Selingkuh??

"Maaf sayang aku pasti membuat mu lama menunggu." Alive langsung memeluk Aden.

"Tidak papa, kamu pasti sangat lelah. Habis menangani pasien terus rapat lagi. Kamu aku minta untuk berhenti bekerja tidak mau," ucap Aden.

"Hehehe bekerja sudah sebagian dari hidup ku sayang." Alive tidak mungkin meninggalkan pekerjaan nya, ia tidak ingin menjadi istri yang hanya menikmati apa yang suaminya berikan pada nya, sebagai wanita yang hebat Alive juga ingin memiliki penghasilan sendiri agar tidak bergantung pada Aden.

"Mas kamu kok jadi sering wangi begini, tidak bisa nya tau kamu jemput aku wangi seperti ini," tanya Aden.

"Hahaha kamu kenapa si sayang, ya kan aku ingin bertemu dengan istri ku, masa tidak wangi."

"Ya mana tau kan kamu ingin menggoda orang lain," ucap Alive.

"Hahaha siapa? joshua? kan tidak mungkin, sudah ayo pulang. Berikan pelayanan yang maksimal malam ini," kata Aden.

"Kamu tau dari mana aku sudah selesai, perasaan aku baru mengatakan nya kemarin deh."

"Hahaha apa yang tidak aku tau sayang, aku sudah ingin menyentuh mu sayang, sudah seminggu loh."

Kesibukan yang sangat padat membuat mereka berdua jarang berhubungan, mereka berdua sama sama lelah setelah bekerja ya walaupun Aden masih bisa melakukan nya. Tetapi karena Alive sering menolak nya Aden lebih sering melampiaskan nya pada selingkuhan nya sendiri.

"Wah yang sudah mau pulang," ucap Joshua.

"Sudah waktunya pulang kan, kau pulang lah. Cari istri lagi," kata Alive.

"Malas... Aden, kapan ada waktu? datang lah ke rumah."

"Kau lah datang ke rumah ku, kenapa harus aku datang ke rumah mu," kata Aden.

"Lusa aku ke rumah kalian, kau harus ada di rumah, tidak mungkin kan aku berduaan dengan istri mu."

"Ya tidak papa juga, asalkan kau jangan macam macam. Datang lah ke rumah, aku menunggu mu," ucap Aden.

Aden dan Alive pun kembali ke rumah, mereka berdua tidak memiliki pembantu, hanya ada mereka berdua di rumah besar ini. Terkadang itu lah yang membuat mereka berdua merasa sangat bosan.

Sebelum membersihkan dirinya, Alive memilih mencuci pakaian terlebih dahulu. Saat memegang pakaian milik Aden Alive melihat rambut panjang, ia mengambil rambut itu untuk memastikan rambut milik nya atau tidak.

"Rambut ku berwarna hitam tetapi ini pirang, rambut siapa ini."

Beberapa hari lalu Alive juga menemukan noda merah di baju Aden. Sekarang ia kembali menemukan sesuatu yang mencurigakan. Alive berusaha untuk berpikir positif tetapi sangat sulit untuk nya mengingat sudah ada beberapa hal yang mengarah ke hal tidak baik. Mengingat sampai sekarang mereka berdua tidak mempunyai anak, anak adalah hal yang cukup penting dalam hubungan rumah tangga.

"Sayang perlu aku bantu," ucap Aden.

"Tidak perlu, lepas pakaian kamu, aku cuci sekalian," kata Alive.

"Oh iya.." Aden langsung melepaskan pakaian nya.

Saat Aden mulai melepas pakaian nya. Mata Alive tertuju pada cakaran di punggung Aden. Cakaran yang sangat mirip dengan apa yang ia lakukan pada Aden kalau Aden bermain dengan kasar. Tetapi itu tidak mungkin milik nya karena ia sudah satu minggu tidak bermain dengan Aden. Cakaran itu terlihat masih baru.

"Sayang, kenapa kamu diam. Ah kamu sudah tidak tahan ya.." Segera Aden membawa Alive ke atas ranjang.

Alive masih memikirkan hal itu, kecurigaan nya pada Aden semakin kuat saja. Hati nya seperti ingin menangis jika hal itu benar-benar terjadi.

"Ahh sakit, kamu tidak bisa pelan," ucap Alive.

"Kamu sih diam saja, oh tunggu rudal ku ya, pasti kamu akan bersuara," kata Aden.

Bermain dengan Aden bukan hal yang buruk Malahan sangat menyenangkan bagi Alive, seperti biasa nya Aden selalu membuat Alive puas, apa yang Aden berikan pada nya benar-benar membuat Alive seperti naik ke atas langit ke tujuh dalam beberapa menit.

"Sakit sayang," ucap Aden saat Alive mencengkram kuat punggung Aden yang memiliki luka.

"Sakit kenapa? biasa nya juga tidak," tanya Alive.

"Itu di cakar kucing di rumah teman ku semalam," jawab Aden.

"Oh begitu, kamu pelan pelan dong, milik kamu besar tau."

Alive berusaha mempercayai apa yang Aden katakan pada nya. Dulu saat SMA Alive benar-benar hobi melihat Aden bermain basket walaupun mereka berdua berbeda sekolah. Ia sangat kagum dengan tubuh Atletis milik Aden, ia sampai berteriak jika dulu Aden membuka baju nya. Sekarang semua nya milik nya sentuh nya. Ia bebas menyentuh nya dan melihat nya sampai kapan pun itu.

"Mas kamu kok diam, lagi enak tau," ucap Alive.

"Hahhaa enak kan, kamu saja malah bengong begitu," kata Aden.

"Aku lagi membayangkan masa SMA dulu mas, aku sangat ngefans dengan kamu, sekarang aku memiliki mu. Aku tidak pernah menyangka aku yang membuat mu tertarik."

"Kamu begitu seksi sayang, i love you.." Dari SMA sampai sekarang Alive tidak begitu tau bagaimana Aden. Jangankan Alive teman sekolah Aden sendiri saja tidak terlalu mengerti Aden.

Setelah ke dua nya benar-benar puas mereka berdua hanya terdiam sambil berpelukan dengan erat. Ke dua nya masih mengatur nafas mereka berdua agar lebih stabil setelah pelepasan yang begitu luar biasa.

"Kamu memiliki nafsu yang kuat mas," ucap Alive.

"Hahaha bagaimana tidak, istri ku begitu seksi," kata Aden.

Aden benar-benar puas dengan pelayanan Alive, andai saja Aku tidak sering menolak nya dan memberikan apa yang ia inginkan, mengerti diri nya jika ia memiliki nafsu yang besar. Pasti perselingkuhan ini tidak mungkin terjadi. Tetapi sebenarnya Aden tidak bisa menyalahkan Alive, jika ia mengatakan nya dengan baik pasti Alive memberikan nya, ia saja yang ingin berselingkuh dari Alive karena ada kesempatan.

Aden membawa Alive ke kamar mandi untuk membersihkan diri mereka berdua.

"Nanti Malam lagi ya sayang," ucap Aden.

"Tidak ah, aku lagi lelah," kata Alive.

Satu hal yang tidak Aden suka pada Alive, terus menolak nya. Padahal ia benar-benar menginginkan nya lagi.

"Sayang kalau kamu begini, aku bisa selingkuh lohh..."

"Selingkuh? emang kamu ingin??"

"Ya kamu terus menolak ku," kata Aden.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***