Forced To Marry

Forced To Marry

Bab 1 part 1

Suasana Perusahaan keramik ANDRO yang terlihat semua staf dan pegawainya sedang bergegas ke ruang meeting. Semua staf yang melaksanakan meeting yang dipimpin langsung oleh Rey Andro berjalan mulus tanpa kendala. " Sudah mengerti kan kalian?" Rey Andro yang baru saja menjelaskan apa saja gagasan untuk meningkatkan produksi dan penjualan barang-barang yang berbahan dasar keramik supaya bisa mencapai ekspor ke luar negeri.

Sudah Pak. Seru karyawan yang mengikuti meeting pagi itu.

" Meeting selesai." Rey Andro yang langsung menaruh pantatnya di kursi kebesarannya. Sorot mata tajamnya tidak terlepas dari laptop yang ada di atas mejanya. Siapa lagi yang menjadi pusat perhatiannya saat itu kalau bukan satu nama. Jessica Anindita. Wanita spesial yang sudah lama mengisi hatinya namun begitu saja dihempaskan oleh wanita tersebut, karena Jessica memilih pria yang lebih kaya saat Rey Andro masih berjuang merintis Perusahaan milik ayahnya yang gulung tikar akibat ayahnya terlalu mempercayakan penuh kepada orang kepercayaannya. Namun keadaan sekarang berbeda, Rey Andro yang sekarang menggantikan ayahnya memimpin Perusahaan ANDRO berkembang sangat pesat bahkan Perusahaan ANDRO baru-baru ini mendapat sebuah penghargaan bergengsi sebagai Perusahaan yang memuaskan customer dari kualitas bahan yang di gunakan.

Tok...Tok...Suara ketukan dari balik pintu meja kerjanya.

" Masuk!"

Seorang laki-laki paruh baya yaitu Tuan Di Andro adalah ayah dari Rey Andro. Ayah adalah satu-satunya yang dimiliki oleh Rey Andro semenjak ibunya meninggal. Ayahnya adalah segalanya yang telah memberikan kasih sayang kepadanya. Memiliki ayah seperti ayahnya yaitu Tuan Di Andro adalah hal yang terindah dan tak akan Rey lupakan dalam hidupnya. Ayahnya bisa memberikan kasih sayang layaknya kasih sayang seorang ibu yang tidak pernah Rey dapatkan.

" Anak lelaki ayah yang paling tampan dan gagah." Tuan Di Andro yang berjalan menghampiri meja kerja dimana anaknya duduk di kursi kebesarannya dan memeluknya.

Begitu Juga dengan Rey Andro yang langsung berdiri bergegas menyambut pelukan ayahnya.

" Tumben ayah kesini." Rey yang mengangkat jam mewah keluaran terbaru yang melingkar di pergelangan tangannya.

Tuan Andro menggaruk berulang kali pelipisnya. Mengernyitkan dahinya. Memikirkan bagaimana cara menyampaikan kata dengan pas supaya anak lelakinya tidak berontak. " Bagaimana kalau ayah duduk dulu? dan kamu telepon OB untuk membuatkan ayah secangkir kopi Rey."

Rey tersenyum, baiklah ayah. Rey membalikkan badannya dan mengambil gagang telepon dan menghubungi OB untuk membawakan dua cangkir kopi ke dalam ruangannya.

" Berapa Usia kamu Rey?" Ayahnya yang masih berdiri dan berjalan-jalan mengitari meja kerja Rey dan sesekali melihat lukisan yang berada dalam ruangan kerja Rey. Kemudian Tuan Di Andro menyandarkan pantatnya di sebuah sudut meja kerja Rey.

" 27 ayah."

" Apa kamu..." Perkataan Tuan Di Andro terhenti karena ada sebuah ketukan dari balik pintu yang sepertinya OB yang sedang mengantarkan kopi pesanan Rey.

" Masuk. Letakkan di meja!"

Seorang OB kemudian meletakkan dua cangkir kopi lantas pergi meninggalkan ruangan Rey. " Saya permisi Tuan Di dan Tuan Rey." Dengan menundukkan kepala sang OB bergegas keluar dan menutup pintu.

" Ini yah kopinya." Rey yang mengarahkan kopi kepada ayahnya yang masih berdiri di sudut meja kerja Rey.

" Apa kamu, tidak berniat memberi tambahan pigura foto yang kamu pajang di meja kamu ini. Selain foto ayah." Tuan Di yang menunjukkan foto Rey dan dirinya dalam satu pigura. Dengan memainkan bibirnya seolah memberi isyarat kepada Rey atas pembicaraannya yang mengarah kemana.

" Hehm." Sesaat Rey mengernyitkan dahinya dan mulai berpikir apa maksud yang dikatakan ayahnya. " Maksud ayah?"

" Usia kamu sudah 27, apa tidak terbesit untuk segera menikah? Mana, tidak ada satu wanita pun yang kamu perkenalkan kepada ayah?" Dengan telapak tangan keduanya yang Tuan Di coba ekspresikan kepada putranya.

Rey menggaruk kepalanya dengan ujung jari telunjuknya. Memalingkan wajahnya dari tatapan ayahnya. Dia tidak bisa menjawab apapun untuk kali ini.

" Kamu itu tampan dan seorang pimpinan Perusahaan ANDRO. Masak kamu tidak ada kekasih?" Tuan Di yang melangkahkan kakinya dua langkah dan menepuk pundak putranya.

Huft Hembusan nafas sesak terdengar di telinga Tuan Di.

" Kita duduk dan bicara." Tuan Di yang menuju kursi dan berusaha mengambil cangkir kopinya dan menyeruputnya.

Begitu juga dengan Rey yang baru saja akan menyeruputnya.

" Kamu akan ayah jodohkan dengan anak Mang Siswanto supir pribadi ayah."

Huk...huk...huk...Suara batuk yang keluar dari mulut Rey. Kopi yang baru saja akan mendarat masuk ke dalam mulutnya pun membuatnya tersedak setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan ayahnya. Rey bergegas meletakkan secangkir kopinya kembali ke atas meja. Saking terkejutnya Rey menoleh ke arah ayahnya yang terkekeh melihat tingkahnya dan masih menyeruput secangkir kopinya dengan santainya.

" Ayah sedang bercanda bukan?"

Tuan Di meletakkan kembali cangkir kopinya. " Ayah tidak bercanda, ini adalah janji ayah ketika hanya pak Siswanto yang peduli terhadapmu ketika kamu masih SD hingga SMP saat ayah harus menanggung hukuman dari penjara karena ulah orang kepercayaan ayah saat itu. Perusahaan gulung tikar, Tidak beralih nama menjadi nama orang lain, itu saja sudah sangat bersyukur. Meskipun ayah yang harus menanggung hukuman dari orang kepercayaan ayah yang telah melakukan penipuan dan masalah ketenaga kerjaan. Jangan kau lupakan jasanya nak!" Tuan Di menghentakkan kedua telapak tangannya ke pundak putranya dengan sangat harap.

Rey yang melihat sorot mata ayahnya, tidak kuasa menolak. Rey diam tanpa kata.

Perlahan Tuan Di melepaskan kedua tangannya dari kedua pundak putranya. " Jangan kau lihat sekarang! tanpa dia, ayah tidak tahu apa jadinya kamu saat itu. Hanya pak Siswanto yang merawat mu dan menyekolahkan kamu dengan keringatnya. Disitu ayah berjanji akan membalas budinya dengan menikahkan anak perempuannya pak Siswanto dengan kamu kelak jika sudah besar."

" Iya yah." Jawab pasrah Rey kepada ayahnya.

" Persiapkan dirimu, siang ini kita akan pergi ke rumah pak Siswanto. Ayah akan berkeliling Perusahaan dan melihat semua karyawan yang bekerja. Ayah bangga dengan cara kamu memimpin Perusahaan ini, nak. Perusahaan ini berkembang pesat bahkan diakui mancanegara akan kualitas bahan bakunya. Kamu hebat." Tuan Di yang menepuk pundak anaknya dua kali dan berjalan menuju keluar pintu dan akan mengelilingi Perusahaan.

Hah! Rey yang tampak stress berat langsung membanting tubuhnya ke kursi kebesarannya. Kepalanya dia sandarkan dengan sangat lemas nya dan pasrah akan keputusan ayahnya. Isi kepalanya tidak karuan karena membayangkan seperti apa wanita yang akan ayahnya nikahkan dengannya.

Apa-apa an ini? Mengapa aku tidak bisa menolak keputusan ayah. Apa iya aku akan menikah tanpa dasar cinta? Lalu rumah tangga apa yang akan aku ciptakan nanti?

Rey yang masih stres berat dengan wajah penuh amarah dengan memegang kedua sisi kepalanya, sesekali dia cemas dan berdiri, kemudian kembali duduk dan menghentakkan tubuhnya di kursi kebesarannya.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Marla II

Marla II

bagus,

2022-09-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 part 1
2 Bab 1 part 2
3 Bab 1 Part 3
4 Bab 1 part 4
5 Bab 1 part 5
6 Bab 1 part 6
7 Bab 1 Part 7
8 Bab 1 part 8
9 Bab 2 part 1
10 Bab 2 Part 2
11 Bab 3
12 Bab 4
13 Bab 4 part 1
14 Bab 4 part 2
15 Bab 4 part 3
16 Bab 4 part 4
17 Bab 4 part 5
18 Bab 4 part 6
19 Bab 5
20 Bab 5 part 1
21 Bab 5 part 2
22 Bab 5 part 3
23 Bab 5 part 4
24 Bab 5 part 5
25 Bab 5 part 6
26 Bab 5 part 7
27 Bab 5 part 8
28 Bab 6
29 Bab 6 part 1
30 Bab 6 part 2
31 Bab 6 part 3
32 Bab 6 part 4
33 Bab 6 part 5
34 Bab 6 part 6
35 Bab 6 part 7
36 Bab 7
37 Bab 7 part 1
38 Bab 7 part 2
39 Bab 7 part 3
40 Bab 7 part 4
41 Bab 7 part 5
42 Bab 7 part 6
43 Bab 7 part 7
44 Bab 7 part 8
45 Bab 8
46 Bab 8 part 1
47 Bab 8 part 2
48 BAb 8 part 3
49 Bab 9
50 Bab 9 part 1
51 Bab 9 part 2
52 Bab 9 part 3
53 Bab 10
54 Bab 11
55 Bab 11 part 1
56 Bab 11 part 2
57 Bab 11 part 3
58 Bab 11 part 4
59 Bab 11 part 5
60 Bab 11 part 6
61 Bab 11 part 7
62 Bab 11 part 8
63 Bab 12
64 Bab 12 part 1
65 Bab 12 part 2
66 Bab 12 part 3
67 Bab 12 part 4
68 Bab 12 part 5
69 Bab 12 part 6
70 Bab 12 part 7
71 Bab 12 part 8
72 Bab 13
73 Bab 14
74 Bab 15
75 Bab 16
76 Bab 17
77 Bab 18
78 Bab 19
79 Bab 20
80 Bab 21
81 Bab 22
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1 part 1
2
Bab 1 part 2
3
Bab 1 Part 3
4
Bab 1 part 4
5
Bab 1 part 5
6
Bab 1 part 6
7
Bab 1 Part 7
8
Bab 1 part 8
9
Bab 2 part 1
10
Bab 2 Part 2
11
Bab 3
12
Bab 4
13
Bab 4 part 1
14
Bab 4 part 2
15
Bab 4 part 3
16
Bab 4 part 4
17
Bab 4 part 5
18
Bab 4 part 6
19
Bab 5
20
Bab 5 part 1
21
Bab 5 part 2
22
Bab 5 part 3
23
Bab 5 part 4
24
Bab 5 part 5
25
Bab 5 part 6
26
Bab 5 part 7
27
Bab 5 part 8
28
Bab 6
29
Bab 6 part 1
30
Bab 6 part 2
31
Bab 6 part 3
32
Bab 6 part 4
33
Bab 6 part 5
34
Bab 6 part 6
35
Bab 6 part 7
36
Bab 7
37
Bab 7 part 1
38
Bab 7 part 2
39
Bab 7 part 3
40
Bab 7 part 4
41
Bab 7 part 5
42
Bab 7 part 6
43
Bab 7 part 7
44
Bab 7 part 8
45
Bab 8
46
Bab 8 part 1
47
Bab 8 part 2
48
BAb 8 part 3
49
Bab 9
50
Bab 9 part 1
51
Bab 9 part 2
52
Bab 9 part 3
53
Bab 10
54
Bab 11
55
Bab 11 part 1
56
Bab 11 part 2
57
Bab 11 part 3
58
Bab 11 part 4
59
Bab 11 part 5
60
Bab 11 part 6
61
Bab 11 part 7
62
Bab 11 part 8
63
Bab 12
64
Bab 12 part 1
65
Bab 12 part 2
66
Bab 12 part 3
67
Bab 12 part 4
68
Bab 12 part 5
69
Bab 12 part 6
70
Bab 12 part 7
71
Bab 12 part 8
72
Bab 13
73
Bab 14
74
Bab 15
75
Bab 16
76
Bab 17
77
Bab 18
78
Bab 19
79
Bab 20
80
Bab 21
81
Bab 22

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!