"Lusa Tuan Rey akan terbang ke Spanyol dan ikut tender dalam sebuah proyek," lapor seorang lelaki dari seberang sana.
"Biarkan saja. Jangan dibantu atau dihalangi!" perintah Maverick.
"Tapi, jika beliau menang tender, kemungkinan besar bisa mengembangkan bisnisnya di sana. Ambisinya sangat besar, Tuan. Sekali ada kesempatan, bukan mustahil bisa merangkak naik dan mengimbangi Anda."
"Tidak masalah." Maverick menjawab asal. "Sebagai lelaki memang harus hebat agar di kemudian hari wanitanya tidak direbut orang lagi. Apalagi ... jika wanitanya sesempurna Elle," sambungnya dalam hati.
"Tapi, Tuan, apa itu bagus untuk Anda dan Nona Elle?" Seseorang di seberang kembali mengutarakan pendapat.
"Aku membayarmu untuk mengawasi gerak-gerik Reyvan, bukan mencampuri urusan pribadiku. Paham?" jawab Maverick.
"Baik, Tuan."
Usai menutup telepon, Maverick kembali ke ruang makan. Lantas, menyantap makan siang sambil bercanda bersama keluarga kecilnya.
"Tuhan tidak pernah adil!" batin Maverick ketika melihat senyuman Elle.
Andai dia tidak berbeda dengan lelaki lain, mulai ada rasa pada Elle bukanlah hal buruk. Namun, dengan kondisinya yang sekarang, tidak mungkin Maverick membiarkan perasaan itu terus tumbuh. Dia tidak ingin egois. Cukup demi Aurora saja dia bertingkah demikian.
"Daddy, jadi berenang, kan?" tanya Aurora membuyarkan lamunan Maverick.
"Berenang? Apa nggak nanti sore saja? Habis ini, Aurora kan tidur siang," jawab Maverick lengkap dengan senyuman, meski hatinya sangat kacau.
"Tidurnya nanti aja. Aku mau berenang dulu."
Melihat Aurora yang mulai merajuk, Maverick tak lagi menolak. Dia menuruti keinginan gadis kecilnya.
Setengah jam setelah makan siang, mereka bersama-sama menuju kolam renang di halaman belakang. Maverick dan Aurora berenang, sedangkan Elle hanya menunggu di tepi kolam. Sesekali Elle ikut tertawa ketika melihat suami dan anak sambungnya bercanda ceria.
"Dia sangat menyayangi Aurora, sampai-sampai mengabadikan namanya dalam sebuah tato," batin Elle ketika melihat Maverick yang sedang bertelanjang dada.
Di punggung pria itu, terdapat tato dengan tulisan 'Aurora' yang cukup besar. Di samping tulisan, terdapat sayap yang mengepak. Selain di punggung, Maverick juga memiliki tato serupa di dada bagian kiri. Hanya saja, ukurannya sangat kecil. Bentuknya tidak jelas jika tidak dilihat dalam jarak yang dekat.
"Kau tidak tertarik?" tanya Maverick yang tiba-tiba saja sudah menepi dan menghampiri Elle. Sementara Aurora, masih bermain dengan pelampung kesayangannya di tengah kolam.
"Aku tidak bisa berenang," jawab Elle.
"Kolam ini dangkal, hanya sedada Aurora. Kau tidak mungkin tenggelam." Maverick terkekeh-kekeh.
"Aku tahu, tapi ... tetap saja tidak bisa." Elle ikut tertawa.
Beberapa detik kemudian, Maverick naik ke tepi kolam dan duduk di samping Elle. Rambut dan wajah yang basah membuat kadar ketampanannya makin memesona. Namun, tidak bisa menggeser pesona Reyvan dalam hati Elle.
"Mas!" panggil Elle.
"Hmm."
"Kamu ... kenapa tidak menikah dengan wanita yang benar-benar kamu cintai? Kenapa kemarin malah milih aku? Jika Devara sudah tidak mungkin kamu miliki, bukankah kamu harus membuka hati untuk wanita lain? Tidak mungkin, kan, kamu terus terbelenggu masa lalu? Suatu saat Aurora beranjak dewasa, dia pasti mengerti jika orang tuanya tidak cocok lagi. Jadi, tidak perlu terus-terusan berbohong," kata Elle dengan panjang lebar.
Dia penasaran, apa gerangan yang membuat Maverick tak bisa berpaling dari Devara dan rela terbelenggu dalam masa kelam.
"Aku tidak bisa." Maverick menjawab singkat.
"Kenapa? Apa karena___"
"Selain Devara, tidak mungkin ada wanita lain yang mau mencintaiku. Aku berbeda, Elle," pungkas Maverick. Entah dorongan apa yang membuatnya siap berterus terang.
"Berbeda? Apa gosip itu ... benar?" tanya Elle dengan ragu karena sejauh ini, dia tidak melihat sikap seorang gay dalam diri Maverick.
"Gosip itu salah, tapi ... kenyataan malah lebih buruk dari gosip itu," jawab Maverick dengan tatapan kosong.
Elle tertegun lama setelah mendengar jawaban Maverick, sebuah pengakuan yang menurutnya masih abu-abu.
"Aku ... belum paham, Mas," ucap Elle karena Maverick pun turut diam.
"Aku lelaki lemah, Elle. Kejantananku sama sekali tidak berfungsi," kata Maverick.
Meski ada rasa malu, tetapi Maverick merasa lega sudah membagi bebannya dengan Elle. Sejak Devara pergi, segala kemelut hanya disimpan seorang diri dan itu membuat benaknya terasa sesak.
"Le-lemah?" Elle mengulangi ucapan Maverick.
"Iya. Enam bulan setelah lulus SMA, ada kejadian yang membuatku mengalami hal itu." Maverick kembali menerawang. "Itu sebabnya, aku terlambat nikah. Dengan keadaan yang seperti ini, mana bisa aku membahagiakan wanita yang kunikahi. Jadi daripada egois, lebih baik aku hidup sendiri. Aku menikahimu hanya demi Aurora. Dokter sudah menjelaskan bagaimana kondisinya, kemungkinan besar ... sisa usianya tidak banyak. Aku hanya ingin membahagiakan selagi Tuhan masih menginzinkannya bernapas," sambungnya.
Elle kebingungan karena pengakuan Maverick bertolak belakang dengan keberadaan Aurora. Mana mungkin lelaki yang lemah bisa memiliki anak. Sungguh mustahil!
"Jika keadaanmu begitu, bagaimana bisa ada Aurora?" tanya Elle dengan sedikit ragu.
"Aurora anaknya Devara, dia bukan putri kandungku. Tapi, aku sangat menyanginya, bahkan melebihi diriku sendiri. Kehadiran Aurora seperti bintang dalam hidupku yang sudah gelap. Dalam dirinya ... aku melihat bayangan Devara." Kali ini Maverick memejam. Deru napasnya terlihat berat dan tertahan, seakan-akan ada sesuatu yang mengimpit dadanya.
"Lalu, siapa ayah Aurora?" Elle kembali bertanya. "Maaf kalau aku lancang, aku___"
"Entahlah. Devara mengalami hal yang sangat sulit. Keadaan selalu menyudutkan dan membuatnya dalam posisi yang tanpa pilihan. Dia terpaksa menjadi wanita malam. Akibat pekerjaan itu, dia terjangkit virus seperti yang menjangkit Aurora saat ini," potong Maverick. Dia menjelaskan potongan demi potongan kisah kelam dalam hidupnya bersama Devara.
"Lalu, bagaimana keadaan Devara sekarang? Dia baik-baik saja, kan?" Elle mendadak cemas dan mengkhawatirkan keadaan Devara.
"Iya, dia baik-baik saja. Setidaknya ... tak perlu lagi merasakan sakit." Maverick mendongak dan berulang kali membuang napas kasar. Sebuah sikap yang mencerminkan kesedihan yang mendalam.
"Mas, dia baik-baik saja, kan?" Elle mengulangi pertanyaan karena tak yakin dengan jawaban Maverick. Pria itu mengatakan baik-baik saja, tetapi ekspresinya seolah mengatakan hal lain.
"Kau pernah bertanya apa yang membuat kami berpisah, lalu kujawab perbedaan. Iya, aku dan dia berbeda. Tapi, bukan berbeda pendapat atau perasaan, melainkan berbeda dunia. Devara sudah damai di sisi-Nya, Elle," ungkap Maverick yang lantas membuat Elle tersentak.
Elle langsung menutup mulut agar pekikannya sekadar dalam batin dan tidak terdengar di telinga Maverick. Ketika keduanya masih diam, Elle berusaha mengingat-ingat perbincangannya tempo hari.
"Dia telah mengambil Devara dariku. Aku tidak bisa melawan karena hidupku pun dalam kendalinya."
Sebutan 'dia' yang sebelumnya ditafsirkan sebagai lelaki hebat, ternyata adalah sebutan untuk Tuhan. Tak heran Maverick mengatakan bahwa hidupnya pun dalam kendalinya.
"Aku turut prihatin dengan keadaan Devara dan juga Aurora," ucap Elle beberapa saat kemudian.
"Aku sengaja merahasiakan semua ini dari publik karena aku tidak mau privasiku diusik. Biarlah mereka dengan anggapannya sendiri, yang penting tidak tahu dengan keadaanku yang sebenarnya, juga keadaan Aurora dan Devara."
"Aku paham, Mas. Aku pun ... akan merahasiakan hal ini," sahut Elle.
"Iya." Maverick mengangguk, lalu kembali ke tengah kolam dan bermain dengan Aurora. Dia sengaja menghindar karena belum siap menerangkan asal-usul kelemahannya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
angel
maaf ya thor sekedar masukkan aj ..tolong di singkronkan nama orgnya Ama panggilan buat orgnya ...nama dah bule banget. anaknya dah panggil Daddy ...ehh kog panggilan suaminya "mas" 🤣...utk alur cerita sih Uda bagus
2024-06-15
1
Nani Wismarini
ternyata masa lalu Mavericks sungguh menyedihkan😔😔
2022-10-15
3
🌸 𝑥𝑢𝑎𝑛 🌸
mungkin kejadiaan yang berlaku setelah kelulusan SMA ada kaitan dg ortunya Revan🤔🤔🤔, sebab itulah dia dendam.
2022-09-26
3