eps 3 Pertemuan pertama

Sekretaris Hans menghampiri atasannya yang sedang bergelut dengan kesibukannya yang tiada henti.

"Apa kamu sudah mendapatkan informasi tentang nara?" Tanya Huzaifi ketika melihat sekretaris Hans yang datang menemuinya.

"Sudah saya terima semua informasi tentang nara, nona nara adalah putri tunggal Suparman pemilik perusahaan A yang memegang saham terbesar di perusahaan kita dan kedua orang tuanya meninggal ketika mereka kecelakaan beberapa waktu lalu, saat ini nona nara tinggal dengan tuan suherman yang merupakan adik dari tuan suparman, namun istri beliau tidak begitu menyukai nona nara karena suaminya terlalu memberikan kasih sayangnya kepada nara." Sekretaris Hans menjelaskan sedetail mungkin tentang Nara dan memberikan profil Nara kepada atasannya tersebut, huzaifi melihat profil kehidupan nara sebelumnya ketika bersama kedua orang tua disaat semasa hidupnya.

"Akan tetapi." Sekretaris hans diam sejenak.

"Ada apa?" Tanya Huzaifi dengan penasaran.

"Karena kasih sayang pak suherman yang berbeda untuk anak kandungnya membuat istrinya semakin membenci nona nara, sehingga menjodohkan nara dengan pria yang tidak baik dan suka berjudi " Jelas sekretaris Hans kembali.

"Bagaimana bisa menjodohkan anak yang masih sekolah?" Huzaifi bertanya dengan kesal.

"Ini yang saya dapatkan dari orang suruhan kita." Ujar sekretaris Hans

Huzaifi berfikir sejenak untuk membantu dan menguntungkan juga untuk dirinya sehingga tidak ada yang dirugikan satu sama lain.

.

"Dimana dia akan menemui pria itu?" Tanya Huzaifi sembari menyelesaikan pekerjaannya.

"Di Kafe seni pak." Jawab sekretaris Hans.

"Persiapkan semua untuk menemui nara, hentikan pria itu jangan sampai pria itu menemui nara!" Perintah Huzaifi dengan tegas.

"Baik pak." Jawab sekretaris Hans lalu pergi dari ruangan Huzaifi, dengan sedih Huzaifi kembali melihat foto nara dengan adetra yang terlihat berbeda di handphonenya.

"Maafkan aku tiara, aku harus melakukan ini untuk adetra, selain kamu hanya nara yang bisa membantu adetra disaat kesulitan." Ujar Huzaifi mengambil foto di atas meja sembari mengusap foto tiara.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah dua siang, nara ragu untuk menemui pria pilihan tantenya, namun jika tidak melihatnya dahulu kesempatan untuk keluar dari rumah itu akan sulit, setelah sekian lama menimbang nara akhirnya tetap datang ke kafe seni.

"Nara." Seseorang memanggil dengan dingin dari kejauhan, terlihat berbeda dengan pikirannya, orang yang akan bertemu dengannya pria dingin dan kaku namun sangat tampan, nara menghampiri pria tersebut.

"Silahkan duduk." Titah pria tersebut, tanpa ragu nara duduk dihadapan pria dingin tersebut.

"Langsung saja, tanpa basa-basi, nama saya huzaifi." Memberikan kartu namanya dan meletakkannya diatas meja.

"Untuk tujuan saya datang menemui kamu untuk nikah kontrak." Sambungnya kembali. Nara terdiam sejenak mendengar perkataan huzaifi.

"Apa untungnya untuk saya?" Nara bertanya sembari berusaha untuk kuat dan tenang.

"Tentu kamu akan keluar dari rumah itu, bukankah itu yang kamu inginkan?" Jawab Huzaifi tenang dan dingin. Nara terkejut dan matanya terbelalak mendengar perkataan pria dihadapannya bagaimana mungkin ia tau tujuan yang diharapkannya, nara berusaha untuk berfikir sejenak.

"Bagaimana anda tau?" Tanya Nara dengan penasaran.

"Kamu tidak perlu tahu saya tahu dari mana yang jelas ini sama-sama menguntungkan untuk kita berdua bukan?." Jelas Huzaifi dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Tapi saya memiliki syarat!" Pinta Nara.

"Katakan." Ucap Huzaifi santai.

"Pertama, saya sedang sekolah dan butuh biaya sekolah, anda harus selesaikan itu hingga saya kuliah, kedua saya tidak ingin diatur kebebasan saya dan jangan ikut campur urusan pribadi saya." Pinta Nara menjelaskan semua persyaratan darinya. Huzaifi hanya menganggukkan kepalanya untuk setuju.

"Tidak masalah, syarat yang saya ajukan pertama, jangan sampai ada yang mengetahui pernikahan ini, teman sekolah atau teman apapun itu, kedua, kamar kita terpisah jangan sesekali kamu akan masuk ke kamar saya, terakhir jangan pernah berharap saya akan jatuh cinta dengan kamu! ingat ikuti dengan baik! jika kamu menemukan pria impian kamu, kita bisa mengurus surat perceraian." Huzaifi menjelaskan semua persyaratan darinya dengan tatapan mata yang tegas. Demi mendapatkan ketenangan nara menyetujui semua syarat yang diajukan huzaifi, walaupun sakit saat mendengar kata perceraian

"Jika kamu ingin segera keluar dari rumah itu, kita susun rencana dahulu, pertama saya harus bertemu dengan orang tua kamu maksud saya ayah kamu, bagaimanapun juga saya harus terlihat baik agar mendapatkan restu darinya." Ujar Huzaifi sambil memainkan handphonenya.

"Itu aku yang akan mengurusnya." Ucap Nara.

"Baiklah, jika begitu pembicaraan kita selesai." Ujar Huzaifi sambil beranjak dari tempat duduknya.

Nara tidak yakin dengan rencana ini, jika dia diam saja tantenya akan melakukan segala cara untuk dirinya pergi dari rumah itu.

"kamu tidak pulang? saya akan mengantar anda pulang." Huzaifi menawarkan tumpangan dengan sikap dinginnya.

"Tidak terimakasih." Jawab nara menolaknya dengan dingin.

"Baiklah saya tidak akan menawarkan untuk kedua kalinya." Ucap Huzaifi lalu pergi begitu saja tanpa ada rasa simpati, nara hanya bisa pasrah dengan keadaan yang sedang dihadapinya.

Nara terus menerus larut dalam keadaan yang memaksa dirinya harus kuat menghadapi segala tantangan yang dihadapi olehnya, dari kejauhan huzaifi melihat nara yang duduk dengan meratapi nasibnya sendiri yang akan menjadi istri kontraknya.

"Sepertinya dia sedang tertekan dengan keadaan yang memaksa dirinya untuk tetap tenang dan berusaha untuk kuat, walaupun sebenarnya dirinya sedang mencari perlindungan." Ujar sekretaris Hans dengan kasihan.

"Sekretaris hans, kamu bisa membaca pikiran orang ya? seolah kamu sudah mengetahui yang di pikirannya." Ejek Huzaifi dengan kesal.

"Maaf pak saya mungkin lancang, bukan kah sudah terlihat dari wajahnya yang terlihat sedang berusaha untuk bangkit dari kegelapan yang menyelimuti dirinya, seperti anda yang tidak bisa merelakan nona tiara". Ungkap sekretaris Hans sedikit menyindir.

Setelah mendengar perkataan sekretaris hans, membuat huzaifi terdiam dan berfikir harus melakukan segala cara untuk membuat nara bisa aman bersama dengannya.

Setelah menenangkan pikirannya, nara mendapatkan pesan dari ayahnya bahwa ayahnya akan keluar kota untuk bisnisnya di kantor cabang, nara sesekali menyeka air matanya yang akan tumpah.

Nara beranjak dari kursinya untuk pulang sebelum tantenya mengomelinya, ketika nara baru keluar dari kafe, mobil hitam berhenti di hadapannya.

"Ayo naik, saya akan mengantar anda pulang." Titah huzaifi tanpa melihat lawan bicaranya.

"Tidak perlu saya bisa pulang dengan taksi." Sahut Nara menolak ajakan Huzaifi. Namun huzaifi tetap membukakan pintu mobil untuk nara karena dirinya tidak suka ada penolakan.

"Ayo naik, tidak mudah saya membukakan pintu mobil untuk orang lain." Ujarnya.

"Saya tidak meminta anda untuk membuka pintu mobil untuk saya." Ungkap Nara tetap menolak, Huzaifi semakin kesal namun tetap menahan amarahnya, sekretaris hans hanya tertawa pelan melihat tingkah atasannya.

"Ayo cepat! banyak orang yang memperhatikan kita."Pinta Huzaifi sambil menarik tangan nara untuk masuk ke mobil.

Episodes
1 eps 1 Bersama ayah
2 eps 2 Teman barunya
3 eps 3 Pertemuan pertama
4 eps 4 Meminta restu
5 eps 5 Dia saudara Adetra
6 eps 6 Aku tidak setuju
7 eps 7 Hanya dia yang bisa
8 eps 8 Solusi dari Nara
9 eps 9 Belajar memanggil mamah
10 eps 10 Drama dari bintang
11 eps 11 Tes DNA
12 eps 12 Memberi semangat untuk ayah
13 eps 13 Sebatas teman
14 Eps 14 Kejadian malam itu
15 eps 15 Bermuka dua
16 eps 16 Bekal makan siang
17 eps 17 Cemburu
18 eps 18 Sah
19 eps 19 tinggal bersama
20 eps 20 Nomor asing
21 eps 21 Seorang kakak
22 eps 22 Kebenaran
23 eps 23 Kecemburuan huzaifi
24 eps 24 Curhatan Adetra
25 eps 25 Dinding yang dingin
26 eps 26 Ciuman bayangan
27 eps 27 Berbahaya
28 eps 28 Senam jantung
29 eps 29 Klarifikasi
30 eps 30 Bertemu laki-laki lain
31 eps 31 Akhirnya
32 eps 32 Untuk nara
33 eps 33 Permintaan Reyhan
34 eps 34 Bertemu dengan rifaldi
35 eps 35 Kekanakan.
36 eps 36 Melarikan diri
37 eps 37 Kebohongan
38 eps 38 Kebohongan part 2
39 eps 39 Keputusan
40 eps 40 Pernyataan nara
41 eps 41 Kondisi nara.
42 eps 42 Awal mula serangan panik
43 eps 43 Pembantu
44 eps 44 Kegelisahan Rifaldi
45 eps 45 Mangga muda
46 eps 46 Kembali bersama nya
47 eps 47 Kedatangan polisi
48 eps 48 Ditahan
49 eps 49 Hanya Reyhan
50 eps 50 Sidang pertama
51 eps 51 Keputusan akhir
52 eps 52 Melepaskannya
53 eps 53 Permintaan terakhir
54 eps 54 Hanya mimpi
55 eps 55 merindukannya
56 eps 56 kebenaran.
57 eps 57 Cantika atau Nara
58 eps 58 Bertemu kembali
59 eps 59 Dia bukan papah
60 eps 60 Kecewa
61 eps 61 Perjuangan nara
62 eps 62 Orang tersakiti
63 eps 63 Pernikahan
64 eps 64 Kesempatan kedua
65 eps 65 Kebimbangan rifaldi
66 eps 66 Cinta bintang yang sepihak
67 Pengumuman
68 67
Episodes

Updated 68 Episodes

1
eps 1 Bersama ayah
2
eps 2 Teman barunya
3
eps 3 Pertemuan pertama
4
eps 4 Meminta restu
5
eps 5 Dia saudara Adetra
6
eps 6 Aku tidak setuju
7
eps 7 Hanya dia yang bisa
8
eps 8 Solusi dari Nara
9
eps 9 Belajar memanggil mamah
10
eps 10 Drama dari bintang
11
eps 11 Tes DNA
12
eps 12 Memberi semangat untuk ayah
13
eps 13 Sebatas teman
14
Eps 14 Kejadian malam itu
15
eps 15 Bermuka dua
16
eps 16 Bekal makan siang
17
eps 17 Cemburu
18
eps 18 Sah
19
eps 19 tinggal bersama
20
eps 20 Nomor asing
21
eps 21 Seorang kakak
22
eps 22 Kebenaran
23
eps 23 Kecemburuan huzaifi
24
eps 24 Curhatan Adetra
25
eps 25 Dinding yang dingin
26
eps 26 Ciuman bayangan
27
eps 27 Berbahaya
28
eps 28 Senam jantung
29
eps 29 Klarifikasi
30
eps 30 Bertemu laki-laki lain
31
eps 31 Akhirnya
32
eps 32 Untuk nara
33
eps 33 Permintaan Reyhan
34
eps 34 Bertemu dengan rifaldi
35
eps 35 Kekanakan.
36
eps 36 Melarikan diri
37
eps 37 Kebohongan
38
eps 38 Kebohongan part 2
39
eps 39 Keputusan
40
eps 40 Pernyataan nara
41
eps 41 Kondisi nara.
42
eps 42 Awal mula serangan panik
43
eps 43 Pembantu
44
eps 44 Kegelisahan Rifaldi
45
eps 45 Mangga muda
46
eps 46 Kembali bersama nya
47
eps 47 Kedatangan polisi
48
eps 48 Ditahan
49
eps 49 Hanya Reyhan
50
eps 50 Sidang pertama
51
eps 51 Keputusan akhir
52
eps 52 Melepaskannya
53
eps 53 Permintaan terakhir
54
eps 54 Hanya mimpi
55
eps 55 merindukannya
56
eps 56 kebenaran.
57
eps 57 Cantika atau Nara
58
eps 58 Bertemu kembali
59
eps 59 Dia bukan papah
60
eps 60 Kecewa
61
eps 61 Perjuangan nara
62
eps 62 Orang tersakiti
63
eps 63 Pernikahan
64
eps 64 Kesempatan kedua
65
eps 65 Kebimbangan rifaldi
66
eps 66 Cinta bintang yang sepihak
67
Pengumuman
68
67

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!