Pergi

"Nak, apa tidak lebih baik jika kau urungkan niatmu untuk pergi dari rumah ini" Rahayu mengusap tangan Ruby yang sibuk memindahkan pakaian ke dalam koper, hingga aktifitas gadis itu terhenti.

Ruby menanggapi pertanyaan Rahayu dengan sekali anggukan. Meski tergambar jelas gurat kesedihan pada wajah paruh baya itu, namun Ruby tetap kekeh pada keputusan awal.

"Coba kau timang sekali lagi, Nak. Setidaknya, fikirkan juga nasib janin di dalam perutmu. Meski kalian berpisah, paling tidakbdia harus tau siapa Ayah kandungnya yang sebenarnya." Sejak semalam, Rahayu sudah bicara panjang lebar. Ruby yang menutupi kehamilannya dari Sean, dirasanya salah. Mengingat dosa besar andai seorang ibu dengan sengaja memisahkan anak dari Ayah kandungnya.

"Ibu, aku mohon dengan sangat. Tolong hargai keputusanku. Jika aku berkata sejujurnya pada Sean, dia belum tentu mengakui jika janin dalam kandunganku ini adalah anaknya." Bukan tanpa alasan Ruby mengucap hal demikian. Fitnah perselingkuhan yang ditujukan untuknya, pasti akan menjadi sebuah bukti kuat bagi keluarga Sean untuk semakin memojokkannya dan Ruby tak ingin hal itu terjadi kembali. Sudah cukup harga dirinya direndahkan sedemikian rupa. Biarlah ia pergi. Membawa luka diri dan menata hidup yang lebih baik bersama sang buah hati.

Rahayu mengalah. Tak mampu untuk membujuk Ruby untuk tetap bertahan hidup di kota ini.

"Baiklah. Ibu hanya bisa berdoa untuk kebagiaanmu bersama janin dalam kandunganmu." Rahayu berpesan. Ia pun ikut membantu mengemas pakaian Ruby kedalam koper dan ransel.

Sesuai permintaan Rahayu, Ruby akan dititipkan pada saudaranya selama belum mendapatkan tempat tinggal. Setidaknya Rahayu bisa legowo melepaskan Ruby dengan bantuan saudara yang ikut menampungnya.

Ada yang mengalir dari sudut mata Rahayu saat seluruh pakaian dan barang pribadi Ruby sudah terkemas rapi. Rahayu menangis dalam diam. Sejujurnya dia tak rela melepaskan. Bukan hanya karna kondisi Ruby tapi juga kondisi kandungannya. Rahayu diliputi kecemasan. Takut jika diseparuh jalan terjadi hal-hal yang tak diinginkan, hingga membuat Ruby terluka.

Ya tuhan.

Rahayu gelisan. Pandangannya hanya tertuju pada Ruby yang hilir mudik merapikan perlengkapan penting miliknya ke dalam sebuah tas. Meski dari luar Ruby terlihat tegar, namun dalam hati siapa yang tau.

Begitu memastikan seluruh barang pribadinya sudah terkemas. Gadis lekas bangkit, menarik koper dan juga tas menuju teras panti asuhan. Beberapa anak yang tanpa sengaja melihat sontak menghampiri Ruby dan Rahayu. Beberapa pertanyaan tentu memenuhi fikir mereka saat menatap pada koper kemudian pada Ruby yang berpenampilan rapi.

"Kakak Ruby mau kemana? Kenapa membawa banyak barang?". Seorang anak perempuan yang cukup dekat dengan Ruby bertanya. Ia menatap heran ke arah barang-barang Ruby.

Ruby dan Rahayu saling berpandangan. Mereka cukup kesulitan memberi jawaban.

"Em, kak Ruby akan mengunjungi keluarganya di kampung. Mereka bilang sudah rindu dan meminta Kak Ruby untuk pulang." Rahayu justru yang menjawab pertanyaan sang anak mendahului Ruby.

Anak perempuan itu mengangguk samar, namun dalam hati ia berfikir. Pasalnya gadis kecil itu pun tau jika Ruby sama sekali tak memiliki sanak saudara.

"Ya sudah, Sella ikut bergabung dengan teman yang lain, ya. Ibu akan mengantar Kak Ruby ke depan."

Gadis bernama Sella itu mengangguk, berlari menjauh untuk bergabung dengan beberapa teman lain yang sedang menyapu halaman panti.

Beberapa anak lain ikut menatap pada Ruby dan beberapa detik kemudian mereka serempai melambaikan tangan.

Sepasang mata Ruby memanas. Pemandangan seperti ini membuat hatinya teriris pedih. Tatapan polos bocah-bocah itu, sama seperti dirinya beberapa tahun lalu.

Sigap, Ruby menyusut bulir bening yang menitik sebelum menganak sungai. Satu tangan Ruby pun terangkat untuk balas melambaikan tangan.

Menyadari keharuan yang tengah berlangsung, Rahayu pun lekas membimbing Ruby untuk keluar, menunggu taksi oleh yang sebelumnya sudah dipesan. Baru beberapa menit menunggu, sebuah taksi online menepi.

Rahayu lekas menatap Ruby, berbicara padannya saat sang sopir taksi menyimpan barang-barang Ruby ke dalam bagasi.

"Ruby, berjanjilah pada ibu untuk selalu menjaga diri dan juga kandunganmu. Maaf, Ibu tidak bisa mengantarmu tapi Ibu sudah mengatakan pada Fatiman, jika hari ini kau akan datang." Rahayu mengusap perut bulat Ruby, mengumamkan beberapa doa untuk kesehatan janin beserta ibunya.

Ruby mengangguk. Fatimah meupakan kerabat dekat Rahayu dan di rumah beliaulah rencananya Ruby akan menumpang sementara waktu.

Ruby mulai masuk ke dalam taksi, sementara Rahayu tampak sedang berbicara pada sopir taksi panjang lebar. Menitipkan Ruby agar selamat dan tanpa satu kekurangan apa pun sampai ketempat tujuan.

Rahayu melambaikan tangan saat taksi yang membawa tubuh Ruby mulai bergerak. Bulir bening kembali membasahi pipi. Meski sempat terpisah dari Ruby saat gadis itu menikah, tetapi rasanya tak sesakit ini saat gadis itu meninggalkan dirinya untuk kedua kali. Ruby tengah dihantam prahara besar dalam rumah tangga saat memilih pergi dan Rahayu tidak yakin jika gadis tersebut akan kembali ke panti asuhan yang sejak kecil sudah menjadi tempat tinggalnya.

Terpopuler

Comments

Sachiro Hafizh

Sachiro Hafizh

ngandung bawang ceritanya thor 😥😭

2024-11-29

0

Bunda

Bunda

nyesek😭😭😭😭

2024-12-03

0

Elly Rasmanawati

Elly Rasmanawati

aku nangis thor...

2024-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Fitnah Berujung Talak
2 Garis Dua
3 Resmi Bercerai
4 Pergi
5 Kehidupan Setelah Berpisah
6 Segengam Asa
7 Diterima Bekerja
8 Restu Yang Tak Pernah Didapat
9 Hari Pertama Bekerja
10 Membuka Kenangan
11 Dia...
12 Sajian Untuk Sang Tuan
13 Kenangan Yang Tak Dapat Terlupakan
14 Parfum
15 Kekecewaan Ruby
16 Berhak Bahagia
17 Nyidam
18 Baby Shop
19 Wira
20 Takdir
21 Pergulatan Batin
22 Tangis Dan Untaian Doa
23 Silvia
24 Status Ruby
25 Lingkungan Pertemanan Margareth
26 Pertemuan Tak Terduga
27 Tirai Yang Tersibak
28 Penelusuran Sean
29 Naik Jabatan
30 Pertemuan
31 Pertemuan Part 2
32 Mengikuti Ruby
33 Ruby Resto & Cafe
34 Celia, Putriku
35 Bersama Wira
36 Kedatangan Sean
37 Mengulang Masa Lalu
38 Jangan Dekat Dengannya
39 Tentang Wira
40 Reaksi Margareth
41 Keinginan Sean
42 Keputusan Ruby
43 Kembali Bersama
44 Rencana Sean
45 Rencana Sean Part. 2
46 Kegalauan Wira
47 Tentang Selena
48 Perubahan Ruby
49 Berkunjung Ke Rumah Ruby
50 Margareth Diusir
51 Akal Bulus Leo
52 Perdebatan Selena Dan Margareth
53 Penyesalan Selena
54 Adik Dan Kakak
55 Ulah Margareth
56 Siapa Yang Pantas
57 Karna Kau Pantas Untukku Perjuangkan
58 Wira Bersama Kiran
59 Wira Bersama Kiran Part. 2
60 Kedatangan Rio
61 Kedatangan Rio Part. 2
62 Tekad Seorang Pria
63 Meminta Pendapat Sean
64 Tekad Seorang Pria Part. 2
65 Melamar Selena
66 Sean Menemui Margareth
67 Sean Menemui Margareth Part. 2
68 Sean Menemui Margareth Part. 3
69 Rengekan Willy
70 Kedekatan Kiran Dan Willy
71 Bentuk Perhatian
72 Membujuk Selena
73 Rio Bagaskara
74 Penjelasan Rio
75 Kejutan Untuk Margareth
76 Titik Lemah Seorang Margareth
77 Willy Berkunjung Ke Rumah Kiran.
78 Willy Berkunjung Ke Rumah Kiran Part. 2
79 Gengsi Menjadi Petaka
80 Margareth Terluka
81 Celia, Cucuku.
82 Restu Untuk Selena
83 Permintaan Willy
84 Usaha Wira
85 Bundanya Willy
86 Kebahagiaan Yang Sesungguhnya (END)
87 Extra Part Kiran Dan Wira
88 Extra Part Kiran Dan Wira
89 Extra Part Kiran Dan Wira
90 Extra Part Kiran Dan Wira.
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Fitnah Berujung Talak
2
Garis Dua
3
Resmi Bercerai
4
Pergi
5
Kehidupan Setelah Berpisah
6
Segengam Asa
7
Diterima Bekerja
8
Restu Yang Tak Pernah Didapat
9
Hari Pertama Bekerja
10
Membuka Kenangan
11
Dia...
12
Sajian Untuk Sang Tuan
13
Kenangan Yang Tak Dapat Terlupakan
14
Parfum
15
Kekecewaan Ruby
16
Berhak Bahagia
17
Nyidam
18
Baby Shop
19
Wira
20
Takdir
21
Pergulatan Batin
22
Tangis Dan Untaian Doa
23
Silvia
24
Status Ruby
25
Lingkungan Pertemanan Margareth
26
Pertemuan Tak Terduga
27
Tirai Yang Tersibak
28
Penelusuran Sean
29
Naik Jabatan
30
Pertemuan
31
Pertemuan Part 2
32
Mengikuti Ruby
33
Ruby Resto & Cafe
34
Celia, Putriku
35
Bersama Wira
36
Kedatangan Sean
37
Mengulang Masa Lalu
38
Jangan Dekat Dengannya
39
Tentang Wira
40
Reaksi Margareth
41
Keinginan Sean
42
Keputusan Ruby
43
Kembali Bersama
44
Rencana Sean
45
Rencana Sean Part. 2
46
Kegalauan Wira
47
Tentang Selena
48
Perubahan Ruby
49
Berkunjung Ke Rumah Ruby
50
Margareth Diusir
51
Akal Bulus Leo
52
Perdebatan Selena Dan Margareth
53
Penyesalan Selena
54
Adik Dan Kakak
55
Ulah Margareth
56
Siapa Yang Pantas
57
Karna Kau Pantas Untukku Perjuangkan
58
Wira Bersama Kiran
59
Wira Bersama Kiran Part. 2
60
Kedatangan Rio
61
Kedatangan Rio Part. 2
62
Tekad Seorang Pria
63
Meminta Pendapat Sean
64
Tekad Seorang Pria Part. 2
65
Melamar Selena
66
Sean Menemui Margareth
67
Sean Menemui Margareth Part. 2
68
Sean Menemui Margareth Part. 3
69
Rengekan Willy
70
Kedekatan Kiran Dan Willy
71
Bentuk Perhatian
72
Membujuk Selena
73
Rio Bagaskara
74
Penjelasan Rio
75
Kejutan Untuk Margareth
76
Titik Lemah Seorang Margareth
77
Willy Berkunjung Ke Rumah Kiran.
78
Willy Berkunjung Ke Rumah Kiran Part. 2
79
Gengsi Menjadi Petaka
80
Margareth Terluka
81
Celia, Cucuku.
82
Restu Untuk Selena
83
Permintaan Willy
84
Usaha Wira
85
Bundanya Willy
86
Kebahagiaan Yang Sesungguhnya (END)
87
Extra Part Kiran Dan Wira
88
Extra Part Kiran Dan Wira
89
Extra Part Kiran Dan Wira
90
Extra Part Kiran Dan Wira.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!