Radit pamit setelah mengantarkan Keysha ke tempat kost nya, dia ingin memberi Keysha waktu untuk beristirahat.
"Aku pulang ya Key, ingat! kamu harus istirahat dan besok, aku akan menjemputmu. Mumpung perkuliahan belum dimulai, aku akan membawamu jalan-jalan dan memperkenalkan kamu kepada orangtua ku," ucap Radit.
"Aku malu Dit, kita dari golongan sosial yang berbeda, apa kata orangtuamu nanti jika kamu memiliki teman dari keluarga miskin seperti ku!"
"Sudahlah jangan di bahas lagi, kita semua sama, harta bukan ukuran untuk derajat manusia. Aku nggak mau dengar kamu ngomong begitu lagi, sekarang masuklah! Aku pulang ya. Ingat yang aku katakan!"
Keysha pun mengangguk, lalu diapun masuk setelah melihat mobil Radit meninggalkan area kost-kostan.
"Hai, kamu anak baru ya! perkenalkan namaku Rena. Nama kamu siapa?"
"Oh ya, aku Keysha. Baru masuk tahun ini di jurusan matematika bidang keguruan."
"Salam kenal ya Keysha. Oh ya, kamu berarti yang menempati kamar kost VIP ya, beruntung kamu. Itu pasti bayaran pertahunnya sangat mahal, karena diperuntukkan bagi anak-anak orang berduit. Enak kamu sebagai anak orang kaya," ucap Rena.
"Aku dari kampung lho Kak Rena, aku bisa kuliah di sini juga karena beasiswa dan tempat tinggal ini juga gratis. Kata pihak kampus, kost ini diberikan mereka berikan gratis sebagai fasilitas khusus bagi mahasiswa penerima beasiswa."
"Oh, aku baru dengar ada fasilitas tersebut. Aku sudah masuk tahun ke tiga di sini tapi belum pernah ada yang mendapatkan fasilitas seperti kamu meskipun para penerima beasiswa."
"Ntahlah Kak, aku awalnya juga kaget, tapi ya...aku bersyukur juga, uang yang harusnya untuk biaya kost bisa aku berikan kepada adikku yang saat ini mau masuk SMK."
"Selamat deh, mudah-mudahan nanti bakal ada yang dapat fasilitas terbaik seperti kamu juga, kalau tidak, berarti kampus pilih kasih," ucap Rena dengan nada yang kurang mengenakkan.
"Terimakasih Kak Rena. Iya, aku juga berharap kita semua yang ada di sini bisa mendapatkan fasilitas gratis seperti ku. Aku ke kamar dulu ya Kak, ingin mandi, rasanya sudah sangat gerah," pamit Keysha.
Rena bersungut-sungut berjalan pergi menuju kamarnya, saat dia melintasi dapur, Rena berpapasan dengan Mbak pengantar makanan untuk anak kost.
Terlihat mbaknya membawa tempat makan yang unik dan masih baru, hal ini membuat Rena penasaran, lalu diapun bertanya, "Hai Mbak! cantik sekali tempat makanan itu dan terlihat istimewa, pasti isinya juga menu makanan yang enak. Memangnya ada tamu istimewa ya Mbak?"
"Oh, ini jatah makanan Keysha, anak semester awal yang baru tiba kemaren."
"Wah, anak baru saja dapat keistimewaan ya. Kamar kost VIP, makanan enak dan aku lihat di antar jemput pria kaya."
"Itu rezeki dia Rena. Kami hanya menjalankan perintah dari manajemen kampus."
"Jangan-jangan dia menjadi simpanan salah satu dekan atau rektor, hingga mendapatkan fasilitas istimewa."
"Hush...kamu jangan sembarangan ngomong. Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan lho!" ucap Mbak Karin yang bertugas mengantar makanan.
"Lah Mbak pikir saja, baru tahun ini 'kan dan cuma untuk Keysha seorang fasilitas tersebut diadakan. Kalau Mbak tidak percaya, boleh tanya Riri, dia juga mahasiswa penerima beasiswa, tapi tidak mendapatkan keistimewaan seperti si Keysha."
"Kita berbaik sangka saja, mungkin ini program baru kampus dan mudah-mudahan tahun depan juga ada mahasiswa yang mendapatkan keistimewaan seperti Keysha."
"Ah, mana mungkin Mbak. Pokoknya, aku akan selidiki hal ini, jika memang fasilitas itu ada karena Keysha gadis simpanan dosen, dekan atau rektor, kami akan usut tuntas agar si Keysha dikeluarkan dari kampus."
"Perbuatan seperti itu akan mencoreng nama almamater dan juga azabnya akan terkena kepada kita semua yang tinggal di kost-kostan ini."
"Terserah kamu Re, yang penting Mbak sudah mengingatkan, jangan gegabah bertindak karena tuduhanmu itu belum tentu benar."
"Jika tuduhanmu itu tidak terbukti dan Keysha menuntut atas pencemaran nama baik, pasti akan terjadi kebalikannya. Kamu yang akan dikeluarkan dari kampus."
"Mbak tenang saja, aku pasti berhasil membuka kedoknya," ucap Rena sambil masuk ke dalam kamarnya.
Di dalam kamar, Rena juga menghasut teman-temannya yang tinggal satu kamar dengannya. Kebetulan kamar yang Rena tempati cukup besar, jadi empat tempat tidur muat di dalamnya.
Ketiga teman Rena sudah termakan hasutan, mereka berpikiran sama, bahwa Keysha memang menjual diri kepada salah satu petinggi kampus, makanya dia mendapatkan semua fasilitas tersebut.
Rena senang mendapatkan dukungan, besok dia berencana ingin mulai menyelidiki.
Empat orang gadis di kamar itu terus bergunjing tentang Keysha, tapi ada satu gadis yang sejak tadi hanya diam mendengarkan omongan Rena, tanpa menanggapinya. Menurutnya, cerita Rena terlalu berlebihan, dia hanya iri dengan keberuntungan Keysha.
"Sudah, kalian jangan terlalu berburuk sangka, tidak ada bukti jangan menuduh. Dosa tahu!" ucap Kinan, gadis yang sejak tadi hanya diam saja.
"Kamu jangan sok ceramah, masa kamu nggak bisa berpikir secara logika, coba mulai besok kalian perhatikan Keysha dan pria yang suka antar jemput dia," ucap Rena.
"Sekarang terserah kalian, aku sudah mengingatkan, nggak ada untungnya juga bagi kita mengusik kehidupan orang lain," ucap Kinan sembari bangkit dan keluar kamar.
Lama kelamaan, Kinan merasa pergaulan dengan teman-teman sekamarnya sudah tidak sehat lagi.
Kinan duduk di teras belakang kost-kostan sambil memandang bulan dan bintang dilangit, dia teringat kampung dan juga keluarganya.
Keysha yang baru selesai mandi, mengenakan pakaian santai, lalu dia turun hendak menikmati malam bersama teman-teman satu kost-kostan dengannya, sekalian ingin berkenalan dengan mereka.
Namun, Keysha tidak melihat satu orangpun temannya ada di luar kamar, lalu diapun keluar ke teras belakang.
Mendengar suara langkah kaki mendekat, Kinan menoleh, dia melihat Keysha tersenyum kepadanya.
"Selamat malam," sapa Keysha.
"Malam, silahkan duduk! Kita belum berkenalan ya," ucap Kinan.
"Iya, kenalkan namaku Keysha," ucap Keysha sembari mengulurkan tangan kepada Kinan.
"Aku Kinan, mahasiswa ekonomi semester 3," ucap Kinan.
"Senang berkenalan dengan Kakak. Oh ya Kak, Kak Kinan berasal dari mana? Aku dari Bandung."
"Aku dari Lampung. Kamu sudah kenal dengan yang lain?"
"Belum Kak, cuma tadi sudah kenalan dengan Kak Rena."
"Oh, sebaiknya kamu berhati-hati dalam memilah dan memilih teman. Tidak semua teman bisa menjadi sahabat, teman buat berbahagia banyak, tapi teman yang bisa diajak bersakit, itulah teman sejati."
"Iya Kak, terimakasih sudah mengingatkan ku. Aku jadi teringat dengan kedua sahabat ku saat di SLTA, mereka bersedia melakukan apapun demi membahagiakan ku, tanpa memandang statusku yang sangat tidak sebanding dengan status mereka."
Keysha jadi teringat masa-masa dimana Alan dan juga Radit telah menjadi sahabat terbaiknya selama 3 tahun berada di sekolah yang sama.
Bersambung.....
Mampir yuk sobat ke karya sahabatku, pastinya nggak kalah seru lho... dan jangan lupa tinggalkan dukungan kalian ya sobat dalam karya kami, terimakasih 🙏😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments