RESTU (Untukmu, Aleesa)

RESTU (Untukmu, Aleesa)

Bab 1. Berbeda

🎶

Tolong tanyakan pada Tuhanmu

Bolehkah aku yang bukan umat-Nya

Mencintai hambanya

Jika memang cinta ini salah

Mengapa kita yang harus terjatuh

Terlalu dalam

"Happy second anniversary, my Sasa."

Senyum melengkung indah di wajah Yansen yang sudah menggenggam erat tangan Aleesa yang ada di depannya. Beda halnya dengan Aleesa yang membeku dengan air mata yang sudah menganak. Backsound yang membuat hati Aleesa berteriak perih.

"Aku akan selalu berada di samping kamu. Sampai kamu menemukan seseorang yang mampu menjaga kamu dan membuat kamu lebih bahagia ketika bersama aku."

Kalimat yang sangat menyayat hati dan membuat Aleesa menitikan air mata dengan begitu deras. Yansen segera menghampiri Aleesa dan memeluk perempuan yang menjadi cinta pertamanya itu.

"Aku benci kalimat itu! Aku benci hari anniversary kita!"

Aleesa memberontak ingin melepaskan pelukan Yansen. Namun, Yansen semakin mendekap erat tubuh Aleesa.

"Aku juga benci, Sa. Sangat benci. Kita yang salah, kita yang terhanyut dalam hubungan yang tak tahu mau dibawa ke mana arahnya." Suara Yansen pun bergetar, dan mereka berdua menangis bersama dalam pelukan yang begitu erat.

Sudah tahu salah, tapi masih memaksa untuk terus bersama. Sudah tahu berbeda, tetapi tak mau berpisah. Itulah mereka berdua.

Perasaan Aleesa kepada Yansen tidak pernah berubah. Walaupun dulu dia sempat goyah karena ada seseorang yang mengusik hatinya. Namun, rasa itu dengan mudah menguar ketika orang itu pergi dan tak ada kabar sama sekali. Beda halnya perasaannya kepada Yansen. Semakin hari dia semakin merasa nyaman dengan laki-laki yang sudah lima belas tahun dia kenal. Rasa yang tidak dia dapatkan bersama laki-laki manapun. Hanya saja ada benteng yang menjulang dengan begitu tinggi dan tebal. Sulit untuk mereka robohkan.

"Apa kamu tidak mau berjuang?" Sebuah kalimat yang membuat Yansen perlahan mengendurkan pelukan. Dia menatap dalam wajah Aleesa.

"Aku hadir ke bumi dengan keyakinan yang sudah orang tuaku turunkan. Keyakinan yang setiap hari aku perdalam dan aku selalu berdoa pada Tuhan, aku ingin meninggalakan bumi pun tetap dengan salib yang menggantung di leherku."

Jika, sudah seperti ini Aleesa tidak bisa berkata apapun. Dia menatap ke arah liontin kalung yang Yansen gunakan. Liontin dengan bentuk salib yang tahun kemarin dia berikan sebagai hadiah ulang tahun untuk Yansen.

.

Yansen mengusap lembut rambut Aleesa sebelum dia melajukan mobilnya lagi. Senyum terukir di wajah tampannya yang sembab.

"Jangan menangis lagi ya, my Sasa."

Aleesa memeluk tubuh Yansen dan membuat laki-laki itu mendongakkan kepalanya ke atas. Dia tidak mau menangis lagi. Setiap anniversary pasti ini yang terjadi.

"Udah malam, kamu masuk gih." Yansen berkata dengan sangat lembut. Kini, tangannya mengusap lembut pipi Aleesa yang putih bersih..

Aleesa turun dari mobil dan melambaikan tangan ke arah mobil Yansen. Dia berjalan dengan langkah gontai dan terduduk di tangga yang ada di teras depan rumah. Dia menatap ke arah langit malam yang cerah. Tak secerah hatinya.

Para makhluk tak kasat mata pasti akan bersembunyi ketika melihat Aleesa bersama Yansen. Mereka tidak kuat melihatnya. Mereka tidak bisa membayangkan bagaimana hubungan Aleesa dan Yansen ke depannya.

.

Echa dan Radit sedari tadi menunggu kepulangan sang putri yang memang hanya tinggal bersama mereka. Aleena di Singapura dan Aleeya di Bandung.

Ketika pintu terbuka, kedua orang tua Aleesa menghampiri putri mereka. Mereka memeluk tubuh Aleesa dengan begitu erat. Setiap merayakan anniversary pasti Aleesa pulang dengan wajah yang sembab..

"Jangan pernah memaksa orang lain merubah keyakinan hanya karena ingin bersatu dalam ikatan pernikahan. Pernikahan juga keyakinan tidak untuk dipermainkan." Sang ayah selalu berkata bijak. Namun, dia juga tidak bisa melarang perasaan Aleesa.

"Kenapa Kakak Sa harus mencintainya, Baba?" Aleesa sudah membuka suara. Sebagai seorang psikolog dia juga tahu bagaimana perasaan putrinya.

"Cinta datang tanpa kita minta, pergi pun tidak bisa kita usir. Biarkan dia menetap hingga pada waktunya dia pergi." Echa ikut mengatakan hal yang membuat putrinya bisa bersemangat lagi.

Kedua orang tua Aleesa tidak membenarkan hubungan Aleesa dan Yansen. Namun, kondisi kesehatan Aleesa yang semenjak lulus SMA perlahan menurun membuat kedua orang tuanya membiarkan Aleesa mengukir kebahagiaan bersama Yansen. Walaupun dengan sangat tegas mereka tidak mengijinkan hubungan itu dibawa ke jenjang serius. Alasannya satu, mereka berbeda.

.

Di rumah yang berbeda, Yansen sudah dihadang oleh sang kakak. Keluarga satu-satunya yang dia punya selama lima belas tahun ini.

"Sen, sudah dua tahun loh," ucap Grace. "Semakin sulit untuk kamu melupakannya nanti."

Bukan hanya keluarga Radit yang menentang hubungan Aleesa dan Yansen. Sang kakak pun sama. Grace adalah umat Tuhan Yesus yang begitu taat. Sama halnya dengan Yansen.

"Cinta dan rasa yang aku miliki datang tanpa diminta, Kak. Biarkan cinta dan rasa ini pergi tanpa disuruh." Yansen tersenyum setelah mengatakan itu.

"Ketika cintaku pergi, ada dua orang yang akan merasa kehilangan begitu dalam." Grace memicingkan mata mendengar ucapan dari Yansen.

"Apa maksud kamu?" Lagi-lagi Yansen hanya tersenyum. Dia menggenggam tangan Grace dengan begitu erat. Menatap manik wajah sang kakak dengan penuh sayang.

"Biarkan aku mencintai Aleesa dengan segenap hatiku. Sebelum aku melepaskannya juga melupakannya." Sebuah kalimat yang membuat mata Grace berair.

"Kakak tahu 'kan. Sedari kecil ini aku sudah berbeda Hanya Aleesa yang mau menerimaku dengan tulus. Menjadikanku temannya hingga sampai saat ini." Air mata Grace menetes begitu saja mendengarnya. Dia tahu bagaimana perjuangan Yansen yang terus bertahan dengan semua Bullyan dari teman-teman sekolahnya karena Yansen dianggap aneh. Aleesa lah yang berada di garda terdepan untuk membela dan melindungi adiknya itu.

"Aku menyayanginya, Kak. Aku tidak ingin menjauh darinya untuk sekarang. Ijinkan aku bersamanya." Grace pun mengangguk dan dia memeluk tubuh Yansen dengan begitu erat.

Tumbuh kembang Yansen yang sangat baik itu tak luput dari didikan ayah dan ibunya Aleesa juga. Mereka sudah menganggap Yansen seperti putra mereka sendiri. Mampu mengarahkan jalan Yansen hingga adiknya bisa seperti ini.

Di dalam kamar Yansen menghembuskan napas kasar. Dia menatap fotonya juga Aleesa yang tengah tersenyum bahagia.

Bibir Yansen pun ikut tersenyum. Dia meraih figura tersebut dan menatapnya seraya duduk di pinggiran tempat tidur.

"Kenapa kita dipertemukan dalam sebuah keyakinan yang berbeda?" gumam Yansen. "Aku sayang kamu, Aleesa."

Pemuda itu memejamkan mata sambil meletakkan figura tersebut di dada. Seakan dia tengah memeluk tubuh Aleesa.

"Aku janji ... aku akan pergi ketika kamu sudah dekat dengan kebahagiaanmu." Senyum perih Yansen tunjukkan.

Berkali-kali dia ditolak oleh Aleesa. Hingga penuturan cinta yang terakhir barulah dia diterima oleh Aleesa. Mengejar cinta Aleesa itu tidak mudah. Akankah dia akan melepaskan Aleesa begitu saja?

...***To Be Continue***...

Minta komennya boleh?

Terpopuler

Comments

nuraeinieni

nuraeinieni

aq mampir thor

2024-10-09

0

Adila Ardani

Adila Ardani

baru juga baca udh sedih gini ceritanya

2023-02-23

0

triana. L

triana. L

ms. yati

2023-01-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Berbeda
2 Bab 2. Fakta Baru
3 Bab 3. Cengeng
4 Bab 4. Jaket Denim
5 Bab 5. Pria Misterius
6 Bab 6. Harapan Bertemu
7 Bab 7. Sesak
8 Bab 8. Tiba (Swiss)
9 Bab 9. Pengawal
10 Bab 10. Melepas Rindu
11 Bab 11. Pergi Sulit Bertahan Sakit
12 Bab 12. Penghapus Sedih
13 Bab 13. Sadap
14 Bab 14. Rubah Nakal.
15 Bab 15. Kegep
16 Bab 16. Hutang Penjelasan
17 Bab 17. Menyambut Rio
18 Bab 18. Sang Pencemburu
19 Bab 19. Orang Indonesia
20 Bab 20. Lovely
21 Bab 21. Lampu Hijau
22 Bab 22. Hanya Pikirkan Aku
23 Bab 23. Kecemasan
24 Bab 24. Aku Hancur
25 Bab 25. Aritmia
26 Bab 26. Bersujud
27 Bab 27. Alasan Kuat
28 Bab 28. Bertekuk Lutut
29 Bab 29. Mengkhianati
30 Bab 30. Cemburu
31 Bab 31. Diabetes (Terlalu Manis)
32 Bab 32. Teror
33 Bab 33. Dua Pilihan
34 Bab 34. Amanat
35 Bab 35. Cinta dan Nyaman
36 Bab 36. Dikhianati
37 Bab 37. Mata-mata
38 Bab 38. Lebih Panas
39 Bab 39. Pria Sejati
40 Bab 40. Murung
41 Bab 41. Semut Rang-rang
42 Bab 42. Nekat
43 Bab 43. Pertikaian Kecil
44 Bab 44. Pergi
45 Bab 45. Meminta Maaf
46 Bab 46. Tanpa Pamrih
47 Bab 47. Duka
48 Bab 48. Tak Ingin Bertengkar
49 Bab 49. Orang Baik
50 Bab 50. Kembali (Zurich)
51 Bab 51. Kesal
52 Bab 52. Tidak Suka Diganggu
53 Bab 53. Nasihat (Aska)
54 Bab 54. Kotak Merah Kecil
55 Bab 55. Bertemu (Bandara)
56 Bab 56. Kembali (Jakarta)
57 Bab 57. Melepas Rindu
58 Bab 58. Menyalahkan
59 Bab 59. Ingin Pulang
60 Bab 60. Kecewa (Radit)
61 Bab 61. Profesional
62 Bab 62. Jangan Ganggu Dulu
63 Bab 63. Berdamailah!
64 Bab 64. Seminar Akbar
65 Bab 65. Pemakaman Elite
66 Bab 66. Ruang Tindakan
67 Bab 67. Pindah Rumah Sakit
68 Bab 69. Menyesal
69 Bab 69. Tentang Restu (Bagian A)
70 bab 70. Bapak Moyang
71 Bab 71. Berubah
72 bab 72. Jordan Genea
73 Bab 73. Rasa Yang Berbeda
74 Bab 74. Memberi Kesempatan
75 bab 76. Cinta Segitiga
76 bab 76. Dendam
77 bab 77. Aku, Kamu, Berhak Bahagia
78 bab 79. Malaikat Tak Bersayap
79 bab 80. Masih Sakit
80 Pengumuman
81 Bab 82. Ziarah
82 Bab 83. Takut
83 Bab 84. Keputusan
84 Bab 85. Test DNA
85 Bab 86. Paket Tanpa Nama
86 Bab 87. Kejanggalan
87 Bab 88. Kecewa
88 Bab 89. Mengulang Memori
89 Bab 90. Keegoisan
90 Bab 91. Ikatan Batin
91 Bab 91. Semut-senut kecil
92 Bab 93. Tidak Bisa Dibeli Dengan Uang
93 Bab 94. Siapa Dia?
94 Bab 95. Skenario
95 Bab 96. Iblis
96 Bab 97. Pangeran
97 Bab 98. Bangunlah!
98 Bab 99. Feeling
99 Bab 100. Belum Saatnya (Pergi)
100 Bab 101. Tidak Tega
101 Bab 102. Pengkhianat
102 Bab 103. Kubu Mr. R
103 Bab 104. Muak
104 Bab105. I'm Okay
105 Bab 106. Menyesali Keadaan
106 Bab 107. IJAH
107 Ban 108. Bahaya
108 Bab 109. Saling Menuduh
109 Bab 110. Prosesi Pemakaman
110 Bab 111. Bersujud
111 Bab 112. Ahjussi
112 Bab 113. Malas dan Lelah
113 Bab 114. Ngebet
114 Bab 115. Tak Terkira
115 Bab 116. Tak Ada Kabar
116 Bab 117. (Belum) Mendapat Jawaban
117 Baca Dengan Seksama
118 Bab 118. Gentle
119 Bab 119. Momen Langka
120 Bab 120. Menyimpan Dendam
121 Bab 121. Mengindari Pertengkaran
122 Bab 122. Lubang Semut
123 Bab 123. Pro dan Kontra
124 Bab 124. Merahasiakan
125 Bab 125. Momen Pada Waktu Itu
126 Bab 126. Biang Keributan
127 Bab 127. Keputusan
128 Bab 128. Break
129 Bab 129. Cinta Boleh Be-go Jangan
130 Bab 130. Pertemuan
131 Bab 131. Terkuat Dengan Sendirinya
132 Bab 132. Maafkan Yaya
133 Bab 133. Terlalu Manis Cenderung Lebay
134 Bab 134. Kubur Dalam-dalam
135 Bab 135. Berandai-andai
136 Bab 136. Singapura
137 Bab 137. Ungkapan Perasaan
138 Bab 138. Kuamplet
139 Bab 139. Kantor
140 Bab 140. Om-om
141 Bab. Sedikit tentang Rangga
142 Bab. Pov Aleena
143 Bab 141. Pertemuan
144 ADA YANG BARU
145 142. Bingung
146 Bab. Tugas dan Pengorbanan Rangga
147 Bab 143. Mahal
148 Bab 144. Peluk Aku Hingga Pagi Datang
149 Bab 145. Semuanya Akan Tetap Sama
150 Bab 146. Cinta Tak Bersyarat
151 Bab 147. Tak Ingin Memilih Keduanya
152 Bab 148. Bagai Guci Langka Nan Mahal
153 Bab 149. Bukan Perihal Mewah, Tapi Sah
154 Bab 150. Tidak Gratis
155 Bab 151. Wajah Malas
156 Bab 152. Berkumpul Bersama
157 Bab 153. Pipo
158 Bab 154. Akan Selalu Hidup Di Hati Kalian
159 Bab 155. Menangis Dengan Bibir Melengkungkan Senyum
160 Bab 156. Keselarasan
161 Bab 157. Pundakku Tak Terlalu Kuat
162 Bab 158. Rindu
163 Bab 159. Hingga Luka Mengering
164 Bab 160. Keluarga Bermuka Dua
165 Bab 161. Direktur Utama
166 Bab 162. Hadiah Sebelum Pernikahan
167 Bab 163. Mengundang Langsung
168 Bab 164. POV. Yansen
169 Bab 165. Puasa Bertemu
170 Bab 166. Selamat Berbahagia
171 Bab 167. Unfaedah
172 Bab 168. Kasih Sayang Tulus
173 Bab 169. Hadir Sebentar
174 Bab 170. Kata Sah Terdengar
175 Bab 171. SAH!
176 Bab 172. Coretan Tinta
177 Bab 173. Hilang Kontak
178 Bab 174. Menunggu Keputusan
179 Bab 175. Menolak Haknya
180 Bab 176. Membalut Kebingungan
181 Bab 177. Selamat Tinggal
182 Bab 178. Belum Bisa Percaya
183 Bab 179. Berikan Aku Kepastian
184 Bab 180. Luka Yang Begitu Lebar
185 Bab 181. Butuh Ketenangan Bukan Kebisingan
186 Bab 182. Pov Grace
187 Bab 183. Senyum Kebahagiaan
188 bab 184. Gara-Gara Mie Instan
189 Bab 185. Jaga Barang Mahal
190 Pengumuman
191 Bab 186. Belalai Bongsor
192 Bab 187. Payung Pantai
193 Bab 188. Dedemit
194 Bab189. Salep
195 Bab 190. Memberi Waktu
196 Bab 191. Sudah Tidak Tahan
197 Bab 192. Jangan Buat Kesal
198 Bab 193. Jangan Salah Nyari Lawan
199 Bab 194. Membuat Down
200 Bab 195. Lakukan Saja
201 Bab 196. Mengancam
202 Bab 197. Wajar
203 Bab 198. Buktikan Dengan Tindakan.
204 Bab 199. Apa Mau Diam Saja?
205 Bab 200. Meminta Ijin
206 Bab 201. Perang Saudara
207 Bab 202. Peluru
208 Bab 203. Drama Satria
209 Bab 204. Harus Menjelaskan
210 Bab 205. Bau Bang-kai Terendus
211 Bab 206. Emosi
212 Bab 207. Dua Belas Tahun
213 Bab 208. Tanah Yang Berbeda
214 209. Syarat Satria
215 210. Bertindak Dalam Diam
216 211. Merasa Nyaman
217 212. Siapa?
218 213. Siapa Dia?
219 214. Tak Memberikan Alasan
220 215. Terkejut 'Kan
221 216. Membongkar Sendiri
222 217. Ratu Karina
223 218. Video Pelipur Rindu
224 219. Satu Peluru
225 220. Menggali Bangkai
226 221. Itu Lebih Bagus
227 222. Menerima Ganjaran
228 223. Aku Lelah, Tuhan.
229 224. Lebih Baik Tak Kenal
230 225. Pamit Pergi
231 226. Dugaan
232 227. Es Krim
233 228. Hamil
234 229. Dokter Obgyn
235 230. Kebiasaan Aneh
236 231. Suami Siaga
237 232. Cewek Atau Cowok?
238 233. Restu Junior
239 234. Harta Paling Berharga, Keluarga
240 235. Aqiqah
241 236. Nama Sang Putra
242 Bab 237 A. (Berkunjung Ke Goa) Bab 237 B. (Hal Yang Aneh)
243 238. Nothings Gonna Change My Love For You
244 Bab 239. Pembawa Perubahan Dan Kebahagiaan
245 Bab 240. Menunjukkan Pada Dunia
246 Pengumuman
247 Bab 241.Mengenalkan Pada Dunia
248 Bab 242. Abang Er
249 Bab 243. Keinginan Aneh
250 Bab 244. Abang Er (2)
251 255. Menjadi Restu Junior
252 Bab 256. Hotel Mewah
253 Bab 257. Cerita Berbeda Di Setiap Wisuda
254 Pengumuman
255 Bab 258. Pesta Setelah Wisuda
256 Bab 259. Restu Untukmu Aleesa
257 Bab 260. Kejang
258 Bab 261. Lego
259 Bab 262. Coretan Krayon
260 263. Momen Yang Tak Terlupakan
261 Bab 264. Kembar Tak Identik
262 Bab 265. Abang Er dan Si Kembar
263 Judul Baru
264 Bab 266. Duo Bangor
265 Judul Baru Lagi
266 Bab 267. Adik Laknat
Episodes

Updated 266 Episodes

1
Bab 1. Berbeda
2
Bab 2. Fakta Baru
3
Bab 3. Cengeng
4
Bab 4. Jaket Denim
5
Bab 5. Pria Misterius
6
Bab 6. Harapan Bertemu
7
Bab 7. Sesak
8
Bab 8. Tiba (Swiss)
9
Bab 9. Pengawal
10
Bab 10. Melepas Rindu
11
Bab 11. Pergi Sulit Bertahan Sakit
12
Bab 12. Penghapus Sedih
13
Bab 13. Sadap
14
Bab 14. Rubah Nakal.
15
Bab 15. Kegep
16
Bab 16. Hutang Penjelasan
17
Bab 17. Menyambut Rio
18
Bab 18. Sang Pencemburu
19
Bab 19. Orang Indonesia
20
Bab 20. Lovely
21
Bab 21. Lampu Hijau
22
Bab 22. Hanya Pikirkan Aku
23
Bab 23. Kecemasan
24
Bab 24. Aku Hancur
25
Bab 25. Aritmia
26
Bab 26. Bersujud
27
Bab 27. Alasan Kuat
28
Bab 28. Bertekuk Lutut
29
Bab 29. Mengkhianati
30
Bab 30. Cemburu
31
Bab 31. Diabetes (Terlalu Manis)
32
Bab 32. Teror
33
Bab 33. Dua Pilihan
34
Bab 34. Amanat
35
Bab 35. Cinta dan Nyaman
36
Bab 36. Dikhianati
37
Bab 37. Mata-mata
38
Bab 38. Lebih Panas
39
Bab 39. Pria Sejati
40
Bab 40. Murung
41
Bab 41. Semut Rang-rang
42
Bab 42. Nekat
43
Bab 43. Pertikaian Kecil
44
Bab 44. Pergi
45
Bab 45. Meminta Maaf
46
Bab 46. Tanpa Pamrih
47
Bab 47. Duka
48
Bab 48. Tak Ingin Bertengkar
49
Bab 49. Orang Baik
50
Bab 50. Kembali (Zurich)
51
Bab 51. Kesal
52
Bab 52. Tidak Suka Diganggu
53
Bab 53. Nasihat (Aska)
54
Bab 54. Kotak Merah Kecil
55
Bab 55. Bertemu (Bandara)
56
Bab 56. Kembali (Jakarta)
57
Bab 57. Melepas Rindu
58
Bab 58. Menyalahkan
59
Bab 59. Ingin Pulang
60
Bab 60. Kecewa (Radit)
61
Bab 61. Profesional
62
Bab 62. Jangan Ganggu Dulu
63
Bab 63. Berdamailah!
64
Bab 64. Seminar Akbar
65
Bab 65. Pemakaman Elite
66
Bab 66. Ruang Tindakan
67
Bab 67. Pindah Rumah Sakit
68
Bab 69. Menyesal
69
Bab 69. Tentang Restu (Bagian A)
70
bab 70. Bapak Moyang
71
Bab 71. Berubah
72
bab 72. Jordan Genea
73
Bab 73. Rasa Yang Berbeda
74
Bab 74. Memberi Kesempatan
75
bab 76. Cinta Segitiga
76
bab 76. Dendam
77
bab 77. Aku, Kamu, Berhak Bahagia
78
bab 79. Malaikat Tak Bersayap
79
bab 80. Masih Sakit
80
Pengumuman
81
Bab 82. Ziarah
82
Bab 83. Takut
83
Bab 84. Keputusan
84
Bab 85. Test DNA
85
Bab 86. Paket Tanpa Nama
86
Bab 87. Kejanggalan
87
Bab 88. Kecewa
88
Bab 89. Mengulang Memori
89
Bab 90. Keegoisan
90
Bab 91. Ikatan Batin
91
Bab 91. Semut-senut kecil
92
Bab 93. Tidak Bisa Dibeli Dengan Uang
93
Bab 94. Siapa Dia?
94
Bab 95. Skenario
95
Bab 96. Iblis
96
Bab 97. Pangeran
97
Bab 98. Bangunlah!
98
Bab 99. Feeling
99
Bab 100. Belum Saatnya (Pergi)
100
Bab 101. Tidak Tega
101
Bab 102. Pengkhianat
102
Bab 103. Kubu Mr. R
103
Bab 104. Muak
104
Bab105. I'm Okay
105
Bab 106. Menyesali Keadaan
106
Bab 107. IJAH
107
Ban 108. Bahaya
108
Bab 109. Saling Menuduh
109
Bab 110. Prosesi Pemakaman
110
Bab 111. Bersujud
111
Bab 112. Ahjussi
112
Bab 113. Malas dan Lelah
113
Bab 114. Ngebet
114
Bab 115. Tak Terkira
115
Bab 116. Tak Ada Kabar
116
Bab 117. (Belum) Mendapat Jawaban
117
Baca Dengan Seksama
118
Bab 118. Gentle
119
Bab 119. Momen Langka
120
Bab 120. Menyimpan Dendam
121
Bab 121. Mengindari Pertengkaran
122
Bab 122. Lubang Semut
123
Bab 123. Pro dan Kontra
124
Bab 124. Merahasiakan
125
Bab 125. Momen Pada Waktu Itu
126
Bab 126. Biang Keributan
127
Bab 127. Keputusan
128
Bab 128. Break
129
Bab 129. Cinta Boleh Be-go Jangan
130
Bab 130. Pertemuan
131
Bab 131. Terkuat Dengan Sendirinya
132
Bab 132. Maafkan Yaya
133
Bab 133. Terlalu Manis Cenderung Lebay
134
Bab 134. Kubur Dalam-dalam
135
Bab 135. Berandai-andai
136
Bab 136. Singapura
137
Bab 137. Ungkapan Perasaan
138
Bab 138. Kuamplet
139
Bab 139. Kantor
140
Bab 140. Om-om
141
Bab. Sedikit tentang Rangga
142
Bab. Pov Aleena
143
Bab 141. Pertemuan
144
ADA YANG BARU
145
142. Bingung
146
Bab. Tugas dan Pengorbanan Rangga
147
Bab 143. Mahal
148
Bab 144. Peluk Aku Hingga Pagi Datang
149
Bab 145. Semuanya Akan Tetap Sama
150
Bab 146. Cinta Tak Bersyarat
151
Bab 147. Tak Ingin Memilih Keduanya
152
Bab 148. Bagai Guci Langka Nan Mahal
153
Bab 149. Bukan Perihal Mewah, Tapi Sah
154
Bab 150. Tidak Gratis
155
Bab 151. Wajah Malas
156
Bab 152. Berkumpul Bersama
157
Bab 153. Pipo
158
Bab 154. Akan Selalu Hidup Di Hati Kalian
159
Bab 155. Menangis Dengan Bibir Melengkungkan Senyum
160
Bab 156. Keselarasan
161
Bab 157. Pundakku Tak Terlalu Kuat
162
Bab 158. Rindu
163
Bab 159. Hingga Luka Mengering
164
Bab 160. Keluarga Bermuka Dua
165
Bab 161. Direktur Utama
166
Bab 162. Hadiah Sebelum Pernikahan
167
Bab 163. Mengundang Langsung
168
Bab 164. POV. Yansen
169
Bab 165. Puasa Bertemu
170
Bab 166. Selamat Berbahagia
171
Bab 167. Unfaedah
172
Bab 168. Kasih Sayang Tulus
173
Bab 169. Hadir Sebentar
174
Bab 170. Kata Sah Terdengar
175
Bab 171. SAH!
176
Bab 172. Coretan Tinta
177
Bab 173. Hilang Kontak
178
Bab 174. Menunggu Keputusan
179
Bab 175. Menolak Haknya
180
Bab 176. Membalut Kebingungan
181
Bab 177. Selamat Tinggal
182
Bab 178. Belum Bisa Percaya
183
Bab 179. Berikan Aku Kepastian
184
Bab 180. Luka Yang Begitu Lebar
185
Bab 181. Butuh Ketenangan Bukan Kebisingan
186
Bab 182. Pov Grace
187
Bab 183. Senyum Kebahagiaan
188
bab 184. Gara-Gara Mie Instan
189
Bab 185. Jaga Barang Mahal
190
Pengumuman
191
Bab 186. Belalai Bongsor
192
Bab 187. Payung Pantai
193
Bab 188. Dedemit
194
Bab189. Salep
195
Bab 190. Memberi Waktu
196
Bab 191. Sudah Tidak Tahan
197
Bab 192. Jangan Buat Kesal
198
Bab 193. Jangan Salah Nyari Lawan
199
Bab 194. Membuat Down
200
Bab 195. Lakukan Saja
201
Bab 196. Mengancam
202
Bab 197. Wajar
203
Bab 198. Buktikan Dengan Tindakan.
204
Bab 199. Apa Mau Diam Saja?
205
Bab 200. Meminta Ijin
206
Bab 201. Perang Saudara
207
Bab 202. Peluru
208
Bab 203. Drama Satria
209
Bab 204. Harus Menjelaskan
210
Bab 205. Bau Bang-kai Terendus
211
Bab 206. Emosi
212
Bab 207. Dua Belas Tahun
213
Bab 208. Tanah Yang Berbeda
214
209. Syarat Satria
215
210. Bertindak Dalam Diam
216
211. Merasa Nyaman
217
212. Siapa?
218
213. Siapa Dia?
219
214. Tak Memberikan Alasan
220
215. Terkejut 'Kan
221
216. Membongkar Sendiri
222
217. Ratu Karina
223
218. Video Pelipur Rindu
224
219. Satu Peluru
225
220. Menggali Bangkai
226
221. Itu Lebih Bagus
227
222. Menerima Ganjaran
228
223. Aku Lelah, Tuhan.
229
224. Lebih Baik Tak Kenal
230
225. Pamit Pergi
231
226. Dugaan
232
227. Es Krim
233
228. Hamil
234
229. Dokter Obgyn
235
230. Kebiasaan Aneh
236
231. Suami Siaga
237
232. Cewek Atau Cowok?
238
233. Restu Junior
239
234. Harta Paling Berharga, Keluarga
240
235. Aqiqah
241
236. Nama Sang Putra
242
Bab 237 A. (Berkunjung Ke Goa) Bab 237 B. (Hal Yang Aneh)
243
238. Nothings Gonna Change My Love For You
244
Bab 239. Pembawa Perubahan Dan Kebahagiaan
245
Bab 240. Menunjukkan Pada Dunia
246
Pengumuman
247
Bab 241.Mengenalkan Pada Dunia
248
Bab 242. Abang Er
249
Bab 243. Keinginan Aneh
250
Bab 244. Abang Er (2)
251
255. Menjadi Restu Junior
252
Bab 256. Hotel Mewah
253
Bab 257. Cerita Berbeda Di Setiap Wisuda
254
Pengumuman
255
Bab 258. Pesta Setelah Wisuda
256
Bab 259. Restu Untukmu Aleesa
257
Bab 260. Kejang
258
Bab 261. Lego
259
Bab 262. Coretan Krayon
260
263. Momen Yang Tak Terlupakan
261
Bab 264. Kembar Tak Identik
262
Bab 265. Abang Er dan Si Kembar
263
Judul Baru
264
Bab 266. Duo Bangor
265
Judul Baru Lagi
266
Bab 267. Adik Laknat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!