Chapter 13: Kebahagiaan yang hanya sesaat

“Apakah kau sangat lapar?” tanya Chen Li sambil tertawa kecil.

“Iya...” jawab Ye Xianlan sambil menundukkan kepalanya karena sangat malu.

“Aku akan pergi membeli makanan. Tunggulah disini sebentar,” Chen Li pergi keluar dan bergegas membeli makanan.

......................

Beberapa saat kemudian.

Chen Li kembali ke rumah kakek Ye Nanjun sambil membawa makanan yang berada di cincin penyimpanannya.

Sesampainya. Chen Li kemudian mengeluarkan makanannya dari cincin penyimpanan. Mereka berdua terkejut bahwa tiba-tiba makanan keluar dari sebuah cincin.

Mereka hanya pernah mendengar tentang cincin penyimpanan. Tapi tidak pernah melihat bagaimana cara kerja cincin penyimpanan itu.

Ye Xianlan bertanya tentang dari mana dia mendapatkan cincin penyimpanan itu. Karena Chen Li berkata kalau dirinya adalah orang yang miskin.

Chen Li berbohong bahwa dirinya menemukan cincin ini disaat dia pergi ke hutan gunung hitam. Ye Xianlan berkata bahwa Chen Li benar-benar sangat beruntung karena menemukan cincin penyimpanan itu.

“Baiklah, saatnya kita makan,” kata Chen Li.

“Terima kasih karena telah membeli makanan untuk kami berdua,” kata kakek Ye Nanjun.

“Makanannya sangat banyak, jadi kalian harus menghabiskannya,” kata Chen Li sambil duduk dan memakan makanan didepannya.

kakek Ye Nanjun dan Ye Xianlan juga duduk dan memakan makanannya. Makanannya sangatlah enak sampai mereka berdua meneteskan air mata.

Mereka berdua tidak pernah makan makanan enak selama mereka hidup. Baru kali ini mereka makan makanan yang enak.

“Aku tidak pernah makan makanan seenak ini!” kata Ye Xianlan sambil makan dengan lahap.

“Ini adalah berkah bagi keluarga kita... makanlah pelan-pelan, nanti tersedak,” kata kakek Ye Nanjun sambil makan.

Jiwa Chu Ehuang yang melihat makanan enak didepannya, air liurnya keluar dari mulutnya. Dia lalu berkata, “Sepertinya enak. Aku juga ingin makan, tapi aku tidak bisa memakannya karena aku hanyalah jiwa,” sambil mengelap air liurnya.

“Chen Li, kau dari mana dapat uang untuk membeli makanan yang sangat enak ini?” tanya Ye Xianlan sambil mengunyah makanan.

“Iya, kau dari mana dapat uang?” tanya kakek Ye Nanjun.

“Jangan bilang kau...,” kakek Ye Nanjun merasa curiga kepada Chen Li karena dia membeli banyak sekali makanan. Kakek Ye Nanjun merasa curiga karena sebelumnya Chen Li mengatakan bahwa dirinya hanyalah bocah miskin.

Ye Xianlan berhenti makan karena juga curiga kepada Chen Li bahwa dia mungkin mencuri makanan.

“Tidak, tidak, tidak. Kalian jangan curiga dulu. Aku membeli makanan ini karena saat pergi ke hutan gunung hitam aku menemukan banyak uang. Sama seperti cincin penyimpanan ini, aku menemukannya bersamaan dengan uangnya,” kata Chen Li sambil panik dan menggelengkan kepalanya.

“Begitu... maaf karena mencurigaimu," kakek Ye Nanjun percaya dengan apa yang diucapkan Chen Li dan meminta maaf.

“Tidak apa-apa. Ayo lanjut makan, hehehe,” Chen Li sambil tertawa kecil.

“Habiskan makanannya, jangan sampai tersisa,” kata Chen Li.

Sekali lagi, kakek Ye Nanjun berterima kasih kepada Chen Li karena membelikan makanan untuk dirinya dan cucunya.

Dia benar-benar beruntung karena telah bertemu dengan Chen Li. Pandangannya terhadap Chen Li sangatlah baik. Dia telah banyak membantu dirinya. Dari menyelamatkannya saat dipukuli, membantu mencari obat untuk cucunya, dan juga membeli makanan yang sangat enak kepada dirinya dan cucunya.

Setelah beberapa saat, setelah mereka memakan semua makanan yang dibeli oleh Chen Li. Perut mereka sangat besar karena betapa banyak makanan yang mereka makan. Mereka memakan semua makanan sampai tidak tersisa.

kakek Ye Nanjun yang termenung sejenak, dia kemudian bertanya kepada Chen Li, apakah dia mau untuk tinggal disini bersama dirinya dan cucunya.

Chen Li diam untuk beberapa saat, dan kemudian dia menjawab kalau dirinya tidak bisa tinggal disini. Dia mengatakan bahwa ingin menjelajahi dunia, dan menjadi kuat, untuk membantu orang-orang yang lemah.

Mereka berdua tampak sedih karena mengira bahwa tidak akan bertemu lagi.

“Tidak bisakah kau tinggal disini saja?” Ye Xianlan tampak sedih karena Chen Li tidak ingin tetap disini.

“Benar, Chen Li. Diluar itu sangat berbahaya, kau tetap disini saja,” kata kakek Ye Nanjun.

“Meskipun berbahaya, aku masih akan tetap pergi keluar... aku akan pergi besok” kata Chen Li.

“Baiklah, jika keputusanmu telah bulat,” kata kakek Ye Nanjun sambil menghela nafas.

Meskipun tidak bisa membalas budi dengan cara agar dia tinggal di rumahnya. Ye Nanjun yakin bahwa di masa depan pasti bisa membalas budi, meskipun itu harus mengorbankan nyawanya.

Dia ingin Chen Li agar menjalani kehidupannya sendiri, meskipun itu sangat berbahaya. Tapi, dia hanya bisa pasrah membiarkan Chen Li pergi.

Kakek Ye Nanjun meyakini bahwa Chen Li pasti akan menjadi orang yang kuat, dari sikap dan perilakunya itu.

“Hei,hei. Chen Li ayo kita pergi keluar,” Ye Xianlan mengajak Chen Li untuk bermain dan berkeliling desa pemula. Dia ingin menghabiskan waktu bersama Chen Li sebelum dia pergi.

“Hm... baiklah,” Chen Li berpikir sebentar untuk menolaknya, tapi dia merasa tidak enak kalau menolak karena besok dia akan pergi juga.

......................

Keesokan paginya, Chen Li dan Ye Xianlan pamit kepada kakek Ye Nanjun untuk pergi keluar. Mereka berdua bersenang-senang, dari membeli makanan, membeli baju, bermain dan lain-lain.

Meskipun jiwa Chen Li adalah jiwa seorang dewasa, tapi dia juga bersenang-senang. Karena seusia dirinya biasanya bersenang-senang.

Ye Xianlan tidak pernah merasa sebahagia ini. Tapi kebahagiaan itu hanyalah sesaat.

Karena Chen Li akan pergi besok. Ye Xianlan mulai merasa sedih saat mengingat bahwa Chen Li akan pergi besok.

Teman satu-satunya yang dia miliki akan pergi meninggalkan dirinya. Dia tidak rela ditinggal oleh Chen Li, karena dia tidak memiliki teman selain Chen Li.

......................

Malam harinya, dengan langit yang memancarkan sinar bulan dan bintangnya. Chen Li berada diluar rumah sambil memandangi langit yang begitu indah.

Jiwa Chu Ehuang juga memandangi langit sambil berkata, “Indah,” ini adalah pertama kalinya baginya memandangi langit malam.

Tiba-tiba dari belakang Chen Li terdengar suara langkah kaki yang kecil. Dia mengendap-endap, seperti ingin mengagetkan Chen Li yang berdiri sambil memandangi langit. Dan ternyata yang ingin mengagetkan Chen Li itu adalah Ye Xianlan. Dia mengira Chen Li tidak menyadari kalau dirinya ingin membuatnya terkejut.

Akan tetapi, Chen Li menyadarinya karena kesadaran spiritualnya. Chen Li masih tetap memandangi langit tanpa melihat kebelakang. Dia berpura-pura tidak mengetahui bahwa ada yang mendekatinya.

Setelah Ye Xianlan hampir sampai di belakang Chen Li. Chen Li kemudian berbalik dan mengejutkan Ye Xianlan.

“Aaahhhh!” Ye Xianlan terkejut, dia tidak mengira bahwa dirinyalah yang akan dikejutkan.

“Kenapa kau bisa menyadari bahwa aku ingin mengejutkanmu?” tanya Ye Xianlan karena heran bahwa Chen Li bisa menyadarinya.

“Instingku sangatlah tajam kau tahu,” kata Chen Li sambil bernada sombong.

“Hmph,” Ye Xianlan memalingkan wajahnya sambil cemberut, karena tidak berhasil mengagetkan Chen Li.

Chen Li tersenyum melihatnya karena dia sangat imut saat cemberut. Tapi tiba-tiba ekspresi Ye Xianlan perlahan berhenti cemberut dan mulai sedih.

Episodes
1 Chapter 00: Prolog
2 Chapter 01: Reinkarnasi
3 Chapter 02: Mendapatkan harta karun
4 Chapter 03: Menyelamatkan Kakek tua
5 Chapter 04: Hutan gunung hitam dan monster
6 Chapter 05: Jiwa dan buku hitam
7 Chapter 06: Bercerita sewaktu hidup
8 Chapter 07: Teknik peringkat tinggi
9 Chapter 08: Hadiah harta karun tersembunyi ke-2
10 Chapter 09: Kesadaran spiritual
11 Chapter 10: Membunuh gorila besar
12 Chapter 11: Kembali ke desa pemula
13 Chapter 12: Tangis kebahagiaan
14 Chapter 13: Kebahagiaan yang hanya sesaat
15 Chapter 14: Malam yang indah
16 Chapter 15: Pembunuh!
17 Chapter 16: Pertarungan dan membunuh!
18 Chapter 17: Pertarungan yang sengit
19 Chapter 18: Mendapatkan teknik yang lumayan kuat
20 Chapter 19: Desa pemula di barat dan penginapan
21 Chapter 20: Farming
22 Chapter 21: Batu?
23 Chapter 22: Qi hitam dan putih yang misterius
24 Chapter 23: Tidak ada petunjuk
25 Chapter 24: Telur dan teknik peringkat terendah?
26 Chapter 25: Terkejut!
27 Chapter 26: Simbol bulan dan matahari
28 Chapter 27: Cincin penyimpanan penuh
29 Chapter 28: Quest utama
30 Chapter 29: Harta karun tersembunyi ke-3
31 Chapter 30: Desa pemula di selatan
32 Chapter 31: Melawan monster di desa pemula
33 Chapter 32: Elang hitam bersayap empat tingkat A
34 Chapter 33: Tertua dan murid dari sekte pedang
35 Chapter 34: Membunuh monster beruang api tingkat B
36 Chapter 35: Harta karun tersembunyi ke-3
37 Chapter 36: Desa pemula di selatan
Episodes

Updated 37 Episodes

1
Chapter 00: Prolog
2
Chapter 01: Reinkarnasi
3
Chapter 02: Mendapatkan harta karun
4
Chapter 03: Menyelamatkan Kakek tua
5
Chapter 04: Hutan gunung hitam dan monster
6
Chapter 05: Jiwa dan buku hitam
7
Chapter 06: Bercerita sewaktu hidup
8
Chapter 07: Teknik peringkat tinggi
9
Chapter 08: Hadiah harta karun tersembunyi ke-2
10
Chapter 09: Kesadaran spiritual
11
Chapter 10: Membunuh gorila besar
12
Chapter 11: Kembali ke desa pemula
13
Chapter 12: Tangis kebahagiaan
14
Chapter 13: Kebahagiaan yang hanya sesaat
15
Chapter 14: Malam yang indah
16
Chapter 15: Pembunuh!
17
Chapter 16: Pertarungan dan membunuh!
18
Chapter 17: Pertarungan yang sengit
19
Chapter 18: Mendapatkan teknik yang lumayan kuat
20
Chapter 19: Desa pemula di barat dan penginapan
21
Chapter 20: Farming
22
Chapter 21: Batu?
23
Chapter 22: Qi hitam dan putih yang misterius
24
Chapter 23: Tidak ada petunjuk
25
Chapter 24: Telur dan teknik peringkat terendah?
26
Chapter 25: Terkejut!
27
Chapter 26: Simbol bulan dan matahari
28
Chapter 27: Cincin penyimpanan penuh
29
Chapter 28: Quest utama
30
Chapter 29: Harta karun tersembunyi ke-3
31
Chapter 30: Desa pemula di selatan
32
Chapter 31: Melawan monster di desa pemula
33
Chapter 32: Elang hitam bersayap empat tingkat A
34
Chapter 33: Tertua dan murid dari sekte pedang
35
Chapter 34: Membunuh monster beruang api tingkat B
36
Chapter 35: Harta karun tersembunyi ke-3
37
Chapter 36: Desa pemula di selatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!