Memutuskan

"Kalian akan bersenang - senang lagi?" sambut Ibu angkat Anthony yang sudah sampai lebih dulu Di meja sarapan.

"Tidak ada salahnya, Renata baru pertama tinggal cukup lama" Anthony menyahut tanpa memperhatikan ibu angkatnya yang sedang turut menata peralatan makan.

Crop blazer hitam pekat dengan cullot warna senada menempel rapi Di tubuh Renata yang cukup semampai. Menghasilkan atmosphere berbeda dari biasanya. Anthony sengaja busana itu yang sengaja Di padu padankan dengan makeup bold yang sama sekali tidak pernah Renata coba sebelumnya.

***'**

"Aku serasa seperti antagonist" Renata hanya sanggup protes Di Mulut saja ketika dia menyapukan warna lipstick merah pekat Dibibirnya.

Seperti biasa Anthony memgancam membatalkan acara body treatmentnya kalau dia tidak menuruti fashion stylist ala Anthony.

" Di duniaku semua antagonist, tidak ada teman. Semua lawan" Anthony mengamati sejenak Renata yang memandangi dirinya sendiri Di depan cermin.

Sesekali Renata memasukkan sepasang tangannya Di saku untuk mencoba menemukan angle yang dia sukai dari penampilannya.

"Sebaiknya kamu segera memberiku ponsel agar tidak membuat para penggemar social media ku hawatir" renata memilih subjek yang berbeda. Dia cukup tahu benar bahwa seseorang pengidap paranoia tidak akan percaya Pada siapapun.

Meski dia sering jengkel, dia cukup kasihan Pada Anthony yang sulit bersikap wajar bahkan sulit tidur Di tiap malamnya.

"Akan aku pertimbangkan, tapi apa kamu tidak menghawatirkan keluargamu?"

Renata melangkah me dekat Pada Anthony yang sudah rapi dengan kemeja sutra berwarna navy menempel sempurna Di tubuhnya.

"Sepertinya aku mulai tidak begitu khawatir tentang diriku berada bersamamu"

"Kamu mulai besar kepala karena aku mulai menyukaimu?"

Renata menggeleng, "Aku rasa kamu bercinta denganku untuk menghabiskan tenagamu semalam?" sepasang manik Renata berusaha menangkap sinar mata pengakuan dari manik Anthony "Bukankah itu lebih sehat dari obat - obat dari para psychiatric itu?"

Anthony hanya mengatupkan lebih Rapat sepasang bibirnya.

"Aku anggap itu sebagai pekerjaan...." Renata kembali ke arah cermin Dan mengamati sekali lagi penampilannya. "Sebaiknya kita segera sarapan Dan memulai... Aku perlu banyak tenaga bukan?"

Tanpa menunggu lagi Renata segera menghambur keluar, tak peduli Anthony mengikutinya atau tidak.

******

"Aku juga belum pernah bergabung secara hommy dengan keluarga kalian, maaf bila sebelumnya aku sedikit lancang" Renata menimpali dengan mengisyaratkan untuk meminta kursi extra. Setelah memghitung dengan benar Jumlah kursi yang tersedia.

Ibu angkat Anthony hanya tersenyum datar. Sepertinya dia memang bermaksud menguji Renata sekali lagi. Tapi Renata sudah lebih bersiap.

"Kami memang eropa, tapi kami juga punya tradisi" ucap ibu angkat Anthony."Keputusanmu tinggal bersama kami Di sini Di luar dugaan, Anthonio tidak pernah mengatakan apapun"

Renata tersenyum ramah, "Masalah kalian Sebenarnya Di luar ranahku, urusanku hanya mengikuti yang suamiku inginkan. Tidak akan lebih" Sepasang manik Renata tertuju Pada Anthony yang hanya berjarak satu setengah meter darinya.

Suka atau tidak suka dia sudah memilih Jalan ini. Maka selanjutnya adalah bertahan. Setidaknya... Hingga passport Di Tangan, Renata akan memikirkan kembali langkahnya.

"Apakah angsa sudah menjadi elang" Eduardo datang dengan menggigit aple Di Tangan kirinya.

Renata segera menduduki kursi yang baru saja datang.

"Aku tidak sedang salah kursi kali ini" Ucapnya tegas.

"Kamu sudah belajar dengan baik" Eduardo menanggapi dengan nada sedikit mengejek.

