" Hiks ..hiks ..hiks...maafin Ainun Bu udah buruk sangka sama ibu bapak karna Ainun pikir bapak dan ibu kemarin sengaja gak datang ke sekolah," celotehku.
" Ibu yang harusnya minta maaf nak karna kemarin ibu tidak sempat ke sekolah lantaran mengantar bapak ke rumah sakit,kalo saja bapakmu tidak mendadak jatuh pingsan kemarin mungkin ibu sudah ada disana melihat keberhasilan kamu ,nak," tutur ibu sambil mengusap airmataku .
" Iya Bu ,Ainun gak tau kalo bapak masuk rumah sakit .Ainun terus menunggu ibu di sekolah kemarin untung Bu Anne mengizinkan Ainun untuk mengambil raport sendiri dan ibu tau gak sebenarnya Ainun punya kabar baik Bu, Ainun kemarin dapat peringkat 1 di kelas dan Ainun juga dapat beasiswa kuliah di perguruan tinggi di Jakarta Bu," ceritaku pada ibu.
"Alhamdulillah nak selamat ya sayang ibu tau kamu pasti bisa membanggakan ibu dan bapak ,nak.Sekarang kamu pulang lah mandi dan makan dulu sepertinya dari kemarin kamu belum makan dan mandi apalagi berganti pakaian nak," titah ibu.
"Iya Bu, Ainun emang dari kemarin belum masuk ke dalam rumah sebab Ainun pikir ibu sama bapak ga ada dirumah ,dari kemarin sore Ainun panggil dan ketuk rumah tetapi gak ada jawaban dari bapak atau ibu," ceritaku.
" Ya Tuhan nak jadi semalam kamu tidur dimana kenapa tidak langsung kesini saja ibu juga menunggu kamu seharian disini ,ibu kira kamu tau keadaan bapak mu disini kemarin nak," sambung ibu.
" Ainun gak tau bapak sama ibu disini baru tadi pagi pak RT membangunkan Ainun karna Ainun tertidur di teras depan rumah kita Bu,aku menceritakan semuanya kepada ibu.
" Ainun maafin ibu ya nak ibu juga lupa memberitahu Bu Darti kalo bapakmu sakit kemarin ibu gak sempat ketemu sama Bu Darti,nak."
" Bu apa Ainun boleh cari kerja Bu ,lupain soal beasiswa itu Bu,Ainun mau cari kerja Bu mau bantu ibu biayain pengobatan bapak, Ainun gak tega kalo liat ibu sendirian banting tulang untuk biaya pengobatan bapak," pintaku penuh harap.
" Jangan nak,ibu gak setuju kamu berenti sekolah apalagi kamu gak lanjutin pendidikan mu ,sayang nak beasiswa mu kalo tidak kamu manfaatkan," pinta ibu.
" Tapi Bu gimana dengan biaya bapak terus nanti kan juga aku bisa kuliah sambil kerja Bu",rengekku pada ibu .
" Nun, dengerin ibu sayang,pendidikan itu penting buat masa depanmu nak, percaya sama ibu pasti nanti ada rejeki buat kita nak ,kamu gak usah mikir apa apa cukup belajar yang rajin dan tetaplah membanggakan ibu sama bapak sayang soal uang atau biaya pengobatan bapak biar ibu yang fikirin ya nak",seloroh ibu.
" Gak Bu Ainun tetap harus cari kerja ibu gak usah khawatir Ainun pasti bisa membagi waktu antara belajar dan bekerja Bu,doain biar Ainun bisa bahagiain ibu sama bapak nanti karna cuma ibu sama bapak yang Ainun punya ,Ainun gak mau ibu dan bapak kenapa Napa nanti Ainun yang nyesel sendiri," sorak ku seraya tak kuasa menahan tangis karna setiap kata kata ibu selalu bisa membuatku mengeluarkan airmata .
Ainun bangga punya orangtua seperti bapak dan ibu ,bisikku dalam hati seraya memeluk tubuh kurus wanita yang telah memperjuangkan hidup dan matinya untuk membesarkanku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments