Malam harinya Sinta termenung menatap langit malam. entah sejak kapan air mata nya mulai menetes.
Dia akan kembali dan akan tinggal di sini selamanya.
"Jujur aku sangat senang mendengarnya, tapi kekhawatiran meliputi hatiku. apakah aku akan sanggup melihatnya lagi?"
Air matanya kini semakin mengalir.
"Miss you Rai ...."
...****...
Tak terasa hari ini tiba saatnya Raihan pulang. seluruh keluarganya menunggu di pintu keluar para penumpang pesawat di sebuah bandara. mereka tak sabar menemui nya.
"Mana sih Raihan? kok belum kelihatan ?"
"Sabar sayang. sebentar lagi kok kita akan ketemu Raihan."
"Mamah kangen banget sama Raihan."
Rudi mengelus rambut istri nya lembut.
"Papah juga kangen, sabar ya."
Tak lama muncullah Raihan, Amel, Kim, Jeon dan Min. wajah mereka terlihat dewasa. walaupun Raihan masih memakai kacamata tak mengurangi ketampanan nya dari dulu.
Malahan wajah Raihan kini berkali lipat tampan nya. bahkan para penumpang terpana oleh pesona Raihan.
"Mah! pah! kak Rizky!"
"Sayang!" teriak Rani dan langsung memeluk Raihan erat. air matanya mengalir membasahi pipinya.
"Mamah kangen banget sama kamu sayang ...."
"Aku juga kangen banget sama Mamah."
Raihan membalas pelukan tak kalah erat. ia kangen dengan Mamahnya.
"Sayang kamu tambah tampan."
"Papah bisa aja."
Raihan gantian memeluk Rudi. beliau menepuk-nepuk punggung nya.
"Apa kabar Raihan?" tanya Rizky. Raihan tersenyum.
"Alhamdulillah aku baik kak. kakak apa kabar?"
"Alhamdulillah kakak juga baik."
Raihan menatap Marni. beliau langsung memeluk cucu kesayangan nya.
"Kamu apa kabar cucuku? Oma kangen banget sama kamu."
"Aku baik Oma."
Sejujurnya, dalam hati Raihan belum bisa melupakan kejadian yang dulu Omanya lakukan terhadap dirinya dan orang yang ia cintai.
"Sekarang kita pulang dulu, ngobrol nya nanti pas di rumah," ucap Rudi. semuanya mengangguk.
...***...
Semua orang sudah berkumpul di ruang tamu mansion milik Raihan.
"Jadi ini Jeon dan Min yang ingin bekerja juga di rumah sakit kita sayang? kalau Kim Oma sudah tahu. dia sudah izin sama Oma."
"Iya Oma, yang dulu Raihan ceritakan sama oma kalau Jeon dan Min juga ingin berkerja di rumah sakit kita."
"Oh iya kalau saya boleh tau kalian dokter apa?"
"Saya dokter anak Nyonya, sedangkan Min dokter THT," jelas Jeon.
"Baiklah. saya izinkan kalian berkerja di rumah sakit saya. lusa kalian ikut saya ke kantor kesehatan pusat untuk mengurus perizinan."
"Baik Nyonya, terima kasih sudah mengizinkan kami."
"Sama-sama dokter Kim."
"Oh iya kalian akan tinggal di mana?" tanya Rudi.
"Kami rencananya mau menyewa apartemen di sekitar rumah sakit Paman. kata Raihan banyak," jawab Min, Rudi menggangguk.
"Ya sudah kalau begitu malam ini kalian di sini dulu aja tidurnya.baru nyari apartemen nya besok pagi."
"Apa tidak merepotkan Paman?" tanya Jeon.
"Tidak sama sekali."
"Terima kasih Paman," ucap ketiganya sopan.
"Iya sama-sama. Istri saya akan mengantarkan kalian."
"Mari ikut saya."
"Baik Tante."
Mereka bertiga di antara ke kamar masing-masing. malam harinya mereka lagi duduk di sebuah gazebo samping kolam renang.
"Raihan, makasih ya sudah mengizinkan kita praktek di rumah sakitmu." ucap Kim sambil menatap langit malam.
"Iya hyung sama-sama. lagian itu bukan rumah sakitku."
"Tapi kan sebentar lagi kamu yang jadi direktur nya."
"Masih lama Min hyung."
"Seterah mu lah."
"Oh iya Raihan berarti kamu akan bertemu dengan orang yang kamu suka, kan?" goda Jeon.
"Aku gk tau."
"Apa jangan-jangan kamu gk siap menemuinya lagi?" tanya Jeon waspada. Raihan menggangguk pelan membuat mereka kesel.
"Sampai kapan? kamu harus ketemu sama dia!"
"Tapi Jeon hyung--"
"Gk ada tapi-tapian! kalau sampai kamu gk mau ketemu, aku dan Min yang akan nyamperin dia!"
Ancaman Jeon membuat Raihan terkejut.
"Eh jangan Jeon hyung."
"Makanya temui dia. kalau gk aku dan Min yang akan bertemu dengannya."
Raihan menggangguk pasrah. Kim menepuk pundak Raihan. mencoba memberikan semangat.
"Kamu pasti bisa."
"Makasih hyung."
"Sama-sama."
Kim adalah sepupu jauh Min. Min yang memang sengaja memperkenalkan nya dengan Jeon juga Raihan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments