Arthur menyiapkan segala keperluan untuk perjalanannya ke Jakarta. sesuai kesepakatan bersama mereka akan menggunakan Jalaur darat. itu artinya mengendarai mobil sendiri.
Alasannya sederhana. Ya, supaya bisa menikmati pemandangan di setiap tempat yang di lewatinya.
Arthur sudah memberikan kabar kepada Alex bahwa kemungkinan mereka sampai pada pagi hari. karena mereka akan berangkat sore ini.
Karena satu hari sebelum berangkat Alex
menelponnya dan menanyakan lagi kapan mereka akan ke Jakarta dan setalah mendapatkan kepastian dari Arthur, Alex memberitahukan alamat tempat tinggalnya. biar memudahkan Arthur datang ke rumah nya.
Nora yang bertugas menyiapkan persediaan makanan dan cemilan selama perjalanan nanti. yang di bantu dengan Ano menyiapkan koper untuk persediaan pakaian mereka selama berada di Jakarta.
" Huhhhh "
Ano membuang nafas secara kasar. meski tak terlalu wah persiapannya. tapi cukup menguras tenaganya.
Atrhur yang sudah merasa mobil nya ok dan tidak ada Maslah apa pun pada mesinnya. Menghampiri Nora dan Ano yang berada di ruang tengah.
" Nora, Ano sudah lengkap persediaan untuk kita ?" tanya Arthur sambil mengambil gelas yang berisi Air putih yang sudah di siap Nora sebelumnya.
Nora dan Ano menatap ke arah Atrhur secara bersamaan
" Siap Pa "
" Aku juga sudah siap Mas "
" Baiklah kita makan dan bersiap diri. setelah itu kita jalan " Ajak Arthur pada Istri dan Anaknya.
Mereka meninggalkan ruang tengah dan menuju ke kamar masing - masing untuk membersihkan diri.
" Nora, Bisa kah kita sebelum mandi air sungguhan kita mandi keringat dulu ?" tanya Atrhur dengan mengerlingkan sebelah mata nya. Dan tanpa menunggu jawaban dari Nora sedetik kemudian Arthur sudah membopong Nora masuk ke kamar Mandi.
Ternyata mereka bermandikan keringat di bawah guyuran air shower.
Atrhur yang sudah memulai perjalanannya di tubuh Nora yang nyaris tanpa cela. menikmati setiap titik peristirahatannya dan kembali melakukan perjalanannya. Sebelum perjalanan yang sesungguhnya akan di mulai yaitu berangkat ke Jakarta.
Atrhur selalu puas dengan pelayanan yang di berikan Nora. meski Nora tak pernah mendapatkan kepuasannya sendiri.
Arthur yang lebih dominan dan menguasai jalannya permainan bisa berkali - kali mencapai ******* nya. tapi walaupun begitu Nora selalu bisa mengimbangi permainan suaminya.
Sudah hampur dua jam mereka berada di dalam kamar mandi dan belum menunjukan akan keluar dalam waktu dekat.
Ano yang sudah segar dengan tubuhnya. melangkah kan kaki kelaur dari kamar menuju meja makan karena cacing di dalam perutnya sudah ada yang mulai berdemo.
Ano melahap makanan yang tersedia di maja makan yang sudah di masak Nora.
" Ko tumben Mama Papa belum keluar " gumam Ano.
" Ya udah makan ajah lagi mumpung masih banyak " gumamnya lagi.
" Ma, Pa, makan dulu sebelum berangkat " tawar Ano yang ketika melihat Mama Papanya baru keluar dari dalam kamar bersamaan.
" Papa sudah kenyang Ano " jawab Atrhur yang melihat ke arah Nora dengan tatapan penuh cinta nya.
" Mama mu yang harus banyak makan karena sudah kahabisan tenaga " tambah Atrhur lagi dan langsung menuju ke luar rumah.
" Ayo lah Ano kita makan " ajak Mama
" Ano sudah kenyang Ma, tapi Ano temenin mama "
" Ya baik lah, Mama makan "
Perjalanan panjang pun akan segera di mulai. Arthur, Nora dan Ano sudah berada di dalam mobil. setalah mengecek keadaan rumah yang sudah di kunci.
