Antonio muda....
Dentuman kembang Api bersahutan Di area salah satu hotel termahal saat itu. Gelak Tawa Dan riuh hampir tak bercela. Ini seharusnya adalah pesta penghormatan Dan awal kebahagiaan Antonio yang baru saja di nobatkan sebagai pemimpin kelompoknya, tentu saja dengan usia yang cukup muda dia tidak berdiri sendiri. Ada paman yang sekaligus ayah angkatnya yang akan terus mendampinginya.
"Aku sangat gugup..." Antonio berterus terang tentang perasaannya kepada ayah angkatnya yang berdiri cukup dekat dengannya.
"Tenanglah... Semua tidak akan sulit, kamu cukup selalu menurutiku Dan semua akan beres"
Ucapan ayah angkatnya, Rosario. Tidak cukup menghibur Anthony muda. Dia hanya pemuda yang belajar dengan tekun sebagai pribadi yang baik Dan patuh Pada peraturan sesuai masyarakat baik yang seharusnya. Tiba - tiba dia harus berdiri Di puncak Klan Mafia yang paling berkuasa.
*****
"Apakah kamu berani mengadu Pada ibu pantimu?" Rosario bertanya ketika dia berencana kembali ke panti asuhan karena merasa dirinya kurang Cocok dengan kehidupan keluarga barunya "Asal kamu tega melihat semua saudaramu Di sana mati kelaparan secara perlahan Dan pastinya juga menyedihkan. Silahkan saja"
Anthony hanya menggertakkan giginya menahan kemarahan yang ada Pada dirinya. Dia bukan sosok yang mencari masalah. Tapi keberadaannya selalu Di anggap masalah oleh Sebagian orang Di sekitarnya saat ini.
Yang paling dekat adalah Eduardo, pria sebayanya itu merasa sangat kecewa akan kehadirannya. Karena andai saja, Anthony tidak pernah ditemukan maka dialah pemilik tahta ini.
Sayangnya takdir berkata lain, pertarungannya Di bar yang membuatnya kehilangan banyak darah mengungkap bahwa dia bukanlah putra dari mendiang Vittorio pemimpin, Klan Mafia. Dia hanyalah anak adopsi Dan Anthony lah pewarisnya.
"Kamu tidak melakukan apa - apa Dan kamulah pewarisnya, You are looser" umpat Eduardo lirih ketika Anthony melangkah gontai dari ruangan ayah angkatnya.
Anthony harus meratapi situasinya sendiri Di kamarnya dengan tatapan lesu dia menatap foto ayahnya yang nampak cukup berkharisma Dan mirip dengannya.
"Kenapa kamu meninggalkan dosa yang harus aku tanggung.
*****
" Selamat Antonio! kamu Sungguh mirip dengan ayahmu" Sebuah ucapan muncul dari pria baya berpenampilan cukup terlihat sangat kaya itu.
Tawanya yang lepas sama sekali tidak mencerminkan ke ikhlasan.
"Tanpanya, kamu hanyalah kacung Rosario!" Lanjutnya ketika melewati Rosario.
"Siapa dia ayah..?" Tanya Antonio yang belum hafal betul semua orang Di sekitarnya.
"Pamanku yang artinya paman buyutmu" Rosario meneguk winenya dengan sekaligus. "Kamu Bisa istirahat kalau kamu lelah" Rosario meninggalkan Antonio Dan beranjak mengikuti pria yang di akui sebagai pamannya beberapa menit lalu.
****''
Anthony Dewasa...
"Kamu pernah di culik?" Renata mengernyitkan pandangannya Pada tumpukan Koran Di sudut meja kerja kamar itu.
"Itu kegiatan rutin setiap bulanku saat muda" Anthony baru saja usai mengeringkan badannya usai membasuh Di bawah shower. "Kenapa mereka tidak menyingkirkan ini"
"Aku pikir putra mahkota sepertimu seharusnya cukup terlindungi"
Anthony melirik Renata sekilas, "Tahu apa kamu nona tentang dunia kami sesungguhnya. Kami orang yang menghalalkan segala cara, bahkan bermain dengan kematian bukanlah hal yang asing lagi"
Anthony bergegas mengemas koleksi Koran lama itu Dan memasukkannya Pada laci. "Gunakanlah matamu itu dengan baik, jangan mencari hal sampah seperti ini. Ingat... Aku mengenalkanmu sebagai Sugar Baby ku.. Bersikaplah sedikit rendah. Bukan seperti putri ayahmu"
Renata sedikit tak terima, bagaimanapun dia adalah perempuan terhormat. Dia mengejar Anthony bukan karena Anthony sekedar pacar atau pria yang dia taksir.tapi pria itu adalah suaminya yang sudah mengambil Sebagian saham perusahaan ayahnya sekaligus harga dirinya. Andai saat konflik saat itu dia tidak membela Anthony mungkin dia tak perlu sampai ke Italy mengikuti pria ini.
"Menyesal itu sudah tidak mungkin, aku memberikan peringatan sebelumnya. Ini salahmu" Anthony berkata tegas mendapati Wajah Renata yang nampak tidak puas.
Anthony membuka lemari berbahan kayu kualitas tinggi, tentu saja semua lemari itu terkunci dengan baik.
Sebuah kotak berbahan kayu jati langsung bertengger Di tangannya. Sejenak dia memeriksa isi Di dalamnya yang terbungkus rapi kain sutra.
"Cutlery...???" Tanya Renata dengan dari yang tak Bisa rata.
"Aku tidak Bisa memastikan mereka menyediakan spesifikasi yang tepat" Anthony mengelap sesaat sendok Dan garpu serta pisau steaknya. Semuanya berbahan perak murni.
"Haruskah...seperti itu?"
"Kamu belum pernah keracunan Re... Itu menyakitkan, terutama kalau kamu tidak mati" Anthony kembali menata rapi cutlery itu ke dalam kotaknya. Dan bersiap meninggalkan ruangan untuk menuju ke meja perjamuan yang telah Di sebut kan.
Benar... Anthony hanya menggunakan peralatan makan berbahan perak murni. Tujuannya agar Bisa mendeteksi racun yang mungkin Terdapat dalam makanan. Cara ini Sebenarnya cara kuno classic. Tapi paling tidak ini sangat sederhana Dan mudah.
"Kamu tidak menungguku?"
"Kamu punya kaki, kamu Bisa menyusulku begitu kamu selesai" Anthony menjawab dengan dingin.
"Apa.. Apa an ini?" emosi Renata tersulut.
"Besikaplah seperti Sugar Baby, sweety. Cantik, bodoh Dan agresif" Anthony segera membuka pintu ruang kamarnya Dan meninggalkan Renata yang masih sibuk memasang beberapa perhiasan Di kedua sisi telinganya.
*****
Penyebab Paranoia
Stress Berat Dan gangguan batin
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments