Bab 19

Tok ...." De, Ano " panggil Thomas.

Tok ...." Ano " panggil Thomas lagi

Tok ...." De " panggil Thomas dengan sedikit menaikan volume suara nya karena sudah beberapa kali memanggil mereka belum ada sahutan dari dalam kamar.

Thomas mencoba membuka pintu kamar tapi di kunci. Thomas masih berdiri di depan pintu kamar Ano.

" Apa mereka pergi " gumam Alex

" Tapi tumben nggak minta di temenin " guman Alex lagi.

Thomas melihat jam yang melingkar di tangannya. Sudah menunjukkan pukul 16.45.

" Coba lagi deh " guman Thomas penasaran.

Dor .... Dor ...." De, Ano " panggil Thomas dengan menggedor pintu.

Baru lah dalam hitungan detik pintu yang di gedor itu terbuka.

Clek

Suara kunci yang terbuka. dan Terbuka lah pintu nya dengan penampakan mata Thalia yang agak sembab. Thomas memicing kan matanya, merasa heran kenapa dengan adik nya ini ?"

" Are you ok " tanya Thomas mengguncang ke dua bahu Thalia.

" Iya Bang " jawab Thalia mengucek mata kanan nya.

" Thom " sapa Ano yang mendekat ke arah mereka. tak jauh berbeda dengan mata Thalia. mata Ano sembab juga, bahkan bisa di bilang lebih lembab mata Ano.

" Kalian kenapa " tanya Thomas pada ke duanya.

" Em ... Em... itu bang, kita habis nonton Drakor , endingnya sedih banget " ucap Thalia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

" Astaga " ucap Thomas.

" Masa gitu ajah nangis " ucap nya lagi.

" Abang nggak tau seh ceritanya gimana dan ending nya bang, Beuuuhh .... menyayat hati Bang " cibir Thalia. dan itu membuat Thomas berpikir bahwa ke dua wanita yang berada di depannya itu sungguh sangat lebay.

Thomas memutuskan masuk dan langsung duduk di sofa setelah hampir cukup lama berdiri di depan pintu kamar.

Thalia dan Ano mengikuti langkah Thomas dari belakang. Thalia langsung duduk di depan Thomas, sementara Ano masuk ke kamar mandi untuk mencuci wajah nya.

" Abang mau ngapain masuk ke sini " tanya Ano heran.

" Iya nggak apa - apa " jawab Thomas datar.

" Abang suka ya sama Kak Ano " tanya Thalia penuh selidik sambil menatap mata Thomas dan sesekali melirik ke arah kamar mandi takutnya yang di bicarakan keluar tiba - tiba.

" Iya Bang suka " tanya Thalia lagi meyakin kan.

Thomas masih diam dan menatap tajam pada Thalia tetapi tidak memberikan jawaban atas apa yang ditanyakan Thalia.

Thalia cemberut melihat respon Thomas yang seperti itu. Padahal Thalia berharap Abang nya akan bilang suka pada Anora.

Menurut Thalia, Anora adalah pasangan yang pas buat Abang nya. Meski baru banget mengenal sosok Anora tapi sudah membuat Thalia jatuh hati dan kagum. makanya Thalia berharap Thomas dan Anora akan menjadi pasangan.

" Sudah cantik, baik, anak rumahan, dewasa, tidak aneh - aneh " gumam Thalia yang masih bisa di dengar oleh Thomas.

" Kenapa De ? kesambet ya ?" tanya Thomas meledek.

Mendengar pertanyaan seperti itu membuat Thalia melemparkan bantal sofa ke arah Thomas dan tepat mendarat di wajah tampan nya karena Thomas tidak menghindar.

Ha... Ha... Ha... Ha... Ha...

Thomas tertawa terbahak - bahak melihat tingkah lucu Thalia. dan berlanjut membahas banyak hal yang lucu dan sambil mengenang cerita mereka dari mulai anak - anak sampai sekarang in. sampai - sampai mereka tak menyadari kedatangan Ano.

" Seneng banget Thom " ucap Ano melihat ke dua nya bergantian.

Thomas melihat pemandangan yang sangat menyegarkan matanya. Ano sudah sangat terlihat cantik dengan kaos warna putih yang agak longgar dan celana panjangnya. meski tak memperlihatkan lekuk tubuh nya tapi tetap menarik perhatian Thomas.