"turun, turunkan aku!!" teriak vira
"bodoh, kau akan turun dan menghampiri ayah dan ibu mu yang sudah terpanggang hidup hidup lalu kau akan jejak mereka? jangan gila" ucap pria itu tajam
vira membisu dan masih menangis dalam balutan cadar biru mudanya
"hey kau tidak susah bernafas menangis dengan wajah tertutup?" tanya vino jengkel melihat vira tidak membuka penutup wajahnya sejak tadi
"tidak, kain ini tidak untuk dibuka, kain ini akan terus seperti ini" ucap vira tertunduk masih memikirkan kedua orang tua nya
"ck terserah kau saja" ucap vino dingin
melihat tangannya tidak lepas dari vino, vira merasa risih
"tuan, bisa tolong lepaskan tangan anda" ucap vira
"memangnya kenapa? aku hanya ingin memastikan kau tidak melompat keluar dan mati konyol seperti kedua orang tua mu" ucap vino menyanggah
"tidak tuan, saya tidak senekat itu, mohon lepaskan tangan saya tuan" tutur vira sambil berusaha melepaskan dirinya
"baiklah tapi jangan pernah berniat untuk kabur" ancam vino
vira lagi lagi membisu saat vino sudah melepas tangannya, vira masih memikirkan kedua orang tuanya, vira tidak menyangka kebahagiaannya akan lenyap begitu saja
tak lama vira berpikir akan pergi kemana, sedangkan uang didalam tasnya tinggal beberapa lembar
"tuan, turunkan saya disini saja" ucap vira memecah keheningan
"apa? turunkan? melepas mu saja tidak akan pernah apalagi menurunkan mu disini, hey ingat lah ayah mu melakukan kesalahan besar terhadap ku, aku tidak bisa membalasnya dan aku akan membalas semua kesalahan ayah mu pada ku" ancam vino
"tuan saya yakin ayah saya tidak melakukan itu, ini pasti salah faham tuan" ucap vira memohon
"diam atau aku akan merobek mulut jika berbicara lagi" ucap vino dingin sambil memejamkan matanya
tak lama kemudian vino dan vira sampai disebuah gerbang yang menjulang tinggi,, vira sedikit terpesona saat mulai memasuki area tersebut, pasalnya terdapat bunga mawar biru yang menghiasi seluruh taman dan terdapat air mancur ditengah tengah bunga mawar itu
"woow" ucap vira tanpa sadar
"itu bunga mawar adik ku, dia sendiri yang menanamnya" ucap vino seakan tau maksud vira
vira hanya menganggukkan kepala dan kembali melihat taman bunga itu
"adik ku cacat,, dia terkena tembakan saat disandra oleh para musuh, jadi jangan menatapnya dengan tatapan iba saat kau bertemu dengannya" ucap vino lagi
lagi lagi vira hanya mengangguk. tak lama mereka sampai didepan rumah mewah yang sangat besar mungkin 5 kali lipat dari ukuran rumah vira
vino membuka pintu mobil dan keluar namun tidak dengan vira, dia masih diam membisu didalam mobil
"apa aku harus menggunakan kekerasan agar kau bisa berdiri dan berjalan? atau kau mau aku mematahkan kedua kaki mu" ancam vino dengan tatapan membunuh
"ba,,, ba,,, baik tuan" ucap vira terbata bata lalu keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu utama
"selamat datang tuan, silahkan masuk" ucap beberapa pelayan dengan menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat
"ikut aku" titah vino
namun saat vino berjalan masuk, vira masih diam tanpa bergerak bak patung
"apa kau ingin aku benar benar mematahkan kaki mu?" tanya vino kesal
"tidak tuan, saya akan ikut dengan anda"
ucap Vira mendekat
vira teus mengikuti langkah vino meskipun ia tidak tahu diajak kemana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 189 Episodes
Comments
manisa
terpeasona sama bunga
2023-04-08
0
Lia Rochmatuz
Vira,, Orang Tuamu meninggal ini loh.. tapi kenapa cuman gara2 Mawar biru rasa sedihmu langsung sirna dengan kata Wow..
2022-10-30
1
Eman Sulaeman
galak amat
2022-01-13
0