Lupa keluarga

"Baiklah, aku akan minta sama temanku untuk mengurus pembeliannya, soal surat suratnya nanti bisa langsung sama kamu saja, karena rumah ini mahar dariku untuk istriku tercinta. Dan isinya kamu boleh pilih perabotan yang sesuai dengan selera kamu, nanti aku transfer uangnya."

Clara tertegun menatap pandu yang begitu serius menata masa depan bersamanya. Cinta yang mungkin akan banyak menyakiti hati lain, namun cinta itu tak bisa ia tolak. Karena pesona Pandu sudah membutakan segalanya.

"Kenapa menatapku seperti itu? Suamimu ini apa sangat tampan? sampai sampai lihatnya tak berkedip gitu, hmm!" Pandu menggoda Clara yang langsung merona, dan salah tingkah karena ketahuan sedang menatap suaminya begitu intens dengan binar kagum.

"Yasudah yuk pulang, atau mau jalan dulu?" Sambung Pandu menatap Istrinya, saat ini yang ada di hati Pandu hanyalah kebahagiaan dan hidupnya kembali berwarna. Bisa berdampingan dengan yang di cinta, bisa mengucap kata cinta yang selama ini dipendam dan bisa memiliki wanita yang dia impikan selama ini. Hingga lupa, kalau ada hati wanita lain yang harus ia jaga, Pandu melupakan kehadiran Risma yang sudah menemaninya dan memberinya buah hati. Cintanya pada Clara sudah membuat Pandu lupa kalau dirinya juga seorang suami dan ayah bagi perempuan lain, perempuan yang ia nikahi dari perjodohan orang tuanya.

"Kita pulang saja, Mas kan juga harus istirahat, besok pagi pagi harus kembali kerja." sahut Clara berusaha untuk mengerti dan mulai belajar menerima kalau lelaki yang dia nikahi bukan hanya miliknya saja, tapi juga milik wanita lain.

"Baiklah!" balas Pandu, merangkul pundak istrinya dan berjalan menuju mobil yang ia parkir di depan halaman.

"Sayang, kamu suka rumahnya kan?" Kembali pandu bertanya untuk meyakinkan kalau istrinya suka dengan pilihannya, saat sudah berada di dalam mobil.

"Suka, Mas! Suka banget, dan warna catnya juga aku suka, elegan dan adem lihatnya. Makasih ya sayang." Clara menatap penuh cinta pada Pandu yang sedang fokus menyetir.

"Alhamdulillah kalau kamu suka. Insyaallah satu Minggu lagi sudah bisa mulai di isi, dan kita akan pindah minggu depannya ya, karena aku gak bisa pulang Minggu besok, ada banyak pekerjaan di kantor, mau ada kunjungan pejabat soalnya."

"Iya, Mas. Gak papa, insyaallah aku mengerti."

Clara membalas dengan senyuman yang terlihat begitu manis di mata Pandu.

"Kita beli oleh oleh dulu buat yang dirumah ya, biasanya ibu suka apa?" sambung Pandu menoleh ke istrinya yang tersenyum.

"Apa aja ibu suka, terserah Mas Pandu mau bawakan apa." balas Clara lembut.

"Yasudah kita beli martabak manis sama martabak telur di Hawai saja ya, kan sekalian lewat sana juga, satu arah." sahut Pandu yang masih fokus dengan jalan raya di depannya.

"Iya, Mas." jawab Clara manja dan menyenderkan kepalanya di bahu sang suami.

"Martabak Manis rasa keju dan ketan hitam, sama Martabak telur isi daging, ya mbak." Clara memesan martabak ke karyawan yang bertugas, sambil nunggu dibuatkan Clara dan Pandu duduk di depan toko yang sudah difasilitasi kursi panjang dan meja bundar.

"Mau kopi sayang? pesan sekalian, itu disebelah ada kopi kenangan." Pandu melihat ke samping toko Hawai ada mini cafe yang menjual kopi yang diberi label dengan Kopi Kenangan.

"Boleh, Kamu mau mas? Biar aku pesan sekalian." sahut Clara yang akan berdiri dari duduknya. Tapi Pandu mencegahnya.

"Biar aku saja, kamu duduk saja, tunggu disini! Mau kopi apa?" Pandu menawari.

"Ikut saja sama yang kamu pesan, Mas!" balas Clara manja.

Tak butuh waktu lama Pandu kembali membawa dua cup kecil berisi kopi kenangan, dan menyerahkannya kepada sang istri tercinta yang sudah terlihat menunggu.

"Belum selesai pesanannya?" Pandu menyerahkan satu cup kopi untuk Clara dan menanyakan martabak yang dipesannya sudah jadi belum.

"Belum, Mas. Kan antri! kita tunggu sambil ngopi."

Balas Clara santai dan mulai menyesap kopi yang ada ditangannya.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Sedangkan di lain tempat, Risma tengah duduk menyendiri di halaman belakang, melamun memikirkan sikap dan perubahan yang terlihat di diri Pandu akhir akhir ini. Dan hari ini, sudah seharian Pandu bahkan sama sekali tidak menghubunginya, menanyakan kabar anak anaknya saja tidak, itu semakin menambah kecurigaan Risma akan adanya wanita lain di hati suaminya.

Risma sudah membongkar ruang kerja Pandu, tapi tidak menemukan apapun, pun dengan isi laptopnya, juga tidak ada satupun yang mencurigakan.

Risma ingin menghubungi ibu mertuanya, tapi tidak tau bagaimana caranya bicara, mengungkapkan kecurigaannya pada Pandu ke Ibunya. Risma terdiam dan terus mencari cara agar bisa membuktikan kecurigaannya.

"Kamu sudah benar benar berubah Mas. Siapa perempuan itu, sampai kamu sama sekali tidak mengingat kami dirumah." Risma bicara lirih mengutarakan keresahannya. Pikirannya semakin kacau dengan kehadiran perempuan lain dalam hidup suaminya.

"Apa aku coba untuk menghubungi Mas Pandu duluan ya, agar aku tidak cemas dan berpikiran buruk seperti ini. Semoga aku salah dengan prasangka buruk ku pada suamiku, ampuni aku ya Tuhan." Risma terus bergumam sendiri, pikirannya benar benar kacau, bahkan hari ini dia meminta ganti ship dengan temannya, beralasan kalau sedang tidak enak badan, padahal pikirannya benar benar kacau oleh kemelut prasangka perselingkuhan sang suami.

#Pesan author

Cinta dan Pernikahan

"Peliharalah Cinta dan Jangan biarkan memudar"

Cinta menurut Erick Fromm dalam “the Art of Love” merupakan “tindakan keyakinan, dan siapa pun yang kecil keyakinannya, maka kecil juga cintanya”. Misalnya, sebesar apa keyakinan seseorang kepada Dzat Maha Pemberi Keberkahan maka sebesar itulah cintanya kepada Alloh.

Karena cinta berkaitan dengan keyakinan maka “besar atau kecilnya” akan tergantung kepada persepsi orangnya. Baginda Rasulullah telah menegaskan bahwa, “Sesungguhnya Allah berkata: "Aku sesuai prasangka hambaKU pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku" (HR Muslim). Hal inipun tentu akan berdampak kepada keberkahan hidup yang hakikatnya dianugerahkan oleh Alloh kepada orang tersebut. Kalau dugaan seseorang itu meragukan terhadap Maha Rahman dan Rahimnya Alloh sebagai sumber pemberi keberkahan kepada manusia maka kerugian lah yang akan didapatkan. Dalam hal ini, alquran telah menyebutkan: “Dan itulah dugaan mu yang telah kamu sangkakan terhadap RabbMU (dugaan itu) telah membinasakan kamu, sehingga jadilah kamu termasuk orang yang rugi (q.s. Fushshilat: 23)".

Lantas dalam kehidupan rumah tangga, "seberapa besar persepsi suami terhadap pasangannya atau sebaliknya istri terhadap pasangannya, maka sebesar itulah cinta yang akan dilahirkan dalam kehidupan keluarga." Jika persepsinya kecil dan selalu negatif maka yang lahir adalah hubungan tanpa cinta, yang tidak akan melahirkan keberkahan dan kebaikan sesama anggota keluarga. Hubungan yang lahir penuh prasangka satu sama lain, saling tidak percaya satu sama lain, saling mencurigai satu sama lain, saling mengumpat satu sama lain, komunikasi yang tak beradab satu sama lain, dan interaksi yang hambar satu sama lain. Dan bahkan bisa jadi kehidupan dalam keluarga menjadi sangat mekanik, kaku, seperti atas-bawahan, majikan-pembantu dan tuan-hamba sahaya dalam sistem feodal.

Hilang kemana ucapan manis dan mesra saat pertama niat berumah tangga. Dimana tradisi saling mendo’akan, dimana tradisi saling bercumbu rayu, dimana tradisi saling menghormati, dimana tradisi saling merangkul, dimana tradisi saling melindungi, dimana tradisi saling memberikan kecupan manis, dimana tradisi saling memberi hadiah yang membahagiakan, dimana tradisi saling memaafkan, dimana tradisi saling merindukan, dimana tradisi saling memahami, dan dimana tradisi saling melembutkan hati karena ibadah kepada Alloh dalam peradaban rumah tangga. Semuanya raib dan terkubur dalam keluarga, bersama hilangnya praktek-praktek cinta dan kasih sayang antar suami istri. Tradisi-tradisi pemelihara keberkahan dan kebahagiaan dalam pernikahan tersebut hanya menjadi sejarah usang yang pernah terjadi saat awal bertemu dan meniti rumah tangga. Tak berjangka waktu lama dan abadi, terkalahkan oleh keputusasaan dan kebosanan saat menghadapi dinamika remeh-temeh yang pasti akan datang pada setiap mahligai rumah tangga.

Entah dikubur dimana wujud cinta dan kasih sayang yang semestinya harus tetap lestari dalam mengarungi rumah tangga agar tetap sakinah, mawadah dan rahmat. Ya, banyak pasangan suami-istri yang mengalami amnesia atas sejarah awal pertemuan yang dipenuhi perasaan cinta dan kebahagiaan. Sehingga mereka lupa bersyukur atas anugerah terbaik atas diberikan kemudahan jodoh oleh Alloh. Anugerah jodoh yang semestinya selalu disyukuri dengan penuh cinta dan kasih sayang agar semakin bertambah keberkahan dalam rumah tangga.

Cinta dan kasih sayang yang tak pernah berakhir merupakan keunggulan seseorang dalam mengarungi kehidupan rumah tangga. Amy Ress Anderson dalam, “What Awesome Looks Like: How to Excel In Business And Life” menyebutkan jika ingin disebut manusia unggul, maka jadikan “Family where life begins and love never ends”. Artinya, salah satu rumus unggul seseorang (suami atau istri) dalam menjalani kehidupan adalah “love never ends."

Rumus yang menjadi salah satu kunci penting bisa bersatunya suami istri dalam rumah tangga penuh keberkahan.

Terpopuler

Comments

Ai Hodijah

Ai Hodijah

mf ya aku gedeug sama mereka berdua

2023-01-20

1

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

d ikutin ris s suami anjing laknat y

2022-11-11

1

Aas Azah

Aas Azah

apakah itu yang kau sebut adil pandu, melupakan keluarga mu dan memilih ber senang" dengan istri barumu😏

2022-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 perempuan masa lalu
2 menyatunya dua hati
3 Menjadi yang kedua
4 POV Pandu
5 sah
6 uang nafkah
7 pulang
8 POV Risma
9 kecurigaan Risma
10 Mahar rumah mewah
11 Lupa keluarga
12 obat di dalam kamar
13 Sakitnya Risma
14 Berhenti berjuang
15 perubahan sikap
16 Cemburu nya Pandu.
17 Cinta itu buta, ketika cinta tidak menggunakan logika
18 Pertemuan tak terduga antara Clara dan Risma.
19 memilih tak perduli
20 Abai
21 Pembalasan Risma
22 power istri sah sang perwira
23 Penyesalan yang terlambat
24 Penolakan Risma
25 Sama sama pilihan yang sulit
26 Munafik
27 Risma tak sadarkan diri
28 Cemburunya Pandu pada dokter Abas
29 Lepaskan dia Pandu
30 penyesalan Pandu
31 dugaan yang menyiksa
32 ungkapan cemburu yang menghadirkan luka
33 Lagi lagi Pandu cemburu
34 Menghubungi Clara
35 Risma dan rencananya
36 cerita mbak Romlah
37 Kamu tega, aku akan jauh lebih tega
38 Kedatangan Risma kerumah ibu mertua
39 Dukungan keluarga Pandu
40 Pandu tak berkutik
41 pertengkaran Clara dan Pandu
42 keputusan Pandu
43 Menuntut
44 Kamu akan hancur oleh penyesalan kamu Mas!
45 Kekecewaan Clara
46 Mengulur Waktu
47 Semua sudah berbeda, Mas!
48 uang hasil panen
49 Beli bibit ikan apa buat perempuan itu, mas?
50 Story watshap
51 permainan baru dimulai
52 POV Clara
53 tangisan Clara
54 Perubahan sikap Pandu
55 Sikap tegas Pandu untuk Clara
56 Kemunculan Clara di Madiun
57 sulit di atur
58 kecewa yang berujung sesal
59 pilihan yang sulit
60 ditolak petugas
61 kedatangan mertua
62 peringatan Pandu untuk Clara
63 kembalikan pada ayah
64 kesempatan
65 kepergian Risma juga Clara
66 tetap menunggu
67 tentukan pilihanmu
68 menemui Clara
69 Talaq aku, Mas. Dengan saksi ibuku
70 tersiksa lahir batin
71 pergi menjauh
72 Bertahan
73 aku sudah bercerai dengannya
74 butuh pelepasan hormon
75 Hamil
76 istri seutuhnya
77 Sandi
78 penolakan
79 Cintanya Pandu
80 Bertemu Sandi
81 kebahagian Risma
82 pernikahan Clara dengan Sandi
83 kejujuran
84 Sikap dingin Sandi
85 berbenah dan memberi waktu
86 insting seorang ibu
87 model majalah dewasa
88 Menjaga hati
89 usaha Erna mendapatkan nomor Ponsel Pandu
90 keinginan Sandi
91 melemaskan otot-otot yang tegang dengan air
92 menunggu
93 Kepulangan Pandu
94 kejujuran Pandu
95 kebersamaan di pagi hari
96 kenekatan Erna
97 luka pengabaian
98 Keteguhan cinta Pandu
99 kegelisahan Risma
100 Cemas
101 kedatangan Erna
102 Terusir
103 Pengakuan Sandi
104 Hanya luka masa lalu
105 kelucuan Galang
106 kecurigaan Pandu
107 teman sekolah
108 Erna vs Clara
109 selayaknya Pasangan suami istri
110 Kerumah nenek
111 pertemuan dua sahabat
112 Erna dengan masa lalunya
113 terimakasih
114 pertemuan sandi dengan Erna
115 jatuh cinta kembali
116 Sikap Sandi
117 kembali dingin
118 Surabaya
119 penyatuan
120 Cinta seorang ayah
121 perubahan
122 penampilan baru
123 luka masa lalu
124 baik baik saja
125 meneguhkan niatnya
126 tobatnya Erna
127 Dokter Abas
128 pamit
129 Pandu vs Sandi
130 kepergian Clara
131 penyesalan Sandi
132 jodoh takdir illahi
133 kehangatan keluarga
134 ke pondok Abah Faisal
135 kehamilan Clara yg kedua
136 Kecewa
137 Pandu ketemu lawannya
138 Meminta maaf
139 menyelesaikan luka masa lalu
140 perjodohan
141 tak dapat di bantah
142 bertemu Risma
143 menerima
144 Menikah
145 kritis
146 Temui Pandu
147 Pesan dari Sandi
148 gelisah
149 terungkap
150 Pandu bertemu dengan Dania
151 Ending
152 Cinta Suamiku untuk Wanita Lain Part 2
153 bukan ranahnya
154 Tak ada lagi air mata
155 rencana
156 Pemindahan aset
157 Tak tau malu
158 Silahkan bersenang senang, mas. Tapi saat kamu pulang, siapkan mentalmu.....
159 Kejujuran pak Roni
160 Kejutan untuk gundik suamiku
161 Jangan mengakui apa yang bukan milikmu
162 Modal lah sedikit
163 aku hanya mengambil apa yang menjadi hakku
164 Ancaman Risma
165 mengganti kunci
166 Nikmati masa sulitmu itu dengan gundikmu, mas. Aku tidak perduli!
167 Cinta itu masih ada
168 Ikut campur ibu mertua
169 perasaan seorang ibu
170 Senjata yang makan tuanya
171 Maafkan anak mama
172 Salah tetaplah salah
173 Terserah
174 jangan mengkambing hitamkan istrimu
175 Tidak ada kesempatan lagi
176 guna guna
177 Sakitnya sebuah pengkhianatan
178 Panik
179 mempermalukan gundik anakku
180 kebodohan Farid
181 ketegasan Risma
182 apa kamu masih mencintai istrimu, mas?
183 Ambil saja, mas
184 Surat cerai
185 Cinta tanpa syarat
186 penyesalan
187 tuan putri di hati Pandu
188 anak istimewa
189 Menyesal
190 Lia vs ibunya
191 Pergilah
192 Kebahagiaan Risma bersama anak anak
193 Pamit
194 meminta restu
195 Seperti orang kesurupan
196 aksi Galang dan Hamzah
197 Aksi Cinta
198 kompor
199 tak ingin terjebak
200 buat perhitungan
201 mendengar semuanya
202 Main cantik dan halus
203 cara terakhir
204 meminta mahar untuk kontrak rumah
205 ondel ondel
206 orang berkelas dan orang rendahan
207 kamu punya apa?
208 tak diundang
209 istri pertama ayah mu
210 kalian tidak sedarah
211 dendam yang tak terkatakan
212 kopi dengan sedikit gula
213 tidak dianggap
214 apapun caranya
Episodes

Updated 214 Episodes

1
perempuan masa lalu
2
menyatunya dua hati
3
Menjadi yang kedua
4
POV Pandu
5
sah
6
uang nafkah
7
pulang
8
POV Risma
9
kecurigaan Risma
10
Mahar rumah mewah
11
Lupa keluarga
12
obat di dalam kamar
13
Sakitnya Risma
14
Berhenti berjuang
15
perubahan sikap
16
Cemburu nya Pandu.
17
Cinta itu buta, ketika cinta tidak menggunakan logika
18
Pertemuan tak terduga antara Clara dan Risma.
19
memilih tak perduli
20
Abai
21
Pembalasan Risma
22
power istri sah sang perwira
23
Penyesalan yang terlambat
24
Penolakan Risma
25
Sama sama pilihan yang sulit
26
Munafik
27
Risma tak sadarkan diri
28
Cemburunya Pandu pada dokter Abas
29
Lepaskan dia Pandu
30
penyesalan Pandu
31
dugaan yang menyiksa
32
ungkapan cemburu yang menghadirkan luka
33
Lagi lagi Pandu cemburu
34
Menghubungi Clara
35
Risma dan rencananya
36
cerita mbak Romlah
37
Kamu tega, aku akan jauh lebih tega
38
Kedatangan Risma kerumah ibu mertua
39
Dukungan keluarga Pandu
40
Pandu tak berkutik
41
pertengkaran Clara dan Pandu
42
keputusan Pandu
43
Menuntut
44
Kamu akan hancur oleh penyesalan kamu Mas!
45
Kekecewaan Clara
46
Mengulur Waktu
47
Semua sudah berbeda, Mas!
48
uang hasil panen
49
Beli bibit ikan apa buat perempuan itu, mas?
50
Story watshap
51
permainan baru dimulai
52
POV Clara
53
tangisan Clara
54
Perubahan sikap Pandu
55
Sikap tegas Pandu untuk Clara
56
Kemunculan Clara di Madiun
57
sulit di atur
58
kecewa yang berujung sesal
59
pilihan yang sulit
60
ditolak petugas
61
kedatangan mertua
62
peringatan Pandu untuk Clara
63
kembalikan pada ayah
64
kesempatan
65
kepergian Risma juga Clara
66
tetap menunggu
67
tentukan pilihanmu
68
menemui Clara
69
Talaq aku, Mas. Dengan saksi ibuku
70
tersiksa lahir batin
71
pergi menjauh
72
Bertahan
73
aku sudah bercerai dengannya
74
butuh pelepasan hormon
75
Hamil
76
istri seutuhnya
77
Sandi
78
penolakan
79
Cintanya Pandu
80
Bertemu Sandi
81
kebahagian Risma
82
pernikahan Clara dengan Sandi
83
kejujuran
84
Sikap dingin Sandi
85
berbenah dan memberi waktu
86
insting seorang ibu
87
model majalah dewasa
88
Menjaga hati
89
usaha Erna mendapatkan nomor Ponsel Pandu
90
keinginan Sandi
91
melemaskan otot-otot yang tegang dengan air
92
menunggu
93
Kepulangan Pandu
94
kejujuran Pandu
95
kebersamaan di pagi hari
96
kenekatan Erna
97
luka pengabaian
98
Keteguhan cinta Pandu
99
kegelisahan Risma
100
Cemas
101
kedatangan Erna
102
Terusir
103
Pengakuan Sandi
104
Hanya luka masa lalu
105
kelucuan Galang
106
kecurigaan Pandu
107
teman sekolah
108
Erna vs Clara
109
selayaknya Pasangan suami istri
110
Kerumah nenek
111
pertemuan dua sahabat
112
Erna dengan masa lalunya
113
terimakasih
114
pertemuan sandi dengan Erna
115
jatuh cinta kembali
116
Sikap Sandi
117
kembali dingin
118
Surabaya
119
penyatuan
120
Cinta seorang ayah
121
perubahan
122
penampilan baru
123
luka masa lalu
124
baik baik saja
125
meneguhkan niatnya
126
tobatnya Erna
127
Dokter Abas
128
pamit
129
Pandu vs Sandi
130
kepergian Clara
131
penyesalan Sandi
132
jodoh takdir illahi
133
kehangatan keluarga
134
ke pondok Abah Faisal
135
kehamilan Clara yg kedua
136
Kecewa
137
Pandu ketemu lawannya
138
Meminta maaf
139
menyelesaikan luka masa lalu
140
perjodohan
141
tak dapat di bantah
142
bertemu Risma
143
menerima
144
Menikah
145
kritis
146
Temui Pandu
147
Pesan dari Sandi
148
gelisah
149
terungkap
150
Pandu bertemu dengan Dania
151
Ending
152
Cinta Suamiku untuk Wanita Lain Part 2
153
bukan ranahnya
154
Tak ada lagi air mata
155
rencana
156
Pemindahan aset
157
Tak tau malu
158
Silahkan bersenang senang, mas. Tapi saat kamu pulang, siapkan mentalmu.....
159
Kejujuran pak Roni
160
Kejutan untuk gundik suamiku
161
Jangan mengakui apa yang bukan milikmu
162
Modal lah sedikit
163
aku hanya mengambil apa yang menjadi hakku
164
Ancaman Risma
165
mengganti kunci
166
Nikmati masa sulitmu itu dengan gundikmu, mas. Aku tidak perduli!
167
Cinta itu masih ada
168
Ikut campur ibu mertua
169
perasaan seorang ibu
170
Senjata yang makan tuanya
171
Maafkan anak mama
172
Salah tetaplah salah
173
Terserah
174
jangan mengkambing hitamkan istrimu
175
Tidak ada kesempatan lagi
176
guna guna
177
Sakitnya sebuah pengkhianatan
178
Panik
179
mempermalukan gundik anakku
180
kebodohan Farid
181
ketegasan Risma
182
apa kamu masih mencintai istrimu, mas?
183
Ambil saja, mas
184
Surat cerai
185
Cinta tanpa syarat
186
penyesalan
187
tuan putri di hati Pandu
188
anak istimewa
189
Menyesal
190
Lia vs ibunya
191
Pergilah
192
Kebahagiaan Risma bersama anak anak
193
Pamit
194
meminta restu
195
Seperti orang kesurupan
196
aksi Galang dan Hamzah
197
Aksi Cinta
198
kompor
199
tak ingin terjebak
200
buat perhitungan
201
mendengar semuanya
202
Main cantik dan halus
203
cara terakhir
204
meminta mahar untuk kontrak rumah
205
ondel ondel
206
orang berkelas dan orang rendahan
207
kamu punya apa?
208
tak diundang
209
istri pertama ayah mu
210
kalian tidak sedarah
211
dendam yang tak terkatakan
212
kopi dengan sedikit gula
213
tidak dianggap
214
apapun caranya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!