4. Hari penting.

Fia menghitung lembaran uang di tangannya meskipun gadis itu sejak tadi mengeluh lengannya sakit.

"Jam apel mau selesai. Kita menghadap Danyon dan selesai urusan kita. Kalau hari ini ACC, Abang mau kita nikah besok pagi" kata Bang Zeni.

Fia menoleh menatap Bang Zeni. "Ja_di.. Abang langsung mau tinggal di rumdis??" tanya Fia.

"Iyalah, Abang khan sudah menikah sama kamu. Mana ada suami istri yang tinggalnya pisah. Kita menikah bukan untuk ribut dan berpisah" jawab Bang Zeni.

Fia tidak bisa menjawabnya. Ia hanya bisa menunduk karena ucap Bang Zeni tidak ada yang salah.

"Ayo turun..!! Kita menghadap Danyon dulu..!!"

~

"Selamat datang di lingkungan Batalyon ya Bu Zeni. Semangat dan Selamat mendampingi Letnan Zeni dalam menjalankan tugasnya." Danyon menggores pena dan membubuhkan tanda tangan di atas lembar pengajuan nikah Bang Zeni. "Kalian berdua sah sebagai suami istri di Batalyon. Sekali lagi selamat dan semoga cepat mendapat momongan"

Fia mengangguk tanpa jawaban.

"Aamiin.. Aamiin Ya Robbal Alamin" ucap Bang Zeni meng Aamiin i jawab Danyon.

...

Malam ini orang tua Bang Zeni datang karena putranya itu akan menikah besok pagi. Sang Papa terus memperhatikan raut wajah Fia sedangkan sang Mama terdiam memandang bergantian wajah putranya dan calon menantunya.

"Papa bersyukur kamu tidak jadi menikah dengan Tamara, tapi kenapa kamu nggak bilang kalau calonmu ternyata berbeda. Bukankah Minggu lalu kamu menghubungi Papa Zen?" tegur Papa Galar.

"Maaf Pa, susah kujelaskan sebabnya" jawab Bang Zeni.

"Apapun yang terjadi, Papa nggak mau dengar ada cerita perceraian, KDRT sampai perselingkuhan. Menikah hanya sekali seumur hidup. Buat pernikahan kalian untuk saling mengenal..!! Kalau sampai Papa dengar kamu buat masalah, Papa sendiri yang akan menghajarmu Zen..!!" kata Papa Galar setengah mengancam.

"Iya le, jangan buat pernikahan sebagai bahan lelucon. Pernikahan itu suci." imbuh Mama Syahnaz.

"Aku ngerti Ma"

Mama Syahnaz menghampiri gadis yang besok pagi akan resmi menjadi menantunya. "Belum tentu hubungan pertemanan lama bisa menjadi jodoh. Mungkin kamu adalah jodoh yang di kirim Tuhan untuk mendampingi hidup Zeni." Mama Syahnaz melihat tangan Fia gemetar ketakutan sampai Mama Syahnaz menggenggam nya. "Ini Mama mu juga sayang.. dan Mama menyayangi mu."

Seketika Fia memeluk Mama Syahnaz dan menangis terisak-isak. "Fia tidak pernah punya Mama. Fia tidak pernah tau rasanya di sayangi, Fia hidup sendiri"

Mata Mama Syahnaz mengarah pada Bang Zen seakan menegaskan sesuatu.

"Akan kuperlakukan Fia layaknya seorang istri Ma" janji Bang Zen.

***

Pagi buta perias pengantin sudah datang ke rumah Bang Zeni untuk menjemput dan merias wajah Fia. Bang Zen menyentuh seragam kebesarannya. Matanya terpejam mengingat kisah cintanya dengan Tamara harus kandas begitu saja. Pernikahan yang seharusnya ia rasakan bersama Tamara kini harus ia jalani bersama Nafia. Gadis muda yang menggantikan peran Tamara.

"Bapak berangkat dulu, saya bersama pengantin wanita" kata perias.

"Ya sudah saya duluan ke hotel" jawab Bang Zein sambil membawa baju kebesarannya.

Fia akan berjalan di sampingku tanpa gladi, mudah-mudahan dia bisa mengikuti.

...

Perias senang sekali mempercantik wajah Fia. Para perias senang menghias kulit cantik alami milik Fia.

"Mbak Fia cantik sekali, pantas saja Pak Zen sangat sayang sama Ibu. Dari mata turun ke hati. Kata Pak Zen.. beliau cinta sama ibu lewat pandangan pertama waktu hujan turun" kata seorang perias.

Fia hanya tersenyum tak menanggapi ucap perias. Ia tau jawaban Bang Zen hanya sebagai pelengkap cerita agar hubungan mereka tidak terlihat mencurigakan.

...

"Sah..!!!"

"Alhamdulillah.." Bang Zen mengucap syukur karena masa lajangnya berakhir dengan terucapnya kata sah dari para tamu.

Ia menoleh pada sebuah tirai di ruang samping kirinya. Hanya terlihat kaki yang tersangga high heels tujuh centimeter dan terlihat sangat bersih.

Bang Zen memakai baretnya, berdiri kemudian berjalan untuk menyambut Fia, gadis yang kini sudah resmi menjadi istrinya. Tidak ada rasa apapun dan tidak ada pikiran apapun sampai ia berdiri di hadapan sebuah tirai.

"Sudah siap Bang?" tanya junior Bang Zen.

Bang Zen melempar senyumnya. "Buka saja...!!" katanya.

Tirai pun terbuka. Sungguh kaget Bang Zeni melihatnya hingga bola matanya hampir melompat keluar, bibirnya terbuka beberapa saat kemudian celingukan melihat ke arah sekitar.

"Lho Fia.mana? Istri saya dimana?" tanya Bang Zeni.

Seketika Papa Galar menepuk belakang kepala Bang Zeni. "Istrimu ya di depan matamu. Bagaimana kamu ini Zen??" Papa Galar memelototi Bang Zeni.

"Haaaah???" Bang Zeni terhuyung mundur selangkah. Di amati kembali paras cantik gadis yang baru saja ia halalkan. "Subhanallah.." mata Bang Zeni terpejam. Ada degub jantung bertalu tak bisa ia kendalikan. Bang Zeni meraba dadanya yang entah merasakan apa. Ada rasa haru yang ia tahan kemudian menguatkan hati untuk membuka mata. Kakinya kembali melangkah maju. "Assalamu'alaikum bidadari surgaku" sapa Bang Zen.

"Wa'alaikumsalam imamku" jawab Fia dengan suara bergetar.

"Bolehkah Abang menyentuhmu?"

"Silakan Bang" kata Fia mempersilakan.

Kini tangan Bang Zen yang gemetar, perlahan ia mengangkat tangannya menyentuh pipi Nafia dengan punggung jarinya.

Ya Tuhan.. cantiknya wanita yang Engkau kirim sebagai obat sakit hatiku. Dia sangat cantik dan aku begitu terpesona. Bagaimana aku harus menata hatiku Ya Allah. Bagaimana kalau aku tidak sanggup menahan perasanku. Ini rasa apa Ya Allah, hanya penasaran atau ada rasa yang lain?.

Bang Zen beralih menyentuh puncak kepala Fia lalu membacakan do'a. Dengan lembut kemudian ia mengecup kening Fia bersamaan dengan setitik air mata yang menetes di pipi Fia. "Saya ini suamimu, mudah-mudahan kamu bisa menerima saya dalam hatimu seperti saya membuka selebar-lebarnya perasaan untukmu. Teruslah mendampingi saya. Kita belajar saling menyayangi bersama"

Fia mengangguk lalu menunduk mencium punggung tangan Bang Zen. "Iya Bang..." suara Fia tercekat tangis. Bang Zen mengarahkan Fia agar menatapnya.

"Jangan nangis. Make up nya mahal sekali dek..!!" Bang Zen menghapus air mata Fia.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Iis Cah Solo

Iis Cah Solo

💪💪💪💪...aku nggk akan bosaan membacanya...👍👍👍👍

2023-09-02

0

Ardan

Ardan

kak nara kenapa aq baru tahu ada cerita baru,,,😭😭

2022-11-12

1

Nurmhaee

Nurmhaee

aduh Thor, galar anak e sopo. aku lali 🤔🤷

2022-10-15

1

lihat semua
Episodes
1 1. Masalah
2 2. Belajar menyesuaikan.
3 3. Menjalani prosesnya.
4 4. Hari penting.
5 5. Tertantang.
6 6. Kode keras.
7 7. Devinisi berbeda.
8 8. Takut.
9 9. Tak menyangka.
10 10. Pendekatan.
11 11. Gadis polosnya Abang Zeni.
12 12. Kamu harus di samping ku.
13 pengumuman grup.
14 13. Tugas luar.
15 14. Ikut Bang Zeni.
16 15. Istriku.
17 16. Masih ingin berdua.
18 17. Harus beres.
19 18. Semoga terkabul.
20 19. Menabung sabar.
21 20. Tak habis pikir.
22 21. Godaan dari istri sendiri.
23 22. Hari sial tapiiii...
24 23. Pesta kecil.
25 24. Kesal.
26 25. Keberanian penuh tanda tanya.
27 26. Istriku yang menggemaskan.
28 27. ingat cerita.
29 28. Tekanan.
30 29. Tugas.
31 30. Situasi buruk.
32 31. Puncak masalah.
33 32. Kenyataan.
34 33. Suami Nafia.
35 34. Awal lagi demi kamu.
36 35. Respon baru.
37 36. Test bahaya.
38 37. No Coment.
39 38. Tumbang.
40 39. Ingatan yang kembali.
41 40. Harapan baru.
42 41. Rasa terbalas.
43 42. Kejutan.
44 43. Menyelesaikan masalah.
45 44. Teror.
46 45. Hari terakhir.
47 46. Rasa kehilanganmu.
48 47. Setelah dia pergi.
49 48. Berjuang melewati hari.
50 49. Demi siapa?.
51 50. Saat dia datang.
52 51. Aku ingin kamu.
53 52. Aku disini.
54 53. Ajakan tiba-tiba.
55 54. Naik derajat.
56 55. Harus tegas.
57 56. Tidak tahan.
58 57. Luka dalam.
59 58. Menyelesaikan dengan kepala dingin ( 1 ).
60 59. Masih dingin.
61 60. Batal.
62 61. Adem.
63 62. Menyelesaikan dengan kepala dingin ( 2 ).
64 63. Prahara lama.
65 64. Menyelesaikan dengan kepala dingin ( 3 ).
66 65. Gara-gara magazen.
67 66. Sakit.
68 67. Sulit memahami Fia.
69 68. Caraku menjagamu.
70 69. Teka teki kisah lama.
71 70. Tragedi berdarah.
72 Nara bicara.
73 71. Dag Dig Dug mikir kamu.
74 72. Mengalah demi kamu Dan buah hati.
75 73. Panik.
76 74. Ulah jahil.
77 75. Rudra.
78 76. Kelembutan di balik kerasnya hati.
79 77. Gejolak rasa.
80 78. Panas.
81 79. Kecelakaan tak sengaja.
82 80. Misi terselubung.
83 81. Rasa sayang untukmu.
84 82. Rudra yang rumit.
85 83. Semua yang baru tentangmu.
86 84. Tegang.
87 85. Family gathering.
88 86. Malam syahdu.
89 87. Bisa saja terjadi.
90 88. Kesayangan.
91 89. Hukuman dari si cantik ( 1 ).
92 90. Hukuman dari si cantik ( 2 ).
93 91. Hari ini.
94 92. Belajar ngasuh.
95 93. Cinta ini untuk dirimu.
96 94. Surga dan Neraka.
97 95. Demi dia kesayangan.
98 96. Hadirnya kebahagiaan.
99 Sesion 2
100 S 2. 1. Pertemuan kita.
101 S 2. 2. Penyamaran.
102 S 2. 3. Kenyataannya.
103 S 2. 4. Tergoda kamu.
104 S 2. 5. Dingin.
105 S 2. 6. Tegas.
106 S 2. 7. Kesal.
107 S 2. 8. Kecerobohan.
108 S 2. 9. Tidak sengaja.
109 S 2. 10. Pintar merayu.
110 S 2. 11. Posesif.
111 S 2. 12. Satu kebenaran.
112 S 2. 13. Mengawal.
113 S 2. 14. Kekacauan bertubi.
114 S 2. 15. Siap menghadapi.
115 S 2. 16. Singa betina.
116 S 2. 17. Paraah.
117 S 2. 18. Bisa cemburu.
118 S 2. 19. Sabar dan sabar.
119 S 2. 20. Emosi yang terasah.
120 S 2. 21. Bagai bom bunuh diri.
121 S 2. 22. Emosi naik turun.
122 S 2. 23. Cemas.
123 S 2. 24. Tak peduli lagi.
124 S 2. 25. Tidak tenang.
125 S 2. 26. Gemas.
126 S 2. 27. Tekanan.
127 S 2. 28. Penyebab pertengkara.
128 S 2. 29. Gelisah.
129 S 2. 30. Kabut.
130 Semoga yang terakhir. Kita sharing..!!!!
131 S 2. 31. Ikhlas melepasmu.
Episodes

Updated 131 Episodes

1
1. Masalah
2
2. Belajar menyesuaikan.
3
3. Menjalani prosesnya.
4
4. Hari penting.
5
5. Tertantang.
6
6. Kode keras.
7
7. Devinisi berbeda.
8
8. Takut.
9
9. Tak menyangka.
10
10. Pendekatan.
11
11. Gadis polosnya Abang Zeni.
12
12. Kamu harus di samping ku.
13
pengumuman grup.
14
13. Tugas luar.
15
14. Ikut Bang Zeni.
16
15. Istriku.
17
16. Masih ingin berdua.
18
17. Harus beres.
19
18. Semoga terkabul.
20
19. Menabung sabar.
21
20. Tak habis pikir.
22
21. Godaan dari istri sendiri.
23
22. Hari sial tapiiii...
24
23. Pesta kecil.
25
24. Kesal.
26
25. Keberanian penuh tanda tanya.
27
26. Istriku yang menggemaskan.
28
27. ingat cerita.
29
28. Tekanan.
30
29. Tugas.
31
30. Situasi buruk.
32
31. Puncak masalah.
33
32. Kenyataan.
34
33. Suami Nafia.
35
34. Awal lagi demi kamu.
36
35. Respon baru.
37
36. Test bahaya.
38
37. No Coment.
39
38. Tumbang.
40
39. Ingatan yang kembali.
41
40. Harapan baru.
42
41. Rasa terbalas.
43
42. Kejutan.
44
43. Menyelesaikan masalah.
45
44. Teror.
46
45. Hari terakhir.
47
46. Rasa kehilanganmu.
48
47. Setelah dia pergi.
49
48. Berjuang melewati hari.
50
49. Demi siapa?.
51
50. Saat dia datang.
52
51. Aku ingin kamu.
53
52. Aku disini.
54
53. Ajakan tiba-tiba.
55
54. Naik derajat.
56
55. Harus tegas.
57
56. Tidak tahan.
58
57. Luka dalam.
59
58. Menyelesaikan dengan kepala dingin ( 1 ).
60
59. Masih dingin.
61
60. Batal.
62
61. Adem.
63
62. Menyelesaikan dengan kepala dingin ( 2 ).
64
63. Prahara lama.
65
64. Menyelesaikan dengan kepala dingin ( 3 ).
66
65. Gara-gara magazen.
67
66. Sakit.
68
67. Sulit memahami Fia.
69
68. Caraku menjagamu.
70
69. Teka teki kisah lama.
71
70. Tragedi berdarah.
72
Nara bicara.
73
71. Dag Dig Dug mikir kamu.
74
72. Mengalah demi kamu Dan buah hati.
75
73. Panik.
76
74. Ulah jahil.
77
75. Rudra.
78
76. Kelembutan di balik kerasnya hati.
79
77. Gejolak rasa.
80
78. Panas.
81
79. Kecelakaan tak sengaja.
82
80. Misi terselubung.
83
81. Rasa sayang untukmu.
84
82. Rudra yang rumit.
85
83. Semua yang baru tentangmu.
86
84. Tegang.
87
85. Family gathering.
88
86. Malam syahdu.
89
87. Bisa saja terjadi.
90
88. Kesayangan.
91
89. Hukuman dari si cantik ( 1 ).
92
90. Hukuman dari si cantik ( 2 ).
93
91. Hari ini.
94
92. Belajar ngasuh.
95
93. Cinta ini untuk dirimu.
96
94. Surga dan Neraka.
97
95. Demi dia kesayangan.
98
96. Hadirnya kebahagiaan.
99
Sesion 2
100
S 2. 1. Pertemuan kita.
101
S 2. 2. Penyamaran.
102
S 2. 3. Kenyataannya.
103
S 2. 4. Tergoda kamu.
104
S 2. 5. Dingin.
105
S 2. 6. Tegas.
106
S 2. 7. Kesal.
107
S 2. 8. Kecerobohan.
108
S 2. 9. Tidak sengaja.
109
S 2. 10. Pintar merayu.
110
S 2. 11. Posesif.
111
S 2. 12. Satu kebenaran.
112
S 2. 13. Mengawal.
113
S 2. 14. Kekacauan bertubi.
114
S 2. 15. Siap menghadapi.
115
S 2. 16. Singa betina.
116
S 2. 17. Paraah.
117
S 2. 18. Bisa cemburu.
118
S 2. 19. Sabar dan sabar.
119
S 2. 20. Emosi yang terasah.
120
S 2. 21. Bagai bom bunuh diri.
121
S 2. 22. Emosi naik turun.
122
S 2. 23. Cemas.
123
S 2. 24. Tak peduli lagi.
124
S 2. 25. Tidak tenang.
125
S 2. 26. Gemas.
126
S 2. 27. Tekanan.
127
S 2. 28. Penyebab pertengkara.
128
S 2. 29. Gelisah.
129
S 2. 30. Kabut.
130
Semoga yang terakhir. Kita sharing..!!!!
131
S 2. 31. Ikhlas melepasmu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!