Vani memeluk David, Pria itu terus mengelus rambut halus Vani, ia mencoba menenangkan nya dan mendengar kan setiap perkataan
Tidak memerlukan waktu lama untuk membereskan permasalahan itu, David langsung menyuruh orang nya untuk mencari keberadaan Doni secepatnya.
" Aku akan memberi tahu kamu saat aku bisa membawa Orang itu di hadapan mu."
Ucap David mengusap air mata Vani.
Joe yang sudah nampak bugar keluar kamar memakai kursi roda, ia menatap dari kejauhan pemandangan yang membuat hati nya sedikit sesak, meskipun ia tidak tahu apa yang mereka bicarakan namun Joe dapat mengerti hubungan mereka yang semakin dekat.
Randy mencari-cari sahabat nya itu.
" Astaga, loe baru selesai operasi kenapa pergi-pergian sih.". Ucap Randy sedikit memarahinya, yang melihat Joe di samping koridor, tanpa berbicara lagi Randy mendorong kursi roda Joe kembali ke kamar nya.
Joe nampak terdiam, dan sedikit melamun.
" Kenapa bro, apa ada yang sakit lagi..?". Tanya Randy yang panik melihat raut wajah sahabat nya tiba-tiba berubah.
Joe langsung menggeleng.
" Apa kamu tahu berapa lama David dan Vani saling kenal..?". Tanya Joe balik padanya.
Tiba -tiba kening Randy mengkerut, ia seakan mengingat-ingat.
" Berapa lama ya, kaya nya baru deh, pas loe balik dari Korea juga belum kenal kaya nya." Ucap Randy mengingat-ingat.
Joe juga langsung mengkerut kan kening nya.
" Tapi kok kaya nya mereka udah kenal lama ya." Ucap Joe mengimbuhkan.
" Nggak tahu juga sih, tapi pas gua ngajak David ke club nemuin loe, dia lagi ada rumor yang kurang enak didengar, banyak yang bilang dia homo karena sama sekali nggak berhubungan sama cewek." Ucap Randy dengan santai.
Seketika Joe tertawa mendengar ucapan sahabat nya itu.
" Kenapa tertawa..?". Ucap Randy yang sedikit aneh melihat perubahan ekspresi wajah Joe seketika.
" Tukang Bucin ke tuan Putri dibilang Homo." Joe mengimbuhkan yang membuat Randy ikut meledak tawa nya.
Bukan rahasia lagi, jika David sangat tergila-gila dengan Sasa pewaris tunggal saham nomer satu di JH Group, dari kecil ia sangat menyukai Sasa, hingga akhirnya ia tak sengaja bertemu dengan Vani yang membuat Cinta masa kecilnya itu sirna.
Joe langsung teringat kejadian dua tahun silam di kota Paris.
Dimana Sasa masih terus mengejar cinta nya, yang berpuncak di sebuah taman bunga saat mereka selesai menyelesaikan proyek bersama.
Hanya ada Dirinya dan Sasa dalam taman itu, namun tiba-tiba datang David dan Randy yang membawakan camilan malam, kejadian malam itu benar-benar menjadi situasi sulit karena Sasa yang tiba-tiba menarik dasi Joe dan hendak mencium bibirnya.
Namun hal itu terlihat di mata kepala David yang membuat nya begitu terbakar api cemburu, mereka seakan tertangkap basah berselingkuh di mata David.
Pukulan mentah langsung mendarat di wajah Joe, ia langsung tersungkur hingga keluar sedikit darah di bibir nya.
Randy dan Sasa dengan sigap melerai mereka, David benar-benar hilang kendali atas rasa penghianatan yang dilakukan mereka malam itu.
Namun Sasa bersikeras membela bahwa Cinta nya kepada David hanyalah Cinta masa kecil yang seharusnya sudah selesai.
Hubungan antara Joe dan David akhirnya begitu renggang dengan jarang nya Joe pulang ke Indonesia.
Meskipun kejadian sesungguhnya bahwa ia tidak merebut Sasa dari nya, bahkan ia sama sekali tak menaruh hati pada Cucu pemegang saham terkuat itu, bahkan sebelum nya mereka sama sekali tak pernah berhubungan karena Joe selalu menghindar dan menolak cinta Sasa, entah kenapa malam itu ia bisa lengah hingga Sasa mencoba mencium bibirnya.
Setelah kejadian itu mereka jarang sekali bertemu bahkan Sasa juga sering traveling ke luar negeri tanpa menemui mereka lagi.
Sepenggal lamunan itu terbangun saat David dan Vani kembali ke kamar nya.
" Joe maaf, aku pamit pulang dulu ya, seperti nya aku kurang enak badan, besok pasti aku akan kesini lagi." Ucap Vani mendekati Joe dan langsung mengambil tas nya.
Joe mengangguk dan meminta nya untuk beristirahat agar badan nya tetap fit.
" Aku akan mengantar Vani pulang, biar Randy yang menunggu mu, selama aku mengantar Vani."
Ucap David yang mengikuti langkah Vani.
Joe hanya mengangguk, ia benar-benar mengerti situasi itu, meskipun ia tidak tahu permasalahan apa yang menimpa Vani sekarang.
Mobil Sport hitam keluar dari parkiran rumah sakit dan melaju ke arah selatan kota Jakarta.
David mengemudikan mobil nya dengan masih menggenggam tangan Vani, seakan hubungan mereka mulai bermekaran kembali.
" Van, tolong jangan jauhi aku lagi, aku benar-benar berjanji tidak akan menyakiti mu, bahkan tidak ada yang bisa menghalangi cinta kita ini." Ucap David yang masih terus berfokus menyetir.
Vani hanya terdiam, ia hanya menjadi pendengar setia David sepanjang perjalanan itu, Ia seakan sangat aman dan merasakan kenyamanan saat berada di samping David, karena ia selalu dilindungi oleh nya.
Sesampainya di rumah Vani, David mampir sejenak hanya untuk meminum teh hangat beraroma melati.
" Istirahatlah Sayang, aku akan memberi kabar secepatnya tentang Doni." Ucap David yang lalu beranjak mengambil kunci mobil yang di letakkan nya di atas meja.
Vani mengangguk, namun tiba-tiba ia teringat dengan ponsel yang ditinggalkan pria itu.
" Handphone mu masih ada disini, sepertinya sangat penting setiap hari berbunyi, sebentar aku ambilkan." Vani berjalan ke kamar dan membuka laci kamar nya, David mengangguk dan berjalan mengikuti nya.
Namun gejolak perasaan itu muncul lagi saat Vani menyibakkan rambut panjang nan hitam itu.
Desiran hasrat nya memuncak lagi saat melihat wanita yang dicintainya begitu cantik nan mempesona.
David langsung mencium bibir Vani yang masih memegang ponselnya.
Ia benar-benar tak kuasa menahan perasaan rindu nya kepada Vani.
Wanita itu juga mendukung dengan membalas ciuman hangatnya.
Kedua insan itu melepaskan lagi hasrat cinta mereka.
Satu persatu baju mereka di tanggalkan.
David terus menciumi bibir dan leher Vani, dan beradu dalam gejolak cinta panas mereka, hingga malam berlalu begitu cepat.
" David apakah kamu benar-benar mencintai ku..?".
Ucap Vani di dalam pelukan David.
Pria itu terus mencium rambut wangi nan halus milik Vani.
" Jika aku tidak serius kenapa aku terus-terusan mengejar mu dan mengajak mu menikah." Ucap David dengan lembut.
" Bagaimana dengan cucu pak Direktur itu, seperti nya dia sangat menyukai mu." Vani bertanya pada nya lagi.
" Itu hanya Cinta masa kecil yang sudah usai." Ucap David yang mengingat perkataan Sasa dulu pada nya.
David menciumi lagi bibir Vani, Mereka lalu melanjutkan lagi percintaan panas mereka hingga malam benar-benar telah larut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments