Vani berjalan memasuki restoran sushi bersama Joe, mereka makan siang bersama lagi sebagai rekan kerja.
" Pidato mu sangat bagus hari ini Vani, para investor yang datang hari ini langsung mendanai proyek-proyek JH Group, Aku ingin kamu bergabung lagi, namun sebagai orang kepercayaan perusahaan ini."
Joe berkata sangat lembut sambil meminum macha hangat di depan nya.
Vani tersenyum tipis, ia masih bimbang dengan tawaran kerja dari Joe barusan, pasal nya jika ia menerima tawaran itu dan bergabung dalam Perusahaan pusat JH Group, ada kemungkinan ia akan terus bertemu dengan David seperti tadi.
Joe melemparkan senyuman kepada Vani, tenang saja pikirkan dulu matang-matang, mengenai Gaji, dan tunjangan aku bisa menjamin nya.
Vani mengangguk tersenyum tipis sambil menyantap hidangan diatas meja mereka.
" Van, aku boleh bertanya..?". Ucap Joe pelan dengan tutur lembut. Vani yang baru memasukkan Sushi kemulutnya langsung mengangguk.
" Apakah kamu sudah berpisah dengan suami mu, maaf sebelum nya." Vani yang masih mengunyah itu tiba-tiba tersedak mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Joe, Pria itu langsung memberikan segelas air untuk Vani, dengan cepat ia minum untuk melegakan tenggorokan nya.
" Ah maaf, pertanyaan ku seperti nya tidak nyaman bagimu, kau berhak untuk tidak menjawab nya, namun bagaimana dengan David, apakah kalian ada hubungan sebelumnya, seperti nya kalian akrab..?".
Vani yang masih menenggak segelas matcha hangat itu, seketika langsung menyemburkan air ke wajah Joe karena terkejut. Joe yang menerima semburan air dari Vani hanya memejamkan matanya menahan air yang membasahi wajahnya.
" Ahh, Maaf pak Joe." Vani panik atas kelakuan spontan nya itu, ia segera mengelap wajah Joe dengan sapu tangan miliknya.
" Iya, tidak apa-apa, maaf sebelumnya kalau aku mungkin kurang sopan dalam bertanya kepadamu." Ucap Joe yang mengelap wajah nya dengan sapu tangan milik Vani.
" Mengenai David, kami hanya kerap bertemu beberapa kali saja Pak, tidak lebih." Ucap Vani yang langsung memberi penjelasan. Joe lalu melemparkan senyuman kepada Vani menerima jawaban nya.
Seketika handphone Joe berbunyi, tertera di layar ponselnya, Randy yang menelepon.
Joe lalu mengangkatnya dan berbicara kepada penelpon itu.
" Van, seperti nya aku tidak bisa mengantarmu pulang, ada Client yang ingin bertemu." Ucap Joe setelah menutup telepon nya.
" Santai saja pak Joe, aku bisa pulang sendiri, semangat untuk Proyek nya." Ucap Vani menyemangati. Joe tersenyum lalu berpamitan meninggalkan nya di Restoran itu. Vani langsung menghela nafas panjang mengingat pertanyaan Joe tadi yang membuat nya jantungan.
Bukan masalah mantan suami nya yang membuat nya risau, melainkan pertanyaan kedekatan nya dengan David, jika sampai Joe tahu bahwa ia pernah tidur dengan David entah apa reaksi nya, yang ia takutkan adalah ia tidak akan bisa lagi bergabung di JH Group.
Vani juga baru mengetahui, setelah membaca profil perusahaan, bahwa Joe dan David adalah pewaris dari JH Group. meskipun ada dua lagi pewaris dari perusahaan tersebut, namun bagi Vani jika ia bergabung dalam perusahaan itu, ia seakan seperti terjerat dengan Pria yang pernah meniduri nya tempo hari.
Pucuk di cinta ulampun tiba seseorang yang ia khawatirkan dalam pikiran nya tiba-tiba muncul menghampiri nya di meja.
Vani yang menatap David yang berjalan menghampiri nya langsung membulatkan mata nya, Ia langsung beranjak hendak menghindar, namun David dengan cepat menghentikan langkah nya, Pria itu memegang lengan Vani.
" Van, tolong jangan menghindariku." Ucap David dengan pelan mencoba meminta pengertian Vani.
Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk pulang kerumah Vani, karena Restoran itu masih dekat dengan perusahaan, mereka tak ingin ada orang yang mengenalnya dan menyebarkan rumor.
Sesampainya dirumah, Vani membuatkan secangkir teh hangat untuk David dan duduk tepat di depan nya.
" Van, aku mohon jangan menghindariku, aku memang salah atas pertemuan kita yang kurang menyenangkan, beribu-ribu kali aku meminta maaf padamu Van, tolong maafkan aku." Vani langsung tersenyum sengit.
" Maaf... untuk apa meminta maaf, aku kan memang di bayar untuk memuaskan mu malam itu, sesuai perjanjian hubungan kita berakhir setelah aku melaksanakan tugasku."
Vani menyilangkan kedua tangan nya.
Hanya David yang tahu persis kejadian malam itu meskipun ia di pengaruhi alkhohol, hadiah yang seharusnya untuk Sahabat nya Joe, malah ia ambil malam itu.
" Tapi aku tidak bisa melupakan mu Van, apa yang harus aku lakukan..?". Ucap David dengan wajah yang terlihat murung.
Vani memanyunkan sedikit bibir nya dan mengkerutkan sedikit alisnya, mengisyaratkan tidak tahu.
David terus memandangi wajah cantik Vani yang tanpa riasan tebal itu, ia lalu tiba-tiba mendekati Vani dan mencium bibir nya. Gaun putih dengan furing berhiaskan bunga itu terlihat sangat menawan di lekuk tubuhnya, yang membuat David seakan tidak tahan memandang Vani.
" Apa-apaan kamu David." Vani melepaskan ciuman itu dan menampar wajah David.
David lalu memandang Vani dengan mata sendu.
" Maafkan aku yang sangat ingin memiliki mu, maafkan aku yang suka memaksamu, aku juga bingung dengan perasaan ini Van." David memang benar-benar kalap saat ini, ia menarik paksa lagi mencium bibir Vani bahkan menurunkan resleting baju Vani.
Perasaan ini terulang lagi, Vani seakan tidak bisa menolak hasrat ini, mereka terus berciuman saling membalas hingga terengah-engah, dan mereka lanjutkan lagi di atas ranjang.
David menindih tubuh Vani dan menanggalkan satu persatu baju mereka. Vani merasakan lagi perasaan ini, rasa dimana ia seakan dicintai oleh seorang Pria.
Kedua nya terus beradu diatas ranjang, hingga dua ronde terlewati, sampai akhirnya David berpindah posisi di samping Vani, mata nya terpejam merasakan lelah, ia lalu memeluk tubuh Vani yang satu selimut dengan nya, pundak vani yang masih beraroma citrus ia ciumi dengan mesra.
" Van, aku menyukai mu, aku sangat menginginkan mu, Ayo menikahlah denganku." Ucap David dengan nafas yang masih belum berturan.
Vani yang juga masih mengatur nafas nya itu terkejut atas ucapan David barusan.
Vani memejamkan mata nya sejenak, ketika baru menyadari kesalahan nya hari ini yang membuatnya seakan tidak bisa lepas dari David.
Terimakasih atas dukungan nya, menerima kritik dan saran yang membangun. ❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments