"Ting..." pintu lift terbuka Anthony mengarahkan telapak tangannya "tampilkan dirimu yang tercantik, kita bekerja"
Meski rasa penasaran menggulung Di hati Renata tangannya pun langsung menyambut tawaran Anthony ke dunia yang mungkin tidak terduga lainnya.
Renata menarik nafasnya dalam - dalam. Dia hanya berharap bahwa apapun itu dia Bisa menghadapinya. Karena lelaki Di sampingnya sangat lah berbeda dengan yang di kenalnya dahulu.
"Ting...
Pintu lift terbuka, seorang wanita bergaya serupa denga warna rambut yang sama juga menyambut mereka dengan ramah. Sepasang gelas champagne tersodor ke arah Renata Dan Anthony dengan segera.
" Selera kalian semakin baik.. "puji Anthony singkat Pada pelayan yang di sambut senyum ramah dan ucapan.
" Terimakasih banyak tuan Antonio, meja Anda sebelah sini "Wanita itu segera menerobos keramaian dari tempat yang di sebut casino.
" Kita berjudi " bisik Renata agak kurang yakin akan makna kata kata bekerja yang tadi.
" Kamu tidak akan terlalu bodoh untuk membuang uangmu sia - sia bukan? "
" Kalimatmu yang kedua benar Dan tidak ada yang salah dari Kalimatmu yang pertama" Anthony membalas tatapan Renata yang sedang keheranan.
"satu - satunya pekerjaan yang bisa aku lakukan Di tempat ini hanya berjudi, tidak mungkin aku jadi pelayan kan?" ucapan Anthony tidak salah.
"Silahkan tuan.." perempuan itu menarik kursi untuk Anthony Dan juga Renata.
"Wow.... Hari ini sepertinya bukan hari keberuntunganmu Rodriguez" Mulut Anthony segera menyapa sosok yang cepat Di kenalinya"
"Wow... Melihatmu masih hidup saja, sudah jelas aku sedang Sial" sambut lelaki yang bernama Rodriguez dengan wajah yang tak ramah dan dingin. "Aku kira kamu tidak akan sampai ke sini"
"Well...." Anthony mengambil duduk Dan menyesuaikan kenyamanannya "Kamu tahu jelas bahwa aku lebih suka Di makam kan di Nottingham bukan Rome"
Rodriguez hanya tersenyum miring seiring jemarinya yang mulai sibuk menata koin Di hadapannya.
"Jangan banyak bicara, dan terus lah tersenyum Di samping ku" Anthony mengecup ringan pipi Renata Dan diapun mulai bergabung dalam permainan.
*****
Round 1...Anthony menang, Round 2... Dia menang lagi.. Meski Renata tidak menyukai permainan berjudi tapi rasa kemenangan membuatnya sangat senang.
Dan Round 3... Anthony menang lagi.
"Aku selesai..."
Renata hanya tercengang, bukankah Anthony sedang di atas angin. Anthony melempar senyum Dan segera berdiri, tak lupa dia mengajak Renata serta meninggalkan meja judi.
Terdengar umpatan berkali - kali dari pria yang bernama Rodriguez yang terdengar jelas dalam dengungan keramaian.
Anthony tertawa kecil Dan sepertinya sangat senang.
"Bukankah kamu Bisa terus bermain?"Tanya Renata memangkas kebahagiaan Anthony saat itu.
" Hey.. Apakah ini baru pertama kali kamu berjudi? "
" Benar... Lupakah kamu bahwa kamu menikahi wanita baik - baik? "
Anthony hanya mencebik singkat sebelum tawanya segera pecah karena sapaan seorang pria bertubuh tambun yang menyapanya dengan penuh gairan. Mereka otomatis Saling berpelukan Dan menyentuj satu sama lain, persis seperti orang Italy Pada umumnya.
Hmmm... Renata menyadari bahwa keluarga Anthony tidak baik - baik saja. "Mereka benar - benar Saling membenci" gumamnya lirih seiring dengan langkahnya yang seirama mengikuti kedua laki - laki itu pergi.
"Ini koin special" lelaki tambun itu mengisyaratkan sesuatu Pada wanita penjaga loket.
"Ah...tuan Antonio?" Wanita itu nampak terkejut Dan segera tersenyum ramah. "Ini.." Dia segera menyerahkan Sebuah kotak velvet panjang ke arah Anthony.
"di mana uangnya?" Renata membatin sendiri. "Bukakah koin koin yang di menuangkan Anthony harusnya Di tukar dengan uang Di sini"
Pertanyaan Renata segera terjawab beberapa menit kemudian. Kotak itu ternyata nerisi kunci Sebuah locker Di area basement. Dan yang pasti penuh dengan uang.
"Ini bayaranmu?"
"Kamu bilang padanya aku membayarmu? Lelaki tambun itu memandang Renata dengan sedikit mengejek.
" Aah... Aku mengganti seleraku, yang muda dan naif lebih sedikit memacu adrenalin "jelas Anthony yang segera menghadirkan refflek cubitan dari jemari Renata.
Lelaki tambun itu yang ternyata bernama Sergio langsung tertawa menanggapi ucapan Anthony.
" nona manis, setengah gadis Di Italy sangat menginginkan posisimu. Jangan sia - siakan kesempatanmu bersama tuan muda ini" Sergio kembali tertawa yang justru membuat Renata semakin terganggu.
"pesananku?" Anthony menyela segera Tawa Sergio.
"Ah.. Ada Di belakang seperti dulu"
Anthony mengangguk jemarinya dengan lincah memasukkan ikatan uang itu satu per satu Pada tas yang di sediakan Sergio.
"Aku bisa memeriksanya?Wajah Anthony kali nampak sedikit menegang.
Sergio hanya mengangguk Dan mengarahkan kepalanya ke arah tangga darurat.
Entah apa maksudnya, yang jelas Renata adalah satu - satunya yang terlihat bingung dengan semua yang terjadi. Ingin dia bertanya.... Namun sepertinya bukan waktu yang tepat.
Langkah merekapun menjadi semakin cepat ketika akan memasuki lantai dasar casteel ini.
"Sebelah sana" Sergio menunjukkan arah gudang penyimpanan Bahan makanan untuk restaurant facilities dalam casteel ini.
Sergio memeriksa jamnya sejenak. "Lima menit lagi"
Anthony mengangguk Dan memastikan waktu Di jam tangannya. Dan benar saja Sebuah mobil box datang.
Anthony Dan Sergio segera menghambur memeriksa isinya.
Renata memilih diam Dan tidak ingin mengikuti para lelaki itu. Pikiran ya masih susah menebak ada apa Sebenarnya. Dan pekerjaan apa yang sedang mereka lakukan.
Sepasang pemuda kekar mulai keluar dari kepala the mobil box. Dengan cekatan mereka mulai membuka pintu Dan mengeluarkan isinya.
"Ikan?" Renata membatin sendiri ketika mendapati box yang mulai terbuka.
Anthony mulai membuka perut ikan itu dengan mudahnya.
Renata begidik Dan segera mendekat "Bisa kah kamu memakai sarung Tangan saja? Pasti sangat bau"
Anthony hanya diam tak menghiraukan rengekan gadisnya. Perlahan dia menarik jemarinya Dan...
"Emas..." Renata memekik yang langsung Di Tutup oleh Tangan Anthony.
"mmmmm!!!!" Tentu saja Renata protest karena bau ikan yang dia benci sekarang benar - benar menyentuh kulitnya.
"Diam...!!!" pinta Anthony tidak tanah.
Renata mengangguk mengerti dan mencoba menyingkirkan Tangan Anthony. Namun perutnya mendadak bergemuruh Dan mendorong hingga ke ujung keringkongan Dan...
Renata segera berlari ke sudut Dan muntah...
"Kamu memungutnya dari mana?" samar - samar terdengar Tanya Sergio.
"Dia gadis kelas atas tidak mudah mendapatkannya, tapi setimpal"
Kepala Renata perlahan menjadi pening. Seumur hidup dia belum pernah menyentuh ikan me tag kecuali mereka sudah menjadi sashimi. Dia sangat tidak menyukai baunya yang tidak bersahabat.
"Kamu penjahat?" Renata mengumpat sekaligus menuduh secara bersamaan Pada Anthony yang Kini telah mengulurkan Tangan untuk membantunya berdiri.
"Kamu sudah tahu ketika kamu mengejarku ke sini"
"Jadi benar kamu yang memberikan zat adictif itu Pada Maria dan Nando"
Anthony mendengus kesal, sejenak dia terdiam dan hanya memandangi Sergio Dan kedua pemuda itu memindahkan ikan - ikan itu Pada mobil box yang lain.
"Aku hanya memberi pelajaran Pada perempuan angkuh itu"
"Plak..." Renata menampar ringan Anthony.
Anthony hanya meringis... "Kamu lupa kamu sekarang siapa nona?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments