"Kamu tinggal Di sini?" Renata sedikit begidik dengan Apartment sempit Di mana Anthony ahirnya menghempaskan tubuhnya.
"Sementara..." Anthony menawarkan sekaleng minuman soda dari lemari pendingin.
Tanpa menolak Renata segera meneguk dengan mata yang menyapu tempat tinggal Anthony yang jauh dari kesan rupawan.
"Ini tidak Cocok untukmu" keluhnya lebih mirip untuk diri sendiri.
Anthony tersenyum miring Dan menyusul untuk menyandarkan punggungnya Di sofa dua seater Di mana Renata menggerutu.
"Kamu lupa bahwa aku anak dari panti asuhan"
"Ya.. Ya... Tapi dengan semua uangmu Dan semua yang kamu dapat selama ini. Kamu hanya sanggup mendapatkan tempat singgah seperti ini?" Renata meneguk lagi sisa soda di tangannya "Menyedihkan.. Uhf..!"
Jemari Anthony yang kekar segera mendarat Di sepasang rahang Halus Renata. "Aku bilang hidupku tidak mudah.. Ini bukan soal uang" Geramnya dengan gigi menggeretak "pergilah kalau tidak suka"
Anthony bukan sosok yang sabar, apalagi menghadapi putri manja seperti Renata.
Anthony menghisap habis sodanya Dan segera berdiri meraih pintu salah satu cabinet Di mini bar.
"Pergilah...!" Anthony melempar seikat uang bertuliskan angka seratus dengan lambang Euro. "Kamu Bisa tinggal Di tempat lebih baik dengan itu, dan berhenti membuatku pusing"
Anthony kemudian meraih sesuatu dari sakunya Dan kemudian memasukkan ke mulutnya.
"Drugs..." tuduh Renata tanpa dasar.
"Aku bukan bodoh.." Ucap Anthony sebelum berlalu Dan meringkuk Pada sudut ranjangnya.
****
Pernikahan Renata Dan Anthony bukanlah singkat. Hanya karena tujuan yang tidak semestinya, membuat mereka tidak mengenal dengan cukup baik.
Anthony adalah seorang duda yang tampan dengan seorang anak dari pernikahan sebelumnya. Sedangkan Renata adalah putri dari puta kedua keluarganya yang memiliki kerajaan Bisnis dengan reputasi mumpuni.
Hanya saja, pertarungan politik perusahaan membuat Renata harus terkapar tanpa memiliki dasar atas pilihannya yang memihak Anthony. Dia hanya pernah berharap bahwa lelaki yang menjadi suaminya akan menjadi seutuhnya miliknya.
Tapi... Hidup itu tidak sesederhana dalam pikiran Renata. Harapan mengejar Anthony lebih buruk dari apa yang pernah di bayangkan.
Lelaki yang tidak muda Namun rupawan itu, hanya mampu menampungnya dengan kondisi seperti sekarang.
"Tidakkah kamu punya sedikit selera tentang hidup"
Anthony membuka matanya Sejenak.
"Aku punya selera Re... selera yang mungkin sulit kamu bayangkan"
Renata hanya termenung memandangi Anthony yang kembali mengatupkan sepasang mata indahnya Dan kemudian terlelap.
****
"Salah..?"Renata mulai mempertanyakan keputusannya sendiri.
Rasa sakit mulai menjalar perlahan Di tubuhnya sejak beberapa detik yang lalu. Dengan tenaga yang tersisa dia mulai menopang dahinya dengan the jemari.
Anthony yang Kini sudah terjaga," Kamu Kenapa? "Tanyanya tegas.
Renata hanya mampu bernafas kasar. Wajahnya pucat Dan memaling sesaat.
" Oh GoD..!! Give mea break!! "pekiknya.
Anthony menggebrak kaki ya ke lantai saat menuruni ranjang. Wajahnya ikut panik. Mencoba mencari sesuatu Di dalam laci Dan lemari.
Sesaat kemudian dia kembali dengan kotak berwarna silver. Dan mendekati Renata.
" Tahan... Semoga ini masih Bisa" Anthony mengeluarkan suntikan Dan segera memberikannya Pada Renata setelah membaca beberapa deret huruf.
"Kamu datang hanya memberiku beban" keluh Anthony. "Gadis manja sepertimu harusnya menunggu saja di sarangmu hingga aku kembali"
"Aku tidak sanggup..." Suara Renata lirih terdengar. "Aku begini karena membelamu" lanjutnya "Tapi ternyata kamu kalah, kamu tidak pernah terus terang tentang banyak hal padaku"
Berangsur tenaga Renata mulai pulih. "termasuk keadaanmu yang ini"
Renata Dan Anthony Saling menatap tajam.
"Bukankah kamu cukup hidup mewah Di cosily?"
"Aku sedang butuh aman. Bukan mewah" sejenak dia menarik nafasnya dalam - dalam. "Kamu sudah salah mendatangiku"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments