Chapter 06

Mau tidak mau Amara kembali ikut bersama Sean pulang ke mansion yang jauh berada di tengah hutan. Terakhir mereka bicara saat di apartemen tadi.

Sean dan Amara masuk ke dalam mansion, mereka berdua di sambut dengan senyum lebar Alena bersama dengan pak Pet.

"Selamat datang kembali madu ku," ucap Alena yang masih tersenyum lebar.

Amara tidak menjawab, gadis ini lebih menundukkan kepalanya.

"Pak Pet, tolong antar Amara ke kamar yang sudah kau siapkan!" Titah sean.

"Baik tuan!"

Tanpa banyak bicara, Amara mengikuti pak Pet. Ternyata ia tidak tidur di kamar yang kemarin melainkan kamar yang berada di lantai tiga.

"Nona, kalau butuh sesuatu bisa panggil saya." Ujar pak Pet.

"Baik pak. Terimakasih," ucap Amara.

"Jika nyonya Alena bertindak kasar, lawan saja. Jangan lemah seperti kemarin."

"Kemarin saya masih syok pak. Tiba-tiba aja jadi istri pria yang sudah beristri."

"Baiklah, kalau begitu saya pamit dulu."

Pak Pet keluar dari kamar Amara. Gadis ini begitu kagum pada kamar yang akan ia tiduri ini. Ruangan yang luas, perabotan mahal dan mewah serta memiliki pemandangan yang sangat indah jika Amara pergi ke balkon kamar.

"Sepertinya tidak buruk jika aku tinggal di sini dari pada aku harus tinggal dengan kak Darwin dan nenek sihir itu," ucap Amara dengan mata liar memperhatikan pemandangan danau yang di kelilingi oleh hutan pinus.

"Siapa yang kau katai nenek sihir?" Tanya Sean begitu mengejutkan Amara.

"Mengejutkan ku saja!" Sentak Amara. "Dasar tidak sopan, kalau mau masuk itu minimal bersuara!"

"Sepertinya sekarang kau sudah mulai berani pada ku," ucap Sean dengan kedua tangan melipat di dada.

"Kenapa?" Tanya Amara dengan wajah angkuhnya. "Kau ingin menghabisi ku kah? Aku tidak takut, justru itu jauh lebih baik!"

Sean tidak menanggapi, pria ini malah melangkah maju menghampiri Amara yang saat ini tengah berdiri di balkon.

"Ada beberapa peraturan di mansion ini yang harus kau patuhi. Yang pertama, jangan pernah kau pergi ke danau atau hutan di sana. Yang kedua jangan pernah menginjakkan kaki mu di belakang mansion ini. Yang ketiga jangan pernah membuka pintu besi yang ada di belakang mansion ini." Jelas Sean.

"Jika aku melakukannya, apa yang akan kau lakukan pada ku?" Tanya Amara seolah menantang.

Seketika gadis ini mendapatkan lirikan tajam dari suaminya.

"Aku akan memotong tubuhmu kemudian akan ku berikan mayat mu sebagai makanan buaya di danau itu." Ancam Sean.

Pria ini kemudian keluar dari kamar Amara.

"Larangan adalah perintah," ucap Amara. "Tempat ini sangat bagus jadi, sayang jika aku tidak menjelajahinya. Masalah nenek peyot di luar, aku tidak peduli.

Gadis ini kembali masuk ke dalam kamar, di hempaskannya tubuh yang lelah di atas ranjang sampai ia terlelap.

Menjelang makan malam, pak Pet pergi ke kamar Amara untuk memberitahu jika ia sudah di tunggu di meja makan.

Dengan wajah setengah mengantuk, Amara turun ke lantai pertama. Di lihatnya jika Sean dan Alena sudah berada di meja makan.

"Kau tidak mandi?" Tegur Alena memandang jijik pada Amara.

"Mandi itu buang-buang waktu. Lebih baik tidur!" Jawab Amara dengan santainya. Beda dengan hari pertama saat ia masuk ke dalam mansion ini.

"Astaga, untuk yang pertama kalinya aku duduk di meja makan dengan dua istri," ucap Sean dalam hati.

Tanpa banyak bicara, Amara langsung mengambil makanan kemudian makan dalam diam tanpa menghiraukan Sean dan Alena.

"Tidak sopan!" Seru Alena.

Amara tidak menanggapi, gadis ini hanya fokus pada makanannya. Semakin melihat sikap Amara seperti ini, Sean mulai tertarik pada istri keduanya.

"Sayang, tangan ku sakit. Tolong suapi aku," pinta Alena pada suaminya.

Jelas terlihat sikap manja Alena pada Sean. Dengan senang hati Sean menuruti permintaan istri pertamanya ini.

Heeeeeek.........

Amara bersendawa setelah itu ia pergi dari meja makan setelah menghabiskan makan malamnya.

"Aku heran dengan mu, bisa-bisanya kau menikahi gadis tengil dan jorok seperti dia. Menyebalkan!" Ucap Alena kesal karena nafsu makannya mendadak hilang.

"Biarkan saja, jangan ganggu dia!" Sahut Sean. "Sekali saja kau memukul dia lagi, akan ku tarik semua fasilitas mu!" Ancam Sean.

Seketika senyum Alena melebar merayu suaminya.

"Sayang, jangan mengancam ku seperti itu. Kau tahu sendiri besok lusa aku akan pergi berlibur bersama teman-teman ku."

Sean tidak menjawab, pria ini bergegas menghabiskan makanannya.

"Setelah makan, istirahatlah. Aku ada pekerjaan di luar!" Ujar Sean.

"Jangan pulang pagi....!"

"Hanya tiga jam saja!"

Alena mengangguk, Sean pun pergi. Pria ini pergi ke salah satu restoran karena Sean sudah ada janji dengan seseorang.

"Tolong habisi pria yang sedang makan malam bersama perempuan itu." Titah Seorang pria paruh baya.

"Alasannya?" Tanya Sean.

"Anak perempuan ku menjalin hubungan dengannya selama beberapa bulan. Setelah dia berhasil merenggut kesucian anak ku, bajingan itu malah memutuskan hubungan dengan anakku."

Sean melirik dengan ekor matanya untuk melihat pria yang sedang menikmati makan malam sedikit jauh dengan meja mereka.

"Dia anak seorang pengusaha penyedia layanan wisata. Aku minta habisi dia tanpa jejak!"

Sean berpikir sejenak.

"Itu artinya aku akan menjadi seorang pembunuh!" Ujar Sean.

"Biasanya anak buah mu yang bekerja. Aku mengetahui diri mu dari seseorang yang begitu aku percaya!"

"Aku suka mencarikan uang untuk anak buah ku. Jika ada tawaran bermain judi, aku lebih suka!"

"Ayolah Sean. Tolong aku!" Ucap tuan Tomson.

"Satu miliar untuk anak buah ku maka mereka akan bekerja tanpa jejak," ucap Sean membuat penawaran.

"Masalah uang aku tidak peduli yang penting rasa sakit hati anak ku terbalaskan!"

Mereka sepakat, Sean dan tuan Tomson saling berjabat tangan kemudian pergi. Sean tidak akan membunuh orang jika orang tersebut tidak membuat kesalahan padanya.

Keesokan paginya, seperti biasa Sean dan Alena sarapan berdua tapi, hari ini bertiga dengan Amara. Alena sebenarnya muak dan jijik melihat Amara tapi, ia tidak bisa berbuat banyak sekarang.

"Gadis seperti mu ternyata banyak makan juga. Menggelikan," cibir Alena.

"Dari pada aku harus menahan selera makan ku hanya demi kurus. Mati juga jadi tulang!" Sahut Amara yang sebenarnya membuat Sean menahan tawanya.

Gadis yang ia kenal pertama kali terlihat seperti gadis pendiam dan cengeng tapi, ternyata semua itu malah kebalikannya.

"Awas saja kau, akan ku buat kau merasa cemburu nanti." Batin Alena.

Selesai sarapan Amara langsung kembali ke kamarnya. Semakin betah ia di kamar karena segalanya ada di sana. Nonton drama yang bagus bahkan jika ia butuh camilan dan minuman tinggal ambil saja.

Terpopuler

Comments

Ning Suswati

Ning Suswati

bagus deh amara, nikmati aja hidup mewah daripada hidup dibawah tekanan iblis2 yg serakah

2025-03-26

0

🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️

🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️

baca lagi lah suka bgt sama anara ☺️☺️☺️

2025-01-17

0

cristhyn natonis

cristhyn natonis

keren bangat😌

2025-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Tamat
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!