Setelah menunggu cukup lama, suara langkah kaki terdengar.
Dari dalam istana, sosok Miku berjalan keluar ditemani oleh 12 orang yang menyandang gelar Pilar.
Melihat sosok cantik Miku, para lelaki tampak bersemangat. Arthur bahkan melihat kalau Michael tampaknya juga menyukai gadis itu. Bahkan beberapa kali datang kepadanya setiap dua minggu sekali untuk berkonsultasi masalah hati.
Tentu saja, jawaban Arthur adalah mengusirnya!
Jika perihal memasak, konsultasi nilai gizi, atau mungkin hal-hal yang menyangkut kesehatan, Arthur mungkin bisa membantu.
Sedangkan untuk masalah cinta?
'Cih! Cinta hanya akan mempengaruhi keterampilan memasak ku!'
Ya. Itulah yang Arthur katakan sebelum mengusir sahabatnya.
Saat itu, suara Miku yang lembut dan menenangkan hati terdengar.
"Para pahlawan, hari ini adalah tepat dimana kalian akan mengalami ujian. Kami telah mengajarkan apa yang kami bisa kepada kalian. Saat ini, apa yang akan kalian lalui adalah ujian sebagai evaluasi apakah kalian telah berlatih dengan baik atau tidak.
Setelah ujian ini selesai, kalian semua akan diberi waktu sepuluh hari untuk mempersiapkan diri. Dalam waktu itu, kalian bisa mencari informasi kemana kalian akan pergi, dan semacamnya.
Sama seperti yang saya katakan sebelumnya, saya harap kalian bisa membuat dunia ini lebih cerah dan mengalahkan para makhluk jahat di luar sana!"
"YA!!!" jawab semua orang dengan penuh semangat, kecuali Arthur.
"Kalau begitu, mari kita langsung pergi ke arena."
Semua orang kemudian mengikuti Miku dan para Pilar menuju ke tempat mereka akan melakukan pertandingan.
Sampai di sana, tampak 11 orang berusia pertengahan dua puluhan tahun menunggu mereka. Melihat kalau jumlah orang yang menunggu hanya 11 orang, semua Pilar menatap ke arah yang sama.
"Di mana penguji dari Dojo Naga, Old Dragon?"
"Heh~ Tampaknya murid-murid dari Dojo Naga tidak menganggap semua ini dengan serius."
"..."
Mendengar ucapan Pilar lain, Shigekuni tampak muram. Memikirkan para murid yang tidak datang, dia tidak bisa tidak marah.
"Harap tenang, para Tetua. Jika menurut daftar, perwakilan dari Pilar Naga akan bertanding pada pertandingan ke-5, jadi kita bisa memulainya lebih awal tanpa menunda."
"Baiklah jika Gadis Suci berkata demikian."
Melihat para Pilar setuju, Miku menghela napas lega. Dia kemudian menuju ke tempat penonton dan duduk di kursi utama. Para Pilar juga duduk di kursi mereka untuk menonton.
"Bagi perwakilan dari Pilar Tikus, Michael harap maju ke arena pertandingan. Penguji juga dipersilahkan untuk menuju ke arena pertandingan."
Michael dan sosok pria dari Dojo Tikus berjalan ke arena. Merasakan tatapan Miku, pemuda itu menjadi lebih bersemangat.
Di sisi penguji adalah pria dengan kekuatan tingkat silver bintang 5. Melihat itu, Michael tersenyum.
"Sebagai senior, saya akan mengizinkan anda melakukan gerakan pertama, Junior Michael."
Pria itu berkata dengan sopan, tetapi nadanya juga penuh kebanggaan. Sebagai murid inti, dia tidak ingin tampil rendah dihadapan pemula, bahkan jika orang itu pahlawan yang diundang dari dunia lain.
"Jangan menyesal," ucap Michael dengan senyum misterius.
Saat itu, tekanan kekuatan tingkat silver bintang 7 meletus dari tubuh Michael. Semua orang langsung terkejut dibuatnya.
Normalnya, para pahlawan akan mencapai silver bintang 5. Jenius yang mencapai silver bintang 6 dalam waktu singkat sangat langka, apalagi bintang 7. Hal itu lebih langka.
"Metode qi petir emas — armor petir!"
Energi qi berwarna emas langsung menyelimuti seluruh tubuh Michael. Petir emas menari-nari di sekitar tubuhnya.
Memiliki senyum menawan di wajahnya, Michael berteriak.
"Metode qi petir emas — 100.000 volt!!!"
Sebuah lingkaran sihir muncul di depan Michael. Dengan gerakan tangannya, petir emas langsung menyambar dengan ganas ke arah penguji.
Orang itu ingin menghindar, tetapi tampaknya telah terlambat. Dia menggertakkan gigi lalu memejamkan mata untuk menerima serangan.
"Kamu terlalu kejam kepada seniormu, Michael."
Suara tenang terdengar. Sosok lelaki tua yang pendek dan agak bungkuk muncul di depan penguji. Dengan lambaian tangannya, petir yang menyerang langsung sirna.
Ya. Orang tua tersebut adalah Pilar Tikus!
Melihat orang tua itu, Michael langsung memberi hormat.
"Maafkan murid ini karena terlalu bersemangat, Master."
"Tidak apa-apa. Dengan kekuatan ini, kamu telah lulus. Tidak ada yang keberatan, bukan?"
Melihat para Pilar mengangguk, lelaki tua itu kembali ke tempat duduknya. Michael memberi hormat kepada para penonton lalu melirik sedikit ke arah Miku sambil tersenyum sebelum kembali ke tempat duduknya.
"Pfftt!"
Melihat Michael yang baru saja tiba, Arthur langsung tertawa. Meski bagi orang-orang tampak cukup keren, tetapi kombinasi itu agak lucu.
Tikus listrik + warna kuning + 100.000 volt.
"Apakah ada yang salah, Arthur?"
Arthur mengangkat bahu sambil menjawab santai.
"Tidak ada yang salah, Pikachu. Caramu menarik perhatian gadis itu agak lucu."
"..."
Mendengar ucapan sarkasme Arthur, sudut bibir Michael berkedut. Dia merasa ingin marah dan berteriak, tetapi menahan diri karena tidak ingin dilihat sebagai pria tidak sopan.
Setelah itu, pertandingan berlanjut.
Gadis dari Pilar Ox, Amelia dari Pilar Tiger, Gadis dari Pilar Rabbit ... semuanya melakukannya dengan sangat baik. Meski tidak melakukan pertarungan satu hit karena penguji tidak lagi meremehkan mereka, tetapi ketiga gadis itu bisa masih bisa mengalahkan musuh.
Amelia sendiri juga salah satu jenius, benar-benar berhasil menembus silver bintang 6!
Kemudian ... waktunya ujian bagi Pilar Dragon.
"Dimana orang yang akan menguji? Kenapa tidak ada satu orang pun yang muncul?"
Semua orang menatap Shigekuni dengan ekspresi cemberut. Benar-benar mempertanyakan apakah lelaki tua itu cukup sombong karena tidak mengirim muridnya.
"Bagi perwakilan Pilar Naga, Arthur harap maju ke arena pertandingan."
Arthur langsung naik ke arena dengan tenang. Ekspresinya tampak santai, tidak begitu serius. Bahkan seperti pemuda yang menikmati jalan-jalan pagi di taman.
Melihat ke arah muridnya yang tidak bisa diandalkan, Shigekuni menjadi lebih curiga. Menatap ke arah Arthur yang mengelak dari tatapannya, dia langsung berteriak.
"Katakan padaku, Bocah busuk! Apa yang kamu lakukan pada seniormu!"
Mendengar teriakan Shigekuni, semua orang tercengang. Arthur bahkan juga tercengang.
Setelah beberapa saat, dia balas berteriak.
"Jangan menuduhku melakukan hal-hal buruk semacam itu, Pak Tua!"
"Katakan padaku atau aku akan memukulimu lalu mengikatmu terbalik dan merendammu di sungai satu malam penuh!"
Mendengar itu, Arthur langsung pura-pura batuk.
"Uhuk! Uhuk!"
"Seperti yang kamu ketahui, pertandingan nyata sama sekali tidak harus menunggu melakukan konfrontasi secara langsung. Jadi untuk mencapai kemenangan mutlak ..." Arthur membuat gerakan menyeka leher. "Aku yang melakukan gerakan terlebih dahulu."
Semua orang langsung terdiam.
"Uhuk! Uhuk!"
"Tidak. Jangan salah paham. Aku tidak memukul apalagi membunuh para senior. Ya ... Aku hanya menambahkan sedikit obat pencahar "KUAT" dalam kue yang aku bagikan kepada mereka tadi pagi."
Mendengar kata "kuat" di belakang obat pencahar, semua orang benar-benar kehabisan kata-kata. Wajah Shigekuni bahkan berubah warna seperti bunglon. Awalnya menjadi merah karena marah, kemudian menjadi biru ketika mendengarkan apa yang terjadi pada murid-muridnya, dan terakhir menjadi hitam dan suram setelah semua emosi tercampur menjadi satu.
"B-JINGAN KECIL, RENUNGKAN KESALAHANMU!!!"
Sosok Shigekuni langsung melesat ke arah Arthur lalu mengayunkan tangannya. Langsung menampar pemuda itu untuk mengajarinya sopan santun dan tata cara menjadi manusia!
BANG!!!
Sosok Arthur memutar tubuhnya. Memasang posisi menyikut dengan sikunya. Benar-benar menghentikan tamparan Shigekuni.
Saat itu juga, ekspresi para Pilar langsung berubah menjadi penuh kejutan.
Sosok Arthur langsung melompat mundur beberapa meter. Dia berdiri dengan tenang dengan tangan kiri di belakang punggungnya. Tangan kanannya mengambil sebuah kipas.
"Tenanglah, Pak Tua. Jangan terlalu tidak sabar."
Setelah mengatakan itu, Arthur membuka kipas untuk menutupi bagian bawah wajahnya.
Saat itu, semua orang bisa melihat kaligrafi indah di kipas kertas tersebut. Namun melihat kalimat yang tertulis di sana, semua orang benar-benar kehilangan kata-kata.
'Kerja Cerdas, Bukan Kerja Keras!'
Seluruh arena langsung menjadi sunyi.
^^^>> Bersambung.^^^
---
Bantu Author Kei dengan vote, like, dan komentar. Kalian juga bisa memberikan gift agar author lebih semangat.
Terima kasih!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
Wheisman Kharazak
apakah author nya budak korporat 🗿
2024-02-13
0
Wheisman Kharazak
jika Arthur jadi As nya lengkap sudah. pokemon bisa kultivasi 🗿
2024-02-13
1
Wheisman Kharazak
sepertinya saya sudah membaca dialog ini sebelumnya tapi subjek nya berbeda🗿
2024-02-13
1