Bab 16 nenek pemilik asli adalah hantu!!!

Bab 16

Fu Bao berjalan ke luar dari restoran dengan pikiran yang rumitnya , dia masih teringat percakapan para pemuda barusan kalau tidak satupun penduduk desa Hou yang pernah melihat nenek pemilik asli.

Di belakangnya Bao Bao dan Bai Bai mengikutinya tanpa berkata apapun mereka juga menyadari keanehan Fu Bao.

Fu Bao masih tidak mengerti kenapa tidak ada satupun yang pernah melihat nenek pemilik asli tidak peduli seberapa kamu malu terhadap cucumu tidak mungkin tidak akan Pernah terlihat penduduk desa Hou.

Dari ingatan pemilik asli jelas sekali kalau neneknya sering keluar untuk menjual obat, jadi pertanyaan adalah kenapa tidak ada satupun penduduk desa Hou yang pernah bertemu maupun melihat nenek pemilik asli? Sebenarnya apa yang disembunyikan nenek pemilik asli?

Tanpa disadari Fu Bao mereka bertiga sudah sampai di gubuk jerami yang sangat terpencil di dekat pegunungan Hou, Fu Bao masuk ke dalam gubuk jerami dan saat dia masuk dia memperhatikan lagi furniture di ruangan. Dan yang mengejutkan adalah furniture ini sangatlah sederhana hanya ada satu meja tidur, meja rias dan beberapa perabot.

Setelah memperhatikan nya Fu Bao menyadari ruangan ini tidak seperti ditinggali dua orang melainkan satu orang.

Tidak peduli seberapa lama nenek pemilikasli pergi tidak ada tanda-tanda Sama sekali kalau ada orang yang pernah tinggal disini kecuali pemilik asli.

Fu Bao melihat sekeliling dan matanya terpaku kesebuah ruangan,ia berjalan masuk ke ruangan itu saat dia membuka pintu kamar itu matanya melihat sekeliling.

Dia melihat ruangan ini berbeda dengan ruangan sebelum nya di kamar ini terdapat rak buku yang berisi tentang buku-buku medis, ini seperti perpustakaan kecil daripada mengatakan kamar.

Selain kamar ini yang menunjukkan kalau nenek pemilik asli pernah tinggal di sini. Fu Bao tidak menemukan tanda atau benda yang menunjukkan keberadaan nenek pemilik asli.

Fu Bao mengambil salah satu buku di rak dan dia melihat nya [ seratus ramuan ajaib] setelah membacanya Fu Bao melihat banyak sekali tanaman yang sangat asing, tapi walau dia tidak mengerti banyak hal Ia masih melihat nya.

Karena tidak menemukan apapun Fu Bao menaruh kembali buku itu ke rak dan matanya tiba-tiba terpaku kesebuah buku bersampul kulit hitam di atas rak ketiga dia tanpa sadar mengambil nya.

Ketika Fu Bao membuka buku bersampul kulit hitam dia melihat didalamnya tertulis dengan huruf berwarna merah dan bentuk huruf nya tidak ia mengerti.

" Tuan?"

Fu Bao yang sedang fokus dalam sekejap terbangun, dia menundukkan kepalanya matanya bertemu dengan mata Bao Bao.

"Ada apa?"

Bao Bao menatap wajah tuannya yang masih bersembunyi dibalik topeng, dia berkata dengan ragu " Tuan? Apa ada yang bisa Bao Bao bantu?"

Fu Bao tersenyum lembut " terima kasih Bao Bao aku terlalu memikirkan kenapa tidak ada satupun penduduk desa Hou yang pernah melihat nenek pemilik asli" Fu Bao mengatakan semua keraguan dalam hatinya.

" nenek pemilik asli?" Tanya Bao Bao.

Fu Bao mengangguk kepalanya " iya aku sangat penasaran kenapa tidak ada satupun yang pernah melihat nenek pemilik asli, bahkan dalam ingatan pemilik asli wajah nenek nya saja sangat buram. Bukankah ini aneh Bao Bao?"

" Tuan Juga tidak bisa melihat wajah nenek pemilik asli? "

Fu Bao menggeleng kepala" bukan aku tapi pemilik asli aku hanya tahu dari ingatan pemilik asli wajah nenek mulai hilang dari ingatan nya , awalnya aku pikir karena pemilik asli sudah lama melupakan nya tapi setelah mendengarkan perkataan para pemuda di restoran aku baru menyadari ini tidak sesederhana yang aku pikirkan atau lebih tepatnya ada rahasia yang tidak diketahui penduduk desa Hou maupun pemilik asli sendiri "

" Lalu tuan apa yang kita lakukan sekarang? Apa Bao Bao perlu mencari tahu tentang nenek pemilik asli? "

" Tidak perlu, aku rasa cepat atau lambat kita akan mengetahui nya, untuk sekarang mari biar nasib yang menentukan apa kita mengetahui kebenaran nya atau tidak, tapi yang jelas nenek pemilik asli patut dicurigai intuisi mengatakan kalau ini bukan yang pertama maupun terakhir kita akan melihat kejanggalan ini "

Bao Bao langsung merinding seketika seakan memikirkan sesuatu " tuan apa menurut tuan kalau nenek pemilik asli bukanlah manusia?" Ucap Bao Bao Sambil merinding.

Fu Bao mengangkat alis kanan, tangan nya mengusap dagunya" perkataan Bao Bao ada benarnya juga, kenapa aku tidak memikirkan kalau nenek pemilik asli dari awal bukanlah manusia "

" Tuan jangan-jangan nenek pemilik asli hantu!!!" Ucap Bao Bao dengan panik bahkan matanya terus melihat ke sekeliling, semakin Bao Bao melihat semakin takut bahkan tubuhnya mulai bergetar hebat.

Fu Bao tertawa tidak menyangka kalau Bao Bao akan begitu takut, dia mengelus kepala Bao Bao dengan lembut

" Bao Bao jangan takut aku rasa nenek pemilik asli bukanlah hantu yang seperti kamu pikirkan"

" Benarkah? "

"Iyah " Fu Bao mengangguk kepalanya. Bao Bao yang mendengar nya langsung bernafas lega tubuhnya berhenti bergetar.

"Sebenarnya..." Suara ragu-ragu Bai Bai.

Fu Bao dan Bao Bao menatap Bai Bai yang ada didepan pintu masuk kamar.

" Ada apa Bai Bai?" Tanya Bao Bao.

Bai Bai masih terlihat ragu dan matanya menatap Fu Bao tidak tahu harus mulai dari mana..

" Sebenarnya sebelum aku bertemu kalian aku tidak tahu kalau ada tempat seperti ini , awalnya aku kira tempat ini kalian yang buat, tapi dari percakapan kalian tempat ini sudah ada sejak lama apa itu benar? "

" Itu benar, apa maksud mu sebelum aku membawa mu ke sini , kamu tidak tahu kalau ada gubuk ini " tanya Fu Bao.

" Iya "

Fu Bao dan Bao Bao saling menatap setelah mendengar perkataan Bai Bai, " Aku mengerti terima kasih telah memberi tahu hal penting ini " ucap Fu Bao.

Bai Bai tersenyum konyol " tidak apa-apa ini bukan masalah"

Fu Bao tersenyum lembut dengan suara ramah ia menyuruh Bao Bao dan Bai Bai membereskan belanjaan yang baru saja mereka beli didesa.

" Baik tuan Bao Bao Pergi dulu"

" Baiklah, maaf merepotkan mu "

" Tidak masalah (⁠≧⁠▽⁠≦⁠) " Jawab Bao Bao.

Setelah melihat Bao Bao dan Bai Bai pergi dan menutup pintu senyum Fu Bao menghilang matanya dingin dengan senyum sarkasme, dia berkata pada dirinya sendiri

" seperti nya nenek mu tidaklah sederhana"

Fu Bao menundukkan kepalanya dan menatap bukan bersampul kulit hitam di tangannya, setelah beberapa saat ia mengembalikan buku itu ke tempat semula dan berjalan keluar kamar.

Tapi Fu Bao tidak menyadari tepat saat pintu kamar tertutup, buku yang baru saja ia lihat bersinar dengan cahaya berwarna hitam kemerahan darah. Setelah beberapa saat sinar menghilang bersamaan dengan buku tersebut.