Part 05

Kaisar pun langsung berlalu dan kembali ke paviliun nya, hatinya berkecamuk, pikiran nya di penuhi dengan bayangan permaisuri nya yang lemah lembut dan penuh dengan kesabaran, ada perasaan tak rela dan juga tak terima saat melihat kejadian naas itu.

"Ada apa dengan hatiku? Kenapa rasanya sakit sekali saat tahu dia sudah tiada? Bukankah ini yang aku inginkan selama ini? Kematian permaisuri ku? Tapi kenapa sekarang rasanya menjadi hampa, hatiku terasa benar-benar kosong, apakah ini berarti aku sudah jatuh cinta padanya? Kenapa aku baru merasakannya sekarang, disaat dia telah meninggalkan ku untuk selamanya?" desah kaisar sambil menyandarkan punggung nya pada tempat tidur.

Dia benar-benar tak menyangka bahwa perempuan yang selama 12 tahun ini hidup bersamanya, dan selalu di cemooh, di hina, ditindas, bahkan di siksa oleh nya akan meninggalkan rasa sakit yang teramat dalam di relung hatinya setelah kepergiannya. Benteng yang dia bangun dengan kuat di dalam hatinya tiba-tiba saja ambruk meninggalkan kenangan pahit yang kini di sesalinya.

Sementara permaisuri lin xia saat ini sudah keluar dari air terjun surgawi bersama feng luo, dan langsung membersihkan dirinya, mengganti hanfu nya dengan hanfu yang baru dari bahan yang berkualitas dan sangat nyaman di pakai, wajah permaisuri pun terlihat semakin cantik dan memancarkan aura yang lembut, berjalan keluar dari kamarnya menuju ruang utama

"May'er..." panggil permaisuri

"Iya ibunda,,," jawab Feng May kemudian

"Apa rencanamu sekarang nak?" tanya permaisuri lagi

"Aku ingin membangun sebuah kerajaan besar ibunda, kerajaan yang membuat siapa pun yang mendengarnya tidak akan pernah berhenti untuk berdecak kagum dan bangga" jawab Feng May.

"Tapi bagai mana cara nya nak?" tanya permaisuri lagi

"Masalah itu akan kita bicarakan lagi nanti setelah kita semua menjadi lebih kuat lagi" jawab Feng May.

Tiba-tiba saja Feng Luo datang dan langsung duduk di sana

"Ibunda, jie jie, mulai besok luo'er akan berkultivasi" ucapan Feng Luo

"Kau benar nak, ibunda juga akan mulai berkultivasi lagi" ucapan permaisuri

"Baik lah ibunda, Luo'er, tapi sebelum itu telanlah pil ini" ucap Feng May

"Pil apa ini jie jie?" tanya Feng Luo

"Ini adalah pil pencuci tulang, dengan pil ini tulang kita akan di hancurkan dan akan tumbuh kembali, namun lebih kuat dan kokoh'' jawab Feng May, permaisuri dan Feng Luo pun langsung mengambil pil itu dan langsung menelannya, feng may langsung memberikan air surgawi untuk keduanya.

Untuk sesaat permaisuri dan juga Feng Luo merasakan panas dalam tubuh nya, mengambil posisi lotus, sambil memejamkan matanya, permaisuri dan Feng Luo pun mulai memfokuskan diri mereka, seolah-olah seluruh tulang nya di remukan kemudian kembali di perbaiki sedikit demi sedikit, jeritan-jeritan pun terdengar dari mulut permaisuri dan juga Feng Luo, 30 menit kemudian mereka pun merasakan tulang mereka telah kembali menjadi lebih kuat

"Selamat ibunda, Luo'er, kalian sudah semakin kuat, kalian bisa berkultivasi di ruangan khusus, di sana Qi nya lebih padat, dan ini adalah pil pengumpul Qi, kalian bisa meminumnya sebelum berkultivasi agar bisa menerobos dengan lebih cepat" ucap Feng May. Permaisuri dan Feng Luo pun langsung mengambil nya dan menyimpannya di cincin penyimpanan mereka

"Baiklah, lebih baik sekarang kita beristirahat, besok pagi baru kita akan mulai untuk berkultivasi" ucap permaisuri

"Baik ibunda" keduanya pun patuh dan langsung menuju kamar masing-masing.

Pagi harinya permaisuri dan Feng Luo pun langsung melakukan kultivasi pintu tertutup, sedangkan Feng May pergi berjalan-jalan di hutan neraka, melihat berbagai macam herbal, Feng May pun memanen nya dan memasukan nya ke dalam ruang dimensi, langkah Feng May semakin masuk ke dalam lapisan hutan tersebut

"Kenapa tak ada 1 pun hewan spirit? Bukannya di hutan neraka ini banyak hewan spirit nya?" Feng May pun bertanya-tanya sendiri. Tiba-tiba feng may melihat sebuah gua dengan aura yang begitu kuat, feng may pun masuk ke dalam gua itu, matanya melotot tak percaya melihat seekor burung api yang sangat besar yang sedang terluka disana

" Hai manusia, apa yang kau lakukan disini?"

"Kau bisa bicara? Tanya Feng May

"Tentu saja aku bisa bicara, aku ini hewan legenda, phoenik yang agung" jawab burung itu sombong

"ppfff... tapi kenapa tubuhmu terluka?" Tanya Feng May kembali.

"Ini adalah luka hasil pertarungan ku dengan manusia serakah, lalu apa tujuanmu? Kau pasti ingin mengontrakku kan? Huh aku tidak akan mau jadi budakmu" dengus sang phoenik

"Aku hanya ingin melihat lukamu dan mengobatinya" jawab Feng May

"Huh aku tak butuh bantuan mu" phoenik itu pun menolak

"Baik lah kalau kau tak mau aku bantu, aku akan pergi dari sini" ucap Feng May sambil berbalik

"Hei manusia tunggu! Apa benar kau bisa menyembuhkan ku?" tanya phoenik itu lagi

"Tadinya iya, tapi sekarang aku sudah tidak berniat lagi membantu binatang sombong sepertimu" jawab Feng May

"Maafkan aku, bisakah kau mengobatiku?" tanya phoenik itu lagi, Feng May hanya melempar sebotol pil penyembuh sambil berlalu meninggalkan gua itu, phoenik itu pun mengambil botol yang di lempar Feng May dan membukanya, harum pil berkualitas menguar dari dalam botol itu, phoenik itu pun langsung meminum pil nya, dan dalam sekejap luka-luka di tubuh nya pun menghilang, dan dia pun merasa segar dan kembali bertenaga.

"Eh, kemana perginya gadis itu?" phoenik itu celingak celinguk mencari keberadaan Feng May. Sementara itu Feng May sudah sampai di tengah-tengah lapisan inti hutan neraka