Diterima Bekerja

Di ruangan dingin nan senyap ini seorang gadis tengah menghadap sang atasan yang juga memiliki sikap sedingin ruangannya. Wira Wijaya, dialah seorang Manager di kafe & resto tempat Kiran bekerja. Jika tidak demi Ruby, Kiran tidak akan mau untuk masuk dan menghadap Wira di ruangannya ini.

"Kiran?" Wira menatap pada takename di seragam gadis yang kini berdiri di hadapan dengan kedua tangan saling menggengam. "Katakan, ada kepentingan apa hingga kau menghadapku? Apa kau sudah membuat kesalahan atau kau .."

"Tidak, maaf Tuan. Demi Tuhan saya tidak melakukan kesalahan dan saya juga tidak sedang mengajukan surat pengunduran diri. Saya datang untuk meminta bantuan, saudara saya sangat membutuhkan pekerjaan dan.."

"Lalu apa habungannya dengan saya?".

Kiran hanya bisa tergagap. Ucapannya bahkan belum selesai dan atasan kilernya ini sudah lebih dulu memotong.

"Saya sempat mendengar jika Asisten koki resign dan saya berfikir jika di resto ini pasti membutuhkan pegawai baru, maka dari itu saya mohon dengan sangat agar Tuan mengijinkan saudara saya untuk bisa bekerja di tempat ini, menggantikan Asisten koki yang resign." Tubuh Kiran sudah gemetar luar biasa. Terlebih saat Wira menatapnya begitu dingin.

Wira tersenyum sinis. Ucapan Kiran seperti angin lalu yang tak terlalu ingin ditanggapi. Toh, bukan orang sembarangan yang bisa bekerja di tempat ini. Mereka harus punya kemampuan yang mumpuni di bidangnya dan menjunjung tinggi nilai profesionalisme.

"Kau percaya diri sekali rupanya, aku bahkan dibuat penasaran oleh sosok saudaramu itu. Seahli apa dirinya hingga membuatmu rela memohon-mohon padaku seperti ini."

Kiran melan salivanya berat. Ia kembali mengengam kedua tangannya. Takut dan gelisah bercampur menjadi satu. Tapi demi Ruby dan juga mengakui kepintaran perempuan itu dalam urusan memasak, membuat Kiran tak akan mundur sebelum sang Manager mengatakan 'Iya'.

Huh, jangan bermimpi Kiran.

"Tuan, meski saudara saya tidak memiliki pengalaman khusus dibidang tata boga, tapi saya yakin jika saudara saya sudah menguasai dunia perdapuran dan juga cekatan dalam bekerja."

Di kursinya Wira berdecak. Hendak menolak namun pengunduran tiba-tiba Asisten koki membuatnya belum memiliki pengganti.

"Apa ucapanmu bisa dibuktikan kebenarannya?"

"Pasti, pasti, Tuan." Kiran menjawab lugas, tak ada keraguan sedikit pun.

Pria itu menghela nafas dalam. Setidaknya lihat orangnya beserta kemampuannya lebih dulu. Setelahnya..

"Baik, esok bawa saudaramu untuk datang dan menghadapku. Kita akan buktikan semua ucapanmu. Jika kemampuannya mumpuni, aku bisa saja mempertimbangkan, namun jika omonganmu hanya bualan belaka dan tak ada buktinya, maka dengan berat hati kau pun akan kutendang dari resto ini."

Tubuh Kiran membeku. Tak menyangka jika Wira bisa mengatakan hal yang sedemikian menyakitkan untuknya. Apakah dirinya sudah terlalu lancang hingga menciptakan kemurkaan ataukah..

"Aku rasa sudah tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Keluar dari ruanganku dan kembali pada pekerjaanmu."

Kira sontak menganggukkan kepala meski berat. Ia lekas pergi meninggalkan ruang Manager sebelum ia benar-benar dipecat saat ini juga.

💗💗💗💗💗

Wira mengerutkan kening. Pandangannya tertuju pada perut seorang perempuan sedang berdiri di hadapannya.

Apa? Hamil?.

"Kiran! Apa maksud dari semua ini. Kau benar-benar ingin aku pecat rupanya!" Wira menghardik gadis bernama Kiran yang tubuhnya sudah bergetar hebat. Sementara perempuan yang disebut hamil tadi justru memasang wajah kebingungan.

"Ma-maaf, Tu-tuan. Bu-bukan maksud saya demikian, tetapi sa-saudara saya memang sedang sangat membutuhkan pekerjaan ini demi calon anak yang dikandung." Kiran bahkan menangis mengucapnya. Kepalanya pun tertunduk dalam. Sementara Ruby memandang Kiran dengan mata berkaca-kaca. Tak mengira jika sejauh ini gadis manis itu berniat mencarikannya pekerjaan.

Sedari awal saat Kiran mengatakan jika di Resto tempatnya bekerja sedang membutuhkan pekerja, ia pun antusias ingin mencoba. Dan berakhirlah di tempat ini. Ruby sendiri tidak mengira jika reaksi atasan Kiran akan seperti ini begitu melihat dirinya.

Wira terhenyak. Untuk beberapa saat pria itu terdiam. Bingung hendak memberi reaksi semacam apa.

Hamil dan sangat membutuhkan pekerjaan terlebih dibubuhi air mata.

Sungguh Wira mengutuk situasi seperti ini. Disaat dirinya enggan menerima tapi juga sulit menolak.

"Baik, aku akan memberimu satu kesempatan. Tunjukan cara kerjamu dengan baik sebelum aku memutuskan berhak atau tidaknya kau bekerja di tempat ini."

"Baik, terimakasih Tuan." Kiran cepat menjawab.

"Aku tidak bicara padamu tapi pada saudaramu."

Ruby menelan salivanya susah payah sebelum menjawab, "Baik, tuan."

"Aku harap kau tidak akan menyia-nyiakan satu kesempatan ini." Wira bangkit, melangkah keluar ruangan disusul Kiran dan Ruby untuk menuju dapur resto.

💗💗💗💗💗

Mario, seorang chef keturunan itali menatap penuh tanya saat Wira membawa dua orang wanita ke dalam dapur. Satu gadis yang mengenakan seragam khusus pelayan resto bisa pria itu kenali, tetapi siapa satu perempuan lain yang berada di antara mereka.

"Mario," panggil Wira.

"Ya, Tuan."

"Aku membawa seorang kandidat sebagai penganti Karina untuk menjadi asistenmu. Aku hanya memberinya kesempatan padanya untuk menunjukan kemampuan dalam mendampingimu bekerja. Dan saat ini aku memberi kalian waktu untuk mempersiapkan satu menu masakan sebagai uji tes kelayakan. Mario, kau juga bisa membimbingnya. Memberi arahan yang benar, hingga dia tidak kebingungan."

Mario menatap pada Ruby kembali. Pria itu tersadar jika perempuan ini adalah calon asisten barunya, andai diterima.

"Baik, Tuan."

Wira memberi tempat untuk Mario dan Ruby dari para karyawan lain. Kemudian memberi satu menu yang nantinya akan dihidangkan oleh mario dan tentunya dengan bantuan Ruby.

Ketika Mario menyebut beberapa bahan sayuran dan juga daging, maka Ruby pun sigap mencari barang disebutkan dalam ruangan pendingin khusus. Tangan Ruby pun dengan cekatan mengupas, memotong bahkan mencincang bahan sesuai ukuran yang diperintahkan. Dari kejauhan Wira menatap pergerakan Ruby dalam diam, namun tersimpan juga rasa ngilu saat perut perempuan hamil itu bergerak seiring langkah kaki yang bergerak kesana kemari demi menemukan sesuatu yang dicari.

Tak berbeda jauh, Mario pun merasakan hal yang serupa. Saat berkutat dengan wajan dan spatula, ekor matanya masih sempat melirik pergerakan Ruby yang berada di sampingnya. Perempuan itu begitu cekatan saat bekerja. Tatapannya fokus hanya saja terbatasi dengan perutnya yang mulai membesar.

Mario cukup menyayangkan. Untuk apa dirinya diberikan seorang asisten dengan keadaan berbadan dua seperti ini. Selain kurang lincah, ia takut jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan seperti terpeleset atau kecelakaan lain.

"Kau bilang saudaramu ini tidak punya keahliaan khusus dalam bidang seperti ini. Tapi kenapa terlihat cukup mahir seperti ini?".

Karin yang berdiri di belakang Wira, terkesiap. Namun bibir tipisnya mengulum senyum.

"Saudaraku memang tidak memiliki ilmu khusus, namun sebagai seorang perempuan sekaligus Istri, saudaraku memiliki hobi memasak, hingga lambat laun membuatnya mahir seperti ini."

Wira pun tersenyum tipis. Ia masih menunggu masakan itu selesai sekaligus mengamati upergerakan Ruby.

"Tuan, spagehetti bolognese sudah siap." Ucapan Mario membuyarkan lamunan Wira. Tanpa rasa ragu pria itu pun berucap, "Baiklah, aku menerimamu untuk bekerja di tempat ini. Selamat bergabung. Berjuanglah bersama kami di Ruby resto & caffe.".

Ruby tersenyum begitu pun dengan Kiran yang justru jauh lebih heboh. Disela senyumnya Ruby justru gagal fokus selepas mendengar nama Resto tempat dirinya akan bekerja kini.

Apa, Ruby Resto & caffe? Kenapa namanya mirip denganku?.

tbc.

Terpopuler

Comments

Sachiro Hafizh

Sachiro Hafizh

wah jgn2 punya sean lg restonya

2024-11-29

0

Zareenakim🥰

Zareenakim🥰

Menggenggam yah thor

2024-11-11

0

Evy

Evy

jangan angkuh pak manajer...ntar jatuh cinta...

2024-10-12

1

lihat semua
Episodes
1 Fitnah Berujung Talak
2 Garis Dua
3 Resmi Bercerai
4 Pergi
5 Kehidupan Setelah Berpisah
6 Segengam Asa
7 Diterima Bekerja
8 Restu Yang Tak Pernah Didapat
9 Hari Pertama Bekerja
10 Membuka Kenangan
11 Dia...
12 Sajian Untuk Sang Tuan
13 Kenangan Yang Tak Dapat Terlupakan
14 Parfum
15 Kekecewaan Ruby
16 Berhak Bahagia
17 Nyidam
18 Baby Shop
19 Wira
20 Takdir
21 Pergulatan Batin
22 Tangis Dan Untaian Doa
23 Silvia
24 Status Ruby
25 Lingkungan Pertemanan Margareth
26 Pertemuan Tak Terduga
27 Tirai Yang Tersibak
28 Penelusuran Sean
29 Naik Jabatan
30 Pertemuan
31 Pertemuan Part 2
32 Mengikuti Ruby
33 Ruby Resto & Cafe
34 Celia, Putriku
35 Bersama Wira
36 Kedatangan Sean
37 Mengulang Masa Lalu
38 Jangan Dekat Dengannya
39 Tentang Wira
40 Reaksi Margareth
41 Keinginan Sean
42 Keputusan Ruby
43 Kembali Bersama
44 Rencana Sean
45 Rencana Sean Part. 2
46 Kegalauan Wira
47 Tentang Selena
48 Perubahan Ruby
49 Berkunjung Ke Rumah Ruby
50 Margareth Diusir
51 Akal Bulus Leo
52 Perdebatan Selena Dan Margareth
53 Penyesalan Selena
54 Adik Dan Kakak
55 Ulah Margareth
56 Siapa Yang Pantas
57 Karna Kau Pantas Untukku Perjuangkan
58 Wira Bersama Kiran
59 Wira Bersama Kiran Part. 2
60 Kedatangan Rio
61 Kedatangan Rio Part. 2
62 Tekad Seorang Pria
63 Meminta Pendapat Sean
64 Tekad Seorang Pria Part. 2
65 Melamar Selena
66 Sean Menemui Margareth
67 Sean Menemui Margareth Part. 2
68 Sean Menemui Margareth Part. 3
69 Rengekan Willy
70 Kedekatan Kiran Dan Willy
71 Bentuk Perhatian
72 Membujuk Selena
73 Rio Bagaskara
74 Penjelasan Rio
75 Kejutan Untuk Margareth
76 Titik Lemah Seorang Margareth
77 Willy Berkunjung Ke Rumah Kiran.
78 Willy Berkunjung Ke Rumah Kiran Part. 2
79 Gengsi Menjadi Petaka
80 Margareth Terluka
81 Celia, Cucuku.
82 Restu Untuk Selena
83 Permintaan Willy
84 Usaha Wira
85 Bundanya Willy
86 Kebahagiaan Yang Sesungguhnya (END)
87 Extra Part Kiran Dan Wira
88 Extra Part Kiran Dan Wira
89 Extra Part Kiran Dan Wira
90 Extra Part Kiran Dan Wira.
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Fitnah Berujung Talak
2
Garis Dua
3
Resmi Bercerai
4
Pergi
5
Kehidupan Setelah Berpisah
6
Segengam Asa
7
Diterima Bekerja
8
Restu Yang Tak Pernah Didapat
9
Hari Pertama Bekerja
10
Membuka Kenangan
11
Dia...
12
Sajian Untuk Sang Tuan
13
Kenangan Yang Tak Dapat Terlupakan
14
Parfum
15
Kekecewaan Ruby
16
Berhak Bahagia
17
Nyidam
18
Baby Shop
19
Wira
20
Takdir
21
Pergulatan Batin
22
Tangis Dan Untaian Doa
23
Silvia
24
Status Ruby
25
Lingkungan Pertemanan Margareth
26
Pertemuan Tak Terduga
27
Tirai Yang Tersibak
28
Penelusuran Sean
29
Naik Jabatan
30
Pertemuan
31
Pertemuan Part 2
32
Mengikuti Ruby
33
Ruby Resto & Cafe
34
Celia, Putriku
35
Bersama Wira
36
Kedatangan Sean
37
Mengulang Masa Lalu
38
Jangan Dekat Dengannya
39
Tentang Wira
40
Reaksi Margareth
41
Keinginan Sean
42
Keputusan Ruby
43
Kembali Bersama
44
Rencana Sean
45
Rencana Sean Part. 2
46
Kegalauan Wira
47
Tentang Selena
48
Perubahan Ruby
49
Berkunjung Ke Rumah Ruby
50
Margareth Diusir
51
Akal Bulus Leo
52
Perdebatan Selena Dan Margareth
53
Penyesalan Selena
54
Adik Dan Kakak
55
Ulah Margareth
56
Siapa Yang Pantas
57
Karna Kau Pantas Untukku Perjuangkan
58
Wira Bersama Kiran
59
Wira Bersama Kiran Part. 2
60
Kedatangan Rio
61
Kedatangan Rio Part. 2
62
Tekad Seorang Pria
63
Meminta Pendapat Sean
64
Tekad Seorang Pria Part. 2
65
Melamar Selena
66
Sean Menemui Margareth
67
Sean Menemui Margareth Part. 2
68
Sean Menemui Margareth Part. 3
69
Rengekan Willy
70
Kedekatan Kiran Dan Willy
71
Bentuk Perhatian
72
Membujuk Selena
73
Rio Bagaskara
74
Penjelasan Rio
75
Kejutan Untuk Margareth
76
Titik Lemah Seorang Margareth
77
Willy Berkunjung Ke Rumah Kiran.
78
Willy Berkunjung Ke Rumah Kiran Part. 2
79
Gengsi Menjadi Petaka
80
Margareth Terluka
81
Celia, Cucuku.
82
Restu Untuk Selena
83
Permintaan Willy
84
Usaha Wira
85
Bundanya Willy
86
Kebahagiaan Yang Sesungguhnya (END)
87
Extra Part Kiran Dan Wira
88
Extra Part Kiran Dan Wira
89
Extra Part Kiran Dan Wira
90
Extra Part Kiran Dan Wira.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!