Chapter 18

Amara duduk bersandar untuk membuang rasa lelahnya sebentar. Sudah setengah jam ia berjalan masuk ke dalam hutan pinus yang berada tepat di samping mansion.

Hutan yang rapat, pohon yang besar serta daun yang lebat di tambah lagi Joana mengenakan baju warna coklat hingga ia sedikit tersamar.

Kembali melanjutkan perjalanan, hati yang di liputi rasa penasaran membuat rasa ingin tahu Amara semakin besar.

Satu jam kemudian, akhirnya Amara sampai juga di bangun yang ia temukan kemarin. Tampak sepi, terlihat jika dua orang penjaga tidak ada.

"Oh, jam segini pasti masih tidur," batin Amara.

Liar matanya memantau di sekeliling, Amara berjalan ke pintu samping sedikit belakang di bangunan tersebut. Amara berdiri di depan pintu, ia menimbang diri untuk membuka pintu tersebut.

Jantung Amara berdebar kencang, seumur hidupnya baru sekarang ia menjadi seorang penyusup seperti ini.

Sssst.........

Di gesernya pelan pintu yang di buka dengan cara di geser tersebut. Tak ingin ketahuan Amara langsung bergegas masuk.

"Astaga, tempat apa ini? Kenapa gelap sekali?"

Banyak tumpukan kotak kosong sehingga Amara bisa dengan bebas bersembunyi. Semakin penasaran, langkah Amara membawa dirinya masuk lebih dalam lagi. Terdengar suara rintihan kesakitan, jeritan meminta tolong hingga membuat bulu kuduk Amara merinding.

"Kenapa tempat ini sangat sepi? Tempat apa ini sebenarnya?" Batin Amara. "Ada suara orang meminta tolong, di mana?"

Deg,......

Betapa terkejutnya Amara saat ia melihat kurungan besi seperti penjara berjejer rapi di depannya. Terlihat ada yang kosong dan ada yang berisi beberapa orang dengan tubuh yang sudah babak belur.

"Tempat apa ini?"

Amara berjalan, tubuhnya bergetar menahan ketakutan. Ada beberapa orang yang melihat dirinya berusaha meminta tolong tapi, Amara yang ketakutan terus melanjutkan langkahnya.

Langkah Amara terhenti tepat di salah satu ruangan yang tertutup. Terdengar suara tangis dari seorang perempuan. Amara langsung bersembunyi saat ada seseorang yang membuka pintu tersebut dengan membawa makanan masuk ke dalam.

"Makan cepat, setelah aku selesai mandi aku akan mengambil bekas piring ini." Kata pria tersebut terdengar jelas di telinga Amara.

Pria tersebut pergi tapi, kunci masih tergantung di pintu. Amara yang penasaran siapa wanita yang ada di dalam langsung membuka pintu dan masuk.

Amara terperanjat, matanya terbelalak lebar saat melihat siapa perempuan yang ada di dalam sana. Begitu juga sebaliknya, perempuan itu terkejut saat melihat Amara.

"Amara, kenapa kau di sini?" Tanya Alena dengan suara lemahnya.

"K-kau,...kau kenapa? Siapa yang sudah membuat mu seperti ini?" Tanya Amara yang begitu syok saat melihat tubuh Alena yang sudah babak belur.

"Sean itu penjahat, tolong bebaskan aku dari sini. Dia sudah mengurung ku di sini, dia menyiksa aku." Kata Alena memberitahu Amara.

"Tapi, bukankah kau pergi liburan?"

"Aku juga tidak tahu kenapa aku bisa berada di tempat ini. Amara, tolong bebaskan aku. Ku mohon....!!"

Alena hendak meraih tangan Amara tapi, wanita ini tidak bisa bergerak. Tubuhnya kesakitan, karena hampir setiap hari Sean menyiksa dirinya.

"Aku keluar dulu, pasti orang yang tadi akan masuk ke ruangan ini lagi." Ujar Amara.

"Amara, tolong aku....!!" Mohon Alena.

"Nanti, nanti aku akan masuk lagi. Jangan bilang apa pun jika aku ada di sini," kata Amara kemudian ia keluar dari sana. Tidak lupa Amara mengambil satu kunci agar ia bisa membebaskan Alena nanti.

Amara bersembunyi, dadanya berdebar kencang. Ia masih tidak percaya jika selama ini Sean sudah mengurung istri pertama bahkan menyiksanya sampai seperti itu.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Batin Amara terus bertanya. "Jika aku ketahuan, matilah aku!"

Dan benar saja, belum lama Amara keluar, pria yang tadi masuk lagi untuk memberi Alena minum dan mengambil bekas piring.

Aaaaaargh........

"Ampun tuan....jangan bunuh saya.....!!"

Jerit suara seorang pria membuat tulang Amara bergetar.

"Suara siapa itu?" Tanya Amara pada dirinya sendiri. "Tempat apa ini?"

Di balik tumpukan kotak-kotak kayu, Amara melangkah pelan mencari sumber suara.

"Ampun tuan.....ampun....!!"

Jerit suara berbeda.

Tubuh Amara semakin bergetar tapi, ia sangat penasaran apa yang sebenarnya sudah terjadi.

Di balik kotak-kotak kayu, Amara bisa melihat jika di depannya ada ruangan dinding kaca bening. Di dalam ruangan tersebut seperti ruang operasi, Amara bertambah penasaran dengan tempat ini.

Deg.....

"Sean.....Leon....!"

Mata Amara melebar saat melihat suaminya berada di dalam ruangan tersebut.

"Apa yang akan mereka lakukan pada orang di atas itu?" Batin Amara saat melihat seorang pria terbaring di atas brankar dan terus berontak, tak berapa lama pria tersebut kehilangan kesadaran.

"Ambil yang sehat saja," ucap Sean. "Kornea matanya, ginjal sepertinya masih sehat jangan lupa ambil jantungnya!" Titah Sean pada Leon.

"Baiklah....!" Jawab Leon santai.

Seeeet.......

Sean mulai menyayat kelopak mata pria tersebut sedangkan Leon menyayat di bagian perut. Dua orang lagi, Daren bertugas untuk mengambilkan alat medis.

Amara tidak percaya mendengar hal ini, ia ketakutan sekarang. Rasanya ia hendak muntah saat melihat suaminya dengan jelas mengangkat bola mata pria tersebut.

"Apakah Sean seorang penjual organ tubuh gelap?" Batin Amara.

"Maaf tuan, dia melawan kami." Adu seorang pria sambil menyeret seseorang yang sudah tak berdaya.

Sean melirik ke arah musuh yang sudah tidak berdaya tersebut.

"Apa dia sudah mengaku siapa yang menyuruhnya?" Tanya Sean.

"Anak buah dari geng Araster black. Dia di tugaskan untuk memata-matai kita, dia mencari tangan kanan dari bosnya yang kita sandera saat ini."

Sean mengambil senjata apinya yang selalu ia bawa jika kemana-mana. Amara menutup mulutnya saat Sean mengarahkan senjata api tersebut.

Dor......

Aaaaaaaaaaarh..........Keras jeritan pria tersebut.

Sean menembak tepat di mata pria tersebut. Amara hanya bisa menutup mulut dan matanya untuk tidak menjerit.

Dor.....

Dor......

Dua tembakan sudah membuat pria tersebut kehilangan nyawanya. Amara menangis tak beruara, tubuhnya gemetar ketakutan karena ternyata pria yang menikahi dirinya seorang kriminal.

Amara membuka matanya, perempuan ini kembali mengintip. Pandangan Amara berwarna merah saat melihat darah segar mengalir deras dari tubuh pria tersebut.

Buuk.....

Satu kotak jatuh ke lantai karena Amara tak sengaja menabraknya. Sean dan Leon juga beberapa orang terkejut.

Buuk.....

Kotak kedua jatuh, Sean semakin penasaran.

"Cepat periksa, apa itu?" Titah Sean.

Salah satu anak buahnya langsung pergi untuk melihat.

"Tuan, seorang perempuan pingsan!" Ujarnya memberitahu.

Sean dan Leon terkejut, kedua pria ini langsung menghampiri.

"Amara,.....!!"

Sean syok, pria ini benar-benar syok saat mendapati istrinya sudah tidak sadarkan diri di sana.

"Kenapa Amara bisa sampai ke tempat ini?"

Leon ikutan panik.

Sean langsung menggendong istrinya, hatinya berdebar sekaligus kebingungan. Apa yang harus ia jelaskan pada Amara jika ia sadar nanti. Sean yakin jika Amara sudah mengetahui apa yang ada di tempat ini.

Terpopuler

Comments

ALNAZTRA ILMU

ALNAZTRA ILMU

nah pandai2 saja.. nakal. betul.. patutlah kena seksa dengan ibu tiri.. hahahah.. geramaku

2025-01-29

1

Dewi Soraya

Dewi Soraya

hlh begok emang amara.keponan bkin enek g sk q m amara.mlh mw mbebasin elena bdoh g ketulungan

2025-02-17

0

Ds Phone

Ds Phone

sorok macam mana pun akhir nya tahu juga

2025-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Tamat
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!