My Imperfection
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum, para reader setiaku. Kembali lagi bersama saya di sini. Semoga kalian suka dengan ceritanya.
Ini adalah kelanjutan kisahnya Tristan Delano. Saya sarankan untuk membaca SANG PELAKOR ( Kau selingkuh, aku mendua ) agar kalian mengerti dan tentunya tidak merasa bertanya-tanya kenapa tiba-tiba begini?
Mohon dukungannya dengan cara Like, Vote, dan masukin ke rak, ya.
*********
Semua berawal dari pertengkaran yang Tristan alami. Dimana dirinya ketahuan selingkuh oleh istrinya dan memilih selingkuhannya. Namun, apa yang ia dapatkan adalah sebuah penolakan karena ternyata wanita yang ia pilih enggan menikah dengannya.
"Sekarang aku dan Emily sudah tidak memiliki hubungan apapun lagi. Apakah bisa kita menikah?" tanya Tristan seraya mengemudi. Dirinya berjanji akan setia pada Claudia menjadikan wanita itu satu-satunya ratu di hatinya.
"Sorry, aku tidak bisa menikah denganmu. Kita akhiri hubungan ini! Aku tidak mau menikah dengan orang tukang selingkuh sepertimu," tolak Claudia tegas sambil melipatkan tangannya di dada. Rasa sakit yang ia rasakan membuatnya enggan kembali pada pelukan Tristan. Apa yang ia lakukan hanyalah balas dendam untuk menghancurkan pernikahan Tristan.
"Apa maksudmu? aku sudah melepaskan Emily seperti yang kamu inginkan. Lalu, kenapa kamu masih menolakku, hah?" sentak Tristan emosi merasa di permainkan. Ini tak pernah di pikirkan olehnya. Dulu dirinya selalu mempermainkan wanita dan sekarang dia yang dipermainkan wanita.
"Kamu pikir selama ini aku masih mencintaimu, tidak! Sedikitpun cinta itu sudah tiada. Aku hadir di kehidupanmu hanya untuk membalas setiap perlakuan kalian padaku. Aku puaaas bisa menghancurkan rumah tangga kalian. Aku puass hahahaha aku puasss...." teriak Claudia tertawa keras tanpa beban.
"Claudia, kau...! Apa yang ku inginkan harus ku dapatkan maka kau akan menjadi istriku!" Tristan semakin emosi tanpa sengaja ia menginjak pedal gas terlalu kencang. Emosinya merasuk jiwa, urat-uratnya terlihat menunjukan betapa pria itu marah, dan juga kecewa.
Claudia menoleh terkejut Tristan melajukan mobilnya cepat melebihi kapasitas dalam berkendara. "Tristan, kau jangan gila aku tidak sudi menjadi istrimu. Hentikan mobilnya, aku mau keluar...!"
"Tidak akan ku hentikan sebelum kau menerima tawaranku. Menikahlah denganku!" Sentak Tristan melamar namun terdengar memaksa.
Claudia memegang setir ingin menepikan mobil Tristan. "Berhenti Tristan!"
"Diaaaam Claudia, ini bahaya!" Tristan terkejut Claudia malah mengganggunya ketika menyetir.
"Aku tidak peduli. Berhenti!" Claudia memutar-mutar setirnya dan Tristan berusaha melepaskan tangan Claudia. Mobil Tristan melaju tak tentu arah. Di saat keduanya saling berebut, Tristan tak sengaja menginjak pedal gas semakin bertambah melaju kencang di depan ada mobil lain yang juga tak kalah kencang.
Keduanya tersadar di saat suara klakson mengagetkan mereka.
Claudia dan Tristan terbelalak terkejut. "Aaaaaaaaaaaa," jerit keduanya.
Ckiiiiiiiitttttt...... Bruuuukkkkkk..... Braaaakkkkk.....
Kecelakaan pun tak terelakkan. Mobil Tristan menabrak bangunan membuat mobil tersebut mengeluarkan asap di depan mobil. Darah mengucur dari keningnya Tristan, tulang belakang pun merasakan dorongan kuat dari belakang karena dirinya tidak menggunakan sabuk pengaman.
*********
Kecelakaan yang di alami Tristan sudah sampai ketelinga orangtuanya. Mereka yang baru saja selesai menyelesaikan acara resepsi pernikahan putrinya di buat kaget dengan kabar kecelakaan Tristan.
Pengantin baru pun tak kalah terkejut membuat mereka berbondong-bondong ingin segera melihat Tristan. Sehingga, pengantin dan juga orangtua Tristan segera meluncur menuju rumah sakit.
*****
Rumah Sakit
Jihan, Marko, Andrian, dan Naya sudah berada di rumah sakit. Mereka terlebih dulu bertanya ke resepsionis dimana ruangan Tristan dan Emily berada. Mereka tergesa-gesa menuju ruangan dimana Tristan di rawat.
Mata Jihan tertuju pada sang anak yang terbaring lemah.
Marko dan Jihan masuk ke dalam sedangkan Andrian dan Naya berada di luar melihat dari kaca.
"Dok, bagaimana keadaan anak saya?" tanya Jihan khawatir melihat pasien yang terbaring di atas brangkar.
"Anda orangtuanya?" tanya Dokter.
"Iya, dok. Saya Ibunya dan ini Papanya," jawab Jihan melirik Marko.
"Begini, Bu, Pak. Kecelakaan hebat yang di alami anak kalian menyebabkan putus urat syaraf di bagian pen*is atau di sebut difungsi ereksi. Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, baik sifat,fisik ataupun psikologis. Pada penyebab fisik diantaranya akibat adanya cedera atau trauma atau benturan yang terjadi pada tulang belakang yang dapat menimbulkan gangguan saraf."
"Mungkin istilah awam disebut putus urat saraf tetapi mungkin yang dimaksud adalah kerusakan saraf sehingga menimbulkan disfungsi ereksi, kemungkinan pasien mengalami impoten," jelas dokter.
"Apa! Impoten!" Marko dan Jihan terkejut. Tubuh Jihan terhunyung kebelakang dan Marko menahannya.
Menurut mereka ini sungguh tidak masuk di akal. Namun, ini semua memang sebuah kenyataan mengejutkan. Seorang pria akan berbangga bisa memuaskan wanitanya dan tentunya saja bisa memberikan keturunan. Tapi, apa yang terjadi pada Tristan sebuah peristiwa tak terduga. Dokter memponis impoten dan kemungkinan senjatanya akan sulit berdiri tegak.
********
Tristan kian mulai tersadar dari tidur panjangnya. Ia mengedarkan pandangannya meneliti sekitar. Bagian tulang punggung, kepala, bagian intinya terasa sakit.
"Rumah sakit?" gumamnya pelan. Matanya kembali memperhatikan pintu yang terbuka. Nampaklah Jihan dengan wajah menunduk masam.
"Mah," panggilnya sangat lirih namun masih bisa di dengar Jihan dan Jihan pun mendongak.
"Tristan, kamu sudah sadar, Nak." Jihan sedikit berlari menghampiri Tristan.
"Aku sedikit baik, Mah. Tapi, kepala dan...." Tristan merasa malu mengucapkannya.
"Dan apa?" tanya Jihan penasaran. "Katakanlah, biar Mama panggilkan dokter," desaknya menatap serius dan terlihat raut kecemasan tersemat di wajahnya.
"Kepalaku sakit dan juga....hmmmm senjataku sakit," lirihnya pelan malu juga.
Jihan mematung, ia bingung harus memulai bicara dari mana. Dia harus memberitahukan semuanya agar Tristan tidak syok ketika nanti berbuhungan badan.
"Tristan, kecelakaan yang kamu alami membuat kepalamu terbentur dan itulah yang menyebabkan kepalamu sakit atau pusing. Sedangkan senjatamu, karena benturan keras di bagian tulang belakang menyebabkan urat syarafnya terputus sehingga mengakibatkan senjatamu sakit dan dokter bilang kemungkinan kamu impoten dan juga sulit untuk mendapatkan momongan lagi." Jelas Jihan mau tak mau harus memberitahukan segalanya.
Deg....
"I impoten?! su sulit mendapatkan momongan?!" bibirnya bergetar tak percaya dan Jihan mengangguk.
Mata Tristan terpejam menahan sesak, emosi, kecewa dengan apa yang terjadi. Tangannya terkepal kuat ingin marah namun bingung harus marah pada siapa. Dunianya seakan hancur berkeping dimana senjata yang selalu di banggakan kini telah loyo tak akan mampu berdiri tegak menusuk lagi.
"Hahaha aku impoten dan mandul." Tristan tertawa lirih menertawakan dirinya sendiri. Namun, satu tetes air mata menetes di sudut matanya. Hal yang paling di banggakannya kini telah tiada. Padahal senjatanya yang paling ia banggakan karena bisa memuaskan pasangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Karma buat lelaki tukang selingkuh..👏👏👏👍👍
2024-01-16
0
Dara Muhtar
Sudah dapat karmanya dari Tuhan Tristan... bertaubatlah
2022-09-29
1
Ssttttt!!
Assalamualaikum. semuanya.
terima kasih sudah bersedia mampir, ya. Tanpa kalian aku bukanlah apa-apa. Semoga kalian sukses selalu dan di berikan kesehatan, umur panjang, serta rezeki yang berlimpah.
Mampir juga di ceritaku yang lainnya di aplikasi Fi*zzo
nama penulis : Mamah Rahman
Tenang, kok. tidak berkoin, bacanya gratis.
2022-09-27
1