Chapter 15

Di saat Sean dan Leon sedang berboncengan menuju arah pulang. Kedua pria ini tiba-tiba saja di hadang sebuah mobil yang melintang di jalan. Terlihat lima orang yang berdiri dengan membawa senjata tajam.

"Minggir, jangan menghalangi jalanku!" Titah Sean yang belum juga turun dari motornya.

"Aku heran pada mu, kenapa kau sangat suka mengganggu transaksi orang lain? Apa mereka ada salah pada mu?"

Remon menertawakan Sean.

"Kau seperti anak kecil...!" Cibirnya.

"Katakan, apa mau mu sekarang?" Tanya Sean tanpa basa basi.

"Kau pasti tahu Alena. Cepat, katakan di mana dia?" Tanya Remon dengan nada tinggi.

Sean tersenyum sinis kemudian pria ini turun dari motor tanpa melepas helm.

"Akhirnya, setelah sekian tahun kau berani juga menanyakan Alena pada ku." Ucap Sean yang tertawa renyah.

"Katakan saja, di mana dia...!!"

"Aku tidak tahu!" Jawab Sean acuh. "Bukankah dia sedang pergi berlibur dengan mu? Seperti tahun sebelumnya?"

Mata Remon melebar saat mendengar ucapan Sean.

"Jangan kau pikir selama ini aku tidak tahu hubungan mu dengan Alena. Kalian sampah!" Cibir Sean.

Remon mengepalkan kedua tangannya, rahang pria ini mengeras menahan emosi.

"Brengsek!" Umpat Remon yang langsung maju menyerang Sean.

Remon bertarung dengan Sean, sedangkan empat orang lainnya melawan Leon sendirian.

Ssssst......

Bug......bug.....bug.....

Terus saling memukul, sampai saat ini Remon belum pernah sekali pun mengalahkan saudara sepupunya ini.

bug....plak....plak.....

Aaaaaargh.......

Remon jatuh tersungkur merintih kesakitan saat Sean menendang ke arah ulu hatinya.

"Jika aku tidak memandang kau sebagai saudara, sudah ku habisi dari dulu." Ucap Sean dingin.

Sean dan Leon pun kembali melanjutkan perjalanan pulang mereka sedangkan Remon di bantu anak buahnya untuk berdiri.

Aaaaargh......

"Sial....brengsek!" Umpat Remon emosi. "Sean, awas saja kau. Suatu saat kau akan mati di tangan ku ini," ucapnya penuh dendam.

Remon pun pergi, lelaki bodoh ini terpaksa menemui Sean hanya untuk mencari Alena yang entah di mana keberadaannya.

Pukul dua dini hari lewat sedikit Sean akhirnya sampai juga di mansion. Pria ini bergegas mandi setelah itu pergi ke kamar Amara.

Di lihatnya Amara yang sedang terlelap, wajah cantiknya mampu menghangatkan hati Sean. Di usapnya wajah Amara hingga membuat perempuan itu bangun.

"Baru pulang?" Tanya Amara yang sangat mengantuk.

"Hem,....!" Jawab Sean tanpa membuka mulutnya.

Amara menghembuskan nafas panjang lalu melirik ke arah jam weker yang berada di atas nakas. Matanya mendadak lebar segar saat melihat angka di ujung jarum jam.

"Kau janji pada ku akan pulang jam satu. Tapi, kenapa malah lewat seperti ini?" Tanya Amara menyelidik.

"Karena pekerjaan ku baru selesai," jawab Sean dengan santainya.

"Tidak bisa begitu dong!" Seru Amara yang kesal. "Malam itu waktunya beristirahat, kenapa harus bekerja di tengah malam? Katanya kau orang kaya, memiliki banyak harta. Kenapa harus bekerja siang malam, tubuh mu juga butuh istirahat."

Sean menarik nafasnya pelan, baru sekarang ada yang berani memarahinya saat ia pulang malam. Saat dengan Alena, wanita itu sama sekali tidak peduli apa yang di lakukan Sean di luar.

"Kau harus ingat, kau memiliki dua istri. Seharusnya kau bisa membagi waktu mu, lihat saja nanti, saat istri kesayangan mu itu pulang, kau tidak akan memiliki waktu bersama kau lagi."

"Kau cemburu?" Tanya Sean.

"Meskipun aku tidak mencintaimu, setidaknya hargai aku sebagai istri mu. Aku memang perempuan bodoh, aku tidak sama seperti kalian tapi, tolong hargai aku." Ucap Amara membuat Sean tertegun.

"Berhenti mengomel, lanjutkan tidur mu. Aku tidak akan mengulanginya lagi, cukup malam ini." Ujar Sean yang langsung naik ke atas tempat tidur.

Amara benar-benar kesal, tanpa membuka suara lagi ia kembali merebahkan diri tanpa menghadap suaminya.

"Amara, hadap ke sini...!" Titah Sean.

"Tidurlah, kau pasti lelah!" sahut Amara tanpa mengubah posisinya bahkan perempuan ini dengan beraninya menaruh guling sebagai pembatas tidur antara dirinya dan Sean.

"Beraninya kau memberi batas dengan guling jahanam ini," ucap Sean yang kesal dan langsung membuang guling tersebut. "Jika kau marah pada ku, kita selesaikan sekarang juga!"

"Aku mengantuk, kita bahas besok saja!" Tolak Amara.

Sean mengacak rambutnya frustasi, istri keduanya ini sangat jauh berbeda dan sikap Alena.

"Mau apa kau?" Tanya Amara saat Sean sudah menindih tubuhnya.

"Aku sedang ingin sekarang!" Jawab Sean.

"Aku mengantuk...!"

"Tunda tidur mu!" Sahut Sean yang langsung mencumbu istrinya.

Amara tak bedaya apa lagi saat ini Sean mengunci kedua tangannya agar tak melawan.

Ueeeemph......

Lenguh Amara saat Sean mengecup di atas dada. Bulu kuduknya merinding saat Sean mendengus di leher Amara. Hembusan nafas membuatnya merasa geli.

"Tidak mencintaiku, katamu. Nyatanya kau sangat menikmati permainan ku." Ejek Sean membuat Amara malu.

Sean menanggalkan semua pakaian ia dan istrinya. Tubuh yang lelah mendadak hilang saat Sean melihat dua bukit indah dan hutan masa depan.

Aaaarh.......

Rintih Amara saat Sean memasukan pedang pusakanya.

"Pelan-pelan, sakit...!"

Sean hanya melirik wajah istrinya, di bukanya bibir dompet sang istri kemudian Sean langsung memasukan pedangnya.

Jleb......

Aaaaaaah......

Sean menghembuskan nafas lega.

"Setelah malam ini kau belum juga mencintai ku, itu artinya ada yang salah di hati mu." Ucap Sean sebelum memulai permainan.

"Menikah terpaksa, mencintai pun harus di paksa. Menyebalkan!" Sahut Amara membuat Sean kesal.

Deep.....

Aaaaaaw......

Amara menjerit saat Sean menghentak batang keras miliknya.

"Pelan-pelan, sakit....!"

Sean tersenyum tipis, di usapnya kening sang istri barulah pria ini menggoyangkan pinggulnya.

Erangan manja, memenuhi ruangan kamar. Saling menggelinjang menahan kenikmatan entah sudah berapa kali di rasakan Sean dan Amara.

Menjelang pagi mereka baru selesai melakukan hubungan suami istri bahkan sampai pukul sebelas siang Amara dan Sean belum juga bangun.

"Tolong panggilkan tuan," pinta Daren pada pak Pet.

"Aduh, aku tidak berani." Jawab pak Pet. "Tuan sejak pagi belum keluar."

"Jam segini belum bangun?" Tanya Daren tidak percaya.

"Tuan tidur di kamar istri keduanya. Jika kau ingin melaporkan sesuatu, nanti sore saja." Ujar Pak Pet.

"Sejak kapan dia bangun siang seperti ini?"

Pak Pet menunduk malu membuat Daren bingung.

"Kau kenapa pak tua?" Tanya Daren heran.

"Ada dua pelayan tadi melaporkan pada ku. Saat mereka membersihkan lantai tiga tanpa sengaja mendengar suara desaahaan, itu artinya tuan sedang bercocok tanam jadi wajar jika mereka bangun siang." Ucap pak Pet memberitahu Daren.

"Serius pak?" Tanya Daren tidak percaya.

"Iya. Kau tahu sendiri pelayan di mansion ini akan melakukan bersih-bersih di pagi buta. Kamar di lantai tiga itu tidak kedap suara."

"Aku tidak percaya, aku harus mendengar secara langsung nanti malam." Ujar Daren.

"Iya, kita akan mengintip malam ini." Sahut pak Pet.

Terpopuler

Comments

Tyaz Wahyu

Tyaz Wahyu

daren n pak pet kalo kepingin gimana hayo masak ng*c*k sendiri..emane wuakkkkkkkk

2025-02-02

0

Audrey Chanel

Audrey Chanel

ada² aja ngintip nanti bintitan loh/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2025-02-24

0

Mus Zuliaka

Mus Zuliaka

srius mau ngintip, anak buah durhakim 😂😂😂

2025-01-03

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Tamat
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!