Malam yang terasa sunyi itu menjadi pembicaraan hangat kedua orang tua dan anak itu.
Semenjak mama David meninggal mereka sudah jarang bertemu apalagi mengobrol bersama.
" Papa kira Sasa adalah wanita yang kamu cintai, hingga Papa bilang ke pak Direktur untuk menjodohkan kalian."
" Itu sudah sangat lama Pa, hubungan ku dengan Sasa sudah berakhir." Ucap David memantapkan ucapan nya.
Pria tua itu sedikit cemas mendengarkan jawaban anak nya, pasal nya ia sudah menandatangani surat perjanjian kontrak saham nya dengan kakek Sasa, tindakan sepihak nya memang gegabah apalagi baru-baru ini perusahaan sedang goyah, suntikan anggaran memang sangatlah di butuhkan.
Sambil menghela nafas panjang Pria tua itu menatap anak nya dengan sedikit lesu.
" Maafkan Papa nak, perusahaan sedang goyah, papa sudah menyetujui kontrak dengan pak direktur." Ungkap orang tua nya dengan perasaan sedikit bersalah.
" Papa menandatangani kontrak dengan pak Direktur..?". Ucap David benar-benar terkejut.
Pria yang sudah beruban itu mengangguk.
David langsung memejamkan kedua mata nya kuat-kuat. Pria tua itu terus menyalahkan diri nya.
" Ini semua salah Papa, kamu berhak memilih jalan hidup kamu, batalkan saja kontrak itu, tidak apa-apa kita jual sebagian saham kita." Ucap nya dengan perasaan berat hati.
David menggigit bibir bawah nya dengan sedikit cemas.
" Pasti ada cara lain Pah, David akan berusaha agar perusahaan kita bisa bangkit kembali." Ucap David menguatkan orang tua nya.
Saham JH Group terbagi menjadi 4 bagian, dimana kakek Sasa Pak wijaya adalah pemilik saham terbesar yakni 40% yang membuat pemilik saham itu menduduki posisi Direktur utama, sedangkan ketiga rekan nya hanya memiliki saham masing-masing 20%.
Bahkan dalam tahun ini saham dari orang tua Randy dan David semakin merosot.
Pagi ini David lembur dengan tetap menemui client nya di sabtu pagi nya, ia berusaha mencari anggaran lain agar tidak berurusan dengan pak direktur.
" Baik pak David, besok saya akan ke pabrik untuk mendanai proyek tersebut." Jabat tangan kedua nya menandakan kesepakatan.
David menjulang kan senyum mengembang nya, setelah pertemuan itu David melanjutkan lagi bertemu beberapa client lain nya.
Namun disela kesibukan nya ia tak sengaja melihat Vani yang sedang berjalan tergesa-gesa seakan mengejar seseorang, terlihat seorang Pria yang sedang merangkul wanita lain di depan nya, berjalan menuju lift.
Vani seakan mengejar kedua orang itu, setelah dapat bisa mengejar nya Pria yang memandang Vani begitu tajam itu, langsung mendorong nya hingga terhempas ke lantai.
David yang memandang pemandangan itu langsung berdiri, sesaat setelah kesepakatan dengan client nya terjadi David langsung mendatangi Vani yang sudah tersungkur di lantai.
" Pak Ceo." Bungkuk spontan wanita yang langsung melepaskan rangkulan Pria itu.
Wanita yang sedang asyik bermesraan dengan pria itu adalah karyawan dalam JH Group.
Seketika Vani dan Pria itu kaget akan reaksi spontan wanita itu, langkah kaki David yang seakan tak terdengar tiba-tiba datang langsung membantu Vani berdiri.
" Sayang, kamu tidak apa-apa..?". Ucap David memeriksa keadaan Vani.
Wanita itu hanya menggeleng.
Tiba-tiba terdengar tawa besar yang begitu meledak menertawakan mereka berdua.
" Wah-wah.. luar biasa, baru di tinggal 3 bulan sudah menjadi simpanan bos besar, benar-benar pel*cur ini sudah pintar menggoda laki-laki ternyata." Ucap Seseorang yang ternyata mantan suami Vani dengan memandang Vani begitu tajam.
Dengan Spontan, Vani langsung melayangkan tangan nya menampar Pria bernama Doni itu atas ucapan hina yang di layangkan untuk nya, tak terima akan tamparan itu ia juga spontan ingin langsung membalas nya.
Untung nya, David sudah waspada terlebih dahulu, ia menangkis tangan pria itu dan langsung mendaratkan pukulan tepat di muka nya, bahkan beberapa kali ia memberi nya bogem mentah.
Vani langsung melerai nya, dan menenangkan David.
" Sudah David.. Jangan sampai kita membunuh pria brengsek ini sebelum ia menebus dosa-dosa nya." Ucap Vani dengan masih menatap tajam pria itu.
Pria bernama Doni itu tersungkur payah dan mengeluarkan darah di bibir serta hidung nya.
" Doni ingatlah, dosa-dosa mu kepadaku dan kepada adik ku Maya, semoga tuhan dapat mengampuni dosa mu yang begitu banyak itu." Ucap Vani yang langsung pergi menggenggam tangan David.
Tangan Vani sangat dingin dan gemetaran, begitu terasa dalam genggaman tangan nya, mereka lalu melangkah pergi meninggalkan Doni dan wanita itu yang terlihat sangat syok.
David terus berjalan bersama nya hingga mereka terduduk di sebuah kedai teh.
Segelas teh beraroma melati kesukaan Vani di sajikan dalam keadaan hangat, Vani meneguk nya untuk menenangkan dirinya sejenak.
" Van, kau tidak apa-apa.?". Ucap David yang menggenggam tangan nya meneguhkan.
Vani mengangguk, namun keadaan nya benar-benar terguncang hari ini.
Mantan suami dan adik tiri nya berselingkuh dan meninggalkan nya dengan tumpukan hutang di luar nalar, namun sekarang Doni berselingkuh lagi dari Maya, adik tiri nya.
Pagi tadi Maya datang ke rumah dengan perut nya yang sedikit membuncit, adik tiri nya itu tengah hamil 5 bulan, ia datang ke rumah dengan memohon ampun pada nya atas kesalahan nya dan melaporkan Doni yang sudah meninggalkan nya dan berselingkuh lagi dengan wanita lain.
" Jadi kalian berselingkuh di belakang ku sudah begitu lama..?". Vani yang mengetahui itu langsung merasakan tambahan sakit hati yang begitu dalam.
" Kak Vani, aku mohon ampun atas kesalahanku, kasihani aku dan calon anak dalam kandungan ku ini kak." Maya berlutut memegangi kaki Vani dengan berderai air mata, rasa penghianatan yang begitu dalam itu begitu menyakitkan.
Namun di hati kecil Vani, Ia begitu iba memandangi adik tiri nya yang begitu memprihatinkan itu, Maya juga korban atas kebiadaban mantan suami nya yang bernama Doni itu.
Dulu hubungan kakak beradik yang berbeda ibu itu sangatlah dekat, namun karena Maya yang di buta kan cinta oleh Doni lah, yang membuat ia mengkhianati Kakak nya.
" Apa harus kita beri pelajaran orang itu..?." Ucap David menawarkan pada Vani. Seketika lamunan Vani buyar atas ucapan David.
Vani lantas memandang David, ia lupa bahwa Ceo ini mampu mengabulkan permintaan nya yang tidak bisa ia lakukan seorang diri. Vani lalu meneguk lagi secangkir teh hangat nya dan memandangi Vas bunga poppy berwarna merah, yang nampak begitu segar di atas meja Cafe.
Seperti nya hati Vani sudah tertutup awan kelabu, ia benar-benar mengesampingkan perasaan nya dan menerima tawaran David untuk membalaskan dendam nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments