"Welcome back... Kamu memang benar - benar Antonio.."
'huh... Bahkan sikap fussy Anthony sudah sangat terkenal' gerutu renata Di antara rasa lega bahwa dia tidak perlu khawatir ketahuan bertapa dinginnya tangannya saat ini karena rasa takut. Karena hanya dia sendiri yang tanpa senjata saat ini.
" Aku sedang terburu - buru karena mempelai wanitaku tentu tidak bisa terlalu lama bersabar"
"Ah..." Alfonso mengerlingbringan ke arah Renata. "Aku juga tidak akan sabar kalau menjadi dirimu"
Alfonso segera mengambil duduk Di sofa di ikuti Anthony yang mengambil duduk Di seberangnya.
Keduanya Saling membuka koper kerja mereka Dan mulai meyalakan laptopnya.
Alfonso melempar pandang Pada kapal nelayan yang tak jauh dari mereka Dan menunggu Sebuah tanda.
Beberapa menit kemudian seorang pria Di kapal nelayan keluar Dan mulai memberi lambaian ringan.
"Kamu selalu akurat"
"I am professional" jawab Anthony ringan.
Alfonso memang sangat suka tertawa, dia sekali lagi tertawa Dan mulai menekan beberapa tombol Di laptopnya.
Dengan cekatan Anthony juga melakukan hal yang sama. Beberapa angka segera muncul, angka yang sangat besar. Dan....
"Transfer success" gumam Alfonso yang segera menutup kembali laptopnya Dan mulai berkemas. "Kamu membawa senjata?"
"Bukan untukmu?" jawab Anthony datar.
"Sayang sekali padahal itu senjata yang cantik"
Anthony meraih senjata pistolnya Dan mulai mengarahkan ya ke arah Renata. "Sangat Cocok dengan wanita cantik" lanjut Anthony dengan nada dingin miliknya.
Seluruh aliran darah Renata seakan terhenti, Sebuah pertanyaan besar langsung menggema. Sungguh kan Anthony akan membunuhnya Di sini? Di tengah laut tanpa siapapun akan tahu.
"Out of my bussines..." alfonso Dan gerombolannya segera berlalu. Di ikuti bunyi deburan air dari para pemuda yang melompat dari Perahu nelayan.
"Mereka berenang untuk kembali?" Tanya Renata refleksi ketika meyaksikan kapal nelayan itu pergi mengikuti yacht milik alfonso.
"Kamu berfikir aku sekejam itu?"
Renata menatap Anthony Dan menepis pistol yang masih Di todongkan padanya. "Aku sungguh sulit mengenalimu, mungkin aku harus mengakui ini bukan duniaku"
"Pergilah... Dan mereka semua akan mengejarmu karena menginginkan ku" Anthony kembali meletakkan pistol ke dalam koper Dan mengemasinya.
"Aku sudah memperingatkanmu dari awal bukan?"
Renata hanya membeku Dan mengakui bahwa ini adalah hasil dari gengsi Dan keras kepalanya.
"Apakah mereka tahu kamu memiliki seorang putri?"
Anthony kembali cekatan mengeluarkan pistol Dan kali ini kembali menodongkan ke arah Renata dengan sangat serius.
"Sebelum itu kamu akan menjadi makanan hiu Di lautan lepas"
Deg... Renata hanya bermaksud sedikit bercanda tapi dia tidak menyangka akan Berahir dengan ancaman berbahaya.
"A... Aku hanya ber... Ta.. Nya"
Perlahan Anthony menarik mundur pistolnya Dan kembali berkemas.
"Makanan kita sudah tiba"
Sebuah yacht berjenis serupa mulai datang menghampiri mereka. Dan menyerahkan beberapa Bahan makanan Dan alat masak sederhana. Serta dua botol wine lengkap dengan sepasang gelas Crystal.
Setelah itu mereka bergegas menjemput pemuda yang masih berenang Di lokasi kapal nelayan tadi bersemayam. Para pemuda itu segera melompat ke dalam yacht Dan menerima handuk serta bit Di Tangan mereka. Satu persatu mereka melambai Dan tersenyum Pada Anthony yang Kini sedang berkacak pinggang Mengantar kepergian yacht itu.
"Apa kalian hanya bertransaksi seperti ini? Bukan sejenis obat terlarang Dan senjata ilegal seperti aku tonton Di television?"
Anthony menatap Renata dingin, keduanya bukan barang bersih. Aku memilih yang tidak membahayakan diriku.
Renata mengerutkan dahinya," Maksudmu? "
" Cuaca yang indah... "Gumam Anthony yang tidak ingin melanjutkan pembahasan Renata yang tanpa arah" Aku tidak pernah begitu Kenyan makan Di rumah "
Anthony segera mengeluarkan daging segar dari cool box Dan mulai memanggangnya satu per satu. Perlahan dia juga mulai menuangkan wine ke gelas gelas.
" Ini salah satu pekerjaan suamimu Sebenarnya... Lebih menyenangkan dari Pada aku bekerja Di perusahaan ayahmu bukan?"
" Aku beruntung karena kamu tidak menjual obat terlarang"
Anthony tertawa lepas "Aku terdidik dengan baik, ckckck benda itu mengancam nyawaku. Aku lebih suka yang aman Dan berkilau" Anthony menyapukan jemarinya Pada leher Renata Dan perlahan ke arah kalung Berliannya.
"Makanlah yang banyak... Aku perlu kamu berenergi penuh untuk bersenang - senang" Anthony mengerling sejenak sebelum meneguk wine Di Tangan kanannya.
Renatapun mulai meneguk penuh wine yang di terimanya. Perasaannya lega, karena setidaknya pistol itu tidak pernah di tarik pematiknya.
******
Bergelut dengan hasrat dibawah langit lepas Dan Di tengah langit biru, tidak pernah terbayangkan dalam pikiran Renata. Apalagi tanpa ada hal yang membuatnya sedikit harus meringis. Karena sentuhan Anthony tidak jarang cukup kasar.
"Apa nilainya besar?"
"hmmm...." Jawab Anthony yang masih terlentang sambil menatap langit lepas yang sudah enggan terang.
"Dan tidak terancam hukuman mati serta sulit mencari buktinya" Anthony tersenyum lepas.
Renata memandang penuh Tanya.
"Ck... CK... CK... Kamu pasti tidak pernah sekolah dengan benar" Anthony memiringkan tubuhnya, sejenak dia mengintip tubuh Renata yang hanya terbungkus coat miliknya "Kamu juga tidak tahu dengan benar, Kenapa mantan istriku memecatku dari perusahaannya serta alasan sepupumu mendepakku dari perusahaan keluargamu?"
"Pertanyaanmu terlalu banyak" Renata mulai bangkit dan memilih untuk duduk Dan membiarkan punggungnya yang indah memenuhi ruang padang Anthony "Tahu atau tidak, aku sudah berada Di pihakmu Dan selalu memihakmu tanpa syarat.
" Syarat..? " pekik kan Anthony tersamar dengan suara camar yang melintas." Kita tidak menikah dengan gratis bukan? "Anthony menepuk keras pangkal punggung Renata yang cukup....
" Fluffy... "Desis Anthony seraya menekannya lebih kuat." Aku ingin ini bergerak lebih banyak Di atas ku? "
Renata mendengus sejenak" Kalau aku menolak "Jawabnya seraya menuangkan wine sekali lagi ke dalam gelasnya. Namun...
Terdengar suara tembakan berdentum kencang, Di iringi pecahan kaca yang berserak Di meja betcampur dengan cairan wine yang melimpah.
Renata menarik nafasnya dalam - dalam Dan mulai meneguk wine terahir yang tersisa Di gelasnya.
"Bagaimana kalau bagian depan? Bukannya bentuknya lebih indah, seiring dengan leher jenjang yang telah kamu hias dengan Berlian?"
Anthony memperhatikan sejenak bagian tubuh Renata yang masih tertutup "Beri aku keduanya, dimulai dengan apa yang kamu tawarkan Dan selanjutnya yang aku inginkan"
"Hah... Kamu bilang aku bukan seleramu tapi sepertinya meminta terlalu banyak untuk hal yang bukan seleramu"
Anthony menarik lengan Renata hingga tubuhnya Kini berada tepat Di atas Anthony.
"Lakukan yang aku minta, atau aku berinisiatif melakukannya dengan cara yang kamu tidak akan suka?"
Kedua insan itu Saling memandang dalam waktu beberapa saat. Hingga....
Ahirnya Renatapun memenuhi permintaan Anthony.
*****
"Money laundry" Renata mengungkitnya dalam perjalanan pulang.
"Sejenisnya.. Tapi aku lebih suka menyebutnya money purify" jawab Anthony tanpa ragu. "Aku membuat semua harta itu menjadi murni"
"Itu tidak legal bukan?"
Anthony tertawa renyah " Orang kaya sudah membayar pajak sangat banyak, dan mereka hanya ingin memepertahankan sedikit harta yang mereka punya tanpa berkurang" jelas Anthony sedikit klise.
"Mereka bekerja keras untuk itu, wajar bukan?" lanjutnya dengan melempar pandang Pada Renata yang cukup bingung dengan kenyataan kehidupan baru suaminya yang sudah tidak muda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments