rindu kampung halaman

Dino hanya merenung dan membayangkan bagaimana kehidupan di saat kuliah nanti

Ya buka WhatsApp

Mama: "Din nanti kalau, kamu kuliah ,rajin belajar, rajin ibadah.Ya dan benahi, dirimu dengan sempurna, karena logika dunia lupa akan segala nya"

Dan hanya membaca saja tidak membalas pesannya mama.

Dan Dino berteriak di balkon saat suasana malam sudah mulai sepi.

"Mama....,............ Sekarang putra pertama mu sudah mulai dewasa ya ma. Dulu putra pertama mu menangis karena minta mainan, tapi sekarang putra pertama mu menangis, karena belum siap menghadapi kerasnya kehidupan di dewasa

Mama.................. Putra pertama mu ini rindu padamu ma. Rindu curhat denganmu,rindu pelukanmu, rindu sentuhan lembut tanganmu. Mama sekarang putra pertamamu, ini harus berdamai dengan keadaan selalu di tampar dengan keadaan mama" kata Dino berteriak di balkon sambil menangis

Dan teringat lagi pesan mama

"Jika kamu lelah, kamu boleh istirahat sejenak ya, tapi kamu gak boleh menyerah, karena semua harapan kami terletak padamu nak, Semangat ya putra pertama nya mama, jangan lupa ibadah ya,

Tuhan selalu membantu dan memberkati mu nak"

Teringat lagi pesan mama.

"Mama, papa, sekarang putra pertama mu, ini bingung mengahadapi pilihan yang sangat sulit serasa nya pengen menyerah!" kata Dino yang mencoba mengelap air mata nya

"Kenapa aku harus seperti ini bapa?" tanya Dino sambil menggenggam tangannya

"Mama, papa maafin aku!" kata Dino dengan sedih

"Sekarang aku sendirian, ya seorang putra pertama berjalan sendirian, demi mencapai cita-cita keluarga nya" kata Dino dalam hati

"Mama, papa, putra pertamamu ini rindu" kata Dino sambil mengelap air mata nya di balkon pada malam hari.

Saat suasana malam yang hening dan sepi, dan teringat pesan mama.

"Din, putra pertamaku, kamu harus semangat ya walaupun mama jauh di matamu, tapi mama selalu dekat di hatimu" kata mamanya Dino

Begitu juga dengan papamu

"Walaupun papamu jauh di matamu, tapi papamu dekat di hatimu" kata papanya Dino

WhatsApp

Mama: "Din kamu gak perlu melakukan hal yang terlalu berlebihan untuk membahagiakan kami berdua, cukup. Sejak kelahiranmu, sebagai putra pertama ku.Kami berdua cukup bahagia kelahiran mu, sudah membuat kami berdua sangat bahagia, suara tangisanmu, kami berdua bahagia dan senyuman manis, yang begitu imut menyinari hati kami berdua yang galau, kehadiranmu dambaan kami berdua. Sejak kamu lahir mama dan papa

Sudah bangga kok sama kamu Din."

"Hummmmm mama ini singkat tapi sangat menyentuh hati Dino. Dino hampir gak kuat menahan air matanya, Dino terharu dengan kata-kata nya mamanya, cukup sejak kelahirannya di dunia ini mama dan papa sudah bangga padanya, maafin kakak ya ma. Kakak belum bisa menjadi putra pertama yang terbaik, untuk papa, mama dan adek

Kakak belum bisa" kata Dino sambil menahan tangisan.

Bagi anak rantau rindu kampung halaman itu sangat wajar. Apalagi saat di kampung halaman itu kita banyak melakukan aktivitas-aktivitas yang bermanfaat dilakukan bersama keluarga maupun teman teman.

Terutama setiap sore Dino selalu bermain voli bersama teman-teman, di lapangan sekolah kadang juga di GOR, maupun lapangan baru, tempat nya di sungai Fatimah, dekat dengan stadion di kabupaten Nunukan Kalimantan timur.

Lampu-lampunya terang banget, bahkan sudah malam kami tetap saja bermain voli. Dino, Restu dan Fadzlan hanya kami bertiga saja keknya yang kelas 11 di lapangan voli itu selebihnya kelas 12 ada juga yang kelas 10 sih.

Sempat juga Dino di ajak untuk ke kolam renang tapi Dino yang tidak mau, soalnya pernah berkelahi dengan om-om penjaga kolam itu, karena waktu itu om-om itu suruh Dino untuk buka baju tapi Dino gak mau.

Dino juga pernah kok ikut ke kolam renang LA, Dino bayar 10 ribu terus kasih tiket itu kepada om-om penjaga kolam. Ya Dino masuk aja ye kan, Dino pakai baju kaos dan celana training.

Itu lebih nyaman baginya daripada pakai celana pendek Dino malu banget, kalau harus pakai celana pendek.

Seperti cowo yang berbaju putih dan bercelana training.

Bahkan juga sebelum adanya Corona Dino selalu main basket di lapangan sekolah, GOR dan lapangan kota ya disitulah tempat andalan Dino.

Di saat Corona juga berhenti, hanya sementara selebihnya lanjut lagi mainnya sampai Dino lulus sekolah SMA pun, Dino masih tetap main selagi Belum kuliah tatap muka.

Ditambah lagi suasana malam yang sangat dingin bulan dan bintang menjadi pemandangan yang indah Dino, lihat di malam hari tepatnya di balkon dengan mata telanjang.

Sungguh indah ya ciptaan Tuhan

Ditambah lagi dengan suara Gitar, piano,biola, ukulele, dan drum dan berbagai lagu rohani yang dinyanyikan dari kamarnya.

Suasana yang hening di malam hari saat kakek nenek belum pulang dari kebun.

Dino yang membaca buku anime, novel,dan berbagai jenis macam buku lainnya di gudang perpustakaan rumahnya.

Mobil dan motor yang terparkir di halaman rumahnya, tepatnya di depan gerbang pagar rumah menandakan bahwa sepupu-sepupunya, yang dari jauh datang ke rumah saat malam tiba.

Di tambah lagi saat suasana mendekati natal semua keluarga besar Dino berkumpul di rumah tanpa terkecuali papa dan mama juga ada di rumah.

Di pagi hari suasana di pusat kota sangat ramai banyak orang yang jogging maupun naik sepeda tidak terhingga lah usia mereka.

Bahkan sampai malam tiba pun masih banyak aja orang orang yang naik sepeda di pusat kota,GOR dan beberapa jalan lainnya.

Suasana yang sangat membuatnya rindu

"Niken, Tania, Vilnia, kalian kemana saja sih kakak kangen banget sama kalian!" kata Dino menyebutkan ketiga nama adeknya

"Yub,Stev, sel, Raisa, Tasya ,kalian kemana sih aku kangen banget sama kalian ngumpul bareng kalian lagi!" kata Dino menyebutkan kelima sahabatnya

Tapi tidak ada satupun yang mendengar perkataannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!