Chapter 03

Kembali ke apartemen, Amara akan tinggal di sana dengan pengawasan dari beberapa anak buah Arkan.

Saat ini Arkan sedang mengobati luka memar di wajah Amar. Jelas terlihat dari sorot mata gadis ini menyimpan ketakutan yang sangat pada Sean.

"Status mu hanya istri ku. Aku tidak akan menyentuh mu apa lagi membunuh mu," ucap Sean dengan wajah dingin.

"Kak Darwin menjual ku di atas meja judi dan kau menikahi ku hanya untuk status bahkan kau menjadikan aku istri keduamu. Sebegitu rendah kah harga diri ku kalian buat?" Tanya Amara dengan suara bergetar menahan tangisnya.

"Aku membeli mu dengan harga yang mahal. Kenapa kau harus mengatakan jika harga diri mu rendah?"

Amara tak menjawab, gadis ini hanya bisa terdiam menunduk.

"Berapa umur mu?" Tanya Sean.

"Dua puluh tiga tahun." Jawab Amara.

"Kau bebas mau pergi ke mana pun tapi, kau tidak bisa kabur dari ku." Ucap Sean sungguh membuat Amara kacau. "Kau bebas belanja apa pun yang kau mau. Gunakan kartu ini dan jangan coba-coba kau mengatakan pada orang lain jika kau istri ku."

Sean pun pergi, tinggallah Amara seorang diri dengan isak tangisnya yang tiada henti.

Sementara itu, saat ini Alena sedang berada di salah satu apartemen mewah milik seorang pria. Dialah Remon, ketua geng Bruiser yang selama ini menjadi kekasih gelap Alena.

"Jadi, kau menghajar perempuan itu?" Tanya Remon penasaran.

"Ya, ku harap dengan begitu Sean akan mengasingkan dia dari mansion."

"Sayang, secepatnya kau harus mencaritahu titik lemah Sean. Sudah tiga tahun, mau sampai kapan kau menjadi istrinya?"

"Ini semua tidak mudah. Sean membatasi gerak ku saat di mansion. Sebenarnya aku sudah tidak tahan lagi menjadi istri Sean. Rasa-rasanya aku ingin membunuh Sean sama seperti dia membunuh papa ku."

"Minggu depan aku akan menantangnya balapan. Jika dia kalah, aku akan mendapatkan proyek pembangunan pusat perbelanjaan itu." Ujar Remon memberitahu.

"Kau harus menang sayang," ucap Alena memberi semangat.

"Kalau bercinta dengan Sean, jangan pakai cinta. Ingat, kau hanya milik ku!"

"Aku mengerti sayang!"

Seakan tak ada puasanya, tadi pagi Alena sudah bercinta dengan Sean tapi, siang ini ia kembali bercinta dengan Remon.

Di sisi lain, Amara yang kelaparan mulai bingung. Mau keluar tapi, ia sendiri malu menampakan wajah babak belurnya.

Klek.....

Tiba-tiba saja pintu terbuka, Amara terkejut. Lebih terkejut lagi saat seorang pria tidak di kenal masuk ke dalam.

"S-siapa kau?" Tanya Amara ketakutan.

"Jangan takut. Namaku Leon, aku teman Sean. Aku datang membawakan mu bahan makanan dan beberapa pakaian untuk mu juga keperluan mu yang lain." Ujar Leon menjelaskan.

Amara melihat banyak barang yang dibawa oleh Leon.

"Aku bukan orang jahat jadi, kau jangan takut." Ucap Leon. "Apa Alena yang sudah membuat kau babak belur seperti ini?" Tanya Leon iseng.

Amara hanya mengangguk.

"Sebisa mungkin kau harus menghindari dia," kata Leon memperingati.

"Kenapa?" Tanya Amara singkat.

"Di depan Sean, dia akan bersikap sebagai wanita paling lembut tapi, dia wanita yang kasar dan suka mengumpat orang."

"Apa aku bisa bebas dari tuan Sean?" Tanya Amara dengan polosnya.

"Buang jauh-jauh pemikiran mu seperti itu. Kemana pun kau pergi, Sean pasti akan menemukan mu!"

Jatuh sudah harapan Amara, gadis tak bersalah ini hanya ingin hidup bebas.

"Ini ada ponsel untukmu. Di dalamnya hanya ada dua nomor, yaitu nomor suami mu dan nomor ku. Hubungi kami jika terjadi apa-apa saat kau di luar."

Amara melirik ponsel mahal yang di berikan Leon padanya. Seumur hidup Amara, gadis ini belum pernah memiliki barang seperti ini.

"Sean membebaskan jika kau ingin pergi ke mana pun. Kau bebas menghambur-hamburkan uang suamimu. Alena tidak akan tahu jika kau tinggal di apartemen ini jadi, tenang saja."

Panjang lebar Leon menjelaskan dan memberitahu apa saja yang boleh dan tidak boleh di lakukan Amara. Setelah di rasa cukup, Leon pamit pergi.

Amara tertawa, gadis ini menertawakan dirinya sendiri sekarang.

"Ya, ada baiknya aku seperti ini. Menjadi istri kedua, banyak uang dan aku bebas melakukan apa saja dari pada aku harus tinggal di rumah menjadi babu mereka. Aku sering kelaparan tapi, lihatlah sekarang. Yang ku pegang ini Uang." Ucap Amara pada dirinya sendiri.

Air matanya kembali mengucur deras, sejak sang ayah meninggal dunia membuat kehidupan Amara kacau penuh penderitaan.

Sedangkan Sean saat ini tengah duduk santai di kursi kebesarannya sambil melihat pemandangan kota dari dalam ruang kerjanya yang berada di lantai delapan.

"Apa dia masih menangis?" Tanya Sean tanpa melihat siapa yang masuk.

"Seharusnya kau tidak menikahinya. Dia lebih pantas kau jadikan seorang adik," ucap Leon sedikit kesal.

"Sebenarnya aku tidak memiliki niatan menikahi gadis itu. Hanya saja, entah kenapa aku tiba-tiba saja tertarik untuk memilik keturunan dari dia."

"Kau ingin menjilat ludah mu sendiri? Cibir Leon.

"Kau tahu sendiri, aku pria normal. Alena tidak ingin hamil dan memiliki anak sekarang. Aku tidak bisa memaksanya," ujar Sean.

"Dan kau akan memaksa Amara?"

Sean terdiam, entah kenapa pemikiran pria ini tiba-tiba saja berpindah haluan.

"Jika kau meniduri Amara, apa Alena akan menerima semua itu?" Tanya Leon lagi.

"Entahlah, untuk sementara waktu Amara akan tinggal di apartemen."

"Terserah kau saja. Punya istri satu saja pusing dan sekarang malah nambah satu lagi. Aku benar-benar tidak mengerti dengan jalan pemikiran mu sekarang."

"Jangan banyak komentar. Saat ini aku sedang ingin bermain, tolong carikan lawan untuk ku!" Titah Sean.

"Berhentilah bermain judi...!" Titah Leon.

"Hanya sekedar permainan," ucap Sena. "Aku akan membawa Amara sebagai tanda keberuntungan."

"Ada satu lawan mu. Tuan Erison, jika kau menang dia akan memberi mu proyek pembangunan tempat wisata di pantai paling ujung kota ini." Ujar Leon memberitahu.

"Jika aku kalah?"

"Kau harus memberikan dengan suka rela proyek pembangunan hotel Edelweis," jawab Leon.

"Wow, dia meminta proyek yang di tengah kota!" Ujar Sean.

"Terserah kau tapi, menurut ku pembangunan tempat wisata itu sangat bagus. Kita bisa menarik wisatawan ke sana apa lagi pemandangan di sana sangat bagus."

"Aturlah untuk ku. Malam ini...!" Titah Sean kemudian pria ini pergi.

Sesuka hati Sean mau pergi ke mana bahkan pria ini tidak pernah mengurusi Alena meskipun wanita itu tidak pulang sekalipun.

"Cepat katakan!" Titah Sean sebelum masuk ke dalam mobil ingin mendengarkan laporan dari anak buahnya.

"Nyonya Alena pergi ke........!!"

Sean hanya mengangguk kemudian masuk ke dalam mobil lalu menancap gas pergi.

Terpopuler

Comments

Erlinda

Erlinda

aneh banget deh..Sean seorang CEO dan mafia hebat tapi tidak tau ttg istri nya yg suka tidur dgn lelaki lain..juga anak dari org yg dia bunuh ...emang ada ya mafia yg bodoh kayak gini...

2025-02-15

3

Dewi Soraya

Dewi Soraya

pntesan kasar ternyta jalang teriak.jalang.knp sean bodoh bngt istriny selingkuh berkali2 g tw

2025-02-12

0

Juan Sastra

Juan Sastra

hah. lalu apa maksudnya di nikahi, benarkah tak ingin menyentuh,, dan amarah berhak dong atas mafkah bathin jika status istri..

2025-01-17

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Tamat
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!