Terimakasih telah berkunjung, semoga sehat selalu dan selamat membaca....
Sambil terus berjalan tanpa menghiraukan kedua jambret yang sudah menjadi patung dibelakangnya dede mengecek status dirinya saat ini.
"Status"
[ Nama : dede Mulyadi
umur : 9 tahun
jabatan : tabib akupresur
poin kesehatan : terpakai 10 sisa waktu 9b-29h-12j-10m aktif.
poin kekuatan : terpakai 1 tersisa waktu 29h-12j-10m aktif
poin kecepatan : terpakai 1 tersisa 29h-12j-15m aktif
poin kasih sayang : terpakai 1 tersisa 29h-12j-20m aktif
poin kepekaan : terpakai 1 waktu aktif tersisa 29h-22j-30m ]
Tabel inventori :
- satu poin kesehatan
- dua poin kekuatan
- satu kotak misteri
dede bisa santai karena poin sistemnya masih punya masa aktif yang lama.
"dede kita mampir dulu ke konter hp yuk, beli kartu perdana buat hp kamu nanti" ajak Yuna sambil memegang tangan dede dan menariknya ke dekat konter hp terdekat.
dede menurut saja, saat tangannya ditarik. Bisa dia rasakan tangan Yuna yang hangat dan lembut. Untung saja dede masih polos belum ngerti masalah gituan.
Coba kalau dede sudah gede pasti ada yang berdiri, tapi tentu saja bukan keadilan. Sedangkan orang-orang sekitar baru menyadari bahwa ada suatu keanehan didekat mereka.
Ada dua orang pria sangar yang sedang terdiam dipinggir jalan seperti dua buah patung batu. Salah satu warga memberi tahu pada polisi lalu lintas yang sedang mengatur kendaraan.
"Pak tolong pak itu ada dua orang aneh yang diam mematung dipinggir jalan" kata warga itu pada polisi yang tangannya tidak berhenti melambai-lambai kearah kendaraan yang berlalu lalang.
"Mungkin mereka berdua manusia silver kali" jawab polisi itu tidak menghiraukan orang yang melapor itu.
"Enggak pak kalau manusia silver biasanya bawa kotak uang, sedangkan mereka tidak bawa. Udah gitu penampilan mereka tidak seperti manusia silver" orang itu bersih keras.
"Ya sudah kita lihat kesana sekarang" kata polisi itu mengalah sambil memanggil satu orang temannya, "Bili ikut saya, katanya disana ada kasus aneh''.
"Okay bro Dani siap, amankan" jawab polisi yang bernama Bili sambil mengikuti polisi Dani dan satu warga yang melapor tadi.
Dari kejauhan mereka bertiga melihat kerumunan banyak orang. "Pak disana tempat kedua orang aneh itu" warga itu menunjuk ke arah kerumunan.
"Hei minggir polisi mau lewat" teriak warga yang yang lapor tadi.
Kemudian para warga mengalihkan pandangan mereka pada kedua polisi itu sambil memberikan jalan.
Sedangkan Yuna yang telah membeli kartu perdana buat dede menjadi penasaran dengan kerumunan orang-orang itu. "dede disana mereka sedang apa?" tanya Yuna penasaran kedua matanya menatap terus ke keramaian itu.
"Tidak tahu, sebaiknya kita jangan ikutan nimbrung. Itu pasti urusan orang dewasa" kata dede padahal dia sendiri yang menyebabkan terjadinya itu. "lebih baik kita pulang saja biarkan kedua polisi itu yang menangani mereka" ajak dede.
"Baiklah kalau begitu, ayo kita pergi dari sini' Yuna setuju dengan perkataan dede barusan.
"Ada yang tahu kenapa mereka berdua menjadi seperti ini?" tanya polisi Deni mengedarkan pandangannya kearah semua orang yang ada disana.
Serentak mereka semua menggelengkan kepala. Dani memegang dagunya dengan satu tangan sambil memandang lekat kedua orang yang sedang terdiam dengan seluruh tubuh mereka yang masih kaku.
"Bili bagaimana menurutmu?" tanya Dani pada temannya tapi pandangannya tetap tidak beralih dari kedua orang kaku itu.
"Sepertinya mereka terkena hipnotis tingkat tinggi bos" jawab Bili sama dia juga memperhatikan kedua orang itu dengan teliti dari atas rambut hingga ke ujung sepatu.
"Eh lihat sepertinya salah satu dari mereka memegang sebuah senjata tajam" kata Bili memberi tahu Dani.
"Kamu segera lapor ke pusat, biar masalah ini ditangani oleh ahlinya. kita ini cuma polisi lalu lintas.'' kata Dani menatap kearah Bili.
"Siap bos!!" katanya sambil mengeluarkan pesawat radio dari pinggangnya.
"Halo pusat disini polantas Bili, mau melaporkan kejadian aneh dijalan utama, Tepatnya dekat apotek Hurip Waras. Mohon segera ditindak lanjuti. Terimakasih ganti" kata Bili melaporkan.
"Terimakasih atas laporannya polantas Bili, kami segera meluncur ke TKP" Jawab orang dari sebrang sana.
"Yang tidak berkepentingan silahkan menjauh dari TKP" teriak Dani membubarkan warga.
Tidak lama setelah itu terdengar suara mobil polisi dari kejauhan, setelah sampai didekat TKP mobil itu berhenti. Keluarlah dua orang polisi memakai pakaian seperti seorang detektif.
Setelah itu mereka berdua disambut Bili dan Dani, dengan sikap hormat. "Selamat datang pak TKP telah kami amankan" kata Dani serius kepada dua orang yang baru datang itu.
"Terimakasih kalian berdua telah bekerja dengan baik. Sekarang silahkan kalian kembali ke pekerjaan kalian masing-masing" kata pria yang memakai kacamata hitam.
"Siap komandan kami izin undur diri" kata Bili dan Dani sambil mengangkat tangan kanannya bersikap hormat.
"Silahkan" jawab pria berkaca mata hitam itu singkat. kemudian dia dan rekannya lebih mendekat kearah dua orang jambret yang masih terdiam kaku.
Setelah Bili dan Dani pergi ke alamnya. Pria berkaca mata hitam itu melirik kearah temannya yang berada dibelakang. "Bukannya mereka berdua ini buronan yang selama ini kita cari Gus?".
"Betul Ed, aku heran kenapa mereka bisa menjadi seperti ini. Melihat gerak-gerik mereka berdua sepertinya mereka akan melakukan penganiayaan dengan senjata tajam. Namun naas ada seorang ahli yang menghentikan mereka'' kata Agus mengemukakan pendapatnya.
"Pasti yang menghentikan mereka adalah orang yang ahli dalam seni totokan. Bisa dilihat dileher mereka berdua ada lebam bekas terkena sesuatu benda tumpul. Tapi menurutku itu bukan bekas jari. Karena tidak ada bekas sidik jari disana" Edi menambahkan penelitiannya.
"Sebaiknya kita harus meringkus mereka berdua sebelum mereka bisa bergerak kembali. Bagaimana pun kita harus berterimakasih kepada orang ahli yang mempermudah pekerjaan kita itu," kata Agus kemudian dia memukul kedua tengkuk jambret itu hingga mereka pingsan.
Lalu Agus dan Edi mengikat tangan mereka berdua kemudian memasukan mereka ke mobil. Lalu meninggalkan TKP.
Sementara itu dede tersenyum lebar saat dia dari kejauhan mendengar perkataan para polisi itu yang mengatakan dia seorang ahli totokan. "Mereka tidak tahu jika ahli itu hanya anak berumur 9 tahun hihihi" gumam dede dalam hatinya.
Tidak terasa dede dan Yuna sudah sampai dirumah Yuna. "Ibu aku pulang" Yuna berteriak lantang setelah mereka berdua memasuki pelataran rumah mewahnya.
"Selamat datang anakku yang cantik" kata Anita keluar menyambut anaknya dari dalam rumah. "dede terimakasih telah mengantar Yuna ke Apotek ya, "Anita tersenyum menatap dede.
"Sama-sama tante". Kata dede sambil salim mencium tangan kanan Anita.
"Anak baik" kata Anita mengelus rambut kepala dede dengan lembut.
bersambung....
Silahkan like, komentar, hadiah, dan vote.
Jangan lupa pijit tombol Favorit agar tidak ketinggalan up date selanjutnya.
Terimakasih sampai jumpa lagi bos ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
🇳🇴🇻🇪🇱 🇮🇩
nyindir
2025-02-16
0
Eros Hariyadi
always Like and Favorit 💪👍👍👍
2022-10-05
1
RAYxy
lah bukannya Dedi sudah berdiri yah
2022-09-11
0