Arga baru saja keluar dari kelasnya.Pria itu berniat memesan ojek online untuk pulang ke rumahnya.Dia berniat mengambil beberapa pakaian dan perlengkapan untuk kuliahnya karena mulai hari ini dia akan tinggal di rumah Angel.
"Drrrrt....drrrtttt..."
Ponsel di saku celananya bergetar menandakan ada panggilan masuk.
"Halo...."ucap Arga setelah panggilan nya terhubung.
"\[Halo Arga...ini saya....Kamu dimana sekarang...??\]"Terdengar suara Surya dari seberang suara.
"Saya masih di kampus pak...Tapi ini sya sudah mau pulang..."jawab Arga.
"\[Kebetulan saya sedang berada di dekat kampus kamu...Bisa kita bicara sebentar...??Saya tunggu di cafe Senja...\]"Surya meminta Arga menemuinya di salah satu cafe yang berada di sekitar kampus Arga.
"Baik pak...saya segera kesana..."Arga menyetujui permintaan ayah mertuanya itu.Setelah panggilan teleponnya terputus,Arga bergegas menuju ke tempat yang disebutkan oleh Surya tadi.
Kebetulan letak cafe Senja tidak terlalu jauh dari kampusnya.Jadi Arga menuju ke sana dengan berjalan kaki.
Setibanya di cafe Senja,Arga segera menghampiri Surya yang tengah menunggunya di salah satu meja di cafe tersebut.
"Arga...saya mau mengucapkan terima kasih karena kamu sudah mau menikahi Angel...."ucap Surya membuka pembicaraan.
"Sama-sama pak...."jawab Arga agak canggung.
"Kamu panggil saya papa aja...Saya kan ayah mertua kamu...!!"perintah Surya
"Tapi pak...Saya..."
"Udah...gak usah tapi-tapi...!!Bagaimana pun juga kamu menantu saya....Jadi kamu anak saya juga...Soal bi Sari yang bekerja di rumah saya,,itu bukan suatu masalah...."ucap Surya panjang lebar.
Surya adalah tipe seseorang yang tidak terlalu mempermasalahkan soal jabatan.Dia cukup menyukai Arga karena menurutnya Arga adalah anak yang baik.Dia juga rajin dan pekerja keras.Dia merasa masa depan Arga akan cerah nantinya meskipun anak itu berasal dari keluarga yang sederhana
Surya lalu meletakkan kunci mobil di atas meja dan mengulurkannya kepada Arga.
"Kamu bisa nyetir kan....??Mulai sekarang kamu bawa ini...!!"ucap Surya.
Arga cukup terkejut melihat apa yang diberikan Surya kepadanya."Bi-sa pak...Tapi bapak gak perlu repot-repot...!!Saya bisa naik motor saja pak ..."jawab Arga.Dia tidak ingin Angel salah paham dan mengira dirinya hanya mengambil keuntungan dari pernikahan ini.
"Ck....panggil papa saja...!!"Surya mengoreksi panggilan Arga kepadanya.
"Ah...iya...Papa...Maaf pa,,Arga gak bisa menerima itu ..."Arga segera mengganti panggilannya kepada Surya.
"Harus kamu terima Arga...Kamu suami Angel sekarang.Jadi mulai sekarang kamu yang harus bertanggung jawab mengantarkan Angel kemanapun....mengerti...??"Surya terus mendesak agar Arga mau menerima pemberiannya.
Dengan ragu-ragu,akhirnya Arga mengangguk dan menuruti perintah Surya.
"Oh iya....besok kamu gak usah kerja di supermarket...!!"Lagi-lagi Surya memberikan perintahnya kepada Arga.
"Tapi pa...maaf,,saya masih harus membiayai adik-adik saya..."jawab Arga pelan.Untuk hal ini,dia tidak bisa memenuhi permintaan Surya.
"Itu sebabnya kamu harus berhenti....gaji di supermarket tidak bisa mencukupi biaya adik-adik mu....Kalau kamu mau,,kamu bekerja di kantor papa...Di sana gajinya sedikit lebih besar..."Surya memberikan tawaran kepada Arga.
"Tapi pa...Arga kan baru mulai kuliah...Mana bisa ..."Arga tampak ragu-ragu.
"Bisa Arga...Kamu bisa kerja sambil kuliah...Gimana,,kamu setuju kan...??Setelah lulus kuliah,,terserah kamu mau bekerja di mana saja....!!Pikirkan baik-baik Arga...Demi masa depan kamu dan adik-adikmu..."ucap Surya.
Pelayan telah datang membawa makanan dan minuman yang mereka pesan.Surya pun mengajak Arga menikmati makan siang terlebih dahulu.
.
.
.
PT. SURYA BUANA...Di sini lah Arga dan Surya sekarang berada.Tempat yang tak lain lagi adalah perusahaan milik Surya.
Setelah berpikir sejenak,Arga akhirnya menerima tawaran Surya untuk bekerja di sana.
Maka dari itu,sekarang Surya mengajak Arga untuk ke kantornya.
"Tapi Arga,kamu gak keberatan kan kalau saya menempatkan kamu di bagian produksi...??Karena hanya bagian itu yang menerima karyawan dengan tamatan SMA...Dan juga di sana sistem pekerjaannya borongan.Jadi kamu bisa masuk sesuai jadwal libur kuliah kamu..."Surya menjelaskan saat mereka telah berada di dalam ruangannya.
"Arga gak keberatan pa...yang penting Arga bisa bekerja sambil kuliah...."jawab Arga mantap.
Surya kemudian memanggil Tomi,pria berusia setengah baya yang merupakan kepala bagian produksi di perusahaan Surya.Surya memintanya mengantarkan Arga ke tempat produksi dan memberitahu apa saja yang harus Arga kerjakan di sana.
Setelah satu jam berada di tempat produksi,Tomi kembali membawa Arga ke ruangan Surya karena menurut perintah Surya,Arga baru mulai bekerja di sana keesokan harinya.
Arga kemudian berpamitan kepada ayah mertuanya itu.Tak lupa Surya meminta Arga membawa mobil yang telah diberikannya kepada Arga.
Arga melajukan mobil pemberian ayah mertuanya menuju rumahnya.Setibanya di rumah,ketiga adik Arga terheran-heran melihat kakaknya mengendarai mobil yang menurut mereka sangatlah bagus.
"Bang Arga naik mobil siapa...??"tanya Andini penasaran.
"Waaaahh..bang Arga naik mobil...Cika mau jalan-jalan dong bang....!!"Cika bersorak kegirangan melihat kakanya mengendarai sebuah mobil.
"Cika...ini bukan mobil bang Arga....Ini mobil mertuanya bang Arga...Jadi maaf ya,bang Arga belum bisa ajak kalian jalan-jalan...Nanti kalau bang Arga udah bisa beli mobil sendiri,,abang janji bakalan ajak kalian jalan-jalan sepuasnya...!!"Arga memberi pengertian kepada adiknya dengan lembut.
Arga cukup tahu diri.Dia tidak mau menggunakan fasilitas dari ayah mertuanya itu hanya untuk kebutuhan pribadinya dan juga adik-adiknya.Lagipula hari sudah cukup sore.Arga harus segera pergi ke rumah Angel karena mulai sekarang dia lah yang bertanggung jawab atas kehidupan Angel.Terlepas cinta atau tidaknya Angel kepadanya.
Meskipun sedikit kecewa,Cika akhirnya mengerti dengan apa yang Arga jelaskan kepadanya.Karena merasa iba,akhirnya Arga memberikan uang jajan kepada ke tiga adiknya itu.Dalam sekejap,mereka bersorak kegirangan dan segera berlari keluar rumah untuk membeli mananan yang mereka inginkan.
"Drrrrt...drrrt..."
Ponsel Arga berdering.Arga segera mengangkat panggilan teleponnya yang rupanya berasal dari Surya.
"Iya pa...ada apa...??"
"Arga...papa minta tolong kamu jemput Angel di kampusnya ya...!!Sopir yang biasa jemput Angel harus pulang kampung mendadak tadi..."ucap Surya memberitahu maksudnya menelpon Arga.
"Iya...baik pa...Arga berangkat sekarang"jawab Arga.
Setelah panggilan teleponnya terputus,Arga segera ke kamarnya untuk mengambil beberapa barang dan buku-bukunya.Dia kemudian bergegas melajukan mobilnya menuju kampus Angel.
.
.
.
Arga telah sampai di pelataran parkir kampus Angel.Setelah menunggu beberapa saat,Arga melihat Angel dari kejauhan.Arga segera keluar dari mobil untuk menghampiri Angel.
Arga hampir sampai di tempat Angel berdiri,namun dia mengurungkan niatnya untuk menghampiri Angel.Arga melihat Sandy yang tiba-tiba datang dan memeluk Angel.
Arga memutuskan untuk mengirimkan pesan singkat kepada Angel dan menunggu gadis itu di dalam mobil.
Cukup lama Arga menunggu Angel.Pria itu kini tengah berkutat dengan pikirannya sendiri.Mungkinkah Angel akan kembali lagi ke pelukan Sandy...??
Jika memang hal itu terjadi...maka yang harus Arga lakukan adalah menerima kenyataan.Kenyataan bahwa selama ini Angel tidak pernah memiliki perasaan terhadapnya.Angel mau menikah dengannya hanya karena keadaan.Dan dia juga menyadari apa yang Surya berikan kepadanya hanya karena membalas kebaikannya yang mau menikahi Angel.Jadi diantara mereka tidak ada hutang budi.
Arga mengusap wajahnya dengan kasar.Dirinya tidak menyangka harus berpisah dengan Angel secepat ini.Sejenak dia menyesali keputusannya yang menerima pekerjaan di perusahaan Surya karena mungkin sebentar lagi dia akan bercerai dengan Angel.Dan itu artinya,dia juga harus angkat kaki dari perusahaan Surya.
Memikirkan hal itu,Arga jadi pusing sendiri sehingga tidak sadar dirinya malah tertidur di dalam mobil.
\*\*\*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments