6. Kehidupan yang membuat senang

Melinda kembali yang melihat kepergian kedua orang itu, langsung berbalik menatap Niko dan berkata, "aku harus ke toilet sebentar."

"Ah, tentu," jawab Niko langsung membuat Melinda berdiri dan mengambil tasnya untuk pergi.

Tetapi Niko mencegahnya dan berkata, "Kau tidak perlu membawa tasmu, biar aku yang menjaganya di sini."

Melinda tersenyum dalam hati, 'Heh, Dia pikir aku tidak tahu rencananya? Sengaja menyuruhku meninggalkan tas agar aku harus kembali lagi ke sini dan menjadi orang yang membayar semua tagihan makanan ini. Tapi tidak akan kubiarkan!!!' geram Melinda dalam hati.

"Aku sedang datang bulan, jadi aku membawa pembalut di dalam tasku." Ucap Melinda langsung membuat Niko mengangguk mengerti.

"Kalau begitu Kau harus kembali lagi ke sini!" Ucap pria itu dengan penuh penekanan langsung membuat Melinda mengangguk mengiyakan.

"Tentu saja," ucap Melinda lalu dia membuka pintu dan keluar meninggalkan Niko.

'Tentu saja, aku akan membuatmu membayar semua makanan mahal yang telah dipesan oleh ibumu!!!' ucap perempuan itu lalu dia bergegas meninggalkan restoran menggunakan taksi.

Ketika dia di dalam taksi, Melinda lalu mengirim pesan pada Niko, *Niko aku minta maaf tidak bisa kembali lagi ke ruangan itu, tiba-tiba saja bosku di kantor menelponku dan berkata bahwa laporan yang kuberikan tadi siang ada sedikit masalah, dan harus segera diperbaikinya karena itu adalah laporan yang sangat mendesak.*

Kirim!

Melinda tersenyum setelah pesan itu terkirim lalu dia menonaktifkan ponselnya dan bersandar nyaman di dalam kursi taksi.

"Ah,, entah kenapa di kehidupan yang ini aku merasa begitu senang." Ucap Melinda menikmati perasaan bahagia yang memenuhi pikirannya.

Sementara itu, Niko yang menerima pesan dari Melinda langsung mengerutkan keningnya membaca pesan itu.

"Sialan!! Perempuan ini pergi begitu saja dan tidak berniat membayar semua makanan yang telah Ia habiskan?!!" Pria itu mengeram sambil menekan tombol panggil pada Melinda.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan." Terdengar suara seorang operator dari seberang telepon langsung membuat Niko mematikan panggilan itu dan meramas rambutnya dengan kesal.

"Dasar sialan!!!" Geram pria itu melihat banyaknya makanan yang tersisa di atas meja.

Tetapi dia berusaha menenangkan diri, "ini hanya sebagian kecil pengorbanan untuk mendapatkan perempuan itu dan seluruh harta warisannya.

"Nanti setelah menikah dengannya aku akan menyuruhnya menjual rumah dan seluruh ladang peninggalan orang tuanya.

"Setelah itu aku akan menggunakan uang itu untuk membangun sebuah perusahaan yang besar!!!" Ucap Niko tersenyum bangga pada dirinya sendiri yang bisa membuat rencana dengan sangat baik.

Tok tok tok..

Tiba-tiba suara pintu diketuk langsung membuat Niko menoleh ke arah pintu, "masuk," ucap pria itu diikuti suara pintu yang dibuka.

Seorang pelayan masuk Untuk mengantarkan tagihan makanan mereka pada hari itu.

"Ini tagihannya tuan," ucap pelayan itu menyerahkan struk tagihan pada Niko.

Betapa terkejutnya pria itu saat melihat tagihannya mencapai 7 juta.

"Ini,, kau yakin tagihannya sebanyak ini?" Tanya Niko yang tak percaya bahwa satu kali makan mereka akan menghabiskan uang senilai 7,5 juta.

Uang itu sama dengan gajinya selama 1 bulan bekerja di sebuah kantor swasta!!! Dan sekarang uang itu digunakan hanya untuk satu kali makan di sebuah restoran???

"Benar Tuan, tapi kalau Tuan merasa tidak yakin, Tuan bisa mencocokkan harganya dengan harga yang tertera di buku menu kami. Jika ada kesalahan, maka kami siap untuk mengganti dua kali lipat dari kesalahan perhitungan kami." Ucap pelayan itu langsung membuat Niko menggertakkan giginya.

'Sial!!!' geram pria itu dalam hati sembari mengambil kartu kreditnya dan dengan tak rela menyerahkannya pada sang pelayan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***