" tanya zada lagi

"lo diem aja napa sih, dari tadi yg kedengaran suara lo aja. Berisik tau" ucap lili yang kesal karena zada dari tadi bertanya-tanya.

"lili kamu ga sopan ya sama kakak. Ga boleh berbicara seperti itu sama yang lebih tua dek.kan kakak cuman mau tau kenapa papi ga ikut." balas zada sambil melihat ke lili

mami nya yang mendengar zada berbicara seperti itu kepada lili pun merasa marah

"kamu, jangan sok-sok an mau ceramahin anak saya. perbaiki dulu diri kamu baru pantas kamu untuk menasehati orang" balas mami zada dengan menatap wajah zada

zada yang mendengar mamanya berbicara seperti itu merasa sedih. kenapa maminya malah membela lili, padahal lili tidak seharusnya berbicara seperti itu. Tak mau pusing zada pun tidak ingin memikirkan masalah tadi.

mereka pun sudah mulai memasuki perumahan elit. itu tandanya mereka akan segera sampai. zada hanya melihat ke depan tanpa berani membuka mulut lagi, karena takut ibunya memarahinya.

mobil mereka pun membelok ke arah rumah berwarna hijau yang di depannya sudah banyak tersusun mobil-mobil mewah. setelah sampai di depan mereka pun turun dan langsung di sambut oleh tuan rumah.

"Hai kak, ayuk sini masuk" ajak tante desi adik rani dan tantenya zada dan lili

Rani pun masuk dan diikuti anak-anaknya di belakang.

"ya ampun lili kamu makin cantik aja ya, udah lama kita ga jumpa" ucap tante desi sambil memegang lengan lili

"makasih tante, iya yang arisan sebelumnya aku ada acara di sekolah jadi ga bisa ikut tan. Sifa mana tan?" balas lili yang juga bertanya di mana anak tantenya yang seumuran dengannya

"ada tuh di samping, lagi ngumpul juga sama yang lain."balas tante desi

"aku ke sana ya dulu ya tan" ucap lili yang langsung berjalan ke arah samping

sementara zada ia merasa seperti orang asing di sini, tanpa ada satu orang pun yang menyapanya. zada pun memilih untuk kumpul dengan tante - tantenya di ruang keluarga itu. zada duduk di kursi yang masih kosong. di situ ia hanya mendengarkan pembicaraan mereka.

"ehh zada bentar lagi lulus mau kuliah di mana kamu?" tanya salah satu tante nya

"belum tau tan" balas zada jujur yang memang dia belum kepikiran ke sana padahal sebentar lagi ia lulus SMA

"kok belum tau sih, bentar lagi kan udah mau tamat. Seharusnya kamu udah punya planning mau ke mana." balas tantenya lagi

"anak aku aja udah bilang dia mau kuliah di mana. udah punya planning mau ke mana kedepannya" balas tante yang lainnya

"Iya seharusnya juga gitu biar masa depannya cerah ga suram" balas salah satu tantenya lagi

zada hanya diam tak berani buat banyak bicara, karena takut kalau nanti mami nya akan marah padanya.

"kak rani anak nya di kasi tahu tuh atau ga kakak kasi nasehat atau masukan gitu biar dia mikir buat masa depannya."ucap tantenya lagi

"Aku tuh udah capek banget buat jelasin ke dia tapi dia ga pernah mau dengerin apa yang aku bilangin. dia tuh kalau di bilangin paham nya cuman bentar besok di buat lagi. sampe udah bosen aku buat nasehati dia" balas rani mami zada yang berbicara melebih-lebihkan

"zada tuh memang susah buat di bilangin. Di Sekolah aja dia selalu buat masalah. bukannya buat orang tua bangga karena prestasinya malah selalu buat orang tua malu karena kenakalannya"ucap kakak nya rani yang tidak suka dengan zada

"siska kemaren beneran menang olimpiade ya" tanya salah satu tantenya

" iya alhamdulillah banget tuh anak memang selalu buat aku bangga sama dia. Selalu buat aku seneng ga pernah nyusahin dia nya" balas mama nya siska

"siska itu pinter banget jadi wajar aja kalau dia menang olimpiade. Dari TK aja tuh anak udah banyak menangin perlombaan. Di Sekolah nya selalu dapat juara umum lagi. memang niat banget tuh anak buat belajar makanya bisa pinter gitu" balas mami nya zada yang juga ikut membangga kan siska

"iya dia tuh rajin banget belajar kalau bangun pagi nanti belajar pulang sekolah belajar malam belajar lagi. makanya pintar, padahal ga pernah aku les kan dia memang belajar segalanya secara otodidak" balas mama nya siska

zada yang mendengar setiap pembicaraan mereka merasa sesak karena harus menahan diri untuk tidak menangis. karena mereka tidak memahami zada mereka hanya melihat sampul nya tanpa memahami isinya. memang zada mengakui kalau dirinya tidak sepintar siska tapi setidaknya jangan bandingkan siska dengan zada. karena bagaimana pun zada dan siska itu berbeda, diantara mereka berdua pasti memiliki keahlian masing - masing. Tapi karena orang tuanya yang tidak dekat dengan anak nya membuat zada lebih baik memendam segalanya dari pada harus berbagi dengan orang yang tidak perduli dengan dia.

"ayukk semuanya makan dulu udah siap tuh makanan nya. Nanti kita lanjut lagi ngobrol nya" ucap tuan rumah yang mengajak semua tamu nya untuk makan

mereka semua pun menuju ruang makan

tbc

...****************...

hai guys terus ikuti cerita ini ya

maaf jika ada kata-kata yang tidak nyambung 🙏

sampai jumpa di bab selanjutnya😊

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!