Chapter 17

"Sean sudah pergi, mansion juga sepi tidak seperti biasa." Batin Amara semakin penasaran. "Ada apa sebenarnya ini?"

Kebetulan sekali Pak Pet lewat di lorong menuju taman belakang.

"Pak Pet....!" Panggil Amara.

"Iya, ada apa nona?"

"Aduh, pak Pet. Sudah berapa kali aku bilang panggil nama ku saja!"

"Katakan ada apa?" Tanya pak Pet tak menghiraukan.

"Kenapa mansion sepi? Kemana perginya semua anak buah Sean?" Tanya Amara.

"Tuan pergi perjalanan bisnis selama tiga hari, selama itu lah biasanya semua anak buah akan di liburkan. Mereka di beri kebebasan untuk pulang dan berkumpul dengan keluarga masing-masing." Jelas Pak Pet.

"Lalu, kenapa Pak Pet tidak pergi?"

"Saya akan pergi setelah tuan dan anak buah yang lain kembali pulang." Jawab Pak Pet.

"Oh,...terimakasih penjelasannya pak."

Pak Pet hanya mengangguk, pria berusia empat puluh delapan tahun ini seorang duda tanpa anak.

"Aku harus pergi ke danau itu," batin Amara. "Sean selalu melarang ku untuk pergi, tentu saja aku penasaran!"

Amara mengikuti pak Pet, memastikan pak tua ini tidak melihat kepergian dirinya. Mansion yang sepi bahkan hanya ada pak Pet dan lima orang pelayan saja membuat Amara dengan leluasa keluar dari gerbang.

Menyusuri pinggiran pagar yang menjulang tinggi, Amara yakin jika rasa penasaran akan segera hilang setelah ia sampai ke danau.

Cukup jauh berjalan kaki, hutan pinus yang terawat membuat Amara tidak kesulitan untuk menemukan pijakan kaki.

Kurang lebih satu jam berjalan kaki, akhirnya Amara sampai melihat danau tersebut secara langsung. Danau yang indah, di pinggir danau di kelilingi tanah kosong.

"Wah, bagus sekali tempat ini. Kenapa Sean melarang ku ke tempat ini?"

Amara merasa takjub dengan keindahan danau tersebut apa lagi airnya berwarna hijau pekat.

"Tempat ini sangat terawat, apa anak buah suamiku yang merawatnya?" Amara bertambah penasaran.

Amara bersandar di pohon pinus yang cukup besar untuk sekedar menghilangkan rasa lelahnya. Tiba-tiba saja, Amara langsung bersembunyi di balik pohon tersebut saat melihat dua orang pria datang ke danau dengan menggunakan sepeda motor.

"Apa yang mereka lakukan?" Batin Amara mulai berdebar kencang.

Amara mulai mengintip, perempuan ini terbelalak saat dua orang tersebut mengeluarkan tubuh manusia dari dalam bungkusan berwarna hitam lalu di lemparnya ke dalam danau.

Terlihat dengan jelas buaya bermunculan, Amara semakin ketakutan melihat hal tersebut. Setelah membuang jasad manusia, kedua pria tersebut pergi dari sana.

"Astaga, jadi benar jika danau itu ada buayanya." Ucap Amara. "Mayat siapa yang di buang tadi?"

Rasa penasaran mengalahkan rasa takut, Amara perlahan-lahan melangkah menyusuri hutan pinus mengarah ke jalan yang di lalui kedua pria tadi.

Bekas ban motor menjadi petunjuk Arah, Amara terus berjalan mengikuti jejak motor tersebut.

"Gila, tempat apa ini?" Batin Amara saat ia menemukan sebuah bangunan besar terawat tapi, tempat itu sangat sepi.

Amara bisa melihat dengan jelas ada dua orang yang menjaga di pintu.

Aaaaarh.........

Jerit suara terdengar samar-samar di telinga Amara. Beberapa kali Amara mendengar suara tersebut. Hatinya bergetar menahan ketakutan tapi, rasa penasaran membuat ia ingin mengetahui apa yang ada di dalam sana.

"Astaga, tempat apa ini?" Batin Amara dengan dada yang terus berdebar.

Amara melirik jam tangannya, sudah empat jam ia pergi meninggalkan mansion sejak pagi dan sebentar lagi masuk makan siang. Amara bergegas pulang, ia yakin jika dua jam lagi pak Pet akan mencarinya untuk makan siang.

Untung saja tidak ada yang melihat Amara jadi, ia bisa dengan bebas keluar masuk ke dalam hutan pinus.

Satu jam setengah berjalan kaki akhirnya Amara sampai juga di mansion. Dengan hati-hati ia masuk ke dalam mansion untuk menghindari pak Pet dan beberapa pelayan yang tidak ikut libur.

Amara bergegas mandi, otaknya semakin di penuhi rasa penasaran. Selesai mandi Amara duduk di depan meja rias sambil memikirkan mayat siapa yang sudah di buang tadi.

"Ternyata selain mansion, ada bangunan lain. Tempat apa itu sebenarnya? Kenapa dua orang tadi membuang mayat manusia ke dalam danau. Tempat seperti apa semua ini?"

Amara menggigit kuku-kuku jarinya, otaknya berkelana dengan rasa penasaran yang semakin memuncak di dada.

Tok...

Tok....

"Nona, makan siang sudah siap!" Ujar pak Pet.

"Iya pak,...!" Jawab Amara kemudian keluar.

Amara berjalan di belakang pak Pet, ingin bertanya tapi, Amara takut.

Sangat sepi, Amara makan siang seorang diri. Selesai makan ia kembali ke kamar untuk menimbang diri apakah ia akan kembali ke bangunan yang ia lihat tadi.

"Aku harus pergi, aku masih penasaran tempat apa itu. Jika aku tertangkap, terserah. Bilang aja aku tersesat." Ucap sesingkat itu.

Mayat yang ia lihat, meskipun tidak terlalu jelas tapi, Amara masih mengingatnya sampai ia terlelap tidur karena rasa lelah.

Di tempat lain, ketua geng teratai hitam sedang melampiaskan kekesalannya pada dengan cara menembak tikus-tikus yang sengaja di biarkan berkeliaran di dalam ruangannya.

Dor.....

Dor.....

Dor.....

Terdengar beberapa kali suara tembakan, anak buahnya hanya bisa tertunduk ketakutan mana tau jadi sasaran dari tuan mereka.

"Menjadi mata-mata pun kalian semua tidak becus," ucapnya dengan nada tinggi. "Sekarang, aku yakin jika Sean sudah membunuh teman kalian itu."

"Maafkan kami tuan, kami terpaksa masuk ke dalam kawasan milik black devil untuk mencari informasi."

"Bulan ini kita sudah rugi besar, tidak bisakah kalian bekerja dengan sangat rapi?" Sentaknya dengan rahang mengeras.

Tak ada yang berani menjawab, Raul kembali menembaki tikus-tikus yang berkeliaran di bawah kaki anak buahnya.

"Sejak dulu kita selalu kalah dengan mereka. Kapan kalian bisa membuat ku bangga hah?"

Raul benar-benar emosi, entah sudah berapa orang pria ini kehilangan anak buahnya di tangan Sean. Jika mengirim lima, biasanya akan pulang hanya dua dan itu sudah sering terjadi.

Di sisi lain, saat ini Amara tengah melakukan penggilan video dengan suaminya. Sean terlihat berada di tempat seperti ruangan kerja. Pria ini terus menggoda Amara dengan kata-kata rindu.

Hampir dua puluh menit mereka saling bercengkarama, Sean menutup telpon mereka karena pria ini hanya ingin memastikan keadaan istrinya.

"Entah kenapa aku merasa jika Sean seperti menyembunyikan sesuatu dari ku. Meskipun dia mengatakan jika dia mencintai aku tapi, aku masih ragu."

Amara terus berpikir sampai kepala pusing. Perempuan ini sudah yakin jika ia akan kembali ke bangunan tersebut.

Rasanya tak sabar menunggu besok, sekarang Amara hanya bisa memandangi danau tersebut dari kejauhan.

"Jika di lihat, seperti kalau ada yang manusia di danau itu tidak akan terlihat." Ucap Amara bingung.

Terpopuler

Comments

Juan Sastra

Juan Sastra

bolak balik dengan waktu selama itu apa ggak gempor amara,, lagian jika memang itu markas atau tmp rahasia sean masa ggak di jaga ketat terus ggak di pagar dengan pintu berkode atau sejenis cctv yg siaga setiap saat...hadeeehhh

2025-01-17

4

Hamimah Jamal

Hamimah Jamal

kehidupan Sean masih belum bisa kamu raba amara

2025-01-15

0

Erlinda

Erlinda

melanggar perintah terus si Amara ini. nanti ada yg berniat jahat sama kamu baru tau rasa ..sumpah kok aq ga suka ya sama sikap Amara ini ..udah ga berpendidikan keras kepala.suka membantah lagi..ihh..sebel aq

2025-02-15

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Tamat
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!