Tuan Dingin Jatuh Cinta With Miss Somplak

Selangkah lagi menemukan nya

Ditengah arena balapan mobil GP dimana 2 mobil saling beradu kecepatan, masing-masing pemilik mobil tidak melepaskan fokus mereka kearah jalanan depan.

Sorak Sorai diluar lapangan tidak mereka hiraukan, para penonton yang jelas rata-rata kaum perempuan, mereka jelas dari saat 2 orang dengan usia berbeda tersebut saling mengadu kecepatan berebut untuk memenangkan pertandingan.

Hingga akhirnya salah satu dari mereka berhasil mencapai garis finish lebih dulu.

Satu kepuasan tersendiri meliputi sang pemilik mobil pertama yang berhasil mencapai garis finish saat ini.

Begitu dia turun dari mobilnya mobil di belakangnya menyusul tak berhenti dan mematikan mesinnya kemudian sang pemilik mobil ikut keluar secara perlahan mengikuti pemilik mobil pertama.

Ahem sang pemilik mobil pertama melepaskan helm dikepala nya secara perlahan, dia menulis pada laki-laki ada di sisi kirinya yang ternyata laki-laki tersebut adalah Allzigra Hillatop, sang daddy nya.

"Yeah aku pikir aku benar-benar mulai tua dan harus mengalah dengan mu saat ini"

Allzigra bicara sembari melepas kan helm nya juga, laki-laki tersebut kemudian membiarkan dua laki-laki muda dimana satu nya mengambil helm di tangan nya dan yang satu nya melepaskan jaket yang dia gunakan.

Mendengar ucapan daddy nya seketika membuat Ahem mengembangkan senyumannya, laki-laki tersebut juga membiarkan dua orang meraih hilang dan melepaskan jaket yang digunakan nya.

Setelah helm dan jaket mereka masing-masing telah dilepaskan, kedua orang tersebut ayah dan anak itu berjalan ke arah depan secara perlahan.

Sesekali Allzigra melanda tangannya ke arah sisi kiri kanan dan depan di mana para penonton perempuan masih terlihat histeris dan antusias mereka, lain halnya dengan Allzigra, maka lain halnya juga dengan Ahem, laki-laki tersebut sama sekali tidak tertarik untuk mengirim ke sisi kiri kanan atau depannya, dia bahkan enggan melambaikan tangannya ke arah barisan perempuan yang menatap mereka dengan pandangan tergila-gila.

Dia tetap memilih bergerak menuju ke arah depan mencari tempat duduk yang paling nyaman untuk dirinya dan daddy nya.

Di tengah-tengah lapangan bisa mereka lihat pasangan lain mulai bermain untuk berlomba dengan mobil masing-masing.

"So... katakan pada daddy kapan kau akan menikah?"

Laki-laki tua itu bertanya sembari melirik ke arah putranya.

Mendengar pertanyaan daddy nya seketika membuat Ahem sejenak diam.

"Sangat sulit sekali untuk mengatur pernikahan dan perjodohan untuk anak laki-laki, jika kamu adalah Freya atau Nadine, daddy mungkin telah mengatur pernikahan untukmu, tapi karena kamu adalah Ahem maka daddy cukup sulit mengatur pernikahan untuk mu"

Laki-laki tersebut mulai bicara dengan putranya itu.

Mungkin dia merupakan laki-laki yang cukup keras kepala bagi anak-anak gadis nya, dia jelas telah mengatur pernikahan untuk kedua putrinya, itu dilakukan karena dia takut Karena bagi nya menjaga anak gadis jelas lebih rentan daripada menjaga anak laki-laki.

Dia tidak ingin Putri mereka melakukan **** bebas sebelum pernikahan karena menurut nya itu cukup berbahaya, di zaman sudah dewasa ini menjaga anak perempuan jelas lebih sulit daripada menjaga anak laki-laki, karena itu dia selalu mengeluarkan sikap keras kepalanya untuk mengatur pernikahan terhadap kedua putrinya.

Melihat Ahem sama sekali tidak membalas ucapannya, Allzigra kembali berkata.

"Apa ingin daddy berikan rekomendasi terbaik?" tanya laki-laki itu lagi.

"No...tunggulah sebentar lagi dad, aku nyaris menemukan gadis yang aku inginkan"

Ahem buru-buru menjawab kemudian secara perlahan dia membalikkan tubuhnya dan mulai duduk di bagian kursi panjang yang ada di hadapan mereka diikuti oleh daddy nya.