Breeemmmmm......
Wweeessssstttt....
Atrhur menjalankan mobilnya mulai meninggalkan halaman rumah menuju jalan raya untuk bergabung dengan pengendara yang lain yang mempunyai tujuan yang berbeda - beda.
Jakarta, Kediaman Alex.
Alex dan Serra nampak sibuk mempersiapkan segala sesuatu nya untuk menyambut rekan bisnis yang sekaligus di jadikan kawan karena merasa banyak kecocokan di antara ke duanya.
Kamar yang akan di tempati mereka selama tinggal di rumahnya telah di bersihkan Asisten rumah tangga, Bibi Sum. yang terletak di lantai dua.
Bibi Sum Kepala Asisten rumah tangga yang sangat handal dan berpengalaman. bahkan sudah diangggap ibu sendiri oleh Serra. sudah 11 tahun lebih mengabdi untuk keluarganya.
" Tuan, Nyonya, Kamar tamu nya sudah saya bersih dan rapikan " ucap Bibi Sum setalah berada di lantai satu bergabung dengan tuan dan nyonya nya.
Yah, rumah Alex mempunyai empat lantai. betapa kaya rayanya Alex dan Sera kan ?.
pundi - pundi dolar yang mereka dapatkan tak lepas dari kerja keras ke duanya. banyak waktu, tenaga dan pikiran yang tercurah di dalamnya.
" Iya Bi Sum, terima kasih " ucap Serra menggenggam tangan Bibi Sum.
" Nanti saya minta tolong, Bibi layani mereka dengan baik ya. Anggap saja seperti melayani saya. karena mereka keluarga baik - baik " tambah Serra lagi.
Alex meninggalkan Serra dan Bibi Sum yang sedang ngobrol. Karena masih ada pekerjaan yang belum di selesaikannya
" Sayang, Aku ke ruang kerja dulu ya " pamit Alex pada Serra dengan mengecup pucuk kepalanya.
" Bi Sum, saya ke atas ya "
" Iya Tuan. nanti saya antarkan kopi untuk anda. biar tambah semangat tuan bekerjanya".
" Bi, Aku akan mengecek kamar anak - anak ya " pamit Serra juga pada Bibi Sum sambil melangkah kan kakinya meninggalkan ruang t
" Iya nyonya " jawab Bibi Sum dan berlalu menuju ke dapur untuk mengecek apa saja yang sudah siap dan belum.
Tok...
Tok...
" Thalia " panggil Serra dari luar.
" Iya Mom, masuk. nggak di kunci " teriak Thalia dari dalam.
Serra mendorong pintu kamar yang tidak di kunci. terlihat lah penampakan kedua anaknya yang sedang menatap layar laptop.
" Mom...." ucap Thomas.
" Abang di sini juga?, lagi ngerjain apa serius sekali " ucap Serra sambil mendekat ke arah mereka.
" Ini Mom, Adek minta tolong di bantu ngerjain tugas nya. katanya ada yang nggak ngerti. ya udh Abang bantuin karena Abang lagi free Mom..." jawab Thomas panjang lebar.
Thalia hanya tersenyum memperlihatkan barisan gigi rapinya dan menatap ke arah Mommy nya.
" Iya Mom, tumben Abang lagi pinter. jadi sebentar lagi selesai tugas nya " goda Thalia.
" Iya bagus dong ya bang.." Serra memberikan semangat pada Thomas.
" Cepet selesaikan tugasnya. karena besok pagi akan ada tamu dari Surabaya "
" Ooooooo...,.Surabaya " ucap ke duanya bersamaan dan kemudian saling pandang.
" Surabaya Mom " tekan Thalia dalam ucapannya.
" Iya sayang Surabaya "
" Mereka beberapa hari akan tinggal di rumah kita. jadi bersikap manis lah kepada mereka. biar mereka betah tinggal di rumah kita ".
ucap Serra lagi panjang lebar dan berjalan keluar meninggalkan ke dua anaknya.
" Iya Mom.....Siap " sahut ke duanya.
" Surabaya, Kak Ano " gumam Thalia yang masih bisa di dengar oleh Thomas
" Siaapa Ano Dek ...? " tanya Thomas menatap ke dalam mata sang adik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments