SURAT KONTRAK PERNIKAHAN

Sebelum jam makan siang, Ratu sudah pulang ke rumah. Seketika hidungnya mencium bau wangi masakan. Ratu bergegas menuju dapur dan ternyata Mama Risti, tengah memasak bersama Mba Tuti.

"Lagi masak apa, Ma?"

"Eh, Ratu. Kamu sudah pulang? Kebetulan banget nih."

"Kebetulan gimana?"

"Kebetulan kamu sudah pulang dan Mama minta kamu antarkan makan siang buat Justin."

"Oh...."

"Kamu maukan?"

"Iya, Ma," jawab Ratu. Lagian mana mungkin Ratu menolak perintah Mama mertuanya itu.

Sekitar tiga puluh menit, masakan Mama Risti sudah siap. Mama Risti menyerahkan bekal makan siang ke Ratu. Sebenarnya Mama Risti tidak ada niatan buat antar makan siang buat Justin, tapi saat tahu Ratu sudah pulang, tiba-tiba Mama Risti punya ide untuk mengantarkan makan siang untuk Justin.

"Aku berangkat dulu, Ma," pamit Ratu.

"Iya, " jawab Mama Risti.

Ratu segera berangkat ke kantor Justin dan di antar oleh Pak Burhan, supir pribadi Mama Risti.

Perjalanan menuju kantor Justin cukup lancar. Ratu tiba di kantor Justin pukul sebelas lebih empat puluh tujuh menit. Ratu segera melangkah memasuki kantor Justin.

Dengan langkah anggun, Ratu berjalan menuju lift dan sebelumnya Mama Risti sudah memberi tahu di lantai berapa ruangannya Justin.

Hampir semua mata tertuju kepadanya, terutama kaum Adam yang melihat Kemolekan tubuh Ratu. Sebab, Ratu memiliki tubuh yang proporsional dengan dadanya yang montok dan juga bokong yang sintal.

"Wow!! Cantik dan semok," seloroh seorang lelaki yang di lewati Ratu.

"Gue mau punya bini kayak dia," ucapnya lagi dari mulut lelaki yang lain.

Ratu tetap cuek dan tidak memperdulikan perkataan para lelaki itu. Ratu segera masuk ke dalam lift dan menekan tombol angka lima belas. Beberapa menit, Ratu sampai di lantai lima belas dan keluar dari kotak besi.

"Kata Mama dari lift belok ke kiri," gumam Ratu mengingat lagi perkataan Mama Risti.

Ratu berjalan dan dari jauh Ratu sudah melihat seorang wanita cantik tengah duduk membereskan kertas-kertas.

"Dia pasti sekretarisnya Justin." Ratu mempercepat langkah kakinya menghampiri sekretaris Justin.

"Permisi, Mba. Justinnya ada di ruangannya nggak?" Tanya Ratu, untuk memastikan kalau Justin ada di kantornya.

"Ada, tapi maaf ini dengan siapa?"

"Istrinya. Aku istrinya Justin," jawab Ratu.

Sekretaris itu menautkan kedua alisnya, sebab yang dia tahu bosnya itu belum menikah. Jangankan menikah, memiliki kekasih juga nggak.

"Mba jangan ngada-ngada. Pak Justin itu belum menikah," ucap sekretaris itu, yang tidak mempercayai perkataan Ratu.

"Aku nggak ngada-ngada, Mba! Aku ini beneran istrinya Justin!"

Saat itu juga, Justin keluar dari ruangannya dan terkejut melihat Ratu ada di kantornya.

Ratu tersenyum melihat Justin keluar dari ruang kerjanya. Ratu segera mendekati Justin.

"Hai, suamiku," sapa Ratu, sembari melirik sekretarisnya Justin.

"Kamu ngapain kesini?" Tanya Justin heran.

"Maaf, Pak. Apa benar perempuan itu istri bapak?" Tanya sekretarisnya.

Justin melirik sinis Ratu. Kalau boleh bilang, Justin tidak mau mengakuinya, tapi mengingat kelakuan Ratu yang suka tiba-tiba menciumnya dan Justin tidak mau kalau Ratu menciumnya lagi. Apalagi ini di kantor.

"Iya." Terpaksa Justin mengakuinya.

Ratu tersenyum senang menatap sekretaris itu.

"Oh... Maaf mba, eh... Maksudnya Nona,"

"Iya, nggak apa-apa," jawab Ratu.

"Apa kamu akan membiarkan istri tercintamu ini terus berdiri disini?" Ucap Ratu menatap Justin.

Dengan malas Justin membuka pintu ruang kerjanya. Kedua bola mata Ratu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruang kerja Justin.

"Kamu ngapain datang kesini?" Justin kembali mempertanyakan kedatangan Ratu ke kantornya.

Ratu mengangkat bekal makan siang. "Ini... Aku bawakan bekal makan siang buat kamu." Lalu Ratu menarik tangan Justin untuk duduk di sofa.

"Buat apa kamu bawa bekal makan siang buat aku. Lain kali kamu nggak usah datang kesini dan membawa bekal makan siang. Ngerti kamu!" Ketus Justin.

"Aku nggak janji," jawab ratu sekenanya.

Semua bekal makan siang sudah tersaji di atas meja.

"Seperti ada yang kurang? Tapi apa ya...." Ucap Ratu menatap makanan di atas meja.

"Ah! Air minum," ingat Ratu, lalu Ratu mengedarkan pandangannya mencari dispenser.

"Kamu cari apa?"

"Dispenser. Disini nggak dispenser?"

"Ini ruang kerja! Bukan pantry!" Kesal Justin.

"Benar juga ya. Kamu tunggu disini aku ambilkan minumnya," Ratu segera keluar, tapi Ratu masuk lagi.

"Pantry nya di sebelah mana?" Tanya Ratu yang tidak tahu dimana tempat pantry.

Justin mendengus, lalu Justin berjalan ke meja kerjanya dan menekan interkom.

"Agus, bawakan air minum ke ruangan saya," perintah Justin kepada OB, setelah itu menatap Ratu kesal.

Justin dan Ratu kembali duduk dan menunggu Agus datang membawa air minum.

Tok tok tok

"Masuk!" Seru Justin.

Agus pun masuk dan membawa air minum, tapi Agus terkejut melihat Ratu ada di ruangan bosnya. Begitu juga dengan Ratu, sama terkejutnya melihat Agus.

"Non Ratu!" Ucap Agus.

Ratu hanya tersenyum terhadap Agus. Justin mengernyitkan dahinya heran melihat Agus yang ternyata kenal dengan Ratu, tapi yang membuatnya heran Agus memanggilnya 'Non'.

Agus cepat-cepat meletakkan air minum di atas meja, setelah itu Agus undur diri sembari menatap Ratu.

"Kamu kenal sama Agus?" Tanya Justin.

"Kenal," jawab Ratu singkat.

Justin dan Ratu segera makan siang bersama, tapi pikiran Ratu tertuju kepada Agus.

Habis dari sini aku harus menemui Agus. Batin Ratu.

Justin dan Ratu selesai makan siangnya. Ratu segera membereskan kotak bekalnya dan segera menemui Agus.

"Aku pulang dulu," pamit Ratu, yang sudah siap untuk pergi.

"Tunggu! Aku mau membicarakan soal pernikahan kita."

Justin mengambil map di laci meja kerjanya, lalu map tersebut di serahkan kepada Ratu.

"Ini apa?" Tanya Ratu bingung.

"Buka dan baca."

Ratu segera membukanya dan membaca Tulisan yang paling atas.

SURAT KONTRAK PERNIKAHAN

Ratu menatap wajah Justin, lalu kembali membacanya sampai selesai.

"Jadi setelah enam bulan pernikahan kita, kamu akan menceraikan aku?"

"Ya, betul."

"Tapi... Seandainya kamu jatuh cinta sama aku, bagaimana?"

"Itu tidak akan terjadi!" Jawab Justin yakin. Lagian manamungkin seorang Justin bakal jatuh cinta kayak modelan begitu.

"Aku nggak percaya," balas Ratu.

"Kenapa? Jangan bilang kalau kamu suka sama aku! Wajar sih, jika para wanita lebih menyukaiku lebih dulu. Secara aku ini ganteng, tajir dan pastinya tubuhku ini nyaman untuk di pelukable." Justin membanggakan dirinya sendiri.

Ratu mencibir kesombongan Justin." Tapi nyatanya sampai sekarang kamu nggak laku-laku. Kalau saja kamu nggak tidur di kontrakannya aku, kamu sampai sekarang belum menikah," sindir Ratu.

"Eh! Dengar ya! Aku tuh bukannya tidak laku. Aku tuh harus memilih wanita seperti apa yang akan aku nikahi!"

"Kebanyakan memilih sih, akhirnya perempuan pun nggak ada yang mau sama kamu. Atau jangan-jangan... Senjata kamu itu tidak bisa mengasah," hina Ratu sembari menyimpitkan matanya.

"Sembarang! Senjataku ini paling bagus dan berkualitas tinggi dan memiliki benih berkualitas unggul!" Sergah Justin yang tak terima senjata laras panjangnya di hina.

"O ya... Kalau gitu buktikan," tantang Ratu dengan senyum smrik.

"Sorry ya! Benih berkualitas unggul ini tidak mau menanamnya di sembarangan ladang. Apalagi ladang yang sudah bekas pakai," sindir Justin kepada Ratu.

"Tapi... ladang yang bekas pakai ini lebih empuk dan jago menggarapnya loh. Aku yakin kamu bakal ketagihan."

"Nggak bakalan!" Justin meneken kalimat yang di ucapkannya.

"Karena kamu belum merasakannya," ucap Ratu sembari tersenyum menatap Justin.

Kemudian, Ratu menyerahkan surat kontrak pernikahan itu ke dada Justin.

"Aku nggak akan menandatangani surat itu. Karena aku yakin kamu bakalan jatuh cinta sama aku."

"Pede banget jadi cewek. Sampai kapanpun aku nggak akan jatuh cinta sama kamu!"

"Lihat saja nanti hasilnya."

Setelah itu Ratu segera meninggalkan Justin di ruang kerjanya.

Terpopuler

Comments

Crystal

Crystal

Aku suka sifatnya Ratu. Ngga menye2 ga gampang nangis klo dibentak👌👌

2023-03-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!