"Well... Sebenarnya aku tidak pernah keberatan dengan peraturan, hanya saja aku tidak tahu. Jadi tolong dengan jelas tunjukkan aturan kalian padaku hingga tidak perlu membuang emosi seperti sebelumnya"

"ha.. Ha.. Ha..pilihanmu tidak buruk Tony, bagaimana harus mengatakan aku juga mulai menyukainya" Eduardo mengambil sekuntum mawar merah dari bucket bunga Di pusat meja.

"Salam peetemanan dariku" lanjut Eduardo dengan tangan yang terjulur ramah ke arah wajah Renata.

"Apakah ada aturan untuk menerima hadiah dari kerabat suami? Aku hanya tidak ingin menyulut emosi yang tak berarti"

Anthony mulai bereaksi dengan menyambut uluran bunga untuk Renata. "Tidak ada, tapi aku sedang tidak menyukainya"

Renata mengangkat kedua bahunya membalas Eduardo yang mencebik karena sikap Anthony.

"Ehem..." Ibu angkat Anthony berdehem menetralisir suasana. "Apa kamu sudah bertemu ayahmu"

"Aku akan mengunjunginya segera" Jawab Anthony datar "Aku tidak ingin merepotkannya Di usia yang tidak muda"

"Kenapa kamu tidak menyelesaikan pencarian brangkas ayah kandungmu, jadi kita semua Bisa beristirahat Dan membagi semuanya dengan adil"

"Mama setuju... Kamu menundanya terlalu lama?" Ibu angkat Anthony menjawab tanpa beban "Kami tidak mencarimu dalam jangka waktu yang lama, karena ingin memberimu ruang menemukannya Dan memecahkan kodenya sekaligus. Tapi kamu justru memulai pekerjaan yang aneh"

Anthony mengetuk - ngetukkan sendoknya sesaat si sisi Piringnya. Sepasang maniknya menuju ke Renata yang bersikap menjadi pendengar yang baik.

"Aku tidak pernah mengahiri, tapi aku tidak Bisa dengan cepat. Kita harus berjaga akibatnya bila brangkas itu sudah terbuka Dan isinya sudah terbagi sesuai porsinya" Anthony menyapu pandang Pada anggota keluarga lain yang mulai mengisi kursinya.

"Apakah keadaan akan masih damai seperti sekarang? Apakah Rodriguez Dan keluarganya akan membiarkan Bisnis kita begitu saja? Bukankah kita butuh pondasi yang kuat untuk mengahirinya tanpa terluka?"

Secara serempak seisi meja menarik nafas mereka dalam - dalam, tentu saja tidak termasuk Renata yang masih berperan sebagai penonton saja.

" Tidak ada yang pernah lupa dengan pertumpahan darah Di antara kita Pada waktu sebelumnya bukan? "Anthony melempar Tanya sekali lagi" Aku hanya memastikan hal itu tidak akan terjadi pada masaku, tidak ada nyawa yang melayang hanya karena uang. Tapi jika harus Berahir mungkin hanya karena penghianatan "

Anthony tersenyum penuh arti untuk beberapa saat. Hingga dia kembali berdiri Dan menghampiri Renata yang masih sibuk menyimak keadaan.

Tanpa sepatah kata, Anthony menarik Renata Dan keluar begitu saja dari ruang makan, dan melewatkan sarapan.

" Hey... Aku ini lapar" keluh Renata ketika mereka berada Di dalam mobil mewah Anthony.

"Sama..." Jawab Anthony singkat seiring mesin mobil yang mulai menyala. "Tapi aku sedang tidak menyukai menu yang Terdapat nyawaku Di dalamnya"

Renata hanya mendengus "Tapi kamu harus memberiku makan"

"huh... Kamu hanya memikirkan perutmu?"

"Setelah kelakuanmu yang menguras tenaga ku, aku belum Bisa berfikir jernih"

Anthony menggeleng pelan "Tapi... Karena aku yang menjamin kehidupanmu, Bisa kah kamu memberikan kesetiaanmu padaku"

"Aku tidak pernah berniat selingkuh"

Anthony mendekat Dan membantu Renata memasang seat beltnya. "Setia dalam hidupku lebih dari sekedar tidur dengan orang lain, sebagai contoh kecil, aku menyukai caramu menolak bunga mawar dari Eduardo. Itu sudah benar"

Sesaat mereka Saling menatap hingga Anthony mulai tertawa kecil penuh makna Dan melajukan mobilnya berkerumun bersama lalu lintas.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!