Menjelang pagi, derap langkah Bai Qin terdengar menggema di lorong sebuah paviliun kuno. Mereka menyebutnya dengan Paviliun Lan Hua. Nama Lan Hua sendiri yang berarti anggrek menjadi pilihan dari sebuah bangunan yang terpisah dari bangunan utama. Di alam arwah ini, Bai Qin menempati sebuah Istana megah yang bernama Huangjin. Dan kini menjelang fajar, roh pria itu tampak bergegas dengan langkah jenjangnya menuju Paviliun Lan Hua tempat istirahat Song Ya Ran.
Gadis itu menempati sebuah ruangan khusus yang berdekatan dengan bangunan utama. Meski begitu, Bai Qin tetap terus mengawasi keadaan Ya Ran. oleh karena itulah, Bai Qin menugaskan Xiao Lan sebagai pengawal khusus untuk Song Ya Ran.
Tak berselang lama, dengan langkah jenjangnya membuat Bai Qin lebih cepat sampai di depan pintu paviliun Lin Hua. Tetapi, ada sebuah keinginan kuat yang membuat Bai Qin mengurungkan niatnya untuk mengetuk pintu paviliun tempat Ya Ran beristirahat.
Bai Qin melihat ke sekeliling paviliun itu, terdapat dua prajurit yang bertugas di sisi kanan dan kiri menjaga pintu tempat Ya Ran berada.
Dan dua pengawal itu tak berani menyapa Bai Qin, Bai Qin kembali mengarahkan tangannya untuk mengetuk pintu kayu itu.
Namun, lagi -lagi sesuatu kembali membatalkan niat tulus itu. Jujur saja, Bai Qin tidak bisa lagi seperti ini. Dirinya tidak sanggup dan belum bisa menerima kenyataan jika Ya Ran akan segera meninggalkan dirinya.
Lama Bai Qin mematung di depan paviliun Lan Hua, hingga pintu tiba-tiba terbuka dari dalam.
"Tu-tuan?" suara wanita itu mampu menyadarkan Bai Qin dari kerisauan yang ia rasakan.
"Um ... Lan er, apa Ya Ran sudah bagun?'
"Oooh ... " jawab Xiao Lan seperti hampir tak percaya jika Bai Qin lah yang kini berada di depan kamar nonanya. "Nona, belum bangun!"
Xiao Lan tahu siapa sebenarnya Ya Ran. Dari penjelasan Bai Qin lah, Xiao Lan tahu bawah Ya Ran bukankah makhluk seperti dirinya. Ya Ran butuh tidur, makan dan juga menangis seperti manusia pada umumnya. Namun, selama ini Xiao Lan tidak pernah membahasnya dengan Ya Ran. Selain takut akan hukuman dari Bai Qin, Xiao Lan juga tidak ingin ikut campur masalah nonanya.
"Kalau begitu, aku akan ke sini lagi nanti."
Tetapi, belum sempat Bai Qin membalikkan tubuhnya. Terdengar suara yang begitu ia kenali dari dalam paviliun Lan Hua.
"Ini masih pagi, kenapa kalian semua ribut sekali." Meski terbiasa bangun pagi, tetapi menurut Ya Ran ini masih terlalu pagi untuknya. Keributan di depan kamarnya telah membangunkannya dari tidur.
"Ran er, ada yang ingin aku katakan padamu!"
Song Ya Ran mempersilakan Bai Qin masuk ke ruangannya. Di dalam ruangan yang dipenuhi ornamen anggrek biru itu, Ya Ran duduk berhadapan untuk kali pertamanya dengan Bai Qin.
Jika dilihat dari aura wajahnya, sepertinya Bai Qin ingin menyampaikan hal yang penting bagi Ya Ran. Oleh karena itu, tak sekali-kali Ya Ran mencoba memotong atau menolak permintaan Bai Qin nantinya.
"Ran er ... " Pelan dan penuh kejelasan, Bai Qin menyebut nama sang istri yang sebentar lagi pasti akan meninggalkan dirinya.
"Iya, Tuan!"
Lagi-lagi lidah Bai Qin Kelu, sepertinya ada sebuah pemberat yang diletakkan di bawah lapisan lidah sehingga Bai Qin kesulitan menggerakkan lidahnya.
"Jangan sebut aku Tuan lagi, aku bukan orang lain. Aku ini suamimu," Sejak awal Bai Qin memang sedikit kesal dengan Ya Ran yang terus-menerus memanggilnya dengan sebutan Tuan. Namun, kembali lagi, Bai Qin tidak mampu mengatakan tidak sejak dulu pada Ya Ran.
Sejenak Ya Ran berpikir jika selama ini mungkinkah Bai Qin tidak menyukai panggilan darinya.
"Lalu apa yang ingin kau katakan padaku?" Gadis manis itu mengalihkan pembinaan dengan kembali mengingatkan niatan Bai Qin mengunjungi dirinya.
"Oh, aku lupa mengatakannya. Ran er, kini tugasmu telah usai. Lebih dari seratus roh telah kau bantu selama empat puluh hari di alam ini." Bai Qin tidak melanjutkan kalimatnya. Ia kesulitan memainkan kata yang tepat untuk kalimat selanjutnya.
Bai Qin sama sekali tidak ingin Ya Ran pergi darinya. Begitupun dengan Song Ya Ran, gadis itu menyembunyikan kesedihannya dengan menunduk. Secara tidak sadar, ia telah jauh melewati batas yang selama ini Ya Ran jaga. Bahkan bukan saja jiwanya yang tersesat di dunia arwah ini. Namun, hati Ya Ran juga tersesat pada perhatian Bai Qin.
"Aku harus bahagia ataukah harus terluka?" Ya Ran menutupi wajahnya dengan menangkupkan kedua tangannya di wajah cantik itu. Hatinya begitu teriris. Janji bahwa ia ingin segera pulang demi kedua orangtuanya bahkan hampir ia ingkari dengan pertemuannya bersama Bai Qin. Alangkah bahagianya jika ia bisa terus saja bersama Bai Qin di sini.
"Di sini? Di sini bukan tempatmu." Bai Qin yang bisa membaca pikiran Ya Ran hampir berteriak ketika wanita itu hendak tinggal selamanya di sini.
"Jadi aku harus pulang, bukankah begitu, gege?
Tidak bisa dipungkiri lagi, hati Ya Ran begtu sakit saat ini. Ingin rasanya ia mengakhiri saja hidupnya. Tetapi pengalaman, berharga dari kematian wanita yang bunuh diri beberapa waktu yang lalu membuatnya kembali mengurungkan niatnya untuk bunuh diri.
Bai Qin pun sama, pria itu tak kuasa menahan rasa sedihnya. Sehingga tanpa sadar, ia memeluk sang istri dari belakang untuk terakhir kali sebelum Ya Ran pergi meninggalkannya.
Bai Qin berbisik lirih di telinga Ya Ran, "Nǐ xiào de shíhòu nuǎn dào wǒ xīnlǐ, suǒyǐ wǒ jiù ài shàng nǐle." (Saat kamu tertawa,menghangatkan hatiku,sehingga aku jatuh cinta pada mu.)
Ya Ran semakin tersedu mendengar ungkapan perasaan dari Bai Qin. Hatinya semakin kalut antara pulang ataukah tetap berada di alam arwah ini.
"Aku akan tetap di sini,"
"Tidak, Ran er . Tempatmu bukan di sini! aku tidak bisa membiarkanmu berada di sini. Kau harus tetap berbahagia walau tanpa aku."
"Tapi aku tidak bisa, kau tahu? Aku sudah cukup merasa nyaman tinggal di sini."
Bai Qin memutar tubuh Song Ya Ran hingga kini berhadapan dengannya. Saat ini pandangan keduanya bertemu. Bai Qin menatap dengan lembut wajah Ya Ran dan mengelus lembut pipi putih itu.
"Aku akan terus bersamamu, Ran er." Setelah berucap demikian, Bai Qin kembali mengeratkan pelukannya seperti enggan untuk melepaskan Song Ya Ran pergi.
"Aku menyukaimu," Ya Ran mengakui perasaannya pada Bai Qin.
Tentu saja Bai Qin tidak kaget lagi, bukan bisa menebaknya. Tetapi Bai Qin bisa mengetahui isi hati Ya Ran sejak beberapa kali terakhir. Ia tahu jika Ya Ran pun merasakan hal yang sama seperti yang Bai Qin rasakan.
"Aku juga menyukaimu, di kehidupan dahulu, kini dan kehidupan selanjutnya."
...****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
[AIANA]
uahhh. ending ini mauan
2022-09-28
1