Bab 8

Ciuman Sasa yang melesat ke bibirnya ia lepaskan dengan paksa. Kedua tangan Sasa ia pegangi karena mengendalikan wajah nya.

" Sa, Cukup, kamu aku antar pulang saja." Ucap David sedikit menaikkan nada bicara nya lalu melepaskan tangan Sasa. Wanita itu menyilangkan kedua tangan nya dengan raut wajah yang sangat kesal. David menancapkan Gas ya meninggalkan Club malam itu.

Sesampai nya di Apartement, Sasa menggoda David lagi, ia memegangi tangan David agar tetap tinggal di Apartement nya.

" Aku ingin mendengar alasan mu, kenapa kamu berubah sayang." Sasa terus memeluk dada David, wanita itu bahkan melepaskan luaran baju nya yang hanya terlihat gaun malam tipis.

Pria itu menghela nafas dan sekali lagi melepaskan Sasa, malam itu ia benar-benar meneguhkan iman nya.

David langsung pergi tanpa berpamitan lagi. Wanita itu begitu amat kesal akan hasrat nya yang tak terpenuhi malam itu, biasanya Pria itu akan tinggal beberapa malam dengan nya, namun tidak untuk kali ini.

Malam itu benar-benar larut memasuki sepertiga malam, Sesampainya David dirumah ia langsung menidurkan badan nya di kasur dan memejamkan mata nya sejenak, ia melupakan ponsel nya yang dari tadi tidak ketemu. Ia lantas tersenyum, seperti nya tertinggal di rumah Vani. Pria itu lalu tidur dengan senyuman mengembang berharap bermimpi indah memimpikan gadis pujaan nya itu.

Keesokan hari nya ia bangun pagi dengan wajah kurang tidur, ia segera bergegas mandi dan memakai satu set pakaian formal nya untuk berangkat ke kantor ia memakai krim mata agar terlihat segar, Hari ini ada rapat bersama client besar yang sangat penting yang di bicarakan oleh orang tua nya semalam, Petinggi-petinggi para Pembisnis, beserta Para pemilik dan penerus saham JH Group semua hadir dalam rapat itu.

Randy, Joe dan Sasa juga terlihat menghadiri acara yang begitu megah itu. Sambutan di isi oleh Ceo muda yang dipercaya memimpin JH Group, David lalu berjalan ke podium untuk berpidato mengenai isi rapat itu, Aura kewibawaan nya terpancar begitu kuat, saat ia menjelaskan tema rapat itu. Banyak bisik-bisik dari para wanita yang mengagumi nya, Sasa yang mendengar bisik-bisik kagum para wanita di samping nya merasa sangat cemburu, ia menenggak segelas anggur yang di bawa nya denga muka masam.

Acara pagi itu begitu sempurna hingga acara demi acara berlanjut, tiba seorang wanita naik ke podium menjadi pembicara mewakili JH Group.

" Selamat pagi, perkenalkan nama saya Vani, dalam kesempatan ini saya akan membahas Anggaran, dan struktur kerja dalam anakan perusahaan JH Group." Ia lantas menjelaskan pidato itu dengan fasih dan komunikatif, Gaun putih yang selaras dengan riasan nya menambah kesan yang mengagumkan.

David melongo melihat Vani yang ikut hadir dan menjadi pembicara dalam acara ini, Ia lantas memandang Joe yang berdiri di ujung kanan, Sahabat nya itu tersenyum ke arah podium sembari memberi kepalan tangan semangat untuk Vani bahkan disana juga terlihat sabahat nya Randy yang enggan menyapa nya pagi ini, karena semalam ia langsung pergi meninggalkan mereka.

David mengatur nafas nya karena sedikit kesal akan kedekatan Joe dengan Vani, ia seakan yakin bahwa kedekatan mereka bukan sebatas hubungan kerja saja.

Begitu selesai Acara, David langsung menemui Vani yang berdiri di samping koridor, namun sayang nya Sasa datang menghentikan langkah nya.

" Kita berdua harus bicara." Ucap Sasa yang menatap David dengan wajah serius. David memejamkan mata nya sejenak saat melihat Vani yang sudah di hampiri Joe dan melangkah pergi.

David akhirnya menatap Sasa dengan menahan sedikit rasa kesal nya, kedua nya berjalan ke arah ruangan kantor David.

" Apalagi Sa." Ucap David mencoba mengatur nada bicara nya.

" Jelaskan dulu, kenapa kamu berubah, kenapa kamu terus menghindari aku, aku salah apa sama kamu...?". Ucap Sasa yang merasa di campakkan oleh orang di hadapan nya.

David terus mengatur nafas nya dan mencoba berbicara pelan kepada Sasa.

" Maaf Sa, perasaan ku kepadamu sudah berkurang, kalau kamu tanya kenapa, aku juga tidak mengerti." David menatap mata Sasa dengan seksama.

" oh, oke.. Aku akan mencari siapa wanita itu, wanita yang membuat kamu mencampakkan aku." Ucap Sasa yang menitikkan air mata di pipi nya.

" Kamu tidak perlu mencari tahu, seharus nya kamu intropeksi diri mu sendiri kenapa hubungan kita bisa seperti ini." David mengakhiri percakapan dengan melangkah meninggalkan Sasa di ruangan kantor nya.

Wanita itu begitu kesal, air mata itu telah genap menitik di kedua pipi nya, ia menggepalkan tangan nya dengan kuat, merasa kesal dengan terus menganggap ada wanita lain yang telah menggeser tahta nya di hati David.

Sedangkan David sendiri mengejar Vani yang telah hilang dari pandangan nya, ia mencari ke segala arah namun tetap tidak menemukan nya.

" Kemana saja kamu, Papa mencarimu dari tadi." Ucap pria tua yang tiba-tiba menemui David.

" Ayo ikut Papa keruangan rapat." David yang sulit membagi konsentrasi itu akhirnya mengalah karena sudah kehilangan jejak Vani.

Sesuai perkataan orang tua nya semalam, Cucu seorang kolega yang begitu berpengaruh ingin mengenalkan kedua pewaris mereka.

" Pah, David udah ngomong, David nggak tertarik pah."

Tapi pria tua itu tidak menggubris sama sekali ucapan anak nya, hingga mereka sampai di ruangan rapat yang bersifat privat. Disana terdapat Pak Wijaya pemilik saham JH Group, yabg juga kakek dari Sasa.

" Bagaimana kabar anda Pak Wijaya, dimana cucu anda..?". Tanya Orang tua David sembari menjabat tangan seseorang yang lebih tua dari nya. David langsung mengkerutkan dahi nya, saat kolega penting yang disebut Papa nya adalah kakek Sasa.

" Nah itu dia Anak nya, baru saja di omongin." Ucap Kakek yang sudah memasuki kepala tujuh itu.

Sasa yang baru saja datang juga terheran, mengapa Kakek nya, David dan orang tua nya berada dalam ruangan yang bersifat privat ini.

" Jadi maksud Papa, ingin menjodohkan aku dengan cucu kolega Papa itu Sasa." Ucap David meminta kejelasan.

Kedua orang tua itu tersenyum mengiyakan. Sasa yang baru saja datang juga terkejut, ternyata sebelum ia mengambil langkah duluan, kakek nya malah memberi lampu hijua pada nya, Pucuk dicinta ulam pun tiba.

Wanita berlipstik merah itu tersenyum senang akan rencana para orang tua nya, Sedangkan David merasa jengkel atas keputusan sepihak itu tanpa meminta pendapatnya.

" Bahkan langsung menikah saja, malah lebih baik." Ucap Pak Wijaya menyeletuk menatap cucu nya yang mengembangkan senyum nya. David tak bersuara karena menghormati Pak Wijaya adalah pemegang saham tertinggi di JH Group.

Ia masih memikirkan masa depan perusahaan nya agar tidak mempermalukan papa nya, namun ia memikirkan siasat bagaimana caranya untuk membatalkan perjodohan ini.

Sasa menatap nya dengan tersenyum, seolah David memang ditakdirkan untuk terus menjadi milik nya.

Terimakasih atas dukungan nya ❤❤❤

Terpopuler

Comments

Fina Arizona

Fina Arizona

next thor...

2022-09-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!