Bab 2 Bertemu Dengan Bos Besar

Pintu ruang meeting dibuka, aura dingin menyeruak semua peserta meeting berdiri dan menundukan kepala memberi salam hormat pada pemilik perusahaan.

“ Selamat Pagi Tuan” Sapa para karyawan sambil membungkuk

“Hm” jawaban dari tuan Andika lalu duduk dikursi yang sudah disediakan. Setelah tuan Andika duduk peserta meeting yang lainnya langsung menempati posisi masing – masing.

“ Silahkan dimulai” suara dingin pak David asisten pribadi Tuan Andika. Sepertinya mereka memang pasangan serasi, asisten dan bos sama sama dingin. Mungkin bisa dikatakan mereka berdua adalah balok es.

Meetingpun dimulai sesuai agenda meeting kali ini membahas perihal beberapa produk olahan udang yang dikembalikan oleh buyer. Meeting dipimpin oleh Pak Ronal selaku manager produksi didampingi oleh Rara asistennya. Dalam meeting Pak Ronal berjanji akan mengupayakan tidak akan terjadi lagi kesalahan itu, dan tidak akan ada lagi produk yang dikembalikan yang dapat mengakibatkan kerugian pada Perusahaan. Meeting berjalan dengan khidmat seperti upacara bendera bagian mengheningkan cipta hingga suara bariton pemilik perusahaan menghentikan persentasi dari Pak Ronal.

“ Kau tau Keong?” Tanya Tuan Andika.

“ Ya taulah tuan masak tidak tau, keong itu binatang yang jalannya lambat dan ada cangkangnya” jawab Rara dengan renyah tanpa dosa.

Rara berpikir kenapa anak dari pemilik Perusahaanya menanyakan keong, Beberapa keong memang kerap dipakai sebagai obat alternative oleh sebagian orang. Keong memiliki khasiat untuk dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Apakah bos barunya menginginkah keong batinnya.

“Apakah Tuan menginginkan keong?” tanya polos Rara hingga mendapat sikutan dan tatapan tajam dari Ronal bosnya.

‘Apa?’tanya Rara lewat sorot matanya.

‘Diam liat sekitarmu’ begitulah kira - kira arti sorot mata Pak Ronal.

“ Lambat sama sepertimu” Suara tegas dan dingin tuan Andika menggema diruangan.

Rara tersentak kaget hingga mengangkat kepalanya. Betapa kagetnya Rara seluruh mata memandangnya dengan sorot mata sulit diartikan. Tak terkecuali tuan Andika melihatnya dengan sorot mata tajam bak elang yang siap menerkam mangsanya. Jangan tanyakan bagaimana keadaan Rara yang langsung menunduk, detak jantung berdetak tak beraturan dan kaki lemas seperti jelly.

“Dua kontainer yang dipulangkan, kau tau berapa kerugiannya?” Tanya tuan Andika masih dengan sorot mata tajam. Tak ada yang berani menjawab jangankan menjawab untuk mengangkat kepala saja tidak ada berani. Atau mungkin untuk bernafas saja tidak berani.

“ Over Weight, Under Weight, Salah Batch” tambah Tuan Andika masih dengan nada tegas. Namun sorot matanya tetap fokuus mengarah kepada Rara.

Ya ini adalah kesalahan sepele namun imbasnya sangat fatal terlebih kesalahanyya pada produk untuk pengiriman ke Jepang. Terlebih produk itu satu container dengan nomor faktur sama otomatis dikembalikan semua.

Buyer jepang merupakan salah satu pembeli yang sangat perfect. Kelebihan berat tiap pack tidak terima kekurangan berat juga tidak terima . Dan satu container lagi kesalahan cetak tanggal dan nomor faktur untuk bea cukai jadi ditolak juga. Ini mengakibatkan pengiriman ke Jepang juga terhambat. Harusnya sudah bisa kirim kenegara lain, tetapi karena kasusu ini pengiriman ke Negara lainpun tertunda. Wajar kalau Tuan Andika marah karna memang fatal sekali kesalahannya dan kerugian perusahaan sangat besar mungkin sepuluh tahun gaji Rara dan Pak Ronal bekerja tak sebanding dengan kerugian perusahaan.Suasana meeting hening tak ada suara apapun. Hingga entah suara dari perut siapa yang dengan beraninya memainkan nada indah disaat keadaan sedang genting.

Krucuk... krucuk...krucuk

“shit” Rara mengigit bibir bawah semakin menunduk. Semua oran saling pandang siapa tersangka pemecah keheningan. Ternyata Rara, karena buru – buru rara melupakan sarapan alhasil dia kelaparan.

“ Selesaikan segera, semua ini adalah kesalahan pertama dan terakhir. Kalau terulang kembali berhentilah bekerja kalau tidak bisa bekerja” tegas Tuan Andika

Seraya meninggalkan ruangan meeting diikuti oleh asisten pribadinya. Peserta meeting lainnya menatab iba kepada Ronal .

Setelah kepergian Tuan Andika dan pak David semua peserta meeting menghembuskan nafas lega dan bersandar dikursi. Seolah olah selama berjalannya meeting mereka tidak ada yang bernafas atau lebih tepatnya susah bernafas. Seluruh peserta kembali keruangan masing – masing tak terkecuali Ronal dan Rara. Sesampainya diruangannya Rara mendudukan dirinya di kursi tempat dia bekerja setiap hari. Tiba tiba saja dia dikagetkan oleh rekan kerjanya.

“Mba Rara” teriak Sinta histeris

“Mba tadi habis meeting sama bos besar ya? Katanya tampan, pasti tampan lah ya kaya pula , perfect” oceh Sinta panjamg lebar.

“Iya mba Rara ceritain dong “Dewi menimpali.

“ Mba Rara!!” pekik Sinta karna tak mendapat respon dari Rara. Alih – alih merespon Rara malah memejamkan matanya.

“Apasih kalian berisik banget?” Keluh Rara membuka matanya malas.

“ Ceritain tentang bos besar mba” kompak Sinta dan Dewi dengan mata berbinar.

Rara menghela nafas kasar jangankan untuk menceritakan mengingat bos besarnya saja rasanya Rara malas sekali. Untuk apa Rara mengingat orang yang telah mengatakan dirinya “KEONG” yang artinya “LAMBAT”.

“Mba Rara! kok malah bengong si?” sarkas Sinta.

“Bos besar hitam , jelek, bau dan galak” jawab Rara asal

“ Whatt?” kaget Sinta dan Dewi bersamaan

Mungkin ada yang tidak beres dengan Mba Rara pikir Sinta, Sinta reflek meletakkan punggung tangan dikening Rara dan mendapat sorotan tajam dari Rara.

“He.. he.. apakah Mba Rara becanda?” aku liat di profil Awiguna Group tuan Andika itu perfect ganteng putih dan badannya aduhaiii kekar sekali” ucap Sinta sambil meliuk liukan badannya.

“ Ra... ini sarapan dulu” tiba tiba suasana menjadi canggung saat Ronal memberikan Rara sekotak bubur ayam.

“Biasakan sarapan Ra nanti kalu sakit gimana? “ Sambung Ronal lagi dengan nada lembut dan pandangan teduh menatap Rara.

“Iya pak ini saya sarapan sekarang” langsung mengambil kotak bubur ayam yang diberikan oleh Ronal.

“Kalian ngapain masih disini kembali ketempat bekerja” Sarkas Ronal. Nada bicaranya langsung berubah saat bicara sama Sinta dan Dewi .

Sinta dan Dewi saling lirik ke arah Rara yang dilirik hanya mengedikan bahu acuh tak acuh. Untuk menghindari amarah Pak Ronal mereka berdua kembali kemeja kerjanya sebelum atasannya itu berubah menjadi macan. Hanya dengan Rara Pak Ronal bisa lembut dan menampilkan pandangan teduh, dan bukan rahasia umum lagi perihal Pak Ronal menyukai Rara.

Bersambung

...****************...

Hallo readers terima kasih karena sudah berkenan untuk mampir ke karya receh author. Dan jangan lupa tinggalkan jejak like dan komennya. Terima kasih.

Episodes
1 Bab 1.Prolog
2 Bab 2 Bertemu Dengan Bos Besar
3 Bab 3 Gosip dikantor
4 Bab 4. Pertemuan Mengejutkan
5 Bab 5 Ada Apa Dengan Tuan Andika
6 Bab 6 Sisi Rapuh Citra Maharani
7 Bab 7 Satu Tahun Yang lalu
8 Bab 8 Nasehat dari sahabat
9 Bab 9 Hatinya Masih Beku
10 Bab 10 Pertengkaran Ronal dan Rara
11 Bab 11 Menikmati cuti
12 Bab 12 penyelidikan Ulang
13 Bab 13 Naik Jabatan
14 Bab 14 Tugas dan Kewajiban Sekertaris CEO
15 Bab 15 Sama - sama Beku
16 Bab 16 Makan Siang Bersama
17 Bab 17 Mantan Belum Kelar
18 Bab 18 Bos Menyebalkan
19 Bab 19 Pulang Bersama
20 Ban 20 Tamu Tak di Undang
21 Bab 21 Masih Ada Cinta
22 Bab 22 Perkataan Tanpa Perasaan Tuan Andika
23 Bab 23 Kedatangan Kakak dan Mama
24 Bab 24 Izin Sakit
25 Bab 25 Di Jenguk Bos
26 Bab 26 Kembai Bekerja
27 Bab 27 Menemukan Teman Baru
28 PENGUMUMAN
29 Bab 28 Menghadiri Pesta Bersama CEO
30 Bab 29 Bertemu Kembali
31 Bab 30 Membuka Luka Lama
32 Bab 31 Mulai Balas Dendam
33 Bba 32 Yuda Tak Sadarkan Diri
34 Bab 33 Rencana Terakhir Yuda
35 Bab 34 Malaikat Tak Bersayap
36 Bab 35 Bantuan Dari Segala Penjuru
37 Bab 36 Salah Paham
38 Bab 37 Mulai Membuka Hati
39 Bab 38 Menemui Tuan Andika
40 Bab 39 Makan Malam Romantis
41 Bab 40 Meminta Waktu
42 Bab 41 Penambah Semangat di Pagi Hari
43 Bab 42 Tamu Tuan Andika
44 Bab 43 Keputusan Rara
45 Bab 44 Pergi Untuk Sementara Waktu
46 Bab 45 pencarian Rara 1
47 Bab 46 Arta Dan Ratih
48 Bab 47 Pencarian Rara 2
49 Bab 48 Menemukanya
50 Bab 49 penjelasan
51 Bab 50 Kasmaran
52 Bab 51 Rencana Liburan
53 Bab 52 Snorkeling
54 Bab 53 Melamar
55 Bab 54 Berita Mengejutkan
56 Bab 55 Masalah Terberat Terselesaikan
57 Bab 56 Penyesalan Sherin
58 Bab 57 Melamar Kembali
59 Bab 58 Menentukan Hari Pernikahan
60 Bab 59 Arta, Ratih, Yuda dan Kania
61 Bab 59 Arta, Rati, Yuda dan Kaniaa
62 Bab 60 Kania
63 PENGUMUMAN
64 Bab 61 Fiting Baju Pengantin
65 Bab 62 Foto Preweeding
66 Bab 63 Masa Pingitan
67 Bab 64 Perawatan Pra Nikah
68 Bab 65 Menjelang Akad
69 PENGUMUMAN
70 Bab 66 Akad Nikah
71 Bab 67 Perkenalan Versi Halal
72 Bab 68 Resepsi Pernikahan
73 Bab 69 Kegugupan Rara
74 Bab 70 Honeymoon
75 Bab 71 Surprise
76 Bab 72 Memiliki Seutuhnya
77 Bab 73 Hadiah dari David
78 Bab 74 Hadiah dari Rara
79 Bab 75 Hadiah dari Rara 2
80 Bab 76 Pencuri
81 Bab 77 Fakta Baru
82 Bab 78 Mansion Pratama
83 Bab 79 Pindah Rumah
84 Bab 80 Hamil
85 Bab 81 Memaafkan
86 Bab 82 The Last Momen
87 Extra Part 1
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1.Prolog
2
Bab 2 Bertemu Dengan Bos Besar
3
Bab 3 Gosip dikantor
4
Bab 4. Pertemuan Mengejutkan
5
Bab 5 Ada Apa Dengan Tuan Andika
6
Bab 6 Sisi Rapuh Citra Maharani
7
Bab 7 Satu Tahun Yang lalu
8
Bab 8 Nasehat dari sahabat
9
Bab 9 Hatinya Masih Beku
10
Bab 10 Pertengkaran Ronal dan Rara
11
Bab 11 Menikmati cuti
12
Bab 12 penyelidikan Ulang
13
Bab 13 Naik Jabatan
14
Bab 14 Tugas dan Kewajiban Sekertaris CEO
15
Bab 15 Sama - sama Beku
16
Bab 16 Makan Siang Bersama
17
Bab 17 Mantan Belum Kelar
18
Bab 18 Bos Menyebalkan
19
Bab 19 Pulang Bersama
20
Ban 20 Tamu Tak di Undang
21
Bab 21 Masih Ada Cinta
22
Bab 22 Perkataan Tanpa Perasaan Tuan Andika
23
Bab 23 Kedatangan Kakak dan Mama
24
Bab 24 Izin Sakit
25
Bab 25 Di Jenguk Bos
26
Bab 26 Kembai Bekerja
27
Bab 27 Menemukan Teman Baru
28
PENGUMUMAN
29
Bab 28 Menghadiri Pesta Bersama CEO
30
Bab 29 Bertemu Kembali
31
Bab 30 Membuka Luka Lama
32
Bab 31 Mulai Balas Dendam
33
Bba 32 Yuda Tak Sadarkan Diri
34
Bab 33 Rencana Terakhir Yuda
35
Bab 34 Malaikat Tak Bersayap
36
Bab 35 Bantuan Dari Segala Penjuru
37
Bab 36 Salah Paham
38
Bab 37 Mulai Membuka Hati
39
Bab 38 Menemui Tuan Andika
40
Bab 39 Makan Malam Romantis
41
Bab 40 Meminta Waktu
42
Bab 41 Penambah Semangat di Pagi Hari
43
Bab 42 Tamu Tuan Andika
44
Bab 43 Keputusan Rara
45
Bab 44 Pergi Untuk Sementara Waktu
46
Bab 45 pencarian Rara 1
47
Bab 46 Arta Dan Ratih
48
Bab 47 Pencarian Rara 2
49
Bab 48 Menemukanya
50
Bab 49 penjelasan
51
Bab 50 Kasmaran
52
Bab 51 Rencana Liburan
53
Bab 52 Snorkeling
54
Bab 53 Melamar
55
Bab 54 Berita Mengejutkan
56
Bab 55 Masalah Terberat Terselesaikan
57
Bab 56 Penyesalan Sherin
58
Bab 57 Melamar Kembali
59
Bab 58 Menentukan Hari Pernikahan
60
Bab 59 Arta, Ratih, Yuda dan Kania
61
Bab 59 Arta, Rati, Yuda dan Kaniaa
62
Bab 60 Kania
63
PENGUMUMAN
64
Bab 61 Fiting Baju Pengantin
65
Bab 62 Foto Preweeding
66
Bab 63 Masa Pingitan
67
Bab 64 Perawatan Pra Nikah
68
Bab 65 Menjelang Akad
69
PENGUMUMAN
70
Bab 66 Akad Nikah
71
Bab 67 Perkenalan Versi Halal
72
Bab 68 Resepsi Pernikahan
73
Bab 69 Kegugupan Rara
74
Bab 70 Honeymoon
75
Bab 71 Surprise
76
Bab 72 Memiliki Seutuhnya
77
Bab 73 Hadiah dari David
78
Bab 74 Hadiah dari Rara
79
Bab 75 Hadiah dari Rara 2
80
Bab 76 Pencuri
81
Bab 77 Fakta Baru
82
Bab 78 Mansion Pratama
83
Bab 79 Pindah Rumah
84
Bab 80 Hamil
85
Bab 81 Memaafkan
86
Bab 82 The Last Momen
87
Extra Part 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!