"Master…" Jasper mengangkat alisnya dengan sopan. "Dapatkah saya mulai, Sirs?"
"Emm, Boy… tentu, ya. Silahkan!" Sang ketua menyahut sedikit gugup.
Kehadiran seorang Jasper Sevenson sepertinya telah mengejutkan para bangsawan ini.
Dalam hati, Jasper tertawa. Rupanya mereka akan melewatkan hari yang sangat indah ini. Sayang sekali, pikirnya tak peduli.
Semakin banyak saja terdengar dehaman karena perasaan kurang nyaman ketika Jasper menaruh helm di sampingnya dan melepaskan sarung tangan putih di atas berkas-berkas dari Kesatuan Bersenjata yang telah ia tandai untuk mendukung argumentasinya.
Jasper menyerahkan dokumen itu ke tangan mereka dengan nampan perak.
Para dewan yang terhormat itu tentu lebih berharap Jasper adalah seorang pria tua yang sakit-sakitan. Pasti akan lebih nyaman bagi mereka untuk mengurangi pemikiran tentang manusia barbar kolonial menjadi sekadar mesin pembunuh yang memiliki kemampuan hanya mematuhi perintah.
Tapi Mayor Jasper Sevenson, dengan begitu saja memusnahkan harapan mereka ketika ia mulai memaparkan penjelasan yang telah dipersiapkannya selama beberapa minggu menjelang tugas yang menyebalkan itu.
Dengan tenang dan strategi yang cerdik bak pemain catur yang berpengalaman, ia menghabiskan setengah jam berikutnya untuk menjelaskan karakteristik dari musuh yang mereka hadapi, sumber daya yang dimiliki Nadia untuk memukul mundur serangan tentara Athena Minor, segala sesuatu yang dipertaruhkan untuk wilayah ini, konsekuensi jika terjadi kegagalan dan manfaat yang bisa diperoleh jika serangan tersebut sukses, dan tentunya mengapa semua hal menyebalkan yang ia jelaskan itu dianggap cukup penting.
"Gentleman," Jasper memberi kesimpulan setelah penjelasan panjangnya.
Kesimpulan itu dibutuhkan untuk para peserta rapat yang telah memelototi terlalu banyak berbagai macam fakta yang ia sodorkan.
"Nadia bukanlah musuh yang dapat dipandang sebelah mata," tutur Jasper.
Sang ketua menyimak dengan jemari bersilangan di depan wajahnya.
"Negara ini didirikan oleh kasta ksatria yang sangat dihormati dalam kultus fanatik," lanjut Jasper. "Dan saat ini diperintah oleh orang gila bernama Elijah Knight, orang gila ini terkenal karena keganasannya. Dia bahkan sanggup membunuh anggota keluarganya sendiri demi merebut dan mempertahankan kekuasaannya."
Seisi ruangan mengerjap dan menahan napas.
"Rakyatnya sendiri hidup dalam ketakutan," Jasper melanjutkan. "Sekarang dia berusaha menyatukan seluruh kekuatan yang dimilikinya untuk dikerahkan menghalau tentara kita dari perbatasan. Inilah kenyataan yang sedang kita hadapi sekarang. Koloni kita berada di bawah ancaman. Para tentara harus memiliki cukup sumber daya seperti yang pernah dijanjikan sebelumnya, sehingga mereka dapat melindungi rakyat dan kepentingan perdagangan kita di sana."
Seisi ruangan membeku.
Jasper memberikan tatapan yang lama, pelan dan menyeluruh kepada semua anggota dewan yang hadir di sana.
"Saya diberitahu bahwa Gubernur Jenderal Jonas telah mengeluarkan permintaan dana pertama kali sejak setahun yang lalu," Jasper menambahkan. "Tapi masih belum ada tanda-tanda kedatangan dana tersebut di Calista."
Calista adalah nama kota di Nadia.
"Saya harap Anda semua bisa memahami bahwa tak banyak waktu yang tersisa." Jasper menurunkan sedikit nada bicaranya. Namun tetap tegas dan penuh peringatan. "Jika kita semua tidak bersungguh-sungguh, kita mungkin kehilangan pijakan kita di tanah Nadia sepenuhnya… dan jika itu terjadi maka saingan kita di wilayah ini akan dengan senang hati mengambil apa yang tidak bisa kita pertahankan."
"Mayor," seorang anggota paling muda berwajah lancip khas boneka migi berambut lurus sebahu yang berada di tingkat dua membantah, "Master Minor telah mengalahkan Maranatha bertahun-tahun silam!" katanya.
Maranatha adalah nama sebuah kerajaan kuno di Nadia. Dan Mason Minor adalah nama leluhur Athena Minor. Nama lengkapnya Philip Minor, seorang komandan perang paling legendaris dalam sejarah Athena Minor.
Pada abad pertengahan, angkatan bersenjata Athena Minor juga melakukan ekspansi ke Nadia dan berhasil menaklukkan Maranatha.
Wajah tampan tuan muda kelas dua tadi mengencang. Rahangnya mengetat. Sepasang mata birunya yang dibingkai alis tegas sedikit terpicing. Hidung mancungnya mendongak arogan. "Jika dahulu mereka telah berhasil dikalahkan, bagaimana mungkin mereka diizinkan untuk menyusun kembali kekuatan mereka?" Pria itu menunggu jawaban seraya menatap marah, seolah-olah semua itu karena kesalahan Jasper.
Jasper menatapnya cukup lama, tentu saja dia sudah pernah menjawab pertanyaan ini beberapa kali, tetapi karena ia penjelmaan makhluk yang sabar---oh, bukan, penjelmaan santa, maka ia menahan keinginannya untuk berjalan ke depan dan menampar wajah tampan tuan muda itu agar dapat memotivasi beberapa orang di sana untuk mendengar.
Hal itu berhasil ia lakukan pada prajurit baru. Mungkin sebaiknya ia juga mencobanya pada tuan muda.
Tapi kemudian ia ingat, ini bukan di perbatasan Nadia. Ini di Athena Minor, pusat Freemason terorganisasi di mana masalah peradaban selalu saja menjengkelkan.
Akan menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan seandainya orang-orang di sini bisa ia hadapi dalam medan pertempuran.
Tapi untuk mempertahankan prinsipnya, Jasper tidak mengizinkan dirinya berdebat dengan lelaki yang kepalanya bisa dihancurkan dengan mudah hanya dengan menggunakan tangan kosong---hanya jika dalam situasi yang berbeda.
Tapi hal itu tidak bisa dikatakan benar-benar adil!
Lagi pula para lelaki di sini hanya warga sipil. Hanya pegawai pemerintahan yang memiliki wewenang dan kehormatan juga lencana… Freemason.
Kekuasaan Freemason di Athena Minor setara dengan Partai Politik. Para Mason mendominasi jajaran kursi Dewan Komisaris Wilayah setingkat di bawah negara.
Freemason Adalah Organisasi Persaudaraan Tertua di Dunia
Kelompok ini dimulai pada abad pertengahan di Eropa sebagai sebuah serikat pekerja yang terampil. Karena runtuhnya bangunan katedral, fokus kelompok itu akhirnya bergeser, kemudian sampai di Athena Minor.
Lencana Freemason di Athena Minor nyaris setara dengan stempel kerajaan. Gelar mason sama artinya dengan bangsawan.
Satu hal yang tidak akan bisa dipahami mengapa Jasper tak bisa menunjukkan rasa hormat dan menentramkan mereka.
Jadi…
Kenapa dia harus hormat sekarang?
Jasper hanya memiliki sedikit rasa hormat untuk orang-orang sejenis mereka. Dalam dunianya, kehormatan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan.
Lagi pula, Jasper sudah cukup bangga atas kemampuan dirinya karena dia tetap bisa mengatakan kebenaran secara terang-terangan pada semua orang.
Karena itulah ia sangat tepat untuk menjalankan misi ini!
Ia lebih memilih untuk mengatakan kejujuran tanpa basa-basi hingga dapat meresahkan perasaan banyak orang dan ia tidak pernah sekalipun mencari muka untuk mendapatkan pujian dari orang lain.
Meski demikian, Jasper tetap berusaha menahan diri untuk tidak berteriak dan membenturkan kepala seseorang untuk saat ini.
Alih-alih ia berusaha menunjukkan sikap lemah lembut, dengan senyuman berkharisma bak seorang bangsawan—meski sebenarnya ia memang keturunan bangsawan, ia menjawab pertanyaan tersebut dengan sabar, sekali lagi.
Tuhan pun tahu Jasper lebih memilih berada di tempat lain---khususnya bersama dengan anak buahnya dalam pertempuran sengit.
Tapi sayangnya ia harus menjalankan misi menyebalkan ini sebagai penebusan dosa. Misi ini adalah hukuman yang harus dilaluinya karena beberapa bulan yang lalu ia berhasil membuat kesal komandannya, Kolonel Morgenstein.
Sekarang, karena "kekurangajarannya" itu, ia harus kehilangan posisi yang telah diperjuangkannya mati-matian. Dan satu-satunya cara untuk mendapatkan kembali posisi lamanya, ia harus menghadapi orang-orang rendahan ini dan membawa uang dari Ghostroses.
Sialan, seharusnya saat ini ia sedang bertengger di atas kendaraan tempurnya memimpin pasukannya yang gagah berani yang telah ia latih sendiri dengan cara "murder"---metode pelatihan khusus Terminator, untuk mencapai kesempurnaan.
Memikirkan anak buahnya sekarang berada di bawah pimpinan ksatria lain yang mungkin tidak memiliki keahlian seperti dirinya, membuat Jasper lebih memilih untuk tidak memikirkan hal itu terlalu banyak untuk saat ini.
Dapatkan saja uangnya! nasihat dirinya yang tenang dan buas akibat ditempa oleh banyak pertempuran, sisi dirinya yang selama ini membantunya tetap bertahan hidup. Kau akan segera keluar dari sini secepatnya, merebut kembali posisi lamamu, dan mendapat kesempatan untuk membalas para bajingan yang telah membunuh ayahmu!
Kehilangan beberapa anggota resimennya yang tewas karena dibantai tidak seberapa buruk dibanding kehilangan ayahnya.
Ya, luka serius bisa didapatkan dalam peperangan. Tapi untuk yang satu ini berbeda.
Ia haus darah!
Untuk itulah ia menjadi tentara.
Jasper tidak pernah tahu bagaimana ayahnya mati. Ibunya tak pernah mengatakan apa pun mengenai kematian ayahnya. Tapi ayahnya juga seorang tentara—Jenderal William Sevenson, dan ia meninggal pada masa awal pecahnya perang Nadia dan Athena Minor.
Jadi Jasper menyimpulkan bahwa ayahnya mungkin tewas dalam pertempuran. Kemudian ia berusaha mati-matian untuk bisa mendapatkan posisinya dalam pasukan.
Semakin cepat ia mendapatkan dana pasukannya dari Sub-Komite, maka semakin cepat ia bisa kembali ke perbatasan. Setelah ia kembali pada posisinya, memimpin kembali pasukannya, maka ia bisa memburu para bajingan Nadia dan melaksanakan balas dendam.
Dengan cara timur—kau sentuh ayahku, maka kepalamu akan berada di ujung pistolku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Seul Ye
Oh no. Jadi lawan kalian elijah? Kalian lawan philipus pun dijamin mokad wkwk.
2022-10-25
0
Seul Ye
Ini juga huh..
2022-10-25
0
Seul Ye
Ini diitalic atau diblod atau diapain gitu sih kak biar beda aja gitu mana narasi mana dialog tokoh.
Seul gak suka liatnya masa huh..
2022-10-25
0