Draft

" Lo tahu kesalahan lo Mentari?"

" Tahu Om"

"Sebutkan!!". Dengan aura seorang raja yang kejam ,Awan duduk di sofa bertumpu kaki.

"Keluar tanpa ijin om"

"terus?"

" Menarik tangan om Awan"

"Bagus! apa lagi?"

" Emm...".Mentari tampak berpikir, Dia tidak tahu lagi kesalahannya selain dua poin yang ia sebutkan tadi.

""Apa lagi?", Bentak Awan.

Mentari terjengit karena kaget. "Maaf om, aku nggak tahu",lirihnya.

" Kamu bilang nggak tahu?". Awan murka. Mentari hanya menunduk ketakutan. Belum juga mulai bekerja sudah dibentak-bentak,gimana kalau pas kerja bikin kesalahan??

"Lo sudah lancang nemuin cowok lo tanpa ijin gue sedangkan lo sedang dalam waktu bekerja sama gue "

"Tapi Angga bukan cowokku om,tadi juga nggak sengaja ketemu, dia tinggal di sini katanya" .Mentari membela diri.

"Bukan urusan gue,dia cowok lo atau bukan,yang jelas lo udah salah nggak minta ijin dulu sama gue".

"Maaf Om",lirihnya menyesal.

"Dan kesalahan yang keempat,lo keluar dengan baju seksi kayak gitu".

"Seksi dari mananya Om? aku kalau di rumah ya begini". Mentari masih berkelit.

"Lo sengaja mau pamer?".

"Pamer apa?"

" Pamer body lah...", Jawab Awan enteng.

"Astaga Om... yang bener aja,siapa juga yang tertarik sama aku? Lagian yang pakai baju lebih seksi juga banyak".

"Lo tu bantah terus ya!!",serunya dengan nada tinggi.

"Maaf Om"

" Ya sudah sana! Siapin tu makanannya, udah gue beliin tadi".

"Baik om".

Mentari bergegas menyiapkan makanan untuk Awan. Tapi kenapa dua? Apa akan ada tamu?

Awan menghampiri meja makan yang telah tersedia makanan di atasnya. Dia mengernyit melihat Mentari berdiri menunggu sang majikan makan.

" Lo nggak makan?"

"Udah tadi Om",lirih Mentari masih merasa bersalah soal keluar tadi.

"Cuma mie cup? mana kenyang?"

"Aku udah biasa Om". Jawaban itu membuat hati Awan tergores, segitu susahnya Mentari sampai makan malam hanya dengan mie instan.

"Duduk!,makanlah makanan itu! Sayang sudah dibeli,jadi mubadzir kalau nggak dimakan"

" Boleh Om?".Mentari berbinar,rejeki nomplok dia bisa makan lagi, makanannya enak lagi.

"Hmmm"

Mentari duduk dan melahap makanannya dengan senang hati. Awan yang melihat itu jadi merasakan perasaan yang entah, kasihan atau simpati atau apa dia sendiri tidak tahu. Yang jelas dia bisa merasakan binar bahagia Mentari karena bisa makan makanan enak.

" Lo berhak pakai semua fasilitas di apartemen ini,termasuk meja makan dan juga ruang TV, kecuali kamar gue, lo nggak boleh sembarangan masuk ke sana tanpa gue suruh"

"Iya Om"

"Gue nggak akan setega itu anggap lo babu gue, meskipun memang begitu kenyataannya. Tapi,lo harus tahu semua kewajiban lo. Dan semua kerjaan lo harus beres".

" Baik Om"

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!