Ekskul Broadcasting

Setelah tadi pagi Tasya menjelaskan secara rinci apa saja yang akan dia lakukan dengan ekskul broadcasting nya. Kini saatnya dia mengeksekusi. Dia akan memperkenalkan ekskul ini melaluin siaran radio dan podcastnya.

Ruangan broadcasting cukup besar, namun karena tidak diurus sejak lama, sedikit berantakan. Untungnya semua peralatan dan meja ditutupi oleh kain, jadi bisa dibersihkan dengan mudah.

"Kayanya pulang sekolah kita harus bersihin ini deh," ucap Naya sambil menyapu sedikit agar terlihat rapi.

"Iya, Nay. Ruangannya bagus, peralatannya lengkap lagi. Oke deh nanti kita bersihin," kata Kanya antusias.

Lalu Naya duduk dan memasang headphone nya, ditemani oleh Kanya di sampingnya yang sedang memperhatikan Naya, dia belum tau caranya siaran, jadi dia bisa melihat Naya dulu. Sementara Dara dan Bila sedang sibuk mengisi formulir ekstrakurikuler mereka di kelas.

"Oke, biar gue contohin dulu ya, lo perhatiin baik-baik." ucap Naya dan hanya dibalas oleh anggukan kecil dari Kanya.

Dia menyalakan tombol power dan mengaktifkan microphone yang sudah tersambung dengan speaker di setiap penjuru sekolah, termasuk kelas.

Naya mengetuk microphone pelan, ternyata sudah menyala. Dia pun menarik napasnya perlahan.

"Hallo this is Naya!

A Moment To Remember With, Healing Fm.

Perkenalkan, aku Naya dari kelas 10 IPA 1. Di sini aku mau memperkenalkan ekskul broadcasting yang akan kembali aktif mulai hari ini nih, dengan Radio dan Podcast sebagai kegiatan utamanya.

Kegiatannya apa aja sih, Nay? Oh banyak dong. Kita bakalan sharing, ngelatih kepercayaan diri dalam berekpresi dengan kegiatan member, meliput acara sekolah dan lain lain. Oh iya suka soal photografi atau buat video? Bisa join juga nih buat jadi JurKam atau Juru Kamera hehe dan tentunya melatih kemampuan menulis dong. Jadi buat yang suka berpuisi, bersajak, atau apapun itu, ini adalah ruang yang tepat untuk kita belajar. Gimana, menarik kan?

Jadi, buat kalian yang tertarik nanti bisa mengambil formulir di ruangan broadcasting dan bisa diserahkan besoknya ke ruangan broadcasting juga ya.

Jadi, sebagai perkenalan Awal, kalian bisa request lagu ke instagram Healing Fm dengan username @HealingFM. Sekali lagi, @HealingFM. Jangan lupa difollow juga yaa! Slotnya cuma 3, jadi kita puterin 3 tercepat!"

Naya pun mematikan microphone nya, terlihat Kanya sedang membuka instagram dan terbelalak karena antusias dari banyaknya orang terhadap eskul mereka.

"Nayy, banyak yang follow!" Request pertama dari Andira. Nih," ucap Kanya sambil menyerahkan ponselnya.

"Waaahhh banyakkkk, gak nyangka. Oke, bentar."

Naya pun menyalakan kembali microphone nya.

"Ada request nih dari @Andiraptr. Halo Naya, aku Andira dari kelas 12 IPS 3. Aku lagi kangen pacarku di korea, tolong puterin lagu BTS yang dynamite dong, makasih ya. Waduhh kayanya itu pacarku deh kak, Haha. Oke kita puterin lagunya ya, enjoy."

Kanya pun mengikutin instruksi Naya dengan perannya sebagai operator di sebelah Naya. Menurut Kanya ini menyenangkan, ditambah hanya ada mereka berdua di sini.

Naya dan Kanya tampak menikmati peranan mereka hari ini. Sangat menyenangkan, apalagi mereka akan melakukannya setiap hari.

Setelah beberapa lagu diputar, Naya mengakhiri siarannya hari ini, waktu untuk istirahat tersisa 10 menit lagi. Jadi dia kembali bersuara.

"Gimana? Semoga menghibur istirahat kalian hari ini ya. Makasih buat partisipasi kalian menyambut ekskul broadcasting. Buat yang mau daftar, bisa mengambil formulir ke ruangan broadcasting sekarang ya. Aku Naya pamit undur diri, see u guys!"

Naya mematikan microphone dan melepas headphone nya. Dia dan Kanya langsung lompat-lompat kegirangan karena sukses hari ini.

"Yayyyyy, semoga banyak yang daftar," kata Kanya semangat.

"Iyaa semoga ya, Nya. Gue seneng bangettt!!" ucap Naya sambil memeluk Kanya.

Tiba-tiba beberapa orang sudah memasuki ruang broadcasting. Sepertinya mereka ingin mengambil formulir.

"Hai, Naya." Caca melambaikan tangan kepada Naya.

"Hai kak Caca, mau ikut ekskul kah?" tanya Naya perlahan.

"Iyaa, boleh?"

"Boleh dong," ucap Naya sambil tersenyum dan memberikan selembar formulir.

"Nanti dilengkapi aja ya kak, di masukin ke map warna hijau," sambung Kanya.

"Ih seneng deh ada yang aktifin lagi ekskul ini, Naya kamu emang keren," ucap teman dari Caca yang dia ketahui bernama Vega.

"Hehe, sayang aja kalau gak dipake ruangannya, Kak."

"Iya bener, semangat ya! Nanti kita bakalan kerja sama yang bagus buat aktifin ekskul ini jadi bagus kaya yang lainnya," ucap Caca.

"Iyaa kita harus semangat," ucap Kanya tak kalah heboh dan mereka berempat pun tertawa bersama.

"Yaudah kita ke kelas dulu yaa, dadahh," pamit Caca dan Vega.

Naya dan Kanya pun melambaikan tangan dengan ramah. Cukup banyak yang mengambil formulir, Naya berharap agar apa yang dijalaninya bisa berjalan dengan lancar. Mereka tidak akan merekrut banyak orang, tapi mereka akan mencari orang-orang yang memang benar-benar niat mengikutinya.

Naya dan Kanya pun bersiap-siap untuk kembali ke kelas. Setelah mengunci pintu ruangan, tiba-tiba Raga datang menghampiri mereka berdua sambil senyam-senyum yang membuat Naya cepat menaruh curiga pada pria itu.

Raga mengulurkan tangannya kepada Naya, "Mana formulirnya?"

"L-lo mau ikut, Kak?" tanya Naya.

Raga hanya mengangguk sambil menggerakkan jarinya agar Naya memberikan formulir. Gadis itu nampak enggan sekali memberikannya pada Raga dan itu membuat Raga gemas sendiri. Bisa-bisanya dia ditolak seperti itu padahal banyak sekali yang menginginkannya masuk ke ekskul lainnya.

"Lo bukan cuma mau gangguin gue doang kan?" Selidik Naya.

"Ih Naya gak boleh suudzon, kan bagus kalau banyak yang ikut. Biar ekskulnya makin maju," tegur Kanya.

"Bener! Tuh temen lo aja pinter."

"Emang bisa puisi? Ngesajak? Siaran?" tanya Naya.

"Siaran gua bisa, tadi lo bilang bisa juga buat JurKam? Gua bisa," ucap Raga bangga.

Naya menatap Raga dengan curiga, namun dia juga tidak bisa melarang Raga. "Yaudah nih."

Naya memberikan selembar formulir kepada Raga dan Raga tersenyum penuh kemenangan. Sebenarnya dia tau kalau Raga mengikuti ekskul ini karena dirinya, tapi ya memang tidak bia membatasi juga, karena ini kan ekskul umum.

"Nah gitu dong."

"Kumpulin pake map ijo besok ke ruangan broadcasting," peringat Naya.

"Iya-iya siap, Ibu Negara!"

"Cie-cie Ibu Negara," ledek Kanya.

Naya geram dibuatnya dan langsung mengajak Kanya, " Isshh, ayok ke kelas."

Naya menarik Kanya yang masih terus menggodanya, sementara Raga tertawa di tempatnya. Naya menurutnya sangat menggemaskan. Raga juga heran kenapa dia bisa menyukai gadis cuek seperti Naya, tapi di matanya Naya memang sangat menarik perhatian. Ya dengan seperti ini mereka berdua akan semakin dekat dan Raga juga semakin dekat dengan tujuannya mendekati Naya